PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017

Transkripsi:

No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JANUARI 2017 SEBESAR 97,92 ATAU NAIK SEBESAR 0,05 PERSEN NTP Sumatera Barat bulan Januari 2017 tercatat sebesar 97,92 atau naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 97,87 (Desember 2016). Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen, dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen. Pada bulan Januari 2017 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 93,84 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 89,24 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 101,40 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 105,01 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 107,14 untuk subsektor perikanan (NTPN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 107,99 dan 106,94. Secara regional, di Sumatera Barat pada bulan Januari 2017 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,27 persen yang disebabkan terjadinya inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (1,03 persen), kelompok perumahan (1,22 persen), kelompok sandang (0,34 persen), kelompok kesehatan (1,00 persen), kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga (2,30 persen), dan kelompok transportasi dan komunikasi (0,60 persen), walau kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,65 persen. A. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di pedesaan di 11 kabupaten di Sumatera Barat pada bulan Januari 2017, NTP Sumatera Barat mengalami kenaikan dibanding bulan Desember 2016 sebesar 0,05 persen, yaitu dari 97,87 menjadi 97,92. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (0,38 persen), lebih besar dari kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian (0,32 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 1

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 2

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Januari 2017 pada tiga subsektor mengalami kenaikan, yakni tanaman perkebunan rakyat (1,75 persen), subsektor peternakan (1,32 persen), dan subsektor perikanan (0,78 persen). Sedangkan NTP pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan yakni subsektor tanaman pangan (1,10 persen), dan subsektor hortikultura (2,83 persen). 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Januari 2017 terjadi kenaikan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,38 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 122,58 menjadi 123,04. Meningkatnya nilai It diakibatkan oleh meningkatnya nilai It pada tiga subsektor, yaitu tanaman perkebunan rakyat (1,97 persen), subsektor peternakan (1,75 persen), dan subsektor perikanan (0,98 persen). Sedangkan It pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan yakni subsektor tanaman pangan (0,75 persen), dan subsektor hortikultura (2,45 persen). 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Januari 2017 indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 125,24 menjadi 125,65. Meningkatnya nilai Ib disebabkan oleh meningkatnya nilai Ib pada semua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (0,35 persen), subsektor hortikultura (0,39 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,22 persen), subsektor peternakan (0,43 persen), dan subsektor perikanan (0,20 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 3

Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Januari 2016 Januari 2017 (2012=100) 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) pada bulan Januari 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 1,10 persen dari 94,89 menjadi 93,84. Hal ini dikarenakan penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,75 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,35. Menurunnya nilai indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,75 persen disebabkan oleh menurunnya indeks harga pada subkelompok padi (0,83 persen), dan subkelompok palawija (0,49 persen). Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,35 persen diakibatkan oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,22 persen, dan indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,78 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura (NTPH) pada bulan Januari 2017 mengalami penurunan sebesar 2,83 persen dari 91,84 menjadi 89,24. Hal ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 2,45 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,39 persen. Menurunnya nilai It sebesar 2,45 persen disebabkan menurunnya nilai indeks harga pada subkelompok subkelompok sayur-sayuran (2,43 persen), dan subkelompok buahbuahan (2,59 persen), walaupun indeks harga pada subkelompok tanaman obat, mengalami peningkatan sebesar 0,32 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,39 persen disebabkan peningkatan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,46 persen, dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 4

c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) NTPR pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen, yaitu dari 99,66 menjadi 101,40. Meningkatnya nilai NTPR ini disebabkan meningkatnya indeks harga yang diterima petani (1,97 persen), lebih besar dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani (0,22 persen). Meningkatnya nilai Ib sebesar 0,22 persen diakibatkan meningkatnya indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,20 persen, dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,31 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT pada Januari 2017 mengalami peningkatan sebesar 1,32 persen, yaitu dari 103,64 menjadi 105,01. Peningkatan NTPT ini terjadi diakibatkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani (1,75 persen) lebih besar dibanding peningkatan indeks harga yang dibayar petani (0,43 persen). Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,75 persen terjadi karena peningkatan harga pada subkelompok ternak besar sebesar 2,02 persen, subkelompok unggas sebesar 1,39 persen dan subkelompok hasil ternak sebesar 1,69 persen, walau indeks harga pada subsektor ternak kecil mengalami penurunan sebesar 1,08 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,43 persen diakibatkan oleh peningkatan harga subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,28 persen, dan indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,59 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Januari 2017, nilai tukar petani subsektor perikanan (NTNP) mengalami peningkatan sebesar 0,78 persen, yaitu dari 106,32 menjadi 107,14. Kondisi ini diakibatkan peningkatan indeks harga yang diterima petani (0,98 persen) lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (0,20 persen). Peningkatan nilai It sebesar 0,98 persen merupakan kontribusi dari peningkatan indeks harga pada subsektor perikanan tangkap (1,53 persen), dan subsektor perikanan budidaya sebesar 0,85 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,20 persen diakibatkan peningkatan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,19 persen, dan indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,23 persen. 4. Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara regional, Sumatera Barat pada bulan Januari 2017 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,27 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Terjadinya inflasi di daerah perdesaan merupakan kontribusi dari terjadinya inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (1,03 persen), kelompok perumahan (1,22 persen), kelompok sandang (0,34 persen), kelompok kesehatan (1,00 persen), kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga (2,30 persen), dan kelompok Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 5

transportasi dan komunikasi (0,60 persen), walau kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,65 persen. Tabel 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Desember 2016 - Januari 2017 (2012=100) *) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Januari 2017 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Januari 2017 terhadap Bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Januari 2017 terhadap Bulan Januari 2016 Laju inflasi pedesaan tahun kalender bulan Januari 2017 sebesar 0,27 persen, sama dengan inflasi Januari 2017. Sedangkan inflasi pedesaan tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 4,71 persen. Grafik 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Januari 2016 Januari 2017 (2012=100) Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 6

