INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR HIGH IC INTENSIVE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP CURRENT FINANCIAL PERFORMANCE DAN FUTURE FINANCIAL PERFORMANCE

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB V PENUTUP. intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal

ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KEMAMPULABAAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA1 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas dan Pertumbuhan Perusahaan Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability sampling

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Tahun )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif.

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROE PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT)

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA NPM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman ISSN (Online):

terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari sisi profitabilitas. Najibullah (2005) meneliti intellectual capital dan tiga komponennya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN DI INDONESIA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Pendahuluan. Adhie., Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

Oleh: Denny Andriana (Program Studi Akuntansi FPEB Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN

Transkripsi:

INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR HIGH IC INTENSIVE Sigit Hermawan dan Ummy Imaniar Mardiyanti Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jln. Raya Gelam No. 250 Candi Sidoarjo Jawa Timur. Telp. (031) 8921938 Email : sigithermawan@umsida.ac.id Email : imaniarmardiyanti@gmail.com Abstract: This study aims to examine and analyse the effect of intellectual capital on firm financial performance (ROA, ROE, EPS). The company studied is the manufacturing High IC Intensive companies listed in Indonesia Stock Exchange. sample obtained with as many as 76 companies with research period is 2010-2013. Independent variables used are the intellectual capital measured using VAIC TM, while the dependent variable is Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earnings per Share (EPS). The data analysis technique used is a simple linear regression. The results showed that the Intellectual Capital (VAIC) effect the company s financial performance Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earnings per Share (EPS). Keywords: Intellectual Capital (VAIC), financial performance (ROA, ROE, EPS) PENDAHULUAN Basis pertumbuhan perusahaan yang berubah ke basis pertumbuhan perusahaan berdasarkan pengetahuan (knowledge) dalam menciptakan nilai (value creation) (Artinah, 2011). Kesadaran ini antara lain ditandai dengan semakin seringnya istilah knowledge based company muncul dalam wacana bisnis. Knowledge based company adalah perusahaan yang diisi oleh komunitas yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Oleh karena itu, organisasi bisnis semakin menitikberatkan akan pentingnya knowledge asset (aset pengetahuan). Pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge aset adalah Intellectual Capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Ulum, 2007). IC adalah sumber daya perusahaan yang memegang peranan penting. Bontis et al. (2000) melakukan penelitian IC di Malaysia dengan menguji tiga elemen IC, yaitu modal manusia, modal struktural, modal customer, dan antar hubungan ketiga elemen tersebut serta kinerja bisnis bagi industri jasa dan bukan jasa dengan menggunakan kuesioner yang berlaku secara psikometris. Hasilnya menunjukkan bahwa modal manusia dan modal customer merupakan faktor yang signifikan dalam operasional perusahaan, sedangkan modal struktural memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Hermawan dan Wahyuaji (2013) melakukan penelitian menggunakan 3 perusahaan manufaktur consumer good yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009. Hasilnya IC yang diukur dengan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) tidak ada pengaruh signifikan terhadap Gross Profit Margin (GPM) dan Net Profit Margin (NPM), Intellectual Capital yang diukur dengan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) terdapat pengaruh signifikan negatif terhadap ROA dan ROE. Upaya untuk meningkatkan nilai guna IC dilakukan dengan cara melakukan pengukuran pengukuran IC. Didalam penelitian ini, pengukuran IC menggunakan Value Added Intellectual Coefficient TM yang dikembangkan oleh Pulic (1998:19). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur High IC Intensive. Pengambilan sampel criteria tersebut didasarkan pemikiran bahwa perusahaan tersebut termasuk perusahaan yang memiliki karakteristik perusahaan padat 70 Sigit H., dan Ummy Imaniar Mardiyanti

