BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS
|
|
- Benny Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan nilai bagi masyarakat. Semua perusahaan harus mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya; jika tidak, perusahaan tidak akan bertahan lama. Namun perusahaan membuat banyak nilai lainnya, seperti pengembangan profesional untuk karyawannya dan inovasi produk baru untuk pelanggannya. Dalam pandangan ini perusahaan memiliki beberapa kewajiban dan semua kepentingan stakeholder harus dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Istilah stakeholder mengacu pada orang dan kelompok yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan, kebijakan dan operasi organisasi (Lawrence et al., 2013). Menurut Belkaoui (2003) teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders, bukan sekedar shareholder. Kelompok stake tersebut meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Value added yang dianggap memiliki akurasi lebih tinggi dihubungkan dengan return yang dianggap sebagai ukuran bagi shareholder, sehingga dengan 12
2 demikian keduanya (value added dan return) dapat menjelaskan kekuatan teori stakeholder dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja organisasi (Ulum et al., 2008) Resource Based Theory Menurut pandangan resource based perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai serta memanfaatkan aset-aset strategis yang penting. Aset strategis tersebut termasuk aset berwujud dan aset tidak berwujud (Wernefelt, 1984). Resource based melihat sumber daya perusahaan sebagai dorongan utama dibalik daya saing dan kinerja perusahaan. Sumber daya ini termasuk kedua aset tangible dan aset intangible yang telah diinternalisasi oleh perusahaan dan digunakan secara efektif dan efisien untuk mengimplementasi strategi spesifik yang kompetitif dan menguntungkan (Belkaoui, 2003) Intellectual Capital (IC) Definisi Intellectual Capital Intellectual capital merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan di masa depan bagi perusahaan. Pengetahuan tersebut akan menjadi modal intelektual bila diciptakan, dipelihara dan di transformasi serta diatur dengan baik (Widiyaningrum, 2004). Menurut Wang (2008) IC dikaitkan dengan representasi konkret dari nilai riil perusahaan. Dia mengontrol pengetahuan, pengalaman, teknik organisasi, hubungan pelanggan dan prestasi profesional, kemudian menarik keluar nilai 13
3 tersembunyi bagi perusahaan. Kenaikan dan inferioritas IC langsung mencerminkan kompetensi kompetitif pasar untuk perusahaan, dan bahkan dapat mempengaruhi evaluasi dan persepsi dari perusahaan investor Komponen Intellectual Capital Bontis, Keow, dan Richardson (2000) menyatakan bahwa secara umum para peneliti dan praktisi mengidentifikasi tiga konstruksi utama dari IC yang dimiliki perusahaan yaitu human capital (HC), structural capital (SC) dan costumer capital (CC). Modal manusia (human capital) diwakili oleh pengetahuan individu dari suatu organisasi yang diwakili oleh karyawan. Karyawan menghasilkan IC melalui kompetensi mereka yang meliputi keterampilan dan pendidikan. Human capital sangat penting karena merupakan sumber inovasi dan pembaharuan strategi yang dapat dilakukan melalui penelitian, meningkatkan keterampilan pribadi atau pengembangan untuk mencari pelanggan baru. Structural capital meliputi seluruh pengetahuan selain manusia dalam organisasi, misalnya database, organizational charts, process manuals, strategies, routines dan semua hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya. Modal struktural ini muncul dari proses dan nilai perusahaan yang mencerminkan fokus eksternal dan internal perusahaan modal pelanggan, sedangkan costumer capital adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui jalan bisnis (Bontis et al., 2000). 14
4 2.1.4 Value Added Intellectual Coeficient (VAIC) Pulic (1998, 2000) mengembangkan metode VAIC yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari harta berwujud (tangible assets) dan harta tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model Pulic ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added dipengaruhi oleh efisiensi dari human capital (HC) dan structural capital (SC). Value Added yang lain berhubungan dengan capital employed yang dilabeli dengan VACA. Perhitungan dimulai dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added didapat dari selisih antara output dan input. Nilai output (OUT) adalah revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk dijual, sedangkan input (IN) meliputi seluruh beban yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam rangka menghasilkan revenue, namun karyawan tidak termasuk dalam IN. Hal ini disebabkan karena karyawan merupakan elemen penting dalam proses penciptaan nilai. Proses dari penciptaan nilai dipengaruhi oleh efisiensi dari human capital (HC), capital employed (CC), dan structural capital (SC). 1. Value Added Capital Employed (VACA) Value added capital employed (VACA) merupakan indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit CE (capital employed) menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan lain, maka perusahaan tersebut lebih baik dalam 15
