Adonan, duluan yaa!!! seru sekelompok cewek kelas sebelah yang selalu bikin kesal. Dengan terang-terangan mereka mengumumkan panggilan baru buatnya.

Transkripsi

1 Konstelasi Hati Mereka selalu berempat. Orang-orang tahu itu, sudah menjadi rahasia umum, bukan berarti mereka itu sebuah geng, seperti halnya anak-anak SMA jaman itu, yang suka membentuk geng. Sebenarnya Adon punya geng sendiri, yaitu sekelompok anak pecinta buku fantasi yang hampir setiap hari membahas kelanjutan cerita dari berbagai judul. Alila dan Fibri, barangkali mereka juga membentuk geng dengan gadis-gadis lainnya yang memiliki hobi tertawa, terlepas dari membicarakan keburukan orang, seperti kebanyakan yang dilakukan cewek-cewek SMA di masa itu, mereka menertawakan hampir setiap keadaan masing-masing. Hal ini tidak banyak dipahami oleh kaum adam. Sedangkan Vikri memiliki geng sendiri, yang terdiri dari anak-anak jago musik dan pandai memainkan alat-alat band. Vikri adalah ketua dari kelompok band yang paling mentok tampil di acara-acara dies natalies SMA-SMA setempat. Namun pada akhirnya, mereka selalu berempat. Siang itu cuaca agak redup, Adon memperhatikan langit,awan-awan hitam berarak ke arah timur, barangkali daerah rumahnya. Ia murung, sambil hati diam-diam berdoa supaya hujan tidak turun dulu, hari itu ia lupa membawa jas hujan.

2 Adonan, duluan yaa!!! seru sekelompok cewek kelas sebelah yang selalu bikin kesal. Dengan terang-terangan mereka mengumumkan panggilan baru buatnya. Adonan Sebenarnya Adon bukan tipe anak yang suka mendengarkan ejekan orang lain. Ia tidak peduli. Hidupnya selama ini lurus-lurus saja dan tak berkonflik. Begitu halnya dengan panggilan adonan yang mengingatkannya pada kuekue ibunya di rumah. Secara kebetulan sekali ibu Adon adalah pembuat kue terkenal di desa, dan sejak dulu ia ingin menanyakan apa dasar orang tuanya memberinya nama Adon sambil berharap-harap cemas supaya jawaban mereka bukan Karena pas ngelahirin kamu, ibu ingat adonan roti yang belum selesei dibuat di rumah. Sehingga sampai sekarang ia menangguhkan pertanyaan itu. Lebih karena tidak siap dengan jawabannya. Ia tidak keberatan ada yang memanggilnya Adonan. Namun ketika itu dilayangkan oleh cewek-cewek keren di sekolah, kok kedengarannya itu tidak lucu lagi. Lebih cenderung menjengkelkan. Dengan tubuh kurus dan hidup lurus, jauh dari kata Anak Populer di sekolah, cowok seumuran dia tentu saja ingin juga menunjukkan aksi menawan dan menjadi terkenal. Terkenal gara-gara tampan, menawan, atau prestasinya. Bukan terkenal dengan nama seperti kue setengah jadi begini. Seperti biasa ia cuma menarik alisnya ke atas pada cewek-cewek itu, yang kemudian selalu disusul dengan kikikan

3 mereka. Adon tidak tahu apa ada yang salah dengannya. Cowok seumurannya, sedang butuh-butuhnya jati diri yang diharapkan bisa berlabuh pada sebuah kata hebat dan bisa diakui oleh khalayak ramai. Bukan kikikan geli dari cewek-cewek yang bikin salah tingkah.kalau begini caranya, kapan ada cewek yang memandangnya dengan benar dan menyukainya coba? Nan, lo ngapain? sapa Budi, ketua kelasnya yang merangkap sebagai ketua Osis di sekolah ini. Lihatlah Budi, dia sosok anak yang bakalan disukai cewek manapun. Kenyataannya begitu. Dari sekian jabatan yang harusnya dibagibagi secara adil, Budi berhasil dengan serakah merangkap dua jawabatan populer di kelas dan di sekolah. Dan dengan notabene sebagai anak yang berkuasa dalam pergaulan mudamudi anak sma di sekolah ini, tidak tanggung-tanggung, dia memanggil adon dengan panggilan Nan kepanjangan dari Adon-nan. Bayangkan, di mata kelompok laki-laki pun, yang Adon butuhkan adalah sebuah pengakuan dalam lingkungan, ini malah penghinaan dengan panggilannya. nan Lagi nungguin temen-temen gue. kata Adon malas, lebih cenderung ke iri pada Budi, lihat badannya yang sporty begitu, dan tampangnya yang kata orang-orang berkharisma. Adon malas saja berurusan dengan anak ini, cewek-cewek tidak melihat dengan benar-benar saja kalau dirinya bisa lebih hebat dari si Budi.tapi kenyataannya, Adon tetap saja bukan siapa-