IC (High IC Intensive industries). Pengukuran ini kemudian akan dikaitkan dengan kinerja keuangan perusahaan. Demikian pula dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui pengaruh IC (VAIC) terhadap Return On Asset, Return On Equity, Earning per Share pada dua kelompok perusahaan manufaktur High IC Intensive di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. TINJAUAN PUSTAKA Stewart (1994), mendefinisikan IC secara operasional sebagai bahan intelektual yang diformalkan, diperoleh, dan dikelola untuk menghasilkan aset yang bernilai tinggi. Ulum (2007) menyatakan bahwa Human capital (HC) merupakan kombinasi dari genetic inheritance, education, experience dan attitude tentang kehidupan dan bisnis, direpresentasikan oleh karyawannya. Stuctural Capital (SC) meliputi nonhuman storehouses of knowledge dalam organisasi, termasuk database, organizational charts, process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya. Customer capital merupakan pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui jalan bisnis. Pengukuran IC menurut Pulic (1998) pengukuran secara tidak langsung terhadap IC untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient-VAIC TM ). Menggunakan VAIC dikarenakan untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan Value Added (VA). VA dihitung dari selisih output dan input. VAIC merupakan penjumlahan nilai tambah dari Value Added Capital Employeed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA). Kinerja Keuangan Menurut Wijaya (2012) kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Pengukuran kinerja keuangan pada penelitian ini menggunakan ROA untuk untuk mengetahui dampak Intellectual Capital terhadap penggunaan aset, ROE karena ekuitas merupakan salah satu modal yang dipakai perusahaan untuk mendapatkan aset perusahaan, sehingga apakah perusahaan dapat meningkatkan pengembalian pada investor (Putranto, 2011), sedangkan EPS karena investor ingin melihat apakah dengan penanaman modal berupa Intellectual Capital dapat memberikan hasil yang baik (Wijaya, 2012). Rerangka Konseptual Penelitian ini menguji pengaruh IC(VAIC) terhadap Return On Asset, Return On Equity, dan Earning per Share sehingga model analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana untuk menguji pengaruh tersebut, seperti nampak pada gambar berikut : Gambar 1. Rerangka Konseptual Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 70-78 Intelectual Capital dan... 71

METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 1. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah IC yang dinotasikan X. Intellectual Capital yang diukur berdasarkan Value Added yang diciptakan oleh physical capital (VACA), Human Capital (VAHU), dan Structural Capital (STVA). Kombinasi dari ketiga Value Added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998). b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang dinotasikan dengan Y. Kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROA, ROE, dan EPS (Chen et. al., 2005; Tan et al., 2007). 2. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel baik variabel independen maupun variabel dependen untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menentukan tingkat IC perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual Coefficient, yaitu dengan perhitungan sebagai berikut : 1) Output (OUT): total penjulan dan pendapatan lain 2) Input (IN): beban dan biayabiaya (selain beban karyawan) 3) Value Added: selisih antara Output dan Input (VA = OUT - IN) 4) Human Capital (HC): beban karyawan Structural Capital (SC): modal struktural (VA-HC) 5) Capital Employeed (CE): dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih) 6) Value Added Capital Employeed: rasio dari VA terhadap CE. Rasio ini menunjukkan kontribusi 72 Sigit H., dan Ummy Imaniar Mardiyanti yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap Value Added organisasi. (VACA = VA/CE). 7) Value Added Human Capital: rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap Value Added organisasi. (VAHU = VA/HC). 8) Structural Capital Value Added: rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. (STVA = SC/VA). 9) Value Added Intellectual Coefficient: mengindikasikan kemampuan intellectual organisasi. VAIC = VACA + VAHU + STVA b. Menghitung kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return On Asset (Y 1 ), Return On Equity (Y 2 ), dan Earning per Share (Y 3 ). Formula untuk memperoleh ketiga rasio tersebut adalah sebagai berikut : ROA = Laba bersih Total Aset ROE = Laba bersih Total Ekuitas EPS = Laba Pemegang Saham Rata-rata tertimbang jumlah saham Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan high IC intensive sebagaimana rekomendasi dari Woodcock dan Whiting (2009). Menurut rekomendasi tersebut perusahaan kategori high IC intensive sebanyak 15 kategori perusahaan. Berdasarkan 15 kategori perusahaan ini dipilih dua kelompok perusahaan high IC intensive dengan kategori perusahaan manufaktur di BEI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (Sugiyono 2010:122), yaitu pemilihan sampel

berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan : 1. Perusahaan terdaftar di BEI periode 2010-2013 dengan kategori perusahaan manufaktur high IC intensive. 2. Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan dalam bentuk mata uang rupiah tidak dimasukkan kedalam sampel. 3. Laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan pada tahun 2010-2013. 4. Perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian dan tidak memiliki ROE yang negatif selama periode pengamatan yaitu pada tahun 2010-2013. 5. Bila ada ketidaktersediaan data dari salah satu variabel pada perusahaan tertentu maka emiten tersebut tidak digunakan sebagai sampel. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan perusahaan yang dijadikan sampel penelitian adalah perusahaan Automobile and Components, dan Pharmaceutical and Biotechnology. Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas residual dilakukan dengan menggunakan normal probability plot yang diperkuat dengan uji Kolmogorov Smirnov. Pada uji normal probability plot, jika hasil penyebaran data mendekati garis diagonal, berarti seluruh data pada setiap variabel terdistribusi normal. Hasil ini juga diperkuat dengan uji Kolmogorov Smirnov, dimana jika P > 0,05 maka data terdistribusi normal, demikian sebaliknya. Berdasarkan hasil uji uji normal probability plot diketahui bahwa sebaran data mendekati garis diagonal dan didukung oleh uji Kolmogorov Smirnov yang menunjukkan nilai probabilitas > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa sebaran data seluruhnya terdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson. Berdasarkan uji autokorelasi dapat dilihat bahwa nilai DW untuk masing-masing variabel adalah lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif, atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Untuk menguji asumsi ini digunakan Scatterplot. Berdasarkan hasil Grafik Scatterplot menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana, yaitu uji t atau uji parsial. Uji t bertujuan untuk menguji apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Intellectual Capital (X) Hasil perhitungan IC dengan menggunakan rumus VAIC TM adalah VAIC tertinggi terdapat pada perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk dengan nilai sebesar 10,53. Sedangkan yang terendah adalah PT Prima Alloy Steel Universal Tbk dengan nilai sebesar 1,29. 2. Kinerja Keuangan (Y) Berdasarkan data mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat dijelaskan, yakni untuk ROA yang tertinggi terdapat pada PT Merck Tbk dengan nilai sebesar 0,3956, sedangkan yang terendah terdapat pada PT Prima Alloy Steel Universal Tbk dengan nilai sebesar 0,0007. Untuk ROE yang tertinggi terdapat pada PT Indospring Tbk dengan nilai sebesar 0,4754, sedangkan yang terendah adalah PT Prima Alloy Steel Universal Tbk Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 70-78 Intelectual Capital dan... 73

dengan nilai sebesar 0,0023. Untuk EPS yang tertinggi terdapat pada PT Thaiso Pharmaceutical Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 14822,09, sedangkan yang terendah adalah PT Prima Alloy Steel Universal Tbk dengan nilai sebesar 0,52. Pengujian Hipotesis Model Tabel 1 Hasil Regresi Linier Sederhana Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients t Sig. (constant).054.019 2.812.006 VAIC dan ROA.016.004.440 4.215.000 (constant).108.023 4.595.000 VAIC dan ROE.017.004.397 3.720.000 (constant) 1.574.192 8.201.000 VAIC dan EPS.147.037.422 4.008.000 Sumber: data sekunder diolah 1. Berdasarkan tabel 1 nilai Sig. ROA menunjukkan nilai 0,000 (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa IC (VAIC) berpengaruh signifikan terhadap ROA. 2. Berdasarkan tabel 1 nilai Sig. ROE menunjukkan nilai 0,000 (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H 2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa IC (VAIC) berpengaruh signifikan terhadap ROE. 3. Berdasarkan tabel 1 nilai Sig. EPS menunjukkan nilai 0,000 (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H 3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa IC (VAIC) berpengaruh signifikan terhadap EPS. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis di atas, maka pembahasan pengaruh IC (VAIC) terhadap masing-masing variabel sebagai berikut : 1. Pengaruh IC (VAIC) terhadap ROA IC (VAIC) mempunyai pengaruh dengan variabel ROA. Hal ini tampak seperti pada Tabel 1, yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000. Adanya pengaruh antara IC (VAIC) dengan ROA dikarenakan ROA merupakan indikator yang digunakan untuk melihat bagaimana tingkat kinerja dari suatu perusahaan jika dikaitkan dengan total asetnya. Sehingga dapat menjelaskan mengenai seberapa efisien pihak manajemen perusahaan menggunakan aset perusahaan, untuk mendorong kualitas karyawan yang dimiliki guna menghasilkan pendapatan dan meningkatkan laba yang dihasilkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hermawan dan Wahyuaji (2013) yang menyatakan bahwa IC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Sementara itu, penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan penelitian Wahdikorin (2010), dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama, yaitu IC (VAIC) berpengaruh terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok perusahaan manufaktur High IC Intensive telah menggunakan IC yang dimilikinya secara efisien untuk menciptakan Value Added sehingga berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROA. Hasil tersebut mendukung Resource Based Theory, dimana IC yang merupakan aset tidak berwujud perusahaan yang diinternalisasi dan digunakan secara efektif dan efisien (Eliza, 2011). Hal ini menunjukkan 74 Sigit H., dan Ummy Imaniar Mardiyanti