5 memanfaatkan CE. Pemanfaatan capital employed yang baik adalah bagian dari intellectual capital itu sendiri. 2. Value Added Human Capital (VAHU) Value added human capital (VAHU) menunjukkan berapa banyak value added yang dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara value added dan human capital (HC) mengindikasikan kemampuan HC untuk menciptakan nilai di perusahaan. 3. Structural Capital Value Added (STVA) Structural capital value added (STVA) menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA mengukur jumlah structural capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari value added dan merupakan indikasi keberhasilan structural capital dalam penciptaan nilai. Lebih lanjut Pulic (1998) menyatakan SC adalah VA dikurangi HC. Keunggulan metode Pulic adalah kemudahan dalam perolehan data yang digunakan dalam penelitian. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka keuangan standar yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Pengukuran alternatif intellectual capital selain model Pulic terbatas pada pengukuran indikator keuangan dan non keuangan yang bersifat unik yang ada pada perusahaan secara individu. Kemampuan penerapan pengukuran alternatif intellectual capital tersebut memiliki keterbatasan untuk jumlah sampel yang besar dan terdiversifikasi secara luas (Firer dan Williams, 2003). 16
6 2.1.5 Research and Development Expenditure (RD) Menurut PSAK No. 19 Revisi 2009 riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru. Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian. Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan bahwa biaya research and development (RD) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan produk baru yang kemudian diterapkan demi kemajuan perusahaan. Dalam penelitian Chen et al. (2005) RD merupakan proksi dari innovative capital. STVA dalam ukuran VAIC dirasa kurang lengkap karena mengabaikan innovative capital sehingga ditambahkan RD sebagai proksi dari innovative capital (Chen et al., 2005) Advertising Expenditure (AD) Biaya advertising (AD) merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka memasarkan produknya. Tujuannya adalah untuk promosi dan meningkatkan volume penjualan. Biaya advertising (AD) merupakan proksi dari relational capital (Chen et al., 2005). Relational capital merupakan suatu hubungan yang harmonis atau association network yang dimiliki perusahaan dengan mitranya, baik dari pemasok, pelanggan, masyarakat maupun pemerintah. Relational capital dapat muncul dari berbagai lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai perusahaan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). 17
7 2.1.7 Market to Book Value (MB) Market to Book Value (MB) menunjukkan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value MV) dengan nilai bukunya (book value BV). Market value merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan dan biasanya tercermin pada nilai pasar saham perusahaan. MV adalah keseluruhan nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain, MV adalah jumlah yang harus dibayar untuk membeli perusahaan secara keseluruhan. Naik turunnya nilai pasar dipengaruhi oleh nilai buku perusahaan, tingkat laba, gambaran ekonomi, serta spekulasi dan kepercayaan diri pada kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai, sedangkan nilai buku merupakan nilai dari kekayaan, hutang dan ekuitas perusahaan berdasarkan pencatatan historis dan biasanya tercantum dalam neraca. Akan tetapi, nilai buku berbeda dengan jumlah total aset dan kewajiban perusahaan. Dengan kata lain, jika perusahaan menjual seluruh aset dan membayar semua kewajibannya, maka selisih dari jumlah tersebut adalah nilai buku perusahaan (Najibullah, 2005) Return on Assets (ROA) Return on assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur jumlah profit yang diperoleh perusahaan atas aset yang dimilikinya. Rasio ini memperlihatkan seberapa besar efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk operasional perusahaan. ROA dihitung dengan membagi laba bersih (net income) dengan total aset perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA maka menandakan perusahaan semakin efisien dalam menggunakan asetnya. 18
