Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Beljar IPS Pada Pokok Bahasan Kegiatan Jual Beli Di Kelas III SDN Simdo

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Akar Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Kelas IV SD Inpres 2 Argakencana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Jumnah, Gandung Sugita, dan Marinus B. Tandiayuk. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

Inayatul Uliya

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3 Ogotua Kabupaten Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

BAB III METODELOGI PENELITAN

Yulin Dj. Panusu, Muhammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Negeri Tontouan

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 02 Pongian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No 11 ISSN X. Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

Penerapan Experiential Learning

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Transkripsi:

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Toili pada pembelajaran PKn. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran PKn melalui pemanfataan media alat peraga di kelas IV SDN I Toili. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Toili Kabupaten Banggai. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV berjumlah 12 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta hasil tes belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media alat peraga pada pembelajaran PKn. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan hasil tindakan siklus yang terjadi peningkatan. Pada siklus I, diperoleh presentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 58% dan daya serap klaksikal sebesar 77% dengan nilai rata-rata 77. Pada siklus II, diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 100% dan daya serap klasikal sebesar 84% serta persentase nilai rata-rata sebesar 84. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfataan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN 1 Toili. Adapun saran pada penelitian ini adalah diharapakan kepada para tenaga pendidik, khususnya guru di SDN 1 Toili untuk membiasakan menggunakan alat peraga yang bias menarik perhatian pada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehingga hal ini membuat siswa ikut serta aktif mengikuti pembelajaran. Disamping itu, siswa juga mampu melihat dengan cermat dan mudah memahami inti materi yang diajarkan. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Alat Peraga, Pembelajaran PKn I. PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003: 2). Salah satu tanda seseorang itu belajar adalah tampak ada perubahan dari dalam 176

dirinya baik tingkah laku maupun dalam cara berfikirnya. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik), maupun pada sikapnya (afektif). Pendidikan kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu ilmu dasar disekolah yang mempunyai peranan penting dalam rangka upaya mencetak generasi bangsa yang mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang unggul sebagai warga Negara Indonesia. Pkn juga sebagai sarana untuk mengembangkan kecerdasan, kepribadian, watak, sopan santun, sikap toleransi, saling menghargai, dan rasa keperdulian dengan sesama. Sering kali PKn dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting, bahkan sebagian anak mengacuhkannya. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada sekolah-sekolah masih sangat konfensional yaitu guru merupakan pusat pembelajaran, masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran, hal ini yang menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Akibatnya materi yang diberikan oleh guru kurang maksimal diterima oleh siswa, sehingga siswa kurang paham mengenai materi yang dipelajari pada pelajaran PKn. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari beberapa pihak, khsusnya guru kelas IV SDN I Toili, bahwa perolehan hasil belajar siswa kelas IV masih standar dibawah rata-rata dari standar ketuntasan yang telah ditetapkan di sekolah, sedang ketuntasan yang seharusnya dicapai siswa adalah 75. Hal ini juga dapat dilihat dari perolehan nilai ulangan harian siswa yang rata-rata nilai hasil belajar hanya mencapai 60 nilai terendah dan 65 nilai tertinggi. Setelah peneliti mewawancarai beberapa siswa untuk menanyakan apa penyebabnya sehingga hasil belajar mereka tidak mencapai standar ketuntasan, bahwasannya mereka kurang memahami betul mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Dan ada juga sebagian siswa menjawab kalau pelajaran PKn itu sangat membosankan dan tidak membuat mereka itu senang karena berbeda dengan pelajaran IPA yang diajarkan sebab dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, mereka sangat senang dengan praktek-praktek yang dilakukan diluar kelas walaupun itu hanya waktu yang singkat akan tetapi meteri tersebut mereka bisa memahami. Berdasarkan inti permasalahan tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh guru hanya sebatas ceramah tanpa membuat salah satu metode atau menggunakan alat peraga untuk membantu 177

