BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang telah

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Kuesioner. Jakarta, 22 Mei Kepada Yang Terhormat. Bpk/Ibu Auditor Internal / Itama BPK RI Di Jakarta,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Deskriptif Data IV.1.1. Data Penelitian Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan kepada para auditor di Inspektorat Utama BPK-RI Jakarta pada tanggal 22 Mei 2012. Sampai dengan batas akhir pengembalian yakni tanggal 29 Mei 2012, dari 60 Kuesioner yang disebarkan, 55 kuesioner yang kembali dan 5 kuesioner yang tidak kembali. Tingkat pengembalian (response rate) yang diperoleh adalah 91,7% sedangkan sisanya 8,3% tidak kembali. Hal ini dikarenakan adanya pegawai yang cuti dan dinas keluar kota pada saat penyebaran kuesioner dilakukan, akibatnya perantara tidak sempat memberikan kuesioner sampai batas waktu yang ditentukan. Tabel 4.1 Pengumpulan Data Keterangan Jumlah Persentase Kuesuiner yang disebar 60 100% Kuesioner yang kembali 55 91,7% Kuesioner yang tidak kembali 5 8,3% Sumber: Data diolah 2012

IV.1.2. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk memberikan suatu gambaran atau informasi mengenai data indentitas responden. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berkerja pada Inspektorat Utama BPK-RI Jakarta. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai identitas responden yang ditinjau dari jenis kelamin, usia, jabatan fungsional, dan jabatan dalam tim auditor. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa responden pria lebih banyak yaitu 67,3% dibandingan responden wanita yang hanya 32,7%. Selanjutnya responden dikelompokkan berdasarkan usia dan diketahui bahwa mayoritas responden berusia 26 35 tahun yaitu sebanyak 43,6%. Kemudian mereka yang berusia 36 45 tahun sebanyak 34,5%. Sedangkan mereka yang berusia 46 55 tahun sebanyak 16,4% dan yang berusia 20 25 tahun hanya sebanyak 5,5 %. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin Pria 37 67,3% Wanita 18 32,7% Total 55 100% Usia 20-25 3 5,5% 26-30 24 43,6% 36-45 19 34,5% 46-45 9 16,4% Total 55 100% Jabatan Fungsional Auditor Ahli Pratama 29 52,7% Auditor Ahli Muda 20 36,4% Auditor Ahli Madya 6 10,9%

Total 55 100% Jabatan dalam Tim Anggota Tim 37 67,3% Katua Tim 11 20,0% Pengendali Teknis 7 12,7 Total 55 100% Sumber: Data diolah 2012 Berdasarkan jabatan fungsional, diketahui bahwa mayoritas responden adalah Auditor Ahli Pratama yaitu 52,7 %. Kemudian Auditor Ahli Muda yaitu 36,4 % dan Auditor Ahli Madya 10,9 %. Selanjutnya responden dikelompokan berdasarkan jabatan dalam tim, diketahui bahwa Anggota Tim 67,3 %, Ketua Tim 20 %, dan Pengendali Teknis 12,7 %. IV.1.3 Hasil Analisis Data IV.1.3.1 Uji Kualitas Data IV.1.3.1.1. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Jika valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisa faktor. Analisa faktor merupakan analisa teknik multivariate. Tujuannya adalah untuk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan korelasi antara variabel. Analisa faktor dapat digunakan untuk mengetahui pengelompokkan individu sesuai dengan karakteristiknya, maupun untuk menguji validitas konstruk. Uji validitas dengan analisa faktor dengan melihat KMO Bartlett s serta Anti-Image Matrices Correlation.

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah sebagai berikut: Jika nilai KMO Bartlett s serta Anti-Image Matrices Correlation > 0,5 construct valid Jika nilai KMO Bartlett s serta Anti-Image Matrices Correlation < 0,5 construct tidak valid IV.1.3.1.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Mengingat alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan, maka perlu diuji reliabilitas dari setiap variable yang digunakan dengan melihat Cronbach s coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas. Cronbach s coefficient alpha dapat diartikan sebagai hubungan positif antara item/pertanyaan satu dengan yang lainnya. Cronbach s coefficient alpha yang cukup dapat diterima (acceptable) adalah yang bernilai antara 0,60 sampai 0.70 atau lebih. (Uma Sekaran, (2006), Research Methods for Business, Jakarta, Salemba Empat). Dasar pengambilan keputusan uji Reliabilitas : Cronbach s Alpha > 0.6 Cronbach s Alpha acceptable (construct reliable) Cronbach s Alpha < 0.6 Cronbach s Alpha poor acceptable (construct unreliable)