8 2.2 Kerangka Teoritis Berdasarkan permasalahan yang ada dan juga penelitian terdahulu, penulis membuat skema konseptual penelitian seperti berikut : Gambar 2.1 Kerangka Teoritis Intellectual Capital (VAIC) VACA VAHU STVA RD AD H1a (+) H1b (+) H2a (+) H2b (+) H3a (+) H3b (+) H4a (+) H4b (+) H5a (+) H5b (+) Nilai Pasar (MB) Return on Assets (ROA) Penelitian ini menguji pengaruh lima variabel independen terhadap dua variabel dependen, dimana intellectual capital terdiri dari value added capital employed (VACA), value added human capital (VAHU), structural capital value added (STVA), research and development expenditures (RD) dan advertising expenditures (AD) sebagai variabel independen. Nilai pasar (MB) dan kinerja perusahaan (ROA) sebagai variabel dependen, serta firm s size (SIZE) sebagai variabel kontrol. Kerangka pemikiran ini disesuaikan dengan penelitian Chen et al. (2005) yaitu model VAIC yang diberi tambahan biaya RD dan AD sebagai proksi dari innovative dan relational capital. Value added capital employed (VACA) menggambarkan efisiensi pengelolaan modal dalam penciptaan nilai tambah. 19
9 Semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola modalnya, maka semakin tinggi pula return yang dihasilkan perusahaan dan berdampak pada meningkatnya nilai pasar perusahaan. Value added human capital (VAHU) menggambarkan tingkat produktivitas karyawan dalam penciptaan nilai tambah. Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan, maka semakin tinggi return dan berdampak pada meningkatnya nilai pasar perusahaan. Structural capital value added (STVA) mencakup database, bagan organisasi, proses manual, strategi, rutinitas dan sesuatu yang nilainya lebih tinggi dibanding nilai materi (Bontis et al., 2000). Hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang tertanam dalam budaya perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Semakin baik kebiasaan yang tertanam dalam sebuah perusahaan, berdampak pada operasional perusahaan yang produktif, sehingga semakin tinggi pula return dan nilai pasar perusahaan. Research and development expenditure (RD) menggambarkan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan inovasi pada produk perusahaan maupun pada karyawan. Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk melakukan inovasi, maka perusahaan akan dapat bersaing dengan baik dalam industrinya, sehingga semakin tinggi pula return dan nilai pasar perusahaan. Advertising expenditure (AD) menggambarkan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan promosi nilai merek produk suatu perusahaan (Chen et al., 2005). Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi, berdampak pada semakin terkenal produk perusahaan yang akan mendatangkan pembeli, sehingga semakin tinggi return dan nilai pasar perusahaan. 20
10 2.3 Penelitian Sebelumnya Firer dan William (2003) menguji hubungan antara efficiency value added (VA) dengan komponen utama sumber daya perusahaan (physical capital, human capital dan structural capital) dan tiga dimensi tradisional perusahaan yaitu, profitabilitas (ROA), produktivitas (ATO), penilaian pasar (MB) pada perusahaan di Afrika Selatan. Variabel independen yang digunakan adalah capital employed efficiency (CEE), human capital efficiency (HCE), structural capital efficiency (SCE) sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah return on assets (ROA), productivity (ATO), market to book value (MB). Variabel kontrol yang digunakan adalah firm size, leverage (LEV), return on equity (ROE), dan industry type (BANK, ELEC, IT, SER). Hasilnya hubungan antara VA dengan profitabilitas, produktivitas dan penilaian pasar umumnya terbatas. Chen et al. (2005) melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan di Taiwan untuk menguji pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan dengan menggunakan model Pulic (VAIC). Variabel independen yang digunakan adalah VAIC, VACA, VAHU, STVA, RD, dan AD sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah MB, return on equity (ROE), ROA, growth in revenues (GR) dan employee productivity (EP). Hasilnya investor terbukti lebih tertarik dengan perusahaan yang mempunyai IC tinggi dan perusahaan dengan IC tinggi menghasilkan lebih banyak laba. Ulum et al. (2008) melakukan penelitian pada perusahaan perbankan di Indonesia untuk menguji pengaruh intellectual capital (IC) terhadap kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan partial least squares. Variabel 21
11 independen yang digunakan adalah VAIC, VACA, VAHU, STVA dan rate of growth of a company s IC (ROGIC). Variabel dependen yang digunakan adalah ROA, ATO, dan GR. Hasil penelitian ini adalah IC berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan juga berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan di masa depan. Maditinos et al. (2011) menguji pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan pada empat industri besar yang ada di negara Yunani dengan menggunakan model Pulic yaitu value added intellectual capital (VAIC) sebagai acuan untuk mengukur IC. Variabel independen yang digunakan adalah VAIC, VACA, VAHU, dan STVA. Variabel dependen yang digunakan adalah MB, ROA, ROE, dan GR. Hasilnya dari kebanyakan