siswa dalam belajar.. Inilah yang menjadi tantangan guru, agar mampu menghadirkan proses pembelajaran mata pelajaran PKn yang menyenangkan dan mampu menarik perhatian bagi siswa dalam belajar. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran PKn kelas IV dengan kompetensi dasar: Memahami sistem pemerintahan Desa dan pemerintahan kecamatan yang guru lakukan ternyata masih mengalami kesulitan. Kurangnya pengetahuan guru tentang macam-macam cara atau metode dalam pembelajaran juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan menjadikan siswa tidak aktif, karena sebagian besar guru masih menggunakan pembelajaran dengan model konfensional yaitu guru sebagai pusat dari segala proses pembelajaran, siswa hanya disuguhi dengan penjelasan guru saja, mendengarkan guru menjelaskan materi akhirnya siswa menjadi tidak aktif atau siswa justru cenderung pasif. Hal ini tidak jauh berbeda dengan keadaan yang ada di SDN 1 Toili. Metode yang digunakan oleh guru saat mengajar masih menggunakan pembelajaran yang konfensiaonal. Guru hanya berceramah sedangkan siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa hanya dijejali pengetahuan yang dimiliki oleh guru tanpa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan bertukar pikiran dengan teman sekelasnya. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, pengalaman peserta didik memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pembelajaran. Agar pengalaman pembelajaran peserta didik dapat lebih bermakna, maka dibutuhkan alat bantu belajar. Alat bantu belajar dapat berupa alat peraga atau media pembelajaran. Tetapi pada kenyataannya masih banyak tenaga pendidik atau guru yang masih belum atau minim dalam menggunakan alat bantu belajar. Berangkat dari pemikiran dan temuan di atas, penelitian ini mencoba menggunakan alat bantu berupa alat peraga gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN 1 Toili dengan judul penelitian Pemanfaatan Media Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili. 178

Pengertian Media Media adalah alat atau sarana yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa menerima proses pembelajaran dengan mentransfer pengetahuan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses dalam diri siswa tersebut. Sedangkan pengertian media PKn adalah media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn SD. Pengertian Alat Peraga Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Estiningsih, 1994:7). Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret disekitar siswa. Dengan adanya alat peraga siswa dapat mengetahui letak bilangan positif dan bilangan negatif. Menurut Sudjana (1989:76) alat peraga adalah suatu alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti anak didik. Hasil Belajar Pengertian belajar menurut beberapa ahli, yaitu : 1. Sudirjo, (1984 : 38), mengatakan bahwa, Belajar digambarkan suatu bentuk perubahan solving, oleh karena itu agar belajar itu benar-benar sukses maka haruslah situasinya ditimbulkan interest dan ambisi anak. 2. Dimyati (2002 : 7) mengatakan bahwa : Belajar merupakan tindakan atau perilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh peserta didik sendiri. 3. Hamalik Oemar (2001 : 7) mengatakan bahwa : Belajar adalah modivikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Sejalan dengan uraian tersebut maka belajar adalah suatu proses perbahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa belajar itu membawa perubahan, dan perubahan pokok yang berakibat didapatkannya kecakapan baru serta perubahan itu terjadi karena adanya usaha. 179

Dengan demikian, belajar akan membawa perubahan pada kepribadian, yang nyata karena adanya pola sambutan baru yang dapat berupa suatu kecakapan, sikap, kebiasaan, abiliteit atau suatu pengertian. Hakikat Pembelajaran PKn Pada hakikatnya proses pembangunan karakter bangsa diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat Indonesia yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai titik sentral. Dalam proses inilah, pembangunan karakter bangsa kembali dirasakn sebagai kebutuhan yang sangat mendesak dan tentunya memerlukan pola pemikiran dan paradigma baru. Negara adalah suatu bentuk khusus dari tata kehidupan sosial yang di bangun dari sejumlah komponen dasar didalam suatu sistem yang integral. Komponen komponen dasar dalam sistem kehidupan bernegara terdiri dari sistem personal kelembagaan, normatif, kewilayaan dan sistem idiologis. Berdasarkan pendapat HAR Tilar, ( Materi Pembelajaran PKn SD hal. 9.19 ) masyarakat yang kita cita=citakan adalah masyarakat demokratis yang individunya bebas dari rasa takut, bebas untuk berkreasi dan terbuka. Masyarakat yang menghargai adanya perbedaan yang didasari oleh rasa kebersamaan, penghargaan pada sesama warga negara tanpa memandang perbedaan suku, agama dan budaya. Memahami akan luasnya materi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah, guru sebagai salah satu unsur pendidik diharapkan mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik, serta memahami tentang siswa belajar. II. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ardiana, (1990:254), penelitian tindakan kelas yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajarmengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. 180

