BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data perusahaan yang dipakai dalam obyek penelitian adalah data Net

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713),

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

BAB III METODOLOGI. Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

Cost of Equity Cost of Preferred Stock Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

ABSTRAK. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45

Raden Muh. Adlan Rahim

III. METODE PENELITIAN

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA)

EMA SUNDARI Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Economic Value Added (EVA), Return on Assets

Bab II. Tinjauan Pustaka

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk. : Nadya Soalagogo NPM :

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PUTRI AYU NINGSIH / Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada laba (profit oriented) menjadi tujuan yang berorientasi pada nilai (value

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

DAFTAR ISI vi. Halaman Judul...i Halaman Pernyataan..ii Persetujuan Pembimbing..iii KATA PENGANTAR..iv ABSTRAK..v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS EVA (Economic Value Added) pada PT LMG

PENILAIAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT.MAYORA INDAH,TBK CHITRA AMALIA WINARSYAH

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode EVA (Economic Value Added) (Studi Kasus pada PT. Krakatau Steel Tbk Periode )

Didasarkan pada pertimbangan bahwa bursa efek di Indonesia yang aktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. melalui investasi pada suatu perusahaan dinilai prospektif atau menguntungkan. Hal

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB II URAIAN TEORITIS

ABSTRAK. Universitas Krsten Marantha

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM INDONESIA Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA. FEGGY NURCHOLIFAH EB09 Dr. Sri Supadmini SE.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Analisis Per-Rasio dengan Menggunakan Boxplot

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI

Nama : Hidayati Husnul Arifin Kelas : 3EB25 NPM : Pembimbing : Ratih Juwita, S.E., MM.,

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS

Economic Value Added (EVA)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan data-data yang disediakan oleh pihak Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

NAMA : APRIATUL KHOIRIYAH NPM : PEMBIMBING : RINA NOFIYANTI SE., MM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415).

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

BAB IV ANALISIS KASUS

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti perlu menetapkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung informasi. Hal ini disebabkan karena adanya asymetric

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

JURNAL MANAJEMEN Terbit online :

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... vi. Daftar Tabel...

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

Sedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii

Cendy A.S. Kaunang, Analisis Perbandingan Kinerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. SEPATU BATA, TBK

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data perusahaan yang dipakai dalam obyek penelitian adalah data Net Operating After Tax (NOPAT), Weight Average Cost of Capital (WACC), Modal Yang Diinvestasikan, dan Economic Value Added (EVA) dari semua perusahaan dari satu tahun sebelum menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan satu tahun sesudah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP)dimana penentuan rentang tahun sebelum dan sesudah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) dilihat dari event corporate action ESOP adoption pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dari periode pengamatan (sebelum dan sesudah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan tetap listing dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat periode pengamatan berlangsung.adapun populasi perusahaan yang menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) adalah sebanyak 21 perusahaan. (Detail terdapat pada lampiran VII) Dari beberapa kriteria tersebut, maka jumlah sampel perusahaan dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan. Adapun penjelasan perusahaan yang menerapkan ESOP beserta tahun penrbitannya dapat dilihat pada table 4.1 berikut : 40

41 Tabel 4.1 Perusahaan Yang Menerapkan ESOP Berdasarkan BEI No Tahun Penerbitan ESOP Nama Perusahaan Primary Sectors 1 2002 PT Indofood Sukses Makmur Tbk Food and Beverage 2 2006 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 3 2002 PT Ramalaya Lestari Setosa Tbk 4 2005 PT Apexindo Pratama Duta Tbk 5 2000 PT Astra Grapia Tbk 6 2003 PT Centrin Online Tbk Others Sumber:www.idx.co.id Mining and Mining Service Whole Sale Retail Trade Mining and Mining Sevice Electronic Office Equipment G A M B A R 4. 1 C H A R T T I T L E P E R U S A H A A N YA N G L I S T I N G D I B E I S E B E LU M DA N S E S U DA H M E N E R A P K A N E S O P 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 250000000 200000000 150000000 100000000 50000000 0 INDF PGAS RALS APEX ASGR CENT Sumber :www.idx.co.id (detail pada lampiran 1)