hipotesis yang diajukan, hanya memverifikasi hubungan antara human capital efficiency (VAHU) dan ROE. Dapat disimpulkan pada konteks bisnis Yunani, pengembangan human resources menjadi salah satu faktor yang paling signifikan terhadap tingkat kesuksesan ekonomi. Mondal dan Ghosh (2012) menguji hubungan antara intellectual capital dan kinerja perusahaan (profitabilitas dan produktivitas) pada 65 perusahaan perbankan di India selama periode 1999 hingga 2008 menggunakan metode pulic (VAIC). Variabel independen yang digunakan adalah VAIC, VACA, VAHU, dan STVA sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah ROA, ROE, dan ATO. Variabel kontrol yang digunakan adalah leverage, size of the firm dan ATO. Hasilnya IC merupakan determinan yang penting pada profitabilitas dan produktivitas perusahaan. Kemudian HC juga mempunyai peran penting pada 22
12 return bank, jika perusahaan meningkatkan investasi pada HC maka dapat meningkatkan return perusahaan. Nimtrakoon (2015) menguji hubungan antara intellectual capital dengan nilai pasar dan kinerja perusahaan. Sampel yang diambil adalah perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek di negara ASEAN yaitu, Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina dan Thailand. Variabel independen yang digunakan adalah VAIC, CEE, HCE, SCE, dan relational capital efficiency (RCE). Variabel dependen yang digunakan adalah MB, ROA, dan margin ratio. Variabel kontrol yang digunakan adalah firms size (SIZE), inflation rate (INF), dan firms age (AGE). Hasilnya adalah perusahaan dengan tingkatan IC yang lebih tinggi akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi pula. VAIC, CEE dan HCE adalah variabel yang paling berpengaruh dengan variabel dependen, nilai pasar, margin ratio dan ROA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Judul Peneliti Hasil 1 Intellectual Capital and Traditonal Measures of Corporate Performance 2 An Empirical Investigation of Relationship Between Intellectual Capital and Firms Market Value and Financial Performance 3 Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Firer William (2003) dan Chen et al. (2005) Ulum et al. (2008) Capital employed berpengaruh positif terhadap nilai pasar, Human capital dan structural capital tidak berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan. VAIC, VACA, VAHU, dan RD berpengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan, STVA tidak berpengaruh terhadap nilai pasar, berpengaruh positif terhadap ROE dan berpengaruh negatif terhadap ROA. VAIC dan VACA berpengaruh positif terhadap ROA, ATO, GR, VAHU berpengaruh positif hanya terhadap ATO, 23
13 Tabel 2.1 (Lanjutan) No Judul Peneliti Hasil Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares 4 The Impact of Maditinos Intellectual Capital et al. (2011) on Firms Market Value and Financial Performance dan kinerja keuangan. 5 Intellectual Capital and Financial Performance of Indian Banks 6 The Relationship Between Intellectual Capital, Firms Market Value and Financial Performance Mondal dan Ghosh (2012) Nimtrakoon (2015) STVA berpengaruh positif hanya terhadap ROA. VAIC berpengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan, VACA, VAHU, dan STVA tidak berpengaruh terhadap nilai pasar VAIC dan VAHU hanya berpengaruh positif terhadap ROA, STVA tidak berpengaruh terhadap ROA. VAIC, VACA, VAHU berpengaruh positif terhadap MB, ROA dan margin ratio, STVA tidak berpengaruh terhadap ROA, Relational capital efficiency tidak berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan. 2.4 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan Salah satu komponen dari VAIC adalah value added capital employed (VACA). Menurut Pulic (1998) VACA adalah nilai tambah yang dihasilkan oleh pengelolaan physical capital. VACA menggambarkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modalnya untuk penciptaan nilai tambah. Modal dianggap sebagai salah satu sumber utama dalam kinerja perusahaan. Berdasarkan resource based theory, perusahaan akan mampu untuk memperoleh keuntungan yang maksimal apabila dapat mengendalikan aset tangible maupun intangible yang dimiliki (Wernefelt, 1984). 24
