ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 ABSTRACT

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 Enggar Prasetyo 1), P.W. Agung Diponegoro 2) 1) Mahasiswa Progdi Manajemen UNSA 2) Dosen Progdi Manajemen UNSA ABSTRACT IThis study was to determine the level of savings and loan cooperative medical unit at district health offices KPRI Gotong Royong Karanganyar for 2015 based on the Regulations of the Minister of Cooperativeand Small and Medium Scale Businesses of the Republic of Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 regarding the aspect of capital, productive asset quality, management, liquidity, efficiency, autonomy and growth, and cooperative identity. Of the research results, levels of health cooperatives are included in healty category with a total score of 80,55 on the overall score of 100. If judged by the determination of predicate health level KSP and USP has a score of 80,55 that are in the data range of 80<x<100 with healthy predicate. Keywords: Capital, productive asset quality, management, liquidity, efficiency, autonomy and growth, and cooperative identity. PENDAHULUAN Ayat 1 menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan pasal ini dinyatakan kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan kemakmuran orangseorang dan perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Dalam tata kehidupan ekonomi Indonesia, koperasi diharapkan dapat berkembang sebagai badan usaha yang kuat, seperti pelaku ekonomi lainnya taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnnya Koperasi merupakan badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsipprinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan. Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional (Sudarwanto, 201: 19). Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal, badan usaha milik negara dan swasta. Untuk dapat berkembang seperti yang diharapkan, maka koperasi dituntut untuk lebih profesional dalam pengelolaan sehingga dibutuhkan manajemen yang baik yang dikelola oleh seorang manajer yang profesional. Serta kesehatan keuangan koperasi merupakan bagian yang penting untuk dicermati oleh koperasi tersebut. Apalagi koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam, kesehatan keuangan koperasi akan mempengaruhi tingkat kepercayaan anggota dan masyarakat umum. Selain itu, kinerja keuangan koperasi harus diperhatikan untuk melihat sejauh mana tingkat kesehatan koperasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Penilaian kesehatan koperasi simpan Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun

2 pinjam dan unit simpan pinjam koperasi sangat penting dilakukan bagi koperasi yang menjalankan usahanya dibidang simpan pinjam. Penilaian ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan pada KPRI Karanganyar. Alat yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi adalah dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ini mengatur cara penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi. Analisis ini akan berguna bagi pengurus koperasi dalam mengambil keputusan yang akan diambil dalam melaksanakan kegiatan koperasi, maka dari itu penulis melakukan analisa laporan keuangan koperasi dengan judul Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam (USP) Pada KPRI Gotong Royong Dinas Kesehatan Kabupaten Karangannyar Untuk Tahun PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Bagaimana analisis tingkat kesehatan koperasi unit simpan pinjam pada KPRI Karanganyar untuk tahun 2015? LANDASAN TEORI a. Pengertian Koperasi Istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Menurut pasal 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Subandi, 2015: 20). b. PenilaianTingkat KesehatanKoperasi Penilaian tingkat kesehatan koperasi akan berpengaruh terhadap kemampuan dan loyalitas anggota dan non-anggota koperasi yang bersangkutan. Penilaian tingkat kesehatan koperasi merujuk pada Peraturan Menteri Nomor: 20/PER/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi berikut perubahannya Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009. Penilaian tingkat kesehatan koperasi menurut standar koperasi dapat dilihat dari 7aspek antara lain: 1. permodalan, 2. kualitas aktiva produktif (asset quality),. manajemen, 4. likuiditas, 5. efisiensi (efficiency), 6. kemandirian dan pertumbuhan, dan 7. jati diri. Secara keseluruhan proses analisis data ini dilakukan dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009 untuk mengeta hui kondisi atau keadaan koperasi bisa dikatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat tidak sehat. KERANGKA PEMIKIRAN Kabupaten Karanganyar Koperasi Gotong Royong Dinas kesehatan merupakan koperasi serba usaha yang meliputi unit simpan pinjam dan toko. Salah satu permasalahan yang ada dalam koperasi khususnya unit simpan pinjam adalah belum Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun

3 tercapainya koperasi unit simpan pinjam secara kualitasnya. Penilaian koperasi unit simpan pinjam berpedoman pada Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar sebagai berikut: Keterangan : 1. Pengumpulan data dari unit simpan pinjam koperasi, untuk selanjutnya mengelompokkan data-data tersebut menurut bagian masing-masing. 2. Analisis laporan keuangan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/PER /M.KUKM/XII/ Penilaian kesehatan dengan melakukan rekapitulasi terhadap nilai yang telah diperoleh melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan 7 aspek rasio penilaian kesehatan koperasi. 4. Kesimpulan dari hasil pembahasan atas analisis dan memberikan saran sesuai hasil predikat koperasi. METODE PENELITIAN a. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah terletak pada KPRI Kabupaten yang terletak di Jalan Lawu No. 168, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. b. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini mengarah pada laporan pertanggungjawaban pengurus yang disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) khusunya laporan keuangan KPRI, laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan sisa hasil usaha, serta wawancara terhadap pengelola dan pengurus koperasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan unit simpan pinjam koperasi dari segi manajemennya. c. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif evaluatif. Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sugiono,2010). Penelitian evaluatif merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi, untuk membandingkan dengan kriteria-kriteria, kemudian diambil kesimpulan (Suharsimi, 2010: 6). Sedangkan menurut Supardi (2005: 26), penelitian evaluasi adalah penelitian yang dilakukan untuk merumuskan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, agar diperoleh umpan Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun

4 balik sebagai upaya perbaikan perencanaan, sistem, dan metode-metode kerja yang telah dilakukannya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu laporan keuangan berupa neraca dan laporan SHU pada tahun Metode pengumpulan data, yaitu dengan cara riset kepustakaan dan riset lapangan, yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Riset Kepustakaan (Library Research) Penulis memperoleh berbagai teori dan alat analisis yang bersumber dari buku-buku, diktat, literatur dan referensi-referensi yang relevan yang berkaitan dengan pem bahasan skripsi ini. Teori-teori tersebut disusun menjadi analisis masalah kemudian akan dibandingkan kesamaan data yang diperoleh dengan praktek setelah dilakukan penelitian. 2. Riset Lapangan (Field Risearch) Sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu penulis memperoleh data langsung dari KPRI Gotong Royong Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar untuk mengumpulkan data, ada dua cara yang dilakukan penulis dalam mengum pulkan data, yakni: a. Observasi Yakni riset yang dilakukan dengan cara melakukan pencatatan data yang dipe- roleh berupa data yang dibutuhkan penulis untuk objek penelitian dari laporan pertanggung jawaban pengawas dan pengurus pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Gotong Royong Dinas Kesehatan Kabupaten Karang anyar tahun b. Wawancara (Interview) Yakni riset yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pengurus dan pengelola KPRI Kabupaten Karanganyar untuk mem peroleh data yang lebih akurat. d. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/ M.KUKM/XII/2009 dengan rincian sebagai berikut : 1. Penilaian Apek dan Komponen Kesehatan Unit Simpan Pinjam Koperasi Penilaian aspek-aspek kesehatan koperasi diberikan bobot sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan dalam angka 0 sampai dengan 100. Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan sebagai berikut: Aspek, Komponen, dan Penilaian Kesehatan Unit Simpan Pinjam Koperasi No Aspek Komponen Bobot Nilai 1 Permodalan 15 a. Rasio modal Sendiri Terhadap Total Asset = (Modal Sendiri / Total Asset ) x 100% 6 b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko = (Modal Sendiri / Pinjaman Diberikan yang Beresiko) x 100% 6 c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri = (Modal Sendiri Tertimbang / ATMR ) x 100% 2 Kualitas Aktiva Modal Sendiri 25 a. Rasio Volume Pinjaman Anggota terhadap Volume Pinjaman yang Diberikan Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun

5 = (Volume Pinjaman pada Anggota / Volume Pinjaman ) x 100% b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan = (Pinjaman Bermasalah / Pinjaman Yang Diberikan) x 100% c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah = (Cadangan Risiko / Pinjaman Bermasalah) x 100% d. Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan = (Pinjaman Berisiko / Volume Pinjaman ) x 100% Catatan: Cadangan resiko adalah cadangan tujuan resiko + penyisihan penghapusan pinjaman Manajemen 15 a. Manajemen Umum b. Manajemen Kelembagaan c. Manajemen Permodalan d. Manajemen Aktiva e. Manajemen Likuiditas 4 Efisiensi 10 a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto = (Beban Operasional / Pendapatan Operasional) x 100% 4 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor = (Beban Usah a / SHU Kotor) x 100% 4 c. Rasio Efisiensi Pelayanan = (Biaya Karyawan / Volume Pinjaman ) x 100% 2 Catatan: Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagianggota + beban 5 Likuiditas 15 a. Rasio Kas + Bank terhadap Kewajiban Lancar = (Kas Bank / Kewajiban Lancar) x 100% 10 b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima = (Pinjaman yg Diberikan / Dana yg Diterima (Total Kewajiban)) x 100% 5 Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva selain hutang biaya SHU yang belum dibagi 6 Kemandirian 10 a. Rasio Rentabilitas Asset (ROA) = (SHU Sebelum Pajak / Total Asset) x 100% b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri (ROE) = (SHU Bagian Anggota (SHU Setelah Pajak) / Modal Sendiri) x 100% c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan = (Partisipasi Netto / Total Beban) x 100% 4 7 Jatidiri 10 a. Rasio Partisipasi Bruto = (Partisipasi Bruto / (Partisipasi Bruto + Pendapatan)) x 100% 7 b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) = (Promosi Ekonomi Anggota / (Simpanan Pokok Wajib)) x 100% PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota Jumlah Penilaian Tingkat Kesehatan Unit Simpan Pinjam Koperasi Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 komponen sebagai mana dimaksud pada angka 1 sampai dengan 7, diperoleh skor keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi dalam 5 golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Penetapan predikat tingkat kesehatan tersebut adalah sebagai berikut: Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun

6 Skor 80 < x < < x < < x < < x < 40 < 20 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Predikat Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Sangat Tidak Sehat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penilaian skor untuk menetapkan kesehatan Unit Simpan Pinjam Koperasi Karanganyar tahun 2105 akan ditampilkan dalam tabel sebagai berikut: Hasil Rekapitulasi Perhitungan 7 Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil dari keseluruhan perhitungan dan pembahasan dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009, untuk tingkat kesehatan koperasi Unit Simpan Pinjam KPRI Karanganyar termasuk kategori sehat dengan total skor 80,55. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis penelitian dari keseluruhan perhitungan dan pembahasan dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009, untuk tingkat kesehatan koperasi Unit Simpan Pinjam KPRI Karanganyar adalah: 1. Dinilai dari aspek permodalan, kualitas permodalan Unit Simpan Pinjam KPRI memiliki skor 10,5 di mana skor maksimal sebesar 15, sehingga dikategorikan dengan predikat cukup sehat. 2. Dinilai dari aspek kualitas aktiva produktif, kualitas aktiva produktif Unit Simpan Pinjam KPRI Gotong Royong Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar tahun 2015 memiliki skor 19,75 di mana skor maksimal sebesar 25, sehingga dikategorikan dengan predikat cukup sehat.. Dinilai dari aspek manajemen, kualitas manajemen Unit Simpan Pinjam KPRI memiliki skor 12,8 di mana skor maksimal sebesar 15, sehingga dikategorikan dengan 4. Dinilai dari aspek efisiensi, kualitas efisiensi Unit Simpan Pinjam KPRI memiliki skor 10 di mana skor maksimal sebesar 10, sehingga dikategorikan dengan 5. Dinilai dari aspek likuiditas, kualitas likuiditas Unit Simpan Pinjam KPRI memiliki skor 7,5 di mana skor maksimal sebesar 15, sehingga dikategorikan dengan predikat cukup sehat. 6. Dinilai dari aspek kemandirian dan pertumbuhan, kualitas kemandirian dan pertumbuhan Unit Simpan Pinjam KPRI memiliki skor 10 di mana skor maksimal sebesar 10, sehingga dikategorikan dengan Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun

7 7. Dinilai dari aspek jatidiri, kualitas jatidiri Unit Simpan Pinjam KPRI Gotong Royong Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar tahun 2015 memiliki skor 10 di mana skor maksimal sebesar 10, sehingga dikategorikan dengan Hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan koperasi Unit Simpan Pinjam KPRI Karanganyar tahun 2015 memperoleh skor sebesar 80,55 dapat dikategorikan dengan REFERENSI Hasanah, Noor Evaluasi Penilaian Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam (USP) (Studi Kasus Pada KPN "Anugerah" Dinas Koperasi UMKM Banjarmasin).Banjarmasin: Skripsi. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Indonesia.Jakarta: Salemba Empat. Modul Diklat Profesi Berbasis Kompetensi Kualifikasi Manajer/Kepala Cabang Munawir Analisis Laporan Keuangan.Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Mustakim Analisis Penilaian Kesehatan Koperasi pada KPRI JUJUR PEMKAB Bintan di Tanjung Pinang. Riau: Skripsi. Pemerintah Republik Indonesia Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KU KM/XII/2009.Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Rohmaning Tyas, Alfi Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Mukti Bina Usaha Kelurahan Muktisari Kota Banjar Jawa Barat Tahun Banjar: Skripsi Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Subandi Ekonomi Koperasi. Cetakan Kelima. Bandung: Alfabeta. Sudarwanto, Adenk Akuntansi Koperasi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pemerintah Republik Indonesia. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Widjaja Tunggal, Amin Akuntansi Untuk Koperasi. Cetakan Pertama. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Simpan Pinjam.Untuk Tahun