Bab 3 Desain Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto.2002.h;10).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

Transkripsi:

Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kualitas kehidupan sekolah dan prestasi akademik. Definisi operasional dari prestasi akademik adalah hasil akhir yang diperoleh siswa melalui aktivitas dalam belajar di sekolah. Definisi operasional dari kualitas kehidupan sekolah adalah rasa puas dan sejahtera yang dirasakan siswa selama bersekolah di sekolahnya yang didapatkan dari aktifitas dan pengalamanpengalamannya (baik yang bersifat positif ataupun negatif). Aktifitas yang dimaksud adalah interaksi antara siswa dengan guru, teman dan figur di sekolah lainnya, kesempatan belajar dan berprestasi serta kegiatan lainnya yang dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. 3.1.2 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 0 : Tidak ada hubungan antara kualitas kehidupan sekolah dengan prestasi akademik H a : Ada hubungan antara kualitas kehidupan sekolah dengan prestasi akademik 3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Dalam sebuah penelitian memerlukan responden agar penelitian dapat dilakukan. Namun sebelum menentukan sampel yang akan dijadikan subjek, terlebih dahulu mengetahui populasi. Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya (Siregar, 2013) dan sampel adalah suatu prosedur pengambilan 21

22 data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Populasi penelitian ini seluruh remaja di Jakarta Barat dan sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang sedang bersekolah SMK di Jakarta Barat. Pada penelitian ini peneliti sudah menetapkan kriteria atau karakteristik dalam menentukan sampel atau responden penelitian, pertimbangan karakteristik dilakukan dengan beberapa alasan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 16 sampai 21 tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sarwono (2012), yang menyatakan bahwa waktu antara 16 sampai 21 tahun yang dapat disejajarkan dengan pengertian remaja dalam ilmu-ilmu sosial yang lain. Peneliti menggunakan sampel yang berusia 16 sampai 21 tahun dikarenakan sesuai dengan fenomena pada penelitian ini, peneliti menggunakan fenomena kualitas kehidupan sekolah yang memerlukan pengalaman siswa selama berada di sekolah. Dengan usia 16 sampai 21 tahun, siswa seharusnya sudah berada di kelas 2 Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. Karakteristik yang kedua adalah Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Hal ini sesuai dengan populasi yang akan digunakan dalam penelitian yaitu remaja yang sedang bersekolah di SMK dan fenomena yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK. Karakteristik yang terakhir adalah siswa yang berada kelas 2 SMK. Hal ini dikarenakan siswa kelas 2 sudah satu tahun atau bahkan hampir dua tahun telah mengikuti proses belajar mengajar serta merasakan pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh sekolah. 3.2.2 Teknik Sampling Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu probability sampling dan nonprobability sampling (Siregar, 2013). Kategori pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sangadji & Sopiah, 2010). Jenis teknik nonprobability sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013).

23 3.3 Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan untuk melihat hubungan persepsi kualitas kehidupan sekolah dengan prestasi akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dimana data penelitian dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik (Sangadji & Sopiah, 2010). Untuk mendapatkan statistik dalam penelitian kuantitatif, perlu menggunakan penelitian survey dengan menggunakan berbagai metode seperti kuesioner atau wawancara (Dawson, 2010). Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif atau hubungan. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Siregar, 2013). 3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Kualitas Kehidupan Sekolah Untuk dapat mengukur variabel dalam penelitian ini yaitu kualitas kehidupan sekolah memerlukan instrumen atau alat ukur. Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam artian laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Sangadji & Sopiah, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini mengukur kualitas kehidupan sekolah dengan menggunakan dua bentuk pernyataan yang berupa pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan tidak mendukung (unfavorable). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur kualitas kehidupan bersekolah dari Ubaidah (2004) yang terdiri dari 6 aspek. Aspek yang pertama yaitu kepuasan siswa secara umum di sekolah (general satisfaction) yang berisi bagaimana siswa-siswi merefleksikan kesejahteraan atau kepuasan di sekolah secara keseluruhan yang diperoleh dari pengalaman-pengalamannya, baik positif maupun negatif. Aspek yang kedua adalah hubungan siswa dengan guru (relationships with teachers). Aspek ini berisikan mengenai persepsi siswa-siswa akan kualitas interaksi mereka dengan para guru di sekolahnya. Aspek ketiga adalah motivasi berprestasi (sense of achievement at school) berisikan mengenai rasa percaya diri siswa bahwa dia mampu berhasil dengan baik dalam tugas-tugas sekolahnya. Aspek yang keempat adalah peluang (opportunity)yang

