BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

Lampiran Meningkatnya cakupan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

KATA PENGANTAR. Lumajang, 20 Maret 2015 WAKIL BUPATI LUMAJANG. ttd. Drs. H. A S A T, M Ag. Laporan Kinerja Kabupaten Lumajang Tahun 2014 i

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

MEWUJUDKAN MANDAILING NATAL YANG AGAMIS, CERDAS, SEHAT DAN SEJAHTERA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kelapa LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Komponen Perencanaan Kinerja dalam implementasinya sesuai dengan ketentuan di atas terdiri atas Penetapan IKU, Rencana Strategis, Rencana Kenrja Tahunan dan Penetapan Kinerja. A PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Tapin telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah melalui Peraturan Bupati Nomor 188.45/034/KUM/2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Tapin. Indikator Kinerja Utama tyang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut: - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 15

NO Indikator Kinerja Utama Satuan Penanggung Jawab 1 Cakupan Kegiatan Keagamaan Persen Bagian Kesra 2 Benda,Situs, dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan Buah Disporabudpar 3 Kunjungan Wisata Orang Disporabudpar 4 Cakupan Penataan Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah Persen Bagian Tapem 5 Jumlah Tindak Lanjut Hasil Audit Persen Inspektorat 6 Menurunnya Angka Korupsi Kasus Inspektorat 7 Cakupan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Persen BPMPD 8 Indeks Kepuasan Masyarakat Dokumen KP2T 9 