Chapter 1 T epuk tangan penonton mengiringi keluarnya Knight Angel, sebuah band kampus dengan lima personil, yaitu yaitu Ify, Cakka, Rio, Shilla, dan Alvin. Satu persatu dari mereka keluar. Sorak sorai penggemar terus bergema di aula utama Universitas Bintang dari lagu pertama hingga semua personil turun panggung. Nah itu dia Knight Angel! Mana tepuk tangannya? Riuh suara tepuk tangan terdengar. Oke. Sambil nunggu pengumuman Raja dan Ratu Akhir Tahun, kayaknya seru nih kalau kita beromantis ria, kata Patton sambil memberi kode para pemain musik untuk bersiap. Mau dansa? ajak Cakka sambil mengulurkan tangannya ke Shilla. Rio terdiam menatap Cakka dan Shilla yang sudah berlalu dari hadapannya. 1
Lo suka Shilla? Rio menoleh, menatap Ify yang ada di sampingnya dengan tatapan tidak percaya. Aah nggak-nggak. Ada-ada aja lo, elak Rio. Gu-gue haus. Gue ambil minum dulu ya? Bye, kata Rio sambil berlalu dari hadapan Ify. Ify memandangi kepergian Rio dengan hati tidak tenang. Kalau lo bahagia, gue pasti bahagia, batin Ify. Fy, nglamun aja. Alvin menyenggol lengan Ify. Ah? Eh lo lo ngapain di sini? Kebetulan lewat. Why? Belum sempat Ify menjawab, beberapa suara memecah perbincangan mereka. Perempuan-perempuan di berbagai sudut aula memanggil Alvin. Mampus lo! kata Ify sambil memandang Alvin jahil. Alvin nyengir. Kata playboy memang sudah mendarah daging dalam dirinya. Dari yang senior sampai junior, dari yang cantik sampai yang pas-pasan, dari yang pintar sampai yang paling 2
bodoh, dari yang baik sampai yang paling liar sekalipun pernah didekatinya. Namun belum ada satu pun yang benar-benar mampir ke hatinya, alasannya Kalau lo mau jadi pacar gue, mereka nggak akan ribut. Alvin mendekatkan wajahnya ke Ify. Alvin memang menyukai Ify. Mungkin karena Ify pernah menyelamatkan nyawanya dulu, saat ia mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua orangtuanya. Walaupun begitu, Alvin tahu, Ify menyukai orang lain, dan Alvin tidak suka memaksakan perasaan Ify. Asal Ify bahagia, ia juga bahagia. Pesta dilanjutkan kembali. Kali ini, Patton akan mengumumkan Raja dan Ratu Akhir Tahun, sepasang laki-laki dan perempuan yang paling populer sepanjang tahun tersebut, dipilih melalui vote seluruh mahasiswa. Kandidatnya tidak ditentukan, siapapun boleh dipilih selama dia adalah mahasiswa Universitas Bintang. 3
Dan Raja Akhir Tahun 2015 kita, dengan jumlah suara 3642, jatuh kepada beri tepuk tangan yang meriah untuk Ketua Senat kita! Mario Ramadiel! Tepuk tangan meriah mengiringi pengumuman dari Patton. Ketua, naik sono! senggol Ify. Ngapain? Nggak ada jadwal gue pidato, kata Rio bingung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Yaelah, lo nglamun aja dari tadi. Lo jadi King tau! Sana-sana! Ify mendorong punggung Rio menuju ke panggung. Dan Ratu Akhir Tahun 2015 kita, dengan perolehan suara 2120 jatuh kepada Ketua Klub Sains, Ashilla Kawanara! Acara dansa kita lanjutkan! Kita beri kehormatan buat King and Queen untuk berdansa bersama. Musik lembut mengalun mengiringi beberapa pasangan yang tengah bersiap untuk berdansa. 4
Rio dan Shilla berdansa di tengah lantai dansa. Siapapun yang melihat mereka pasti akan iri. Mereka benar-benar pasangan yang sempurna, setidaknya semua orang beranggapan seperti itu. Andai kita bisa sedekat ini dari dulu, kata Rio. Jarang kita bisa berdua. Kak Shilla selalu menghindar dariku, lanjut Rio. Shilla terdiam, meredam emosinya. Lo lupa? Kalian adalah pengganggu kehidupan gue. Kalian ngrebut bokap dari gue. Rio terdiam mendengar ucapan Shilla. Mereka berdansa dengan pikiran mereka masing-masing. Sekalipun darah kita sama, gue nggak sudi jadi kakak lo. Shilla melepaskan diri dari genggaman dansa Rio dan berjalan menjauh. Shil! Shilla! panggil Rio. Shilla menghentikan langkahnya. Jangan buat gue makin benci sama keberadaan lo. Gue udah cukup menderita selama ini. Jangan berharap lebih dari hubungan kita sekarang, kata Shilla sebelum benar-benar meninggalkan Rio di tengah lantai dansa. 5
Sang Raja malam ini kayaknya lagi galau, kata Ify. Rio menoleh dan tersenyum tipis. Ify membalas senyum Rio dan duduk di sampingnya. Sejenak menikmati suasana malam di taman kampus sebelum memulai perbincangan. Ngapain lo di sini? tanya Ify. Nothing, just waiting a midnight, kata Rio. Ify terdiam. Sesuatu terjadi? tanyanya. Rio menoleh dan menggeleng. Semua baikbaik saja. Untuk saat ini, kata Rio lirih. 5 4 3 2 1 HAPPY NEW YEAR!!! Terdengar sorak sorai mahasiswa Universitas Bintang dari dalam aula utama disertai suara kembang api yang dinyalakan di luar aula. Selamat tahun baru, Yo! kata Ify. Heem, happy new year! balas Rio. Untuk sekian detik, mereka berdua terdiam dalam angan masing-masing, menikmati keindahan kembang api pergantian tahun di langit malam. It s already midnight, kata Ify. 6
Ya. Gue mau pulang. Ikut? ajak Rio sambil berdiri dari duduknya. Ify menatapnya sejenak sebelum ia mengangguk. Good morning! Cakka masuk ke basecamp Klub Seni dengan menenteng gitarnya. Pagi, sapa Rio balik sambil tetap memetik asal gitar kesayangannya. Cie cie yang baru jadian! ledek Alvin sambil menyenggol Cakka. Rio menengadahkan kepalanya dan menatap Cakka. Jadian? Kapan? Sama siapa? tanyanya beruntun. Shilla. Satu-satunya cewek di mata Cakka, kan dia doang, kata Alvin. What?! teriak Rio, refleks membuat baik Cakka maupun Alvin menatapnya dengan tajam dan curiga. Rio yang menyadari ketidaksadarannya berteriak, memahami arti tatapan itu. Eeee gue nggak jealous, gue cuma kaget. Nggak nyangka 7
secepet ini jadinya. By the way, kok lo berdua nggak ngabarin gue? tanya Rio sambil melipat tangannya di depan dada. Cakka dan Alvin saling bertukar pandang sejenak. Siapa suruh lo ngilang duluan? Kita udah nyariin lo seantero kampus tau, omel Cakka. Sorry-sorry. Kembang api selesai, gue pulang, kata Rio nyengir. So jangan nyalahin kita, kata Alvin. Iye iye, salah gue. Ayo makan! Mumpung ada dompet nganggur, Rio mengambil dompet di kantong celana Cakka dan segera berlari meninggalkan basecamp Klub Seni diikuti Alvin. Yaaa! Dompet gue! Cakka berlari mengejar kedua sahabatnya menuju kafetaria. 8