42 Chart Title diatas menunjukan bahwa pada tahun 2002 s/d 2006, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) adalah perusahaan publik yang pertama kalimenerbitkan ESOP dengan proporsi terbanyak sebanyak 228.900.000 lembar saham pada tahun 2002. PT Ramalaya Lestari Sentosa Tbk (RALS) sebanyak 70.000.000 lembar saham pada tahun 2002.PT Astra Grapia Tbk (ASGR) sebanyak 65.343.750 lembar saham pada tahun 2000. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebanyak 54.012.338 lembar saham pada tahun 2006. PT Centrin Online Tbk (CENT) sebanyak 25.000.000 lembar saham pada tahun 2002. Dan yang paling sedikit dalam menerbitkan ESOP adalah PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) sebanyak 108.566 pada tahun 2005. B. Analisis Net Operating Profit After Tax (NOPAT) Langkah pertama untuk menghitung Economic Value Added (EVA) adalah menghitung besarnya laba operasi setelah pajak (NOPAT). Rumus untuk menghitung NOPAT adalah: NOPAT = EBIT (1-Tax) Keterangan : NOPAT EBIT Tax : Net Operating Profit After Tax : Earning Before Interest and Tax : Tarif Pajak Adapun hasil analisis NOPAT dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

43 Tabel 4.2 Analisis NOPAT Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Sebelum dan Sesudah Menerapkan ESOP (Dalam Rupiah) Net Operating Profit After Taxes (NOPAT) Emiten Sebelum Menerapkan ESOP Sesudah Menerapkan ESOP Perbedaan INDF Rp 915.209.951.107 Rp 720.931.710.287 Rp (194.278.240.820) PGAS Rp 885.309.392.676 Rp 1.262.552.388.108 Rp 377.242.995.432 RALS Rp 193.304.000.000 Rp 145.596.000.000 Rp (47.708.000.000) APEX Rp (31.281.730.000) Rp 380.781.608.000 Rp 412.063.338.000 ASGR Rp (35.085.693.940) Rp 21.913.078.069 Rp 56.998.772.009 CENT Rp 4.086.424.356 Rp 4.136.686.726 Rp 50.262.370 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Yang Menerapkan ESOP, data diolah (2015) Dari analisis kinerja keuangan pada perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan ESOP menggunakan NOPAT di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 perusahaan yang mengalami perbedaan negtif pada kinerja keuangan dan 4 per-usahaan yang mengalami perbedaan positif pada kinerja keuangan.(hasil Peng-hitungan NOPAT terdapat di lampiran 2) Adapun perusahaan-perusahaan yang mengalami perbedaan negatif kinerja keuangan adalah : 1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami perbedaan negatif sebesar Rp (194.278.240.820). 2. PT Ramalaya Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengalami perbedaan negatif sebesar Rp (47.708.000.000). Apabila dilihat dari hasil analisis penghitungan NOPAT menggambarkan bahwa semakin perusahaan mengalami penurunan EBIT dan peningkatan pajak maka perusahaan akan mengalami penurunan NOPAT.

44 Sedangkan perusahaan yang mengalami perbedaan positif kinerja keuangan adalah : 1. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 377.242.995.432. 2. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 412.063.338.000. 3. PT Astra Grapia Tbk (ASGR) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 56.998.772.009. 4. PT Centrin Online Tbk (CENT) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 50.262.370. Apabila dilihat dari hasil analisis penghitungan NOPAT menggambarkan bahwa semakin perusahaan mengalami peningkatan EBIT dan penurunan pajak maka perusahaan akan mengalami peningkatan NOPAT. C. Analisis Weight Operating Cost Of Capital (WACC) Langkah ke dua untuk menghitung Economic Value Added (EVA) adalah menghitung Weight Average Cost of Capital (WACC) yaitu dengan cara mencari proporsi utang dikalikan dengan proporsi utang dalam struktur modal setelah pajak dan proporsi ekuitas dikalikan dengan pengembalian saham yang diharapkan oleh investor ataubisa menggunakan Return on Equity (ROE). Rumus untuk menghitung WACC adalah (PrawiranegoroPurwanti, 2008:35): (Cost of Debt) (1-T)]+[ )]

