BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis kafe di Indonesia saat ini khusunya dikota-kota besar semakin

BAB I PENDAHULUAN. dikelola sendiri yang biasa disebut sebagai guet house. Menurut AHMA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Memperoleh pelanggan-pelanggan yang setia adalah cita-cita terbesar bagi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya

ANALISIS PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN PADA KAFE NOM NOM EATERY BANDUNG

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan bisnis telah menjadi perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. . Gambar 1.1. Grafik Kontribusi Sub Industri Restoran Sumber : BPS (2013)

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis di Indonesia secara umum telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. service) yang dimulai dari skala kecil seperti warung warung dan lain

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. konsep pemasaran tradisional yang berfokus pada keistimewaan dan manfaat dari produk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disuguhkan para pengusaha bisnis kepada konsumen. Dalam melakukan

ANALISIS PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA WIKI KOFFIE BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

public service yang menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau berwirausaha. Kepuasan konsumen merupakan salah satu fokus utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam perubahan yang terjadi. Beberapa unsur penting yang berkaitan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam organisasi yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Individu tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ditingkat mutu maupun harga. Meningkatnya daya beli masyarakat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek budaya dan sosial yang datang dari luar negeri membuat pola

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Ngopi Doeloe Cafe

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN


BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk tetap bertahan dan mengembangkan usahanya. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini yang mengalami persaingan begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB I PENDAHULUAN. ragam budaya dan wilayah, hal inilah yang menjadikannya sebagai negara yang memiliki

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Wikikoffie adalah sebuah café yang terletak di jalan Braga no 90 Bandung tepat pada pertigaan Braga, didirikan oleh Ahuang sejak 15 mei 2012 yang memiliki konsep modern classic yang bertema vintage dengan menggabungkan bangunan classic dengan suasana yang modern menjadi keunikan sehingga menimbulkan interaksi antar kafe dengan konsumen. Kafe ini memiliki ekterior yang sangat unik dimana bangunan kafe ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dengan interior yang dibuat sangat classic tetapi ada sentuhan moderndengan ditambah alunan musik yang memanjakan para konsumennya, sehingga para konsumen akan betah berlama-lama didalamnya dan mendapatkan suatu pengalaman yang unik pada saat berkunjung dikafe tersebut. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung 1

WikiKoffie Bandung akan menyambut pengunjung dengan kemegahan bangunan tua yang dibuat saat jaman penjajahan Belanda membuat suatu keunikan tersendiri. Terletak dipertigaan Braga dimana banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri tegak memberikan suasana yang berbeda bagi konsumen yang membuat para pelanggan selalu rindu untuk singgah di WikiKoffie Bandung. Ada beragam menu yang bisa dipilih di kafe ini, seperti kopi tradisional dan ada juga kopi dari Mancanegara, asian food, western food dan dessert. Salah satu menu andalannya adalah kopi tradisionalnya dengan beragam jenis kopi yang ada di Nusantara seperti Aceh gayo, Bali kintaman, Flores berjawa, Sumatra solok, Toraja kalosi dengan sajian mesin French press menjadi keunikan saat meminum kopi tersebut. Gambar 1.2 Alat French Press Kopi 1.2 Latar Belakang Penelitian Industri restoran dan kafe di Indonesia masih berkonsentrasi pada Pulau Jawa dan Bali. Kedua kawasan ini memiliki potensi yang cukup besar sebagai pusat pengembangan industri restoran dan kafe yang memiliki presentase lebih dari 73,6% dari total jumlah restoran dan kafe di Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Negara dan pusat bisnis di Indonesia merupakan pusat pertumbuhan bisnis restoran dan kafe terbesar yang memiliki presentase 26,1% dari jumlah restoran dan kafe di Indonesia. Jawa Barat merupakan semua pertumbuhan restoran dan kafe terbesar kedua, yang 2

memiliki kontribusi 12,4% dari jumlah restoran dan kafe di Indonesia. (www.binaukm.com, 2013). Bandung dikenal sebagai wisata kulinernya yang patut dicicipi mulai dari berbagai macam makanan yang di jual di pinggir jalan sampai makanan mewah di restoran mewah atau kafe. (www.liputan6.com, 2013). Potensi bisnis kuliner yang dimiliki kota Bandung sangat beragam. Dari mulai menu masakan nusantara hingga menu kuliner mancanegara ditawarkan para pelaku usaha untuk memanjakan para pecinta kuliner di daerah Bandung dan sekitarnya. Perkembangan bisnis kuliner di Bandung saat ini semakin berkembang pesat, hal ini dapat kita lihat dari jumlah restoran dan rumah makan yang ada di kota Bandung yang ditunjukan pada data tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Pertumbuhan Restoran dan Kafe Berijin di Kota Bandung Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah 431 439 512 629 629 Sumber : Disperda Kota Bandung 2013 Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa saat ini persaingan bisnis kuliner di Kota Bandung sangat ketat, dapat dilihat dari banyaknya jumlah restoran dan rumah makan yang tersebar di kota Bandung setiap tahunnya terus meningkat. Dengan adanya persaingan yang sangat ketat tersebut maka para perusahaan dituntut untuk memiliki strategi yang tepat agar perusahaan bisa bersaing dan lebih unggul dibandingkan dengan para pesaing lainnya. Untuk mencapai titik kepuasan konsumen hingga menimbulkan minat beli ulang konsumen, maka pengelola kafe harus memperhitungkan berapa harga, apa saja menu yang akan ditawarkan, serta kualitas dan pelayanan yang seharusnya diberikan oleh pihak kafe. 3