14 Berdasarkan teori stakeholder, perusahaan mempertimbangkan posisi stakeholder yang dianggap powerful dalam melakukan kinerjanya. Pengelolaan modal yang baik merupakan salah satu cara untuk mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan kepada stakeholder. Ketika perusahaan melakukan pengelolaan modal dengan baik, hal ini dapat meningkatkan laba dan juga nilai pasar perusahaan. Dibuktikan oleh penelitian Chen et al. (2005) bahwa VACA berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah: H 1a : Value added capital employed (VACA) berpengaruh positif terhadap market to book value (MB) H 1b : Value added capital employed (VACA) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA) Pengaruh Value Added Human Capital (VAHU) terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan Bontis (2000) menyatakan bahwa human capital berperan penting dalam perusahaan karena merupakan sumber dari inovasi dan strategi, yang diwujudkan dengan cara brainstorming dalam research lab, berfikir di kantor, membuang berkas lama, mengarang struktur baru dan meningkatkan personal skills atau mengembangkan terobosan baru untuk penjualan. Sumber daya manusia pada tiap perusahaan tidak bisa digeneralisasikan karena setiap manusia memiliki karakteristik yang unik. Karakteristik inilah yang dapat menciptakan nilai tambah bagi sebuah perusahaan. Nilai tambah bisa dinilai dari tingkat produktivitas karyawan dibandingkan dengan gaji yang diberikan. 25
15 Saat seorang karyawan mempunyai tingkat produktivitas tinggi padahal gaji yang diberikan rendah, disitulah terdapat nilai tambah perusahaan. Diharapkan dengan tingginya gaji akan meningkatkan produktivitas. Sesuai dengan teori resource based yang menyatakan bahwa perusahaan yang dapat mengelola dan memanfaatkan karyawannya dengan baik, dapat mendatangkan manfaat. Hasil penelitian Nimtrakoon (2015) membuktikan bahwa VAHU berhubungan dengan market to book value (MB) dan return on assets (ROA). Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 2a : Value added human capital (VAHU) berpengaruh positif terhadap market to book value (MB) H 2b : Value added human capital (VAHU) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA) Pengaruh Structural Capital Value Added (STVA) terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan Berdasarkan teori stakeholder, perusahaan dituntut untuk mengelola sumber dayanya dengan baik agar dapat memberikan manfaat bagi stakeholder. Pengelolaan sumber daya yang baik tidak terlepas budaya yang tertanam di perusahaaan maupun peraturan yang sudah dibuat. Structural Capital mencakup database, bagan organisasi, proses manual, strategi, rutinitas, dan sesuatu yang nilainya lebih tinggi dibanding dengan nilai materi. (Bontis et al., 2000). Menurut Mondal dan Ghosh (2012) structural capital merupakan hal yang vital bagi kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak akan mampu 26
16 menghasilkan karyawan yang unggul tanpa struktur, prosedur maupun budaya organisasi yang sesuai. Tingginya structural capital diharapkan mampu untuk menuntun karyawan agar produktif serta efisien sehingga dapat menciptakan nilai tambah serta profit yang tinggi, yang kemudian mampu meningkatkan nilai pasar dan tingkat pengembalian aset. Hasil penelitian Ulum et al. (2008) menunjukkan bahwa STVA berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 3a : Structural capital value added (STVA) berpengaruh positif terhadap market to book value (MB) H 3b : Structural capital value added (STVA) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA) Pengaruh Research and Development Expenditures (RD) terhadap kinerja perusahaan STVA untuk mengukur struktur modal dalam model VAIC dirasa kurang tepat dan kurang lengkap. STVA mengabaikan modal inovatif bagi perusahaan yang diwakili oleh biaya riset dan pengembangan. Modal struktural adalah pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi secara keseluruhan. Pengetahuan RD dapat memberikan suatu informasi yang hilang dari STVA (Chen et al., 2005). Berdasarkan konsep resource based biaya research and development merupakan sesuatu yang sulit untuk ditiru karena setiap perusahaan mempunyai caranya sendiri dalam berinovasi. Hal ini juga tergantung dari sumber daya yang dimiliki perusahaan karena setiap manusia mempunyai ide yang berbeda dan unik. 27
17 Biaya research and development dianggap dapat membantu perusahaan untuk berkembang karena memajukan teknologi dan juga sumber dari terbentuknya inovasi produk. Teknologi yang semakin canggih diharapkan mampu untuk mendatangkan keuntungan yang lebih dan juga menambah nilai perusahaan. Dalam penelitian Chen et al. (2005) RD berpengaruh positif signifikan terhadap MB dan ROA. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 4a : Research and development expenditures (RD) berpengaruh positif terhadap market to book value (MB) H 4b : Research and development expenditures (RD) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA) Pengaruh Advertising Expenditures (AD) terhadap kinerja perusahaan Chen et al. (2005) menyatakan bahwa pengeluaran iklan memainkan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis saat ini. Iklan salah satu komponen utama pemasaran suatu perusahaan. Iklan menjadi media promosi nilai merek produk suatu perusahaan. Pengeluaran iklan juga dianggap salah satu indikator untuk nilai tambah dalam VAIC. Dalam hal ini AD mewakili modal relasional. Dalam dunia bisnis, perusahaan menggunakan iklan sebagai sarana untuk mempromosikan dan menjual produknya. Iklan juga dapat membentuk brand atau image perusahaan di mata masyarakat. Berdasarkan pernyataan diatas, disimpulkan iklan berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Iklan dengan konsep yang menarik juga mampu mendatangkan costumer yang lebih banyak sehingga kinerja perusahaan juga meningkat. 28