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tahapan siklus dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart (dalam Arikunto, 2007:16). Dan setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahap yaitu 1) menyusun rencana tindakan, 2) melaksanakan tindakan, 3) melakukan observasi, 4) melakukan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Toili Kabupaten Banggai. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Toili yang berjumlah 12 orang siswa yang terdiri dari 3 laki-laki dan 9 perempuan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret tahun 2014. Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan akivitas guru berupa data hasil observasi dan hasil wawancara serta dokumentasi. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Data kemampuan siswa, yaitu sebagai hasil belajar diperoleh melalui tes evaluasi dan data observasi guru dalam proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa ata kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tugas dan tes yang mencakup tes awal dan tes akhir dan teknik pengolahan data yang diperoleh dibuat dalam daftar skor mentah dan kemudian ditentukan skor standar. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif melalui langkah-langkah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi dari perolehan hasil penelitian tersebut dengan tujuan utama u tuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi atau situasi melalui hasil pengumpulan data. Prosedur penelitan yang ditempuh dalam penelitian ini melalui langkahlangkah sebagai berikut 1) Membuat Program pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan penulisan yang menggunakan penelitian tindakan kelas; 2) Menyiapkan alat peraga, lembar catatan untuk pembelajaran; 3) Menyiapkan penilaian proses pembelajaran berdasarkan penelitian tindakan kelas; 4) Menyiapkan teknis analisa data berdasarkan teknik penilaian proses pembelajaran dan penilaian 181

hasil belajar; 5) Menyiapkan langkah-langkah untuk perbaikan pada tujuan pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Observasi, yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, 2) Evaluasi, yaitu memberikan tes atau latihan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Hal yang dijadikan sebagai indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila indikator kuantitatifnya menunjukkan daya serap klasikal 70% serta ketuntasan belajar klasikal 75% dan hasil observasi guru dan siswa berada dalam kategori baik (70% < NR 100%). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Tindakan Dari hasil analisis tes awal siswa, secara keseluruhan hanya 4 siswa yang masuk kategori tuntas belajar dengan persentase 33%. Sedangkan 8 siswa tidak termasuk kategori tuntas belajar dengan persentase 67%. Selanjutnya dari hasil tes awal siswa, peneliti bersama guru kelas IV SDN 1 Toili membentuk kelompokkelompok belajar siswa yang heterogen. Setiap kelompoknya beranggotakan 4 orang dengan kualifikasi 1 orang berkemampuan tinggi, 2 orang berkemampuan sedang dan 1 orang berkemampuan rendah. Selain itu, peneliti bersama guru kelas IV menentukan informan penelitian sebanyak 4 orang yang didasarkan pada banyaknya kesalahan dalam pengerjaan tes awal. Tindakan Siklus I Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan data hasil observasi guru pada siklus I diperoleh skor 34 dari skor maksimal 52 dengan persentase 65% berada dalam kategori kurang sehingga pelaksanaan aktivitas guru pada siklus I dianggap tidak berhasil. Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan data hasil observasi siswa pada siklus I diperoleh persentase 72% berada dalam kategori cukup sehingga pelaksanaan observasi aktivitas siswa siklus I dianggap belum berhasil. Selanjutnya analisis tes akhir tindakan. 182

Hasil Tes Siklus I Dari hasil tes tindakan siklus I yang diikuti peserta didik berjumlah 12 orang, hanya ada 7 orang siswa yang dinyatakan tuntas belajar. Persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 58%. Dari hasil tersebut, maka diketahui bahwa perolehan nilai tersebut dapat ketahui bahwa belum mencukupi standar ketuntasan belajar, sehingga perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya. Oleh karena data yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan tindakan sebesar 85%, maka peneliti segera melakukan konsultasi dan persiapan untuk pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan Siklus II Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan data hasil observasi guru pada siklus II diperoleh skor 44 dari skor maksimal 44 dengan persentase 85% berada dalam kategori Baik sehingga pelaksanaan aktivitas guru pada siklus II dianggap berhasil. Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan data hasil observasi siswa pada siklus II diperoleh persentase 97,95% berada dalam kategori sangat baik sehingga pelaksanaan aktivitas siswa pada siklus II dianggap sudah berhasil. Hasil Tes Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil tes tindakan siklus II, diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Hasil tersebut menunjukan bahwa semua siswa dinyatakan tuntas belajar dengan perolehan nilai telah memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan, sehingga pelaksanaan tindakan hanya sampai pada siklus II. Pada akhir tindakan II, peneliti bersama dengan pengamat mendiskusikan temuan-temuan selama pelaksanaan tindakan siklus II. Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus II, diperoleh data bahwa seluruh siswa mengalami ketuntasan belajar secara individu dengan ketuntasan klasikal adalah sebesar 100%. Data yang diperoleh pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan tindakan sebesar 97,95%, Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model Pembelajaran Interaktif pada materi harga diri sebagai manusia telah berhasil. Pembahasan 183