4 siapa. Budi yang berkharisma, Budi yang ketua kelas dan ketua Osis. Oh, mau mengadakan rapat empat-serangkai lagi ya? tanya Budi masih betah berlama-lama di sana. Urusan gue dong, ngapain sih lu tanya-tanya? gerutu Adon sinis, walaupun ia tahu, ia tidak perlu berkata begitu. Memalukan. Wah, lagi sensi nih si calon kue. Sialan lo! geram Adon melayangkan bogemnya, namun si Budi keburu pergi sambil tertawa-tawa puas. Lengkap sudah hari ini Adon dibuat bad mood oleh sekian orang. Ad, Yuk dan suara dua orang cewek bersamaan menyadarkannya, dia menoleh. Alila dan Fibri. Sahabat-sahabat ceweknya. Dari sekian banyak orang yang memanggilnya adonan atau nan memang cuma sahabat-sahabatnya yang benar memanggilnya Ad kependekan dari Adon. Alila adalah gadis periang, bertubuh mungil dan berjilbab kecil. Walaupun begitu, dia adalah yang paling tua diantara mereka. Sedangkan Fibri adalah gadis pemalu yang lebih banyak diam, paling mentok dia banyak cerita kepada sahabat-sahabatnya, tidak ke yang lain. Fibri juga gadis berjilbab, dalam pergaulan sehari-hari ia lebih suka mengenakan jilbab panjang dan baju yang lebar.

5 Kenapa wajahmu begitu? Sakit? tanya Alila curiga, memperhatikan raut wajah Adon yang memendam jengkel. Jangan lihat aku seperti itu, aku baik-baik saja kok. jawab Adon, berbohong. Dimana Vikri? lanjutnya mengalahkan perhatian kedua sahabatnya. Tadi masih berbincang sama Fifi, kami pamit duluan tapi disuruh nunggu. jawab Fibri memeriksa telefon genggamnya. Yah, Kita harus nunggu orang pacaran dulu deh. Kita ambil motor dulu saja. usul Adon, dan untungnya mereka setuju. Sebenarnya mereka bertiga sama-sama tahu kalau Vikri terkenal dengan jam karetnya. Suka telat kalau ada janji, Adon juga sangat hafal kalau setelah ini kedua teman perempuannya akan ngomel-ngomel, namun sudah menjadi kebiasaan pula, bahwa mereka tidak lantas pergi meninggalkan. Mendungnya sudah gelap, mengerikan. celetuk Alila, dia sudah duduk di belakang Fibri di atas motornya. Dan mereka masih lama kah? tanya Fibri lagi, nadanya kesal. Vikri ingin makan di mana sih? Kenapa kita tidak pulang saja, mendungnya ada di daerah rumah kita tuh. tunjuk Adon, rumahnya, Fibri dan Alila memang satu area. Dia sedang ngidam siomay ceuk titin, perutnya itu nggak bisa diajak kompromi. jawab Alila menegerling ke arah deretan kelas-kelas, dan saat itu sesosok anak laki-laki bertubuh

6 bongsor dengan perut membuncit datang, tersenyum tanpa dosa sambil melambaikan tangan. Tuh, si gendut datang. gumam Adon melirik malas pada sahabatnya yang satu itu, Vikri berjalan agak berlari dan langsung naik di belakang Adon. Ad, nanti anterin pulang ya. Jadi lo nggak bawa motor? Di dimensi pergaulan mereka berempat, Adon dan Vikri biasa menggunakan lo-gue untuk mereka berdua saja. Sedangkan untuk teman-teman perempuannya, mereka masih menggunakan aku-kamu sebagai alasan kesopanan. Nggak. jawab Vikri cengengesan, dia menarik alis pada sahabat-sahabat perempuannya yang sudah mau menumpahkan sumpah serapah padanya. Jadi ke ceuk titin? tanya Fibri ketus, gadis itu lembut, tapi kalau sudah marah sangat mengerikan, Adon sudah memperingatkan berkali-kali pada Vikri, namun tetap saja. Jadi dong!!! Ayo Ad, lets Go! Ceuk titin adalah warung siomay langganan mereka, Vikri pencetus ide awal untuk merekomendasikan tempat ini sebagai the most fave place yang wajib dikunjungi, dengan selera makan yang paling tinggi dan yang paling ngerti soal makanan, lidahnya tidak bisa dibantah, ketiga sahabatnya pun langsung setuju dengan Enak. nya tempat itu sejak pertama kali mereka ke sana.