Namun untuk saat ini, fokus perhatian pada aspek-aspek tersebut sudah dianggap biasa. Oleh karena itu, kini saatnya pemasar sudah tidak hanya gencar melakukan promosi, tetapi juga memberikan keunggulan dan pengalaman yang unik kepada konsumen sehingga konsumen sangat berkesan dan selalu mengingat kafe tersebut. Sebuah produk harus mampu membangkitkan sensasi dan pengalaman yang akan menimbulkan minat beli ulang pada sebuah perusahaan atau merek. Pengalaman yang dirasakan ketika konsumen mengunjungi sebuah kafe juga mempertimbangkan konsumen saat ini dalam memilih kafe yang nyaman yang akan memberikan value lebih pada saat berada dilokasi ataupun setelah meninggalkan lokasi kafe tersebut sehingga customer experience perlu menjadi perhatian para pengelola kafe dalam memuaskan konsumennya agar dapat memenangkan persaingan. Pengalaman-pengalaman yang akan dirasakan dan didapatkan oleh konsumen secara langsung yaitu melalui lima pendekatan (Sense, Feel, Think, Act, Relate), baik sebelum maupun ketika konsumen mengkonsumsi sebuah produk ataupun menggunakan jasa tersebut. Dalam customer experience, konsumen akan selalu dilibatkan secara emosional dalam setiap kegiatan sehingga para tamu memiliki pengalaman yang unik, mengesankan, yang berlangsung pada saat itu dan kemudian timbul keinginan untuk kembali menggunakannya, lebih dari itu mereka akan membangun merek tersebut secara antusias akan mempromosikan melalui word of mouthpada orang lain (Hasan, 2013:9). Salah satu kafe di Bandung yang memperhatikan customer experience adalah WikieKoffie. Kafe ini memberikan cukup banyak experience kepada konsumen melalui makanannya yang unik dengan cita rasa yang enak, harga yang terjangkau, dan suasana yang nyaman pada saat konsumen berada di kafe tersebut. WikieKoffie menyediakan berbagai macam menu tradisional dan modern. Kafe ini membidik pasar mulai dari kelas bawah hingga atas, baik dari kalangan anak sekolah, mahasiswa ataupun pekerja. 4

Namun dari hasil observasi yang peneliti lakukan, segmentasi pasar kafe ini lebih mengarah pada konsumen yang berprofesi sebagai anak sekolah dan mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari berbagai macam menu yang ditawarkan dengan harga yang cukup murah dimulai dari harga Rp 8.000 Rp 20.000 untuk minuman dan Rp 9.000 Rp 22.000 untuk makanan. Dari harga menu tersebut terlihat bahwa WikiKoffie ingin memberikan experience yang berbeda dari kafe-kafe lain yaitu bertujuan agar konsumen dapat memesan tidak hanya satu atau dua menu tetapi dapat memesan berbagai macam menu yang disediakan oleh WikiKoffie Bandung. Cara seperti ini juga merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk menarik perhatian para konsumen agar konsumen yang datang dapat mempromosikan WikiKoffie kepada rekannya melalui word of mouth. Selain harga yang murah, kafe ini juga memberikan experience berbeda yaitu WikiKoffie menerapkan Feels Like Home, dimana kafe tersebut membuat suasana kafe senyaman dirumah dengan gaya bangunan lama sehingga menjadi ketertarikan yang unik untuk menjalin hubungan secara emosional kepada para pengunjung. Dengan melakukan pendekatan seperti ini, WikiKoffie mengharapkan konsumen dapat merasakan kenyamanan saat berada di kafe ini sehingga konsumen merasa puas dan dapat kembali lagi mengunjungi WikiKoffie Bandung. Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pihak WikiKoffie, terbukti bahwa experience yang diberikan cukup efektif terlihat dari pendapatan WikiKoffie yang tidak pernah mengalami minus pendapatan dalam periode setahun terakhir. Berikut adalah persentase data pendapatan WikiKoffie Bandung : Tabel 1.2 Tabel Pendapatan WikiKoffie Bandung 2014 Bulan Target Profit (%) Januari 40.000.000 20 5

