BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

IMPLEMENTASI CHARACTER BUILDING DI SEKOLAH (Peran Guru Agama Islam Dalam Membudayakan Akhlak Mahmudah Siswa Di SMP Negeri 1 Jenangan)

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. Yatim Dan Fakir Miskin Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung maka. 1. Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV,

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Langkah-langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi. Dampak Negatif Internet (Facebook) pada Peserta Didik MIN

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS A. Upaya Pencegahan Miras Melalui Shalat Bagi Masyarakat Bangetayu Wetan

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dan dokumentasi di MAN Rejotangan. Pada uraian ini peneliti akan mengungkap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alifa Milayanti, 2014 Pengaruh Pemahaman Siswa tentang Ṭahāraħ terhadap Pengamalannya pada Kehidupan Sehari Hari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Karimah Siswa. terhadap Allah Swt. di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB V PEMBAHASAN. 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung. Karena sifat anak yang suka meniru terhadap orang-orang yang

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV PAPARAN DATA. Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. agar pelajaran yang diterapkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa sehingga

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru PAI Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah di SMP Negeri 1

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Dari hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa untuk menanggulangi siswa melakukan hal-hal yang negatif serta untuk melakukan pembinaan akhlak kepada siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan, maka dilakukan langkah-langkah pembinaan sebagai berikut: 1. Melakukan tindakan konseling apabila terdapat siswa yang melakukan pelanggaran di sekolah 2. Menggiatkan ekstrakurikuler di sekolah 3. Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan Ibadah seperti shalat dhuhur berjama ah, mengadakan PHBI, menjaga kebersihan dan lain sebagainya. 4. Guru melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan siswa 5. Mengundang ustadz dari luar daerah dalam acara PHBI guna memotivasi siswa untuk melakukan ibadah Itulah beberapa cara yang dilakukan oleh guru di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan dalam melakukan pembinaan akhlak kepada siswanya. Kelima hal ini saat ini dirasa sudah cukup efektif dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia. 73

74 Kelima tindakan di atas merupakan upaya maksimal guru dalam melakukan pembinaan akhlak terhadap peserta didik SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Untuk itu kelima upaya guru Pendidikan Agama Islam di atas harus terus digalakkan. Namun sebenarnya ada lagi usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam melakukan pembinaan akhlak bagi peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan yakni dari keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang paling pertama ditemui seorang anak. Di dalam menghadapi kenakalan anak pihak orang tua kehendaknya dapat mengambil dua sikap atau cara yaitu: 1. Sikap/cara yang bersifat preventif yaitu perbuatan/tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk menjauhkan si anak daripada perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan yang buruk. Dalam hat sikap yang bersifat preventif, pihak orang tua dapat memberikan/mengadakan tindakan sebagai berikut : a. Menanamkan rasa disiplin terhadap anak. b. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak. c. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak. d. Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga. Di samping keempat hal yang di atas maka hendaknya diadakan pula: a. Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.

75 b. Penyaluran bakat si anak ke arah yang berguna dan produktif. c. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak. d. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya. 2. Sikap/cara yang bersifat represif yaitu pihak orang tua hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti menjadi anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta dalam diskusi yang khusus mengenai masalah kesejahteraan anak-anak. Selain itu pihak orang tua terhadap anak yang bersangkutan dalam perkara kenakalan hendaknya mengambil sikap sebagai berikut: a. Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah diperbuatnya sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam kenakalan. b. Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah kenakalan yang menimpa anaknya. c. Membuat catatan perkembangan pribadi anak sehari-hari. Orang tua memang berkewajiban untuk mengatasi kenakalan pada anaknya dengan cara yang baik. Cara mendidik anak menurut Al-Qur'an yang harus dilakukan antara lain pendidikan ibadah, disebutkan dalam firman Allah Qs. Lukman: 17

76 Artinya: Hai anakku, Dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukman: 17). 1 Dengan adanya bekal ilmu agama diharapkan anak dapat membentengi dirinya sendiri dari segala hal yang negatif. Cara untuk memberikan pendidikan agama kepada anak yang baik adalah dengan metode pembiasaan. Metode pembiasaan digunakan untuk mendidik anak dengan cara menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang dapat diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari, seperti : membuang sampah pada tempatnya, mengucapkan bismillah sebelum memulai suatu pekerjaan, bersalaman ketika berjumpa dengan seseorang, mengerjakan shalat dan puasa. Dengan penggunaan metode pembiasaan ini, anak terbiasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik sehari-hari. Maka secara otomatis hal ini dapat membentuk pribadi anak yang santun dan berakhlakul karimah. Tujuan daripada pembiasan ini diharapkan anak dapat terbiasa untuk melakukan halhal yang baik, sehingga mereka lambat laun akan memiliki sikap dan perilaku yang baik pula. Metode pembiasaan membutuhkan orang yang benar-benar dapat dijadikan sebagai contoh tauladan dalam menanamkan sebuah nilai kepada anak, orang tua adalah sosok yang tepat untuk melakukan metode pembiasaan ini karena biasanya anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika kebiasaan orang tuanya itu baik maka anak akan meniru kebiasaan yang 1 Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 659.