45 Keterangan : WACC Debt Equity Cost of Debt ROE T ROE = Weight Average Cost of Capital = Utang Jangka Panjang = Ekuitas = Proporsi utang dalam struktur modal = Return on Equity = Tarif Pajak = Return on Equity Adapun hasil analisis WACC dapat dilihat pada table 4.3 berikut : Tabel 4.3 Analisis WACC Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Sebelum dan Sesudah Menerapkan ESOP (Dalam Rupiah) Weighted Average Cost of Capital (WACC) Emiten Sebelum Menerapkan ESOP Sesudah Menerapkan ESOP Perbedaan INDF 0,20 0,12-0,08 PGAS 0,10 0,09-0,01 RALS 0,16 0,04-0,12 APEX 0,03 0,11 0,08 ASGR 7,77 0,07-7,70 CENT 0,06 0,05-0,01 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Yang Menerapkan ESOP, data diolah (2015) Dari analisis kinerja keuangan pada perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan ESOP menggunakan WACC di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 perusahaan yang mengalami perbedaan negtif pada kinerja keuangan dan 1 perusahaan yang mengalami perbedaan positif pada kinerja keuangan. (Hasil Penghitungan WACC terdapat di lampiran 3)

46 Adapun perusahaan-perusahaan yang mengalami perbedaan negatif kinerja keuangan setelah menerapkan ESOP adalah : 1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami perbedaan negatif sebesar -0,08. 2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami perbedaan negatif sebesar -0,01. 3. PT Ramalaya Lestar Sentosa Tbk (RALS) mengalami perbedaan negatif sebesar -0,12. 4. PT Astra Grapia Tbk (ASGR) mengalami perbedaan negatif sebesar - 7,70. 5. PT Centrin Online Tbk (CENT) mengalami perbedaan negatif sebesar -0,01. Berdasarkan hasil penghitungan WACC di atas menggambarkan bahwa semakin perusahaan mengalami perbedaan negatif itu artinya terjadi penurunan proporsi utang dalam struktur modal dan proporsi saham dalam struktur modal. Perusahaan mampu menekan proporsi utang dalam struktur modal dan proporsi saham dalam struktur modalnya. Proporsi utang dalam struktur modal akan semakin kecil apabila prosentase beban bunga yang dibayarkan juga kecil terhadap kewajiban jangka panjangnya. Sedangkan proporsi saham dalam struktur modal sangat berkaitan dengan Return on Equity (ROE). Jika tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor (dalam perhitungan Return on Equity)semakin kecil dibandingkan dengan proporsi saham biasa dalam

47 struktur modalnya maka akanberdampak pada semakin kecilnya prosentase Weight Average Cost of Capital (WACC). Sedangkan perusahaan yang mengalami perbedaan positif kinerja keuangan adalah PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yaitu sebesar 0,08. Hal tersebut disebabkan karena PT Apexindo Pratama Duta (APEX) tidak bisa menekan proporsi saham dalam struktur modal (tingkat pengembalian yang diinginkan investor terhadap prosentase saham pada struktur modalnya) sehingga berakibat pada Weight Average Cost of Capital (WACC) semakin meningkat. Jika hal tersebut terus berlanjut maka akan berakibat pada WACC yang semakin besar dari tahun ke tahun. D. Analisis besarnya total modal yang diinvestasikan. Langkah ke tiga adalah menghitung jumlah modal yang diinvestasikan yaitu dengan cara menambahkan jumlah kewajiban jangka panjangnya dengan jumlah ekuitas. Adapun rumus untuk menghitung Modal Yang Diinvestasikan adalah sebagai berikut: Modal yang diinvestasikan = Kewajiban Jangka Panjang + Ekuitas Adapun hasil analisis Modal Yang Diinvestasikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

48 Tabel 4.4 Analisis Modal Yang Diinvestasikan Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Sebelum dan Sesudah Menerapkan ESOP (Dalam Rupiah) Modal Yang Diinvestasikan Emiten Sebelum Menerapkan ESOP Sesudah Menerapkan ESOP Perbedaan INDF Rp 6.164.939.492.864 Rp 10.982.018.501.368 Rp 4.817.079.008.504 PGAS Rp 10.339.786.048.037 Rp 16.464.844.482.269 Rp 6.125.058.434.232 RALS Rp 1.202.288.000.000 Rp 92.862.000.000 Rp (1.109.426.000.000) APEX Rp 2.215.030.892.000 Rp 3.851.156.382.000 Rp 1.636.125.490.000 ASGR Rp 540.561.986.579 Rp 837.636.889.177 Rp 297.074.902.598 CENT Rp 67.670.660.065 Rp 78.561.546.889 Rp 10.890.886.824 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Yang Menerapkan ESOP, data diolah (2015) Dari analisis kinerja keuangan pada perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) menggunakan penghitungan Modal Yang diinvestasikan di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 perusahaan yang mengalami perbedaan positif pada kinerja keuangan dan 1 perusahaan yang mengalami perbedaan negatif pada kinerja keuangan. (Hasil Penghitungan Modal Yang Diinvestasikan terdapat di lampiran 4) Adapun perusahaan yang mengalami perbedaan positif kinerja keuangan adalah : 1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 4.817.079.008.504. 2. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mengalami perbedaan positif sebesar Rp 6.125.058.434.232. 3. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 1.636.125.490.000.

49 4. PT Astra Grapia Tbk (ASGR) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 297.074.902.598. 5. PT Centrin Online Tbk (CENT) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 10.890.886.824. Sedangkan perusahaan yang mengalami perbedaan negatif adalah PT Ramalaya Lestari Sentosa Tbk (RALS) yaitu sebesar Rp (1.109.426.000.000). Peningkatan modal yang diinvestasikan akan dinilai baik apabila perusahaan juga mampu menghasilkan laba yang besar dan mampu menutupi semua proporsi utang dalam struktur modal dan proporsi saham dalam struktur modal (dalam penghitungan WACC). Jika modal yang diinvestasikan kecil tetapi laba yang dieroleh besar dan WACC juga kecil maka akan berpengaruh pada Economic Value Added (EVA) positif. E. Analisis Economic Value Added (EVA) Berdasarkan hasil penghitungan Net Operating Profit After Tax (NOPAT), Weight Average Cost of Capital (WACC) dan total modal yang diinvestasikan, maka dapatlah dihitung nilai Economic Value Added (EVA) untuk perusahaan yang listing di BEI sebelum dan sesudah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP). Adapun rumus untuk menghitung Economic Value Added (EVA) adalah sebegai berikut : EVA = NOPAT (WACC x TA) Di mana:

50 NOPAT = Net Operating Profit AfterTaxes WACC TA = WeightAverageCost of Capital = Total Aset (Total Modal) Adapun hasil analisis Economic Value Added (EVA) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Analisis EVA Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Sebelum dan Sesudah Menerapkan ESOP (Dalam Rupiah) Emiten Economic Value Added (EVA) Sebelum ESOP Sesudah ESOP Perbedaan INDF Rp (288.000.573.720) Rp (578.652.057.803) Rp (290.651.484.082) PGAS Rp (139.684.680.753) Rp (179.066.620.445) Rp (39.381.939.692) RALS Rp (2.530.127.844) Rp 141.690.897.581 Rp 139.160.769.737 APEX Rp (93.633.090.000) Rp (30.597.072.256) Rp 54.390.907.744 ASGR Rp (4.232.580.634.775) Rp (27.567.256.107) Rp 4.205.013.378.668 CENT Rp 612.150.894 Rp 1.056.025.105 Rp 443.874.211 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Yang Menerapkan ESOP, data diolah (2015) Dari analisis kinerja keuangan pada perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) menggunakan penghitungan Economic Value Added (EVA) di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 perusahaan yang mengalami perbedaan negatif pada kinerja keuangan dan 4 perusahaan yang mengalami perbedaan positif pada kinerja keuangan. (Hasil Penghitungan Economic Value Added (EVA) terdapat di lampiran 5) Adapun perusahaan yang mengalami perbedaan negatif kinerja keuangan adalah :

51 1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami perbedaan negatif sebesar Rp(290.651.484.082) 2. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mengalami perbedaan negatif sebesar Rp (39.381.939.692) Perusahaan yang mengalami perbedaan negatif berdasarkan penghitungan Economic Value Added (EVA) menunjukan bahwa tidak terjadi nilai tambah ekonomi pada perusahaan tersebut. Laba setelah pajak yang dihasilkan tidak mampu menekan proporsi utang dalam struktur modal dan proporsi saham dalam struktur modalnya. Apabila kondisi tersebut terus dibiarkan maka akan berakibat pada hilangnya kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut. Sedangkan perusahaan yang mengalami perbedaan positif kinerja keuangan adalah : 1. PT Ramalaya Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 139.160.769.737 2. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 54.390.907.744 3. PT Astra Grapia Tbk (ASGR) mengalami perbedaan positif sebesar Rp 4.205.013.378.668 4. PT Centrin Online Tbk (CENT) mengalami perbedaan negatif sebesar Rp 443.874.211 Perusahaan yang mengalami perbedaan positif berdasarkan penghitungan Economic Value Added (EVA) menunjukan bahwa terjadi nilai tambah

52 ekonomi pada perusahaan tersebut. Laba setelah pajak yang dihasilkan mampu menekan proporsi utang dalam struktur modal dan proporsi saham saham dalam struktur modalnya. Perusahaan diharapkan lebih mampu menekan proporsi utang dalam struktur modal dan proporsi saham dalam struktur modalnyasehingga akan meningkatkan penghitunga Economic Value Added (EVA) menjadi positif. F. Kinerja Keuangan Perusahaan yang Menerapkan ESOP Berdasarkan analisis rasio kinerja keuanganeconomic Value Added (EVA)pada perusahaan yang menerapkan Eployee Stock Ownership Program (ESOP)yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)menunjukan bahwa dari 6 sampel perusahaan yang menjadi obyek penelitian terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan kinerja keuangan dan 3 perusahaan yang mengalami penurunan kinerja keuangan setelah menerapkan Employee Stock Ownership Program (ESOP). Adapun perusahan-perusahaan tersebut adalah : Tabel 4.6 Kinerja Keungan Pada Perusahaan Yang Menerapkan ESOP (Dalam Rupiah) Emiten Kinerja Keuangan Kesimpulan Sesudah Sebelum ESOP Sesudah ESOP Menerapkan ESOP INDF Rp (288.000.573.720) Rp (578.652.057.803) Lebih Buruk PGAS Rp (139.684.680.753) Rp (179.066.620.445) Lebih Buruk RALS Rp (2.530.127.844) Rp 141.690.897.581 Lebih Baik APEX Rp (93.633.090.000) Rp 148.023.997.744 Lebih Baik ASGR Rp (4.232.580.634.775) Rp (27.567.256.107) Lebih Baik CENT Rp 612.150.894 Rp 1.056.025.105 Lebih Baik Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Yang Menerapkan ESOP, data diolah (2015)

53 Dari hasil analisis Economic Value Added (EVA) pada perusahaan yang listing di BEI sebelum dan sesudah menerapkan ESOP menunjukan bahwa terdapat 4 perusahaan yang mengalami peningkatan kinerja keuangan dan 2 perusahaan yang mengalami penurunan kinerja keuangan setelah menerapkan ESOP. Perusahaan yang mengalami peningkatan kinerja keuangan adalah PT Ramalaya Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), PT Astra Grapia Tbk (ASGR), PT Centrin Online Tbk (CENT). Sedangkan untuk perusahaan yang mengalami penurunan kinerja keuangan setelah menerapkan ESOP adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS). Perusahaan yang mengalami peningkatan kinerja keuangan setelah menerapkan ESOP menggambarkan bahwa perusahaan mampu memotivasi karyawannya untuk bisa mengahsilkan kinerja yang lebih baik. Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan kinerja keuangan menggambarkan bahwa perusahaan tersebut belum bisa memotivasi karyawannya untuk dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.