Februari 40.000.000 20 Maret 40.000.000 22 April 40.000.000 23 Mei 40.000.000 25 Juni 40.000.000 40 Juli 40.000.000 60 Agustus 40.000.000 65 September 40.000.000 72 Oktober 40.000.000 80 November 40.000.000 80 Desember 40.000.000 84 Sumber: Melalui Bapak Mario selaku pengelolah WikiKoffie Tabel 1.3 Grafik Pendapatan WikiKoffie Bandung Dalam persen (%) 100 80 60 40 20 0 Jan' 14 Feb' 14 Mar' 14 Apr' 14 Mei' 14 Jun' 14 Jul' 14 Agust' 14 Sumber : WikiKoffie Bandung Sep' 14 Okt' 14 Nov' 14 Des' 14 6

Pada dasarnya, pengalaman pelanggan(customer experience) ini sangat erat kaitannya dengan minat beli ulang konsumen. Dapat dijelaskan bahwa minat beli ulang merupakan perilaku pelanggan dimana pelanggan merespon positif terhadap kualitas pelayanan suatu perusahaan dan berniat melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi kembali produk pada perusahaan tersebut. Kurangnya kepuasan akan mengakibatkan konsumen enggan untuk melakukan pembelian ulang pada sebuah perusahaan atau merek tertentu (Hasan, 2013:173). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap 20 responden diperoleh hasil sebagai berikut: No. Tabel 1.4 Hasil Wawancara Terhadap Pengunjung Terkait Alasan Berkunjung ke Wiki Koffie Bandung Dimensi Faktor Kunjungan Jumlah Persentase Customer (orang) Experience 1 Sense Keunikan Bangunan Wiki Koffie Bandung 2 Feel Suasana didalam Wiki Koffie Bandung 3 Think Harga yang diberikan Wiki Koffie terjangkau oleh konsumen 4 Act Tempatnya terkenal / banyak diketahui orang lain 12 60 % 14 70 % 13 65 % 12 60 % 7

5 Relate Tempat berkumpul dengan Total Responden teman-teman 13 65 % 20 Orang Sumber:Olahan Penulis(2015) Dengan memberikan pengalaman bagi konsumen (customer experience), maka konsumen akan mampu membedakan kafe yang satu dengan yang lainnya karena mereka dapat merasakan dan memperoleh pengalaman-pengalaman tersebut melalui sense experience, feel experience, act experience, think experience, dan relate experience. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti tertarik mengambil judul Pengaruh Customer Experience Terhadap Minat Beli Ulang pada WikiKoffie Bandung 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana customer experience (sense, feel, think, act, relate) yang dirasakan konsumen pada WikiKoffie Bandung? 2. Bagaimana minat beli ulang konsumen pada WikiKoffie Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh customer experience (sense, feel, think, act, relate) secara parsial terhadap minat beli ulang konsumen pada WikiKoffie Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh customer experience (sense, feel, think, act, relate) secara simultan terhadap minat beli ulang konsumen pada WikiKoffie Bandung? 8

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana customer experience (sense, feel, think, act, relate) yang dirasakan konsumen pada kafe WikiKoffie Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana minat beli ulang konsumen pada kafe WikiKoffie Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh customer experience (sense, feel, think, act, relate) secara parsial terhadap minat beli ulang konsumen pada kafe WikiKoffie Bandung. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh customer experience (sense, feel, think, act, relate) secara simultan terhadap minat beli ulang konsumen pada kafe WikiKoffie Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan mempunyai dampak yang positif dan berguna, antara lain : 1. Bagi Pengelola Kafe Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi bagi pengelola kafe WikiKoffie untuk mengetahui dimensi dari customer experience yang berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen dan dapat juga digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah serta kebijakan perusahaan khususnya dalam penentuan strategi pemasaran yang berorientasi pada minat beli ulang konsumen. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya dibidang pemasaran terutama yang berkenaan dengan seberapa besar pengaruh customer experience terhadap minat beli ulang konsumen. 9

3. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan suatu pendalaman ilmu, dimana peneliti menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah dan menghubungkan dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian pengetahuan tentang konsep pemasaran khususnya customer experience. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan penjelasan tentang isi dari masing-masing bab yang disajikan secara singkat dan jelas dari keseluruhan bagian skripsi ini. Skripsi ini akan disajikan dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang landasan teori penunjang, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang hasil-hasil dari analisis data berdasarkan beberapa metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini. 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya dan juga kafe Wiki Koffie serta kesimpulan dari pelitian yang dilakukan peneliti. 11