24 berisikan mengenai keyakinan siswa bahwa pendidikan yang diterimanya selama berada di sekolah penting bagi masa depannya. Aspek yang kelima adalah Identitas (identity) berisikan mengenai keberadaan individu dalam suatu kelompok atau komunitas. Aspek yang terakhir atau keenam adalah perasaan berharga siswa (self-esteem) berisikan mengenai perasaan harga diri siswa sebagai seorang pribadi. Penelitian ini menggunakan alat ukur kualitas kehidupan sekolah yang terdiri dari 83 item dan skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar, 2013). Bentuk jawaban dari alat ukur ini adalah sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Di bawah ini akan diuraikan melalui tabel mengenai aspek-aspek, item-item favorable dan unfavorable dari alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas kehidupan sekolah.

25 Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Kualitas Kehidupan Sekolah Aspek-aspek Item Jumlah Favorable Unfavorable Item Kepuasan siswa 1, 30, 34, 41, 8, 15, 26, 33, 40, 20 secara umum di sekolah (general satisfaction) 49, 66, 67, 76, 83 56, 61, 63, 68, 80, 81 Hubungan siswa 3, 11, 16, 21, 2, 9, 27, 42, 43, 18 dengan guru (relationship with teachers) 25, 28, 35, 51, 53, 73 50, 54, 55 Motivasi berprestasi 4, 17, 52, 57, 22, 29, 32, 38, 44, 16 (sense of achievement at school) 62, 64, 70, 74 48, 58, 77 Peluang 10, 23, 36, 45, 7, 12, 18, 80 10 (Opportunity) 65, 78 Identitas (Identity) 5, 14, 37, 46, 13, 19, 59, 60,79 11 71, 75 Perasaan berharga 20, 31, 39 6, 24, 47, 69, 72 8 siswa (self-esteem) Jumlah 42 41 83 3.4.2 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Setiap alat ukur dalam penelitian harus diperiksa kesahihan (validitas) dan keterpercayaan (reliabilitas) yang digunakan. Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas menunjuk pada suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik (Sangadji & Sopiah, 2010).

26 3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2013). Validitas dianggap sebagai salah satu hal terpenting dalam penelitian. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu alat ukur, perlu dilakukan uji validitas agar hasilnya dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi atau content validity dalam menguji alat ukur. Content validity berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Hal ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Content validity tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka melainkan didasarkan pada pertimbangan. Hal tersebut memerlukan penelaah yang cermat dan kritis terhadap butirbutir tes karena butir tes erat kaitannya dengan isi yang ditentukan (Sangadji & Sopiah, 2010). Alat ukur dalam penelitian ini yaitu alat ukur kualitas kehidupan sekolah yang diadaptasi peneliti dari Ubaidah dan prestasi akademik diukur dari nilai rapor siswa. Pengujian content validity dilakukan pada variabel kualitas kehidupan sekolah dengan menggunakan pendapat ahli (expert judgement) kepada beberapa orang ahli terhadap item-item yang telah diadaptasi pada instrumen-instrumen sebelumnya. Peneliti meminta bantuan kepada dosen psikologi Binus University dan dosen pembimbing skripsi untuk melihat dan menelaah item-item yang ada di alat ukur telah sesuai dengan konsep yang akan diukur. Hasil yang diperoleh pengujian dari expert judgement item yang sudah peneliti adaptasi terdapat beberapa item yang sekiranya masih harus direvisi kembali, item yang tidak dicantumkan dimensi oleh peneliti dan item yang tidak sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan peneliti. Setelah mendapatkan hasil tersebut, peneliti berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi, peneliti melakukan modifikasi beberapa item dan 83 item yang akan digunakan peneliti dari 92 item yang telah ada. Hal ini dikarenakan beberapa item perlu disesuaikan dengan siswa SMK yang memiliki keberagaman kepercayaan dalam memilih agamanya dan peneliti ingin melihatnya secara umum, tidak terfokus pada agama tertentu.