bahwa kelompok perusahaan manufaktur High IC Intensive berhasil mengimplementasikan strategi yang menguntungkan dan kompetitif bagi perusahaan yang dianggap sebagai pemicu utama persaingan dan kinerja perusahaan. Disamping Resource Based Theory, hasil tersebut juga mendukung teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders bukan sekedar shareholder. Kelompok-kelompok stake tersebut meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, dan masyarakat (Belkaoui, 2003). Dalam konteks ini, karyawan telah berhasil ditempatkan dan menempatkan diri dalam posisi sebagai stakeholders perusahaan, sehingga mereka memaksimalkan intellectual ability-nya untuk menciptakan nilai bagi perusahaan (Ulum, dkk, 2008). Kontribusi komponen IC yang terdiri dari HC, SC, dan RC baik secara individual tiap komponen maupun secara utuh sebagai IC telah mampu digunakan secara efektif dan efisien (Hermawan, 2013). HC berperan sebagai tempat bersumbernya pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi. SC berperan untuk memenuhi proses rutinitas perusahaan yang didukung dengan pengelolaan sistem, prosedur, dan database yang mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam menghasilkan Value Added. RC berperan dalam berbagai bentuk kerja sama, relasi, dan promosi. Berdasarkan peran-peran yang telah dilakukan oleh komponen IC, berguna untuk mendukung proses IC dalam berkontribusi pada operasional, inovasi, kinerja, daya saing, dan kesejahteraan. 2. Pengaruh IC (VAIC) terhadap ROE IC (VAIC) mempunyai pengaruh dengan variabel ROE. Hal ini tampak seperti pada Table 1, yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000. Adanya pengaruh antara IC (VAIC) dan ROE dikarenakan ROE merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja suatu perusahaan dalam mengungkapkan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dengan menggunakan dana yang diinvestasikan oleh investor. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Chen et. al. (2005) yang menyatakan bahwa IC mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Taiwan. Sementara itu, penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan penelitian Pramelasari (2010), dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua, yaitu IC (VAIC) berpengaruh terhadap ROE. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok perusahaan manufaktur High IC Intensive mengandalkan dana yang tersedia seperti ekuitas dan laba bersih yang dapat meningkatkan Value Added yang akhirnya meningkatkan profitabilitas. Hasil tersebut mendukung Stakeholder Theory. Dimana dalam teori tersebut dinyatakan bahwa seluruh pemangku kepentingan dalam perusahaan berusaha memaksimalkan kesejahteraan mereka dengan memainkan perannya sebagai kontrol atas pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Pengaruh IC terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut sesuai dengan Resource Based Theory yang menyatakan bahwa ukuran efisiensi Value Added dapat digunakan untuk memprediksi ukuran keuangan tradisional (Firer dan Williams, 2003). Pemanfaatan IC secara efektif dan efisien akan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian keunggulan kompetitif dan selanjutnya akan tercermin dalam kinerja perusahaan yang baik. Kontribusi komponen IC yang terdiri dari HC, SC, dan RC baik secara individual tiap komponen maupun secara utuh sebagai IC telah mampu digunakan secara efektif dan efisien (Hermawan, 2013). HC berperan sebagai tempat untuk menghasilkan innovation dan improvement serta solusi terbaik berdasarkan pengetahuan, pengalaman, yang dimiliki oleh karyawan dalam perusahaan tersebut. SC berperan untuk memenuhi proses rutinitas perusahaan dalam menghasilkan kinerja yang optimal, yang didukung dengan pengelolaan sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, dan budaya organisasi yang mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam menghasilkan Value Added. RC berperan dalam berbagai bentuk kerja sama, relasi, dan promosi dengan menciptakan hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak eksternal seperti pelanggan, para suplier, masyarakat, pemerintah, dan shareholder. Berdasarkan peran-peran yang telah dilakukan oleh komponen IC, berguna untuk Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 70-78 Intelectual Capital dan... 75