Variabel Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Iterasi I Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y7 Iterasi II Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Tabel 4.3 Uji Kualitas Data Variabel Kualitas Auditor Validitas Reliability KMO Anti Image Cronbach Alpha Keterangan 0,546 0,501 0,453 0,458 0,524 - - 0,481 0,342 0,388 0,534 0,658 Sumber: Data Diolah (SPSS 11.5) 0,583 0,538 0,576 0,677 0,455 0,368 0,648 0,606 0,706 0,742 0,588-0,6892 Valid & Reliabel Berdasarkan tabel 1 uji validitas untuk variable kualitas Auditor didapat nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar 0,458. Instrumen-instrumen kualitas Auditor dapat dikatakan tidak valid berdasarkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang lebih kecil dari 0,5. Hasil pengujian dengan Anti-Image Matrices Correlation menunjukkan bahwa masing-masing item pertanyaan yang digunakan memiliki nilai yang lebih kecil dari 0,5 oleh karena itu dilakukan penanggulangan dengan membuang indikator Y6 dan Y7 tersebut. Setelah dilakukan pembuangan didapatkan nilai Anti-Image Matrices Correlation masing-masing indikator sudah diatas 0,5. Dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam pernyataan-pernyataan tersebut sehingga dapat membentuk konstruk dari kualitas auditor. Berdasarkan tabel di atas, Koefisien Cronbach s Alpha

untuk overall kualitas auditor dengan 6 item pertanyaan sebesar 0,658 > 0,60, yang berarti Cronbach s Alpha dapat diterima atau kontruk reliable. Variabel X11 X12 X13 X14 X15 X16 Interasi I X11 X12 X13 X14 X15 Iterasi II X11 X12 X13 X14 Tabel 4.4 Uji Kualitas Data Variabel Kompetensi Validitas Reliability KMO Anti Image Cronbach Alpha Keterangan 0,534 0,529 0,532 0,531 0,636 - - 0,522 0,440 0,567 0,550 Sumber: Data Diolah (SPSS 11.5) 0,530 0,549 0,580 0,628 0,641 0,511 0,543 0,566 0,601 0,5656-0,6463 Valid & Reliabel Berdasarkan tabel 4.4 uji validitas untuk variable kompetensi didapat nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar 0,532. Instrumen-instrumen kompetensi dapat dikatakan valid berdasarkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian dengan Anti-Image Matrices Correlation menunjukkan bahwa masingmasing item pertanyaan yang digunakan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5 kecuali X16 yaitu sebesar 0,440 oleh karena itu dilakukan penanggulangan dengan membuang indikator X16 tersebut. Setelah dilakukan pembuangan didapatkan nilai Anti-Image Matrices Correlation masing-masing indikator sudah diatas 0,5. Dengan kata lain

terdapat konsistensi internal dalam pernyataan-pernyataan tersebut sehingga dapat membentuk konstruk dari kompetensi. Berdasarkan tabel di atas, Koefisien Cronbach s Alpha untuk overall kompetensi dengan 5 item pertanyaan sebesar 0,5656 < 0,60, yang berarti Cronbach s Alpha tidak dapat diterima. Oleh Karena itu dilakukan penanggulangan kembali dengan cara membuang indikator yang memiliki scale if item terbesar yaitu X15, setelah dilakukan pembuangan didapatkan nilai Koefisien Cronbach s Alpha untuk overall kompetensi dengan 4 item pertanyaan sebesar 0,6463 > 0,60, yang berarti Cronbach s Alpha dapat diterima. Tabel 4.5 Uji Kualitas Data Kecermatan Independensi Variabel X21 X22 Validitas Reliability KMO Anti Image Cronbach Alpha 0,482 0,455 Keterangan X23 X24 0,504 0,580 0,533 - - X25 0,536 X26 0,505 X21 0,576 X23 X24 0,542 0,530 0,552 0,3772 - X25 0,527