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sehingga sangat memberikan informasi bahwa pemanfaatan media alat peraga merupakan suatu alternative pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terbukti setelah peneliti melakukan tindakan langsung dengan menerapkan media alat peraga. Dimana dalam penelitian ini, dimana terjadi peningkatan yang signifan terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Sebelum peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan metode demonstrasi dan media nyata, terlebih dahulu peneliti melakukan tes awal dengan tujuan yaitu untuk mengetahui pemahaman belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang kemudian dijadikan sebagai pembanding setelah peneliti memanfaatkan media alat peraga. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan awal yang diikuti oleh siswa dengan jumlah 12 orang. Dari ke-12 siswa yang mengikuti tes tersebut, hanya diperoleh 4 orang saja siswa yang dikatakan tuntas dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 33% dan Daya Serap klasikal sebesar 57,5% dengan persentase rata-rata 57. Dengan melihat hasil perolehan pada tes tindakan awal, maka peneliti melanjutkan penelitian dengan memanfaatkan media alat peraga dengan harapan agar melalui media alat peraga yang digunakann dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian, baik pada siklus I maupun siklus II menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan siswa kelas IV SDN 1 Toili. Hal ini nampak dari hasil belajar yang diperoleh siswa, baik secara individual maupun klasikal. Pada penelitian siklus I untuk pemberian tes perorangan diperoleh hanya ada 7 siswa yang tuntas dari seluruh siswa sebanyak 12 orang. Presentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 58% dan daya serap klaksikal sebesar 77% dengan nilai rata-rata 77. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa mendapatkan kategori cukup. Hal ini berdasarkan pada pencapaian nilai yang diperoleh dari observer. Untuk observasi aktivitas guru sebesar 65% dan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh 72. Dari data yang diperoleh pada siklus I menunjukan bahwa kriteria keberhasilan tindakan belum tercapai secara keseluruhan. Untuk itu peneliti melaksanakan tindakan selanjutnya pada siklus II karena materi yang berbeda dan untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus I. 184

Pada pelaksanaan tindakan siklus II, dari analisis hasil tes akhir tindakan yang diikuti oleh siswa dengan jumlah 12 dikatakan tuntas keseluruhan. Hal ini dapat dilihat nilai-nilai yang diperoleh dan hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi dan tes yang diberikan dalam menyelesaikan soal sudah berkurang. Berdasarkan hasil tes akhir siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 100% dan daya serap klasikal sebesar 84% serta persentase nilai rata-rata sebesar 84. Untuk hasil observasi aktivitas guru dan siswa juga meningkat. Pada hasil observasi aktivitas guru diperoleh sebesar 85% dengan kategori sangat baik dan aktivitas siswa diperoleh sebesar 97,95% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, nampak bahwa penggunaan model Pembelajaran interaktif sangat membantu siswa dalam menyalurkan ide, pendapat serta berkomunikasi baik dengan guru maupun antar sesama siswa sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok mereka dengan baik. Hal ini menyebabkan siswa bisa belajar dari anggota kelompok sehingga mereka dapat lebih memahami maksud dan cara menyelesaikan soal tersebut. Untuk itu peneliti memperoleh gambaran bahwa model Pembelajaran interaktif yang telah diterapkan merupakan suatu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Siswa pada materi sistem perintah desa dan kecamatan di kelas IV SDN 1 Toili. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfataan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN 1 Toili. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa mulai dari analisis tindakan siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 58% mengalami peningkatan pada siklus II 100%. Besar peningkatan pada siklus I ke siklus II sebesar 42%. Dari hasil observasi aktivitas guru maupun aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat simpulkan bahwa pemanfaatan alat peraga melalui penerapan 185

model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN 1 Toili. Saran Adapun saran yang bisa penulis sampaikan pada penelitian ini adalah dalam pelaksanaan model Pembelajaran Interaktif dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang agar pembelajaran lebih efektif. Kemudian pada proses pembelajaran guru perlu mencari alternatif pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa bisa lebih aktif dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Ardiana. (1990). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Universitas Terbuka. Arikunto. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Dimyanti. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta. Djaramah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djauzak Ahmad. 1994. Pedoman Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta : Balai Pustaka. Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. 186