mendukung proses IC dalam berkontribusi pada operasional, inovasi, kinerja, daya saing, dan kesejahteraan. 3. Pengaruh IC (VAIC) terhadap EPS IC (VAIC) mempunyai pengaruh dengan variabel EPS. Hal ini tampak seperti pada Tabel 1, yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000. EPS diperoleh dari perbandingan antara laba pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar. Adanya pengaruh antara IC (VAIC) dengan EPS, dikarenakan EPS merupakan indikator yang digunakan oleh investor untuk melihat apakah dengan penanaman modal berupa Intellectual Capital dapat memberikan hasil yang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Tan et. al. (2007) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara IC dengan kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Sementara itu, penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan penelitian Kuryanto dan Syafruddin (2008), dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC tidak memiliki hubungan positif dengan kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari kelompok industri sektor manufaktur, sektor jasa, dan sektor properti. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga, yaitu IC (VAIC) berpengaruh terhadap EPS. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok perusahaan manufaktur High IC Intensive mampu memanfaatkan dan mengelola IC yang dimiliki dengan baik dan secara maksimal, sehingga dapat memberikan Value Added terhadap laba per lembar sahamnya. Hasil tersebut mendukung Stakeholder Theory. Dimana dalam teori tersebut dijelaskan bahwa seluruh aktivitas perusahaan bermuara pada penciptaan nilai (value creation). Senada dengan pendapat tersebut, kepemilikan serta pemanfaatan sumber daya intelektual memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan bersaing dan nilai tambah. Investor akan memberikan penghargaan lebih kepada perusahaan yang mampu menciptakan nilai tambah yang berkesinambungan. Dimana hal tersebut sesuai dengan pandangan Resource Based Theory. Kontribusi komponen IC yang terdiri dari HC, SC, dan RC baik secara individual tiap komponen maupun secara utuh sebagai IC telah mampu digunakan secara efektif dan efisien (Hermawan, 2013). HC berperan dalam memaksimalkan keahlian, pengetahuan, jaringan dan olah pikir karyawannya untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. SC berperan dalam menyediakan perangkat organisasi dan teknologi yang mampu menciptakan budaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja. RC berperan dalam bentuk kerja sama, relasi, dan promosi serta didukung dengan teknologi yang memadai seperti penggunaan media sosial, televisi, radio, berita on line, dan web site. Berdasarkan peran-peran yang telah dilakukan oleh komponen IC, berguna untuk mendukung proses IC dalam berkontribusi pada operasional, inovasi, kinerja, daya saing, dan kesejahteraan. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa IC yang diukur dengan VAIC TM terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Hal ini disebabkan karena perusahaan lebih memaksimalkan pemanfaatan asetnya untuk mendorong kualitas karyawan yang dimiliki guna meningkatkan laba yang dihasilkan. IC (VAIC) berpengaruh signifikan terhadap ROE, dikarenakan perusahaan mengandalkan dana yang tersedia seperti ekuitas dan laba bersih yang dapat memberikan Value Added yang akhirnya meningkatkan ptofitabilitas. IC (VAIC) berpengaruh signifikan terhadap EPS. Hal ini disebabkan perusahaan mampu memanfaatkan dan mengelola IC yang dimiliki dengan baik dan secara maksimal, sehingga dapat memberikan Value Added terhadap laba per lembar sahamnya. Hasil Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yakni penelitian ini hanya mengukur pengaruh IC terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun yang sama dan tidak melihat dampak pada tahun berikutnya, objek penelitian fokus pada dua kelompok perusahaan manufaktur high IC intensive yang terdaftar di BEI, jangka waktu penelitian relatif pendek sehingga konsistensi dari penelitian ini masih perlu diuji lagi. Berdasarkan hasil penelitian, saran untuk perbaikan penelitian serupa di masa yang akan datang, adalah penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk meneliti pengaruh IC terhadap kinerja 76 Sigit H., dan Ummy Imaniar Mardiyanti