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH JANUARI 2017 HARGA GABAH (GKP) DI PETANI TURUN 0,04 % Komposisi jumlah observasi dari 99 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten di Sumatera Barat selama Januari 2017, didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 94 persen. Sementara kualitas rendah sebesar 6 persen. Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Anak Daro yaitu sebesar Rp 6.350,00 per kg yang terjadi di Kabupaten Solok. Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas Ir 64, yaitu senilai Rp 4.000,00 per kg, terjadi di Kabupaten Pasaman. Berbeda dengan bulan sebelumnya, pada bulan Januari 2017 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 0,04 persen dari Rp 5.555,85 per kg (Desember 2016) menjadi Rp 5.553,63 per kg (Januari 2017), dan di tingkat penggilingan naik 0,12 persen dari Rp 5.651,57 per kg (Desember 2016) menjadi Rp 5.658,49 per kg (Januari 2017). Sementara itu, rata rata harga gabah kualitas rendah dan gabah kualitas GKG tidak dapat dibandingkan. Survei harga produsen gabah berasal dari 99 observasi di tujuh kabupaten di Sumatera Barat, yaitu: Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman. Rata-rata harga gabah di tingkat petani bulan Januari 2017 dibanding bulan Desember 2016 untuk kualitas GKP mengalami penurunan sebesar 0,04 persen dari Rp 5.555,85 per kg (Desember 2016) menjadi Rp 5.553,63 per kg (Januari 2017). Sementara di tingkat penggilingan harga gabah GKP naik sebesar 0,12 persen dari Rp 5.651,57 per kg (Desember 2016) menjadi Rp 5.658,49 per kg (Januari 2017). Kelompok Kualitas Tabel 3 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Januari 2017 Jumlah Observasi Harga Pembelian Selisih harga kol (5&6) Harga di Tk Petani (Rp/Kg) Rata-rata Harga Pemerintah Tkt Penggilingan terhadap kol (7) (Rp/Kg) Terendah Tertinggi Rata-rata (Rp/Kg) (Rp/kg) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) GKG 0 (0,00%) GKP 109 (94%) -- -- -- -- 4.600,00 -- -- 4000,00-6350,00,- 5.553,63-5 658,49,- 3.700,00 (Petani) 3.750,00 (Penggilingan) 1853,63 50,10 1908,49 50.89 KualitasRendah 7 (6 %) 4800,00-6000,00,- 5700.19 5800.24 -- -- -- Total 116 (100,00) -- -- -- -- -- -- -- Harga gabah kualitas GKP terendah pada Januari 2017 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pasaman, yaitu sebesar Rp 4.000,00 per kg, sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Pasaman, yaitu Rp 4.100,00 per kg. Sementara harga tertinggi di Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 7

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agus t-16 Sep-16 Okt-16 Nop-16 De s-16 Jan-17 Rata-rata Harga (Rp/Kg) tingkat petani terjadi di Kabupaten Solok, yaitu sebesar Rp 6.300,00 per kg. Sedangkan harga tertinggi di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Solok yaitu sebesar Rp 6.500,00 per kg. Tabel 4 Perbandingan Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Sumatera Barat Nov 2016 s/d Januari 2017 No. Kabupaten Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) % Perubahan Bln Jan 2017 Nov 16 Des 16 Jan 17 thd. Des 2016 Tingkat Petani (Rp/Kg) Nov 16 Des 16 Jan 17 % Perubahan Bulan Jan 2017 thd. Des 2016 (1) (2) (5) (5) (5) (6) (9) (9) (9) (10) 1 Pes, Selatan 5 568,42 5 495,86 5 691,11 4,24 5 518,80 5 409,30 5 636,52 4,20 2 Solok 5 767,07 6 160,73 5 835,05-5,29 5 616,53 6 068,33 5 683,35-6,34 3 Tanah Datar 5.826,30 5.834,34 5.916,09 1,40 5 776,30 5 784,34 5 866,09 1,41 4 Pdg, Prmn. 5.568,42 5.617,50 5.549,23-1,22 5 518,80 5 505,00 5 436,73-1,24 5 Agam 5.917,50 5.505,00 5.755,00 4.54 5 850,00 5 445,00 5 695,00 4,59 6 50 Kota 5.568,42 6.298,13 6.136,67-2,56 5 518,80 6 137,50 5 966,67-2,78 7 Pasaman 5 093,33 4 975,00 4 798,33-3,55 4 976,67 4 975,00 4 686,67-3,76 Sumbar 5 615,64 5 651,57 5 658,49 0,12 5 539,41 5 555,85 5 553,63-0,04 Grafik 3 Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Tingkat Penggilingan Dan HPP Sumatera Barat Januari 2016 Januari 2017 5800 5300 4800 5377,82 5636,6 5854,6 5207,5 4677,0 4908,3 5408,7 5258,0 5498,6 5615,6 5651,6 5658,5 4300 4556,3 3800 3300 2800 2300 1800 Bulan Harga gabah gkp di penggilingan HPP gkp di tingkat penggilingan Berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru yang berlaku sejak tanggal 17 April 2015, yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp 3.700,00 per kg di tingkat petani dan Rp 3.750,00 per kg di tingkat penggilingan, sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp 4.600,00 per kg di tingkat penggilingan. Pada pemantauan bulan Desember 2016 tidak ditemukan kasus harga gabah yang berada dibawah di HPP. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 8

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Informasi lebih lanjut hubungi: Teguh Sugiyarto, M.Pop.Hum, Ph.D Kepala Bidang Statistik Distribusi JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159 Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 9