77 baik pula, sedangkan jika kebiasaan orang tuanya itu buruk maka anak akan meniru kebiasaan yang buru pula. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan yakni: melakukan tindakan konseling apabila terdapat peserta didik yang melakukan pelanggaran di sekolah, menggiatkan ekstrakurikuler di sekolah, guru mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan Ibadah seperti shalat dhuhur berjama ah, mengadakan PHBI, menjaga kebersihan dan lain sebagainya, guru melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan peserta didik, dan mengundang ustadz dari luar daerah dalam acara PHBI guna memotivasi peserta didik untuk melakukan ibadah. Apa yang dilakukan oleh guru tersebut dapat dinilai suatu upaya yang baik, tetapi untuk melakukan pembinaan akhlak kepada peserta didik tidak cukup hanya dari guru semata melainkan diperlukan juga peran aktif dari orang tua untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada anaknya karena keluarga merupakan faktor utama dan pertama dalam membentuk kepribadian anak. Perilaku orang tua yang baik akan menghasilkan kepribadian anak yang baik pula, sebaliknya perilaku orang tua yang buruk akan ditiru oleh anak yang akan menghasilkan kepribadian yang buruk pada anak.

78 B. Analisis Faktor yang menghambat dan mendukung upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa-siswi SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Dalam setiap tindakan pasti terdapat beberapa kendala tidak terkecuali dengan pembinaan akhlak bagi siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Adapun beberapa faktor penghambat pembinaan akhlak bagi siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan, antara lain yaitu : 1. Metode yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam 2. Kurangnya tenaga pengajar Pendidikan Agama Islam yang profesional 3. Minimnya waktu untuk belajar Pendidikan Agama Islam. 4. Pengaruh lingkungan dan pergaulan anak yang kurang baik Ada beberapa faktor yang dapat mendukung proses pembinaan akhlak bagi siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Adanya dukungan dan komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan pembinaan akhlaq bagi siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Hal tersebut terlihat dari usaha sekolah yang terus berusaha melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti: peralatan shalat sebagai media atau alat peraga pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Adanya kemauan dan kesadaran siswa untuk belajar dan sangat berminat terhadap pengembangannya serta peningkatan kualitas keagamaan. Tanpa

79 adanya kemauan dari siswa, implementasi pembinaan akhlaq bagi siswa mustahil dilaksanakan. 3. Adanya dukungan, bantuan dan masukan dari berbagi pihak (stake holder) yang kontributif dalam mewujudkan SD Negeri Salit Kajen Pekalongan sebagai lembaga pendidikan yang berbasis Iman dan Takwa serta Ilmu Pengetahuan. 4. Lingkungan sekolah yang Islami. Itulah gambaran faktor yang menghambat dan mendukung upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa-siswi SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Dalam sebuah proses tindakan apapun tidak lepas dari kelemahan dan kelebihan tidak terkecuali pada pembinaan akhlak bagi siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan, yang terpenting adalah bagaimana menyikapi kelemahan dan meningkatkan proses pembelajaran dengan seluruh potensi yang dimiliki. Untuk mewujudkan pembinaan akhlak bagi siswa di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan yang efektif, SD Negeri Salit Kajen Pekalongan terus berupaya dengan berbagai cara agar pembinaan akhlaq ini bisa berjalan dengan baik serta dapat dimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Pihak sekolah selalu berusaha untuk mengembangkan proses pembelajaran dengan memberikan dukungan baik secara moril, maupun finansial terhadap pembinaan akhlak siswa dengan menyediakan berbagai perangkat sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas.

80 Pembinaan akhlak bagi peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan memberikan banyak manfaat, antara lain: 1. Dapat membentengi perilaku atau perbuatan tercela serta meningkatkan Aqidah (Keimanan) bagi peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. 2. Meningkatkan ketekukan beribadah pada peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. 3. Membentuk akhlak mulia pada diri peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan. Pembentukan pribadi yang islami, harus atas dasar kesadaran menyerah diri kepada Allah. Hal ini menyangkut akidah dengan cara beriman pada ke-esaan Allah, dan menyangkut akhlak, yang berarti seseorang harus berakhlak seperti yang diperintahkan Allah. Allah SWT menafsirkan makna menyerahkan diri kepada Allah, saat dia memberikan contoh ideal yang tercermin sosok Rosulullah SAW dalam QS. Al-An am: Artinya: Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). (Al-An am: 162 163) 2 2 Ibid., hlm. 216

81 Dari penjelasan di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan pada dasarnya merupakan anak dengan permasalahan sosial yang masih dapat diperbaiki. Kegiatan keagamaan merupakan bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan sebagai ganti bimbingan dari orang tua. Pembinaan akhlak pada peserta didik di SD Negeri Salit Kajen Pekalongan akan membentuk jiwa dan pribadi yang baik, berbudi dan taat kepada perintah agama sehingga tidak akan keluar menjadi pribadi yang jahat bahkan menjadi penyakit masyarakat.