perusahaan pada tahun berikutnya. penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan meneliti seluruh sektor industri dengan kategori high IC intensive yang terdaftar di BEI, dan pada penelitian selanjutnya dapat memperluas periode penelitian. DAFTAR PUSTAKA Artinah, Budi. 2011. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan). Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan Vol. 3 No. 1. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2003. Intellectual Capital and Firm Performance US Firm. A Study of The Resource Based and Stakeholders View. Journal of Intellectual Capital. Vol 4 No 2. pp 215-226. Bontis, N., and William, C. C. K., and Stanley, R., 2000, Intellectual Capital and Business Performance in Malaysian Industries, Journal of Intellectual Capital, Volume 1 No 1: 85-100. Chen, Ming-Chin., Shu Ju Cheng, Yuhchang Hwang. 2005. An Empirical Investigation of The Relationship Between Intellectual Capital and Firm s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6, No. 2: 159-176. Eliza, Any. 2011. Efisiensi Intellectual Capital dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan : Studi Empiris pada Bank Yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2008. Jurnal Akuntansi dan Keuangan ISSN: 1410-1831 Vol.16 No. 2, Juli- Desember 2011 Pp 56-75. Firer, S. and Williams, S.M. (2003). Intellectual capital and traditional measures of corporate performance, Journal of Intellectual Capital, Vol. 4 No. 3, p. 348. Hermawan, Sigit. 2013. Makna Intellectual Capital Perspektif The Role Theory dan The Resource Based Theory. Ekuitas : Jurnal Akuntansi dan Keuangan ISSN: 1411-0393. Vol. 17 No. 2, Juni 2013 Pp. 275. Hermawan, Sigit dan Maharis Budi Wahyuaji. 2013. Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kemampulabaan Perusahaan Manufaktur Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia. Seminar Nasional dan Call For Paper 2013. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kuryanto, Benny dan Muhammad Syafruddin. 2008. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan. Proceeding SNA XI. Pontianak. Pramelasari, Yosi Metta. 2010. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Pulic, Ante., 1998, Measuring The Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy, diakses 1 Maret, 2011, http://www.measuring- ip.at/ OPapers/Pulic/Vaictxt/vaictxt.html Putranto, S.A. 2011. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Jasa Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2009, Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 15, Bandung: ALFABETA CV. Stewart, Thomas A. 1994. Your company s Most Valuable Assets Intellectual Capital, Fotune, (October): page 68-74. Tan, Hong Pew, David Plowman and Phil Hancock. 2007. Intellectual Capital and Financial Returns of Companies. Journal of Intellectual Capital. Vol. 8, No. 1: 76-95. Ulum, Ihyaul. 2007. Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 70-78 Intelectual Capital dan... 77

Perbankan di Indonesia. Tesis, Pascasarjana Universitas Diponegor Semarang. Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali dan Anis Chariri. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial Least Squares. SNA Ke XI Pontianak, 23 24 Juli 2008. Wahdikorin, Ayu. 2010. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Wijaya, Shearly Putri. 2012. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Farmasi di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 3, Mei 2012. Woodcock, James dan Rosalind H. Whiting. 2009. Intellectual Capital Disclosure by Australian Companies. Paper accepted for presentation at the AFAANZ Conference, Adelaide, Australia. Juli 2009. 78 Sigit H., dan Ummy Imaniar Mardiyanti