18 Berdasarkan teori stakeholder, perusahaan bertanggung jawab untuk mendatangkan manfaat bagi stakeholder. Upaya perusahaan untuk mempromosikan perusahaannya merupakan salah satu bentuk dari pertanggung jawaban terhadap stakeholder. Meningkatnya nilai pasar perusahaan dan laba yang disebabkan oleh iklan, merupakan manfaat yang diberikan perusahaan kepada stakeholder. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 5a : Advertising expenditures (AD) berpengaruh positif terhadap market to book value (MB) H 5b : Advertising expenditures (AD) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA) 29
BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan
Lebih terperinciBAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi telah membuka begitu banyak pasar dan pesaing baru, penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer yang luar biasa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinci2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, terutama sejak memasuki era globalisasi yang memungkinkan perdagangan antarnegara semakin mudah dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya)
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya) Pada tahun 1959, Penrose mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam membuat sebuah penelitian dibutuhkan sebuah penelitianpenelitian terdahulu untuk menjadi sebuah landasan dan acuan bagi penelitian ini. Fungsi penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, globalisasi, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat ini. Persaingan antar pelaku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan kegiatan mereka. Sumber daya dan kemampuan internal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Resource Based Theory Sumber daya dapat dianggap sebagai input yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan kegiatan mereka. Sumber daya dan kemampuan internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah
Lebih terperinciTHE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)
THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Mulyo DARMAWAN F.0208091 Juan Suam Toro Fakultas Ekonomi UNS ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah
Lebih terperinciPENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. VAIC digunakan sebagai pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intellectual Capital 1. Pengertian Intelectual Capital Menurut Stewart (1998) intellectual capital adalah jumlah semua hal yang diketahui dan diberikan oleh semua orang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya
Lebih terperinciPengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value
Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Suri Bentoen Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia sbentoen@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis pada abad-21 ini telah menciptakan persaingan bisnis yang ketat di antara perusahaan. Agar perusahaan bisa terus bertahan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Modal Intelektual Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari IC, yaitu: Human Capital (HC),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Intellectual Capital (IC) Ketertarikan akan IC bermula ketika Tom Stewart, pada Juni 1991, menulis sebuah artikel ( Brain Power - How Intellectual Capital Is Becoming America s
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi dan perubahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resources Based View (RBV) Teori RBV membahas mengenai sumber daya dan kemampuan internal perusahaan serta hubungannya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis di semua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen, tidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resources-Based Theory Resources-Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen, tidak homogen, dan jasa produkstif
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) Teori sumber daya manusia atau dikenal pula dengan resources based theory menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah
7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin ketat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value-
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Market to Book Value (MtBV) Market to Book Value (MtBV) menunjukkan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value- MV) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian, Karakteristik, dan Pengukuran Intellectual Capital a. Pengertian Intellectual Capital Hingga saat ini definisi intellectual capital seringkali
Lebih terperinci