X26 0,554 X23 0,549 X24 X25 0,529 0,567 0,521 0,5404 - X26 0,506 X24 0,528 Valid X25 0,520 0,513 0,6169 & X26 0,526 Reliabel Sumber: Data Diolah (SPSS 11.5) Berdasarkan tabel 3 uji validitas untuk variable independensi didapat nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar 0,504. Instrumen-instrumen indepensi dapat dikatakan valid berdasarkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian dengan Anti-Image Matrices Correlation menunjukkan bahwa masingmasing item pertanyaan yang digunakan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5. Dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam pernyataan-pernyataan tersebut sehingga dapat membentuk konstruk dari independensi. Berdasarkan tabel di atas, Koefisien Cronbach s Alpha untuk overall independensi dengan 6 item pertanyaan sebesar 0,3772 < 0,60, yang berarti Cronbach s Alpha tidak dapat diterima. Oleh Karena itu dilakukan penanggulangan kembali dengan cara membuang indikator yang memiliki scale if item terbesar, setelah dilakukan pembuangan beberapa kali didapatkan

nilai Koefisien Cronbach s Alpha untuk overall independensi dengan 3 item pertanyaan sebesar 0,6169 > 0,60, yang berarti Cronbach s Alpha dapat diterima. Tabel 4.6 Uji Kualitas Data Profesionalisme Variabel X31 X32 X33 Validitas Reliability KMO Anti Image Cronbach Alpha 0,735 0,685 0,519 Keterangan Valid X34 0,642 0,760 0,6436 & X35 0,592 Reliabel X36 0,617 X37 0,617 Sumber: Data Diolah (SPSS 11.5) Berdasarkan tabel 4 uji validitas untuk variable profesionalisme didapat nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar 0,642. Instrumen-instrumen profesionalisme dapat dikatakan valid berdasarkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian dengan Anti-Image Matrices Correlation menunjukkan bahwa masingmasing item pertanyaan yang digunakan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5. Dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam pernyataan-pernyataan tersebut sehingga dapat membentuk konstruk dari profesionalisme. Berdasarkan tabel di atas, Koefisien Cronbach s Alpha untuk overall profesionalisme dengan 7 item pertanyaan

sebesar 0,6436 > 0,60, yang berarti Cronbach s Alpha dapat diterima atau kontruk reliable. IV.1.4 Uji Asumsi Klasik IV.1.4.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmologorov-Smirnov (Uji K- S) dengan ringkasan hasil analisis sebagaimana disajikan pada tabel 4.7 berikut ini. TABEL 4.7 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Unstandardiz ed Residual 55.0000000.08505806.135.082 -.135 1.002.268 Hasil perhitungan diatas menggunakan uji normalitas menunjukkan nilai sig dari KS-Z sebesar 0.268 > 0.05 sehingga Hipotesa null diterima dan kesimpulannya distribusi dari error normal. Dengan demikian asumsi normalitas terpenuhi

IV.1.4.2. Multikolinearitas Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Keputusan Kompetensi 0,542 1,844 Ho diterima Independensi 0,531 1,883 Ho diterima Profesionalisme 0,585 1,709 Ho diterima Sumber : Data diolah 2012 Dari hasil diatas, terlihat bahwa ketiga variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan model regresi ini terbebas dari multikolinieritas. IV.1.4.3. Heteroskedastisitas Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig Keputusan Kompetensi 0,061 Ho diterima Independensi 0,921 Ho diterima Profesionalisme 0,002 Ho ditolak Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji gletsjer, dimana hasil yang diperoleh menunjukkan variable profesionalisme memiliki nilai sig < 0,05, hal ini menunjukkan terjadinya heteroskedastisitas pada model ini. Oleh karena itu digunakan uji ARCH untuk mendeteksi heteroskedastisitas. Uji chi-square untuk satu sample dapat digunakan untuk menguji apakah sebuah sample yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi berasal dari sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan atau tidak. Uji ini dapat

juga disebut uji keselarasan (goodnees of fit test), karena untuk menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi teoritis (seperti distribusi nominal, binomial dan lainnya). Data yang sesuai digunakan pada analisis Chi-Square adalah data dalam bentuk frekuensi tidak dalam bentuk angka rasio atau skala dimana data frekuensi tersebut merupakan hasil dari pengklasifikasian atau pengkodean data, klasifikasi sikap terhadap sesuatu (baik, cukup, jelek), klasifikasi pekerjaan, klasifikasi desa dan kota, klasifikasi jenis produk dan lain-lain. Di sini kita akan membahas uji Chi-Square Test Independensi, yaitu uji untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua faktor. Heteroskedasticity Test: ARCH F-statistic 1.256981 Prob. F(1,52) 0.2674 Obs*R-squared 1.274518 Prob. Chi-Square(1) 0.2589 hasil uji ARCH menunjukkan nilai Prob dari Chi-Square 0,2589 > 0,05 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini terbebas dari penyakit heteroskedastisitas. IV.1.4.4. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t - 1). Dalam melakukan pengujian autokorelasi untuk penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW test).

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model 1 Model Summary b Adjusted Std. Error of Durbin-W R R Square R Square the Estimate atson.746 a.557.531.08752 2.386 a. Predictors: (Constant), Profesionalisme, Kompetensi, Independensi b. Dependent Variable: Kualitas Audit Pengambilan Keputusan Tabel 4. 11 Pengujian Asumsi Klasik Autokorelasi auto (+) inconclusive Tidak ada auto inconclusive auto 0 d l 1,480 d u 1,689 2 4-d u 2,311 4-d l 2,520 4 DW-stat = 2,386 Dengan jumlah sample sebesar 55 dan jumlah variabel independent sebesar 3, didapatkan besarnya dl=1,480 du= 1,689. Tabel diatas menunjukkan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini memiliki nilai DWstat sebesar 2,386, berarti berada pada daerah inconclusive, namun lebih mendekati area tidak ada autokorelasi. Oleh karena itu dapat disimpulkan model dalam penelitian ini terbebas dari penyakit autokorelasi.

IV.2 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi ini menyajikan ringkasan, pengaturan dan penyusunan data dalam bentuk table numerik. Berikut adalah hasilnya : Tabel 4.12 Deskriptif Variabel Descriptive Statistics Kualitas Audit Kompetensi Independensi Profesionalisme Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 55 2.80 4.80 4.1491.45087 55 3.00 5.00 4.2909.49945 55 3.00 5.00 4.2727.48893 55 3.14 4.86 4.1325.43020 55 IV.2.1 Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Dalam penelitian ini besarnya adjusted R.Square sebesar 0,531 atau 53,1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi dari variabel independen mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen sebesar 53,1% dan sisanya 46,9% adalah variasi dari variabel-variabel lain yang mempengaruhi variabel dependen tetapi tidak dimasukkan dalam model.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Koefisien Determinasi. Model 1 Model Summary b Adjusted Std. Error of Durbin-W R R Square R Square the Estimate atson.746 a.557.531.08752 2.386 a. Predictors: (Constant), Profesionalisme, Kompetensi, Independensi b. Dependent Variable: Kualitas Audit IV.2.2 Hasil Persamaan Regresi Untuk mempermudah dalam membaca hasil dan interpretasi analisis regresi ini maka digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan bantuan program SPSS dalam pengolahan data sehingga didapat hasil persamaan sebagai berikut : kualitas audit = βo + β1 kompetensi + β2 Independensi + β3 profesionalisme + e Y = 0,085 0,037 X 1 + 1,370 X 2 + 0,624 X 3 + e Pada model regresi ini, nilai konstanta sebesar 0,085 yang berarti jika variabel independen dalam model diasumsikan sama dengan nol, maka variabel independen diluar model tetap akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,085 satuan. Nilai besaran koefisien regresi β 1 sebesar -0,037, dapat diartikan bahwa variabel kompetensi auditor (X 1 ) tidak ada pengaruh terhadap kualitas audit (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika kompetensi meningkat atau menurun sebesar satu satuan maka kualitas audit tidak mengalami pengaruh yang signifikan.

Nilai besaran koefisien regresi β 2 sebesar 1,370, dapat diartikan bahwa variabel independensi auditor (X 2 ) berpengaruh positif terhadap kualitas audit (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika kompetensi auditor meningkat sebesar satu satuan maka kualitas audit juga akan mengalami peningkatan sebesar 1,370 satuan. Nilai besaran koefisien regresi β 3 sebesar 0,624, dapat diartikan bahwa variabel profesionalisme auditor (X 3 ) berpengaruh positif terhadap kualitas audit (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika profesionalisme auditor meningkat sebesar satu satuan maka kualitas audit juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,624 satuan. IV.2.3 Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh kompetensi, independensi dan profesionalisme auditor secara simultan dan parsial terhadap tingkat kualitas audit digunakan pengujian secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t. IV.2.3.1 Pengujian Hipotesis dengan Uji F Pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan signifikansi nilai F pada hasil perhitungan dengan tingkat alpha 5%. Jika nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh secara simultan antara seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian F pada penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4.14 Hasil Uji F Model 1 Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig..491 3.164 21.349.000 a.391 51.008.881 54 a. Predictors: (Constant), Profesionalisme, Kompetensi, Independensi b. Dependent Variable: Kualitas Audit Dari hasil diatas, diketahui nilai uji F sebesar 21,349 dengan signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen dalam penelitian ini secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini berarti apabila kompetensi (X 1 ), independensi (X 2 ), dan profesionalisme (X 3 ) secara bersama-sama mengalami peningkatan maka akan berdampak pada meningkatnya kualitas audit (Y). Dan sebaliknya, apabila kompetensi (X 1 ), independensi (X 2 ), dan profesionalisme (X 3 ) secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada menurunnya kualitas audit (Y). IV.2.3.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t Pengaruh variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji t, yaitu dengan memperhatikan tingkat kepercayaan 95% atau pada alpha 5%. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau tidak dengan mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh pada variabel dependen. Adapun metode untuk mencari t tabel dengan df = N-1 (df = 55 1 = 54),

tingkat signifikan 5% dapat dengan menggunakan tabel statistik. Sehingga didapat t tabel sebesar 2,00. Dapat dilihat pada tabel berikut Dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.15 Hasil Uji t Model 1 (Constant) Kompetensi Independensi Profesionalisme Unstandardized Coefficients a. Dependent Variable: Kualitas Audit Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics t Sig. Tolerance VIF B Std. Error Beta.085.114.744.460 -.037.114 -.041 -.324.747.542 1.844 1.370.542.323 2.527.015.531 1.883.624.141.537 4.409.000.585 1.709 Dari tabel 4.15 diatas, diketahui nilai t hitung variabel independensi dan profesionalisme auditor lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 2,527 dan 4,409. Hal ini berarti bahwa variabel independensi dan profesionalisme auditor berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit. Sedangkan variabel kompetensi auditor tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit, karena t hitung variabel tersebut lebih kecil dari t tabel yaitu -0,324. Selain itu, pengujian hipotesis secara parsial juga dapat dianalisis dari nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. IV.3 Pembahasan Penelitian ini menguji pengaruh kompetensi, independensi, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit pada Inspektorat Utama BPK-RI di Jakarta. Secara

keseluruhan, hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis Hasil H1 Kompetensi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit Ditolak H2 Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit Diterima H3 Profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit Diterima Sumber : Data primer diolah, 2012 IV.3.1. Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Hipotesis pertama menyatakan bahwa tidak ada pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel independensi adalah -0,037. Nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,747. Hasil ini didukung oleh hasil pengujian t-statistik menunjukkan nilai probabilita dari t sebesar 0,747 > 0.05 dengan demikian hipotesa null gagal ditolak atau hal ini menunjukkan bahwa kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan pendapat De Angelo bahwa kemungkinan (probability) dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi). Hasil hipotesis ini tidak berhasil dibuktikan, diduga karena sering adanya perubahan kebijakan yang tidak diketahui oleh para auditor, keterbatasan data yang akan

diaudit, ketua tim yang tidak transparan dan tidak memberikan arahan pada para anggotanya, dan program pemeriksaan yang tidak sempurna. Akibatnya, meskipun para auditor mendapatkan program pemeriksaan yang tidak sempurna namun auditor tetap mengganggap bahwa audit yang baik harus tetap dilaksanakan. IV.3.2. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Hipotesis kedua meyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel independensi adalah 1,370. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikasi 0,05 dengan p value 0,015. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai t hitung, hasil pengujian t-statistik menunjukkan nilai probabilita dari t sebesar 0,015 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan pendapat De Angelo bahwa kemungkinan dimana auditor akan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini (2010) bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel independensi maka akan meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Hasil tersebut dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kualitas audit seorang auditor sangat bergantung pada tingkat independensinya. Jika auditor memiliki independensi yang baik maka auditor akan dengan mudah melakukan tugas-tugas auditnya dan sebaliknya jika rendah maka dalam melaksanakan tugasnya, auditor akan mendapatkan kesulitan-kesulitan sehingga kualitas audit yang dihasilkan akan rendah pula.

IV.3.3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit Hipotesis ketiga meyatakan bahwa profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel profesionalisme adalah 0,624. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikasi 0,05 dengan p value 0,000. Hasil ini didukung oleh hasil pengujian t-statistik menunjukkan nilai probabilita dari t sebesar 0,000 < 0.05 dengan demikian hipotesa null ditolak dan disimpulkan pada tingkat kepercayaan 95 persen terdapat pengaruh positif dan signifikan profesionalisme terhadap kualitas auditor. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan Fridati (2005) menemukan secara parsial dan simultan profesionalisme yang terdiri dari pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan. Hasil penelitian tersebut dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kualitas audit seorang auditor harus profesional agar meningkatkan keahlian dalam mengaudit. Sesuai dengan rencana strategis BPK-RI tahun 2011-2015 didalam mewujudkan BPK-RI sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan professional, BPK-RI sangat memerlukan auditor yang diharapkan memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan informatif dengan pertimbangan materialitas. Hasil tersebut dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kualitas audit seorang auditor sangat bergantung pada tingkat profesionalismenya.