27 3.4.2.2Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Siregar, 2013). Menurut Hasan (dalam Sangadji, 2010) reliabilitas adalah derajat keajegan alat ukur dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Untuk mengetahui apakah alat ukur konsisten atau tidaknya, perlu dilakukan uji relaibilitas. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara eksternal dan internal. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas secara internal. Uji reliabilitas secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu dan dilakukan dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. (Siregar, 2013) Teknik yang dipakai dalam uji reliabilitas alat ukur pada penelitian ini adalah teknik cronbach alpha. Teknik cronbach alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan benar atau salah maupun ya atau tidak, melainkan digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku dan berbentuk skala seperti 1-3, 1-5 atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap (Siregar, 2013). Pengujian reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan cara perhitungan Alpha Cronbach dengan bantuan penghitungan komputasi program Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 17. 3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, perlu adanya kesiapan oleh peneliti.persiapan penelitian merupakan hal yang penting dilakukan dalam penelitian. Persiapan yang dilakukan dimulai dengan penentuan topik, variabel penelitian, desain penelitian, responden penelitian, alat ukur, instrumen penelitian dan diakhiri dengan uji coba alat ukur dan uji validitas serta reliabilitas alat ukur.

28 3.5.1.1 Penyusunan Alat Ukur Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan persiapan dengan cara menyusun alat ukur beserta skala yang akan digunakan, serta membuat item-item yang digunakan dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur kualitas kehidupan sekolah yang diadaptasi dari Ubaidah (2004). Dalam menyusun alat ukur peneliti meminta bantuan dari expert judgement untuk memeriksa item-item untuk kuesioner yang diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. 3.5.1.2 Uji Coba Alat Ukur Sebelum melakukan penelitian (field test), peneliti melakukan uji coba kepada 50 responden yaitu remaja di Jakarta Barat yang bersekolah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang sama dengan responden penelitian nantinya namun berbeda kelas. Penelitian uji coba dilakukan pada tanggal 13 hingga 16 Juni 2014. Pembagian kuesioner untuk uji coba (pilot test) diberikan pada siswa yang tentunya sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan dipenelitian ini. Peneliti membagikan kuesioner dengan cara memasuki beberapa kelas yang terdapat siswa-siswi sedang remedial tetapi tidak ada gurunya dan yang sedang berkumpul, kemudian membagikan kuesioner kepada responden untuk diisi. Pengisian kuesioner di sekolah tersebut diberikan waktu kurang lebih 15 menit. Setelah semua kuesioner diisi responden, kemudian peneliti mengolah data. Dari uji coba atau pilot test yang dilakukan diperoleh hasil reliabilitas pada kedua variabel dengan menggunakan perhitungan Alpha Cronbach dengan bantuan penghitungan komputasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17. Dari hasil yang diperoleh, maka bisa dilihat hasil reliabilitas pada alat ukur, dan setelah mendapatkan hasil maka dapat diketahui item yang valid dan item gugur pada variabel penelitian yang diuji yaitu kualitas kehidupan sekolah. Item yang gugur adalah item yang dibawah 0,25. Menurut Azwar (dalam Lazwari, 2013) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat

29 tidak disarankan. Sehingga jika ada item yang hasilnya dibawah 0,25 sebaiknya item tersebut dihilangkan atau dilakukan revisi. 3.5.1.3Hasil Uji Coba Alat Ukur Kualitas Kehidupan Sekolah Hasil pengolahan uji reliabilitas variabel kualitas kehidupan sekolah dalam penelitian ini dilakukan secara satu kesatuan yang dapat dilihat berikut ini. Reliabilitas Variabel Kualitas Kehidupan Sekolah Sebelum Item Gugur Cronbach's N of Items Alpha 0,902 83 Reliabilitas Variabel Kualitas Kehidupan Sekolah Setelah 16 Item Gugur Cronbach's N of Items Alpha 0,912 67 Berdasarkan hasil reliabilitas yang diperoleh, untuk variabel kualitas kehidupan sekolah item awal yang diadaptasi oleh peneliti ialah sebanyak 83 item. Setelah item tersebut diuji cobakan, peneliti mulai mengolah data dan kemudian mengetahui dan mendapatkan hasil item-item mana yang valid dan item mana yang gugur. Dari 83 item yang ada terdapat 16 item yang gugur dan 67 item dimodifikasi kembali dengan memperbaiki kalimat atau pernyataan yang ada pada masing-masing item yang validitas dibawah 0,25. Berikut adalah tabel sebaran item valid dan gugur skala kualitas kehidupan sekolah.

30 Tabel 3.2 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Kualitas Kehidupan Sekolah Aspek-aspek Item Jumlah Favorable Unfavorable Item Kepuasan siswa 1, 30, 34*, 41, secara umum di 49, 66, 67, 76, sekolah (general 83 satisfaction) Hubungan siswa 3, 11, 16, 21, dengan guru 25, 28, 35, 51, (relationship with 53, 73 teachers) Motivasi berprestasi 4, 17, 52, 57*, (sense of achievement 62*, 64, 70, 74 at school) Peluang 10, 23, 36, 45, (Opportunity) 65, 78 Identitas (Identity) 5*, 14*, 37, 46, 71, 75 8*, 15*, 26, 33, 20 40, 56, 61, 63, 68, 80, 81 2*, 9*, 27, 42*, 18 43, 50, 54, 55 22, 29*, 32, 38*, 16 44, 48, 58, 77 7, 12, 18, 80 11 13*, 19, 59, 60, 10 79 Perasaan berharga 20*, 31, 39* 6*, 24, 47, 69, 72 8 siswa (self-esteem) Jumlah 42 41 83 Keterangan: Dengan * adalah item yang gugur 3.5.1.4 Perizinan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat izin penelitian secara tertulis kepada pihak Bina Nusantara University. Setelah mendapatkan surat izin, peneliti melakukan perizinan kepada pihak terkait yaitu pihak sekolah yang disertai dengan surat perizinan dari Bina Nusantara University untuk melakukan penelitian. Setelah mendapat izin, peneliti mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan berjalannya penelitian.

31 3.5.1.5 Pelaksanaan Penelitian Setelah persiapan penelitian telah dilakukan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Peneliti melakukan penelitian dengan cara memilih sample secara acak di sekolah tersebut dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan kriteriakriteria tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, dalam penelitian ini terdapat kuesioner yang mencakup tentang kualitas kehidupan sekolah. Peneliti melakukan field test dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel di SMK Assa adatul Abadiyah pada tanggal 20 hingga 21 Juni 2014 sebanyak 227 responden. Saat peneliti sudah berada di sekolah yang sudah ditentukan, proses penelitian dimulai dengan mencari para siswa yang akan dijadikan responden penelitian, kemudian saat bertemu dengan para siswa yang berada disekolah tersebut peneliti bertanya mengenai kelasnya dan meminta izin mengenai kesediaan dan kesanggupan meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Setelah subjek menyetujui untuk menjadi responden, kemudian peneliti langsung membagikan kuesioner kepada responden penelitian. Setelah dibagikan kuesioner, peneliti memberikan beberapa aturan kepada responden seperti meminta untuk menjawab semua pertanyaan tanpa ada jawaban yang dikosongkan agar data yang diperoleh valid dan tidak bias serta meminta responden untuk menjawab sejujur-jujurnya karena data yang diberikan akan terjamin kerahasiaannya. Peneliti tidak memberikan waktu kepada responden dalam menyelesaikan kuesioner yang diberikan. 3.5.1.6 Teknik Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari kuisioner, akan diolah menggunakan suatu teknik statistik supaya dapat menghasilkan angka. Teknik pengolahan data menggunakan koefisien korelasi Spearman dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 17. Koefisien korelasi Spearman digunakan apabila data tidak berdistribusi normal sehingga diperlukan analisis koefisien korelasi dari statistik nonparametrik (Siregar, 2013).

32