BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat hidup tanpa

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi. Keberadaan new media yang semakin mudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kualitas baik dengan nilai edukasi di dalamnya tidak mudah.

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk yang berbahasa, berkomunikasi melalui simbol-simbol,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar yang terdapat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam hal ini lembaga pendidikan merupakan institusi yang dipandang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejarah merupakan salah satu pembentuk identitas suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

F.5. Subjek Penelitian 21 F.6. Teknik Pengumpulan Data 22 F.7. Teknik Analisa Data 23 BAB II PENONTON FILM, MOTIF EKONOMI, MEDIA dan TKW 26 A.

Kita tengah berkejaran, korupsi dan kolusi dalam berbagai bentuk, sifat, dan karakternya terus bermetamorfosa

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup yang sering disebut movie. Film secara kolektif sering

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. perkembangan moral diharapkan mampu berjalan dengan baik, serasi dan sesuai

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. kalah banyak. Keberagaman agama tersebut pada satu sisi menjadi modal

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi yang tinggi, yang terbukti dari karya-karyanya yang menarik dan banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BUDAYA KEWARGANEGARAAN (CIVIC CULTURE) MELALUI PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI NASIONALISME DAN PATRIOTISME GENERASI MUDA

BAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap

Bunuh Diri dan Sekolah yang Subsisten. Ditulis oleh Wiji Suprayogi Senin, 01 Juni :46

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Artinya. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN Gambaran Umum Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. pada keberhasilan khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nasionalisme Indonesia mempunyai kaitan erat dengan kolonialisme Belanda yang sudah beberapa abad lamanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

PERMAINAN INI MERUPAKAN HASIL KERJASAMA: CREATED BY: PHILIP TRIATNA, JULIE TANE & CHRISTY

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNARUNGU

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Peneliti I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park Nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park ini muncul berdasarkan penggunaan tanda. Sebelum diketahui hasil temuan dari penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa penjelasan yang telah digunakan oleh penanda dan petanda dalam film ini. Pada bab sebelumnya, telah dijelaskan tentang tanda-tanda yang bersifat dialogis yang disertai visualisasi dan alur cerita. Makna yang timbul dari simbol-simbol yang menggambarkan nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park sangat membutuhkan peran seorang sutradara dalam menampilkan makna dari karyanya agar penonton dapat mengerti tentang, bagaimana pesan dapat tersampaikan kepada yang menonton, sehingga dapat mengkonstruksi pesan-pesan yang terkandung dalam film tersebut. Film Minggu Pagi di Victoria Park merupakan film layar lebar pertama yang membahas seputar permasalahan TKI di 87

88 Hongkong. Menggambarkan tentang menjadi TKI adalah pilihan terakhir untuk mengubah status ekonomi mereka. Dalam film ini ditemukan simbol-simbol yang mempunyai makna nasionalisme. Simbol-simbol tersebut antara lain pahlawan devisa, bahasa jawa, dan victoria park. Nasioanalisme dalam film ini hanya sekedar simbol yang dipakai. Berikut uraian dari penyajian data tentang simbol-simbol yang mempunyai makna nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park. a. Nasionalisme dalam bentuk verbal 1. Pahlawan Devisa Pada awal film, berlatar belakang asrama penampungan calon TKI. Ayi dan Mayang bercerita tentang kejadian yang menimpa tetangga Ayi. Tanda yang dimunculkan pada film ini terdapat pada dialog yang menggambarkan tentang nasionalisme Ayi terhadap orang lain, dapat dilihat dari seberapa besar keinginan Ayi untuk membahagiakan orang lain, meskipun Ayi sendiri mengetahui tindakan kekerasan yang sering dialami oleh para TKI yang lain. Meskipun sebutan Pahlawan Devisa dan pengharapan agar para TKI dihargai oleh negara yang disebutkan oleh Mayang, tetap tidak mengurangi

89 keinginan Ayi untuk meneruskan menjadi TKI yang merupakan cita-citanya. Pada menit ke 00.16.55 sampai 00.17.26 terdapat perbicangan Sari dan Mayang saat berjalan pulang setelah menjemput anak majikannya. Menjadi TKI bukan hal untuk dipermalukan, karena pekerjaan ini masih lebih baik dari pekerjaan yang lain. Kebanyakan TKI adalah lulusan SMP/SMA, namun mereka sudah mampu menciptakan lapangan kerja di desanya. Mereka tidak peduli dengan label atau sebutan pahlawan devisa. Mereka mempunyai tanggung jawab yang bertujuan untuk menyejahterakan keluarganya. Makna denotasinya adalah tidak selamanya menjadi pekerja rumah tangga itu buruk. Makna konotasinya adalah sebuah fenomena bahwa ternyata TKI yang disebut-sebut sebagai Pahlawan Devisa identik dengan perempuan-perempuan Indonesia yang berupaya mengembangkan dirinya, meningkatkan berbagai kapasitas yang terkait dengan kemampuan atau ketrampilan yang harus mereka kuasai, relasi di lingkungan kerjanya dan juga upaya-upaya mereka mempertahankan martabatnya sebagai perempuan Indonesia.

90 Nasionalisme TKI dalam film ini masih bersifat sempit. Nasionalisme yang bersifat sempit adalah nasionalisme yang secara tidak sengaja tumbuh dari rasa yang berhubungan dengan bangsa dan negara, yang kurang disertai pandangan yang jauh ke depan. Pada masa revolusi memang harus berjuang secara fisik dan diplomatis untuk melawan penjajah Belanda, tetapi sekarang setelah merdeka nasionalisme bukan lagi untuk melawan penjajah tetapi mengisi kemerdekaan dengan membasmi korupsi, menghilangkan kebodohan dan kemiskinan, menegakan demokrasi, membela kebenaran dan kejujuran agar masyarakat madani dapat diwujudkan, di mana setiap warga bangsa sungguh dapat mewujudkan cita-citanya. Sartono Kartodirdja, menambahkan, nasionalisme harus mengandung aspek affective, yaitu semangat solidaritas, unsur senasib, unsur kebersamaan dalam segala situasi sehingga seluruh warga bangsa sadar akan kebangsaannya. Secara mitos perempuan dulunya hanya bekerja diladang dan sawah, tulang punggung keluarga adalah laki-laki, tetapi sekarang tidak terlalu diperhatikan.

91 2. Kesukuan Para TKI yang bekerja merupakan warga negara dengan berbagai macam suku yang ada di Indonesia. Dalam film ini, hampir semua para pemainnya menggunakan bahasa jawa, karena rata-rata TKI Hongkong berasal dari Jawa Timur. TKI secara tidak langsung menjadi agen budaya di Hongkong. Mereka mengenalkan adat-adat Jawa kepada orang Hongkong. Bahasa yang merupakan suatu alat atau media yang sangat penting dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya suatu bangsa dan etnis. Kebudayaan yang hakekatnya tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika kehidupan manusia. Kian maju dan berkembangnya kualitas hidup manusia sangat mempengaruhi laju perkembangan kebudayaan suatu masyarakat. Dengan penggunaan bahasa jawa yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka selain bahasa canton, menunjukkan bahwa mereka masih menjunjung tinggi identitas mereka sebagai suku jawa yang merupakan bagian dari Indonesia. Para TKI tidak melupakan suku asalnya, tidak mengikuti tren bicara agar menyerupai orang Hongkong.

92 b. Nasionalisme dalam bentuk non-verbal 1. Victoria Park Pada film Minggu Pagi di Victoria Park, sering sekali mengambil scene yang berlatar belakang Victoria Park. Di Victoria Park ini, merupakan tempat berkumpulnya para TKI dari Indonesia. Hari minggu merupakan hari kebebasan bagi mereka, dan mereka gunakan untuk berkumpul sesama TKI lainnya. Di Victoria Park sendiri, banyak perkumpulan yang diadakan oleh TKI itu sendiri. Perkumpulan arisan, perkumpulan dakwah dan pergelaran budaya seperti tari. Hadirnya berbagai kelompok yang semuanya berkumpul pada hari minggu di victoria park menampakkan kreasi dan tari dari Indonesia dengan begitu banyak nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya. Dengan berbagai macam budaya yang bercampur baur, dapat mengenalkan potensi budaya yang menyajikan keindahan dan kebanggan atas negerinya dalam menjalankan kehidupannya di negeri orang dan mempertahankan budaya Indonesia sebagai Identitas mereka. Pemuda sebagai agen budaya pembaharuan perlu dibentengi dengan budaya lokal sehingga mereka akhirnya

93 dapat menjadi agent of culture information. Dengan adanya pagelaran budaya dan perkumpulan TKI pada hari minggu di victoria park tersebut, para TKI masih menjunjung nilai-nilai budaya negeri dan memperkenalkan budaya-budaya Indonesia ke masyarakat Hongkong. Nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park cenderung bersifat dialogis, dan beberapa diantaranya ditampilkan secara visualisasi seperti perkumpulan di Victoria Park. B. Konfirmasi Temuan dengan Teori 1. Teori Representasi Representasi adalah proses mengkodekan (encoding) dan memperlihatkan (display) bentuk-bentuk simbolik yang mencerminkan posisi ideologis. 1 Representasi nasionalisme dalam film ini tumbuh dari olah rasa dan ikatan perasaan yang sangat kuat dengan bangsanya dan negaranya, yang kurang disertai pandangan yang jauh ke depan. Serta simbol-simbol yang dimunculkan masih sebatas pada pahlawan devisa, kesukuan, dan victoria park. Film Minggu Pagi di Victoria Park merupakan film layar lebar pertama yang mengangkat tema nasionalisme dari TKI. film yang 1 Ratna Noviani. Jalan Tengah Memahami Iklan, Antara Realitas, Representasi, dan Simulasi. Yogyakarta: Pustaka Prlagat. 2002. Hal. 53.

94 mengambil latar belakang di Hongkong ini menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari para TKI yang berjuang mencari nafkah. Dalam film ini ditemukan temuan yang bermakna nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park. Sebuah dialog yang merupakan sebuah representasi dari kejadian nyata yang dialami hampir semua TKI. Pahlawan Devisa yang merupakan sebutan besar untuk penyumbang devisa yaitu TKI, mempunyai makna yang lebih dalam lagi. Devisa yang dihasilkan, digunakan untuk membantu meningkatkan pendidikan, pembangunan, dan kemiskinan. Representasi nasionalisme juga digambarkan dengan sebutan bahasa jawa dan Victoria Park. Hampir keseluruhan scene dalam film in menampilkan pemain yang mayoritas menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari-hari jika sedang berbicara dengan sesama TKI. Nasionalisme yang dibutuhkan saat ini tidak lagi berkaitan dengan penjajah, karena negara ini sudah merdeka melainkan harus dikaitkan dengan keinginan untuk memerangi semua ketidakadilan dan mempertahankan eksistensi bangsa. Pahlawan seperti TKI tidak kalah mulianya dengan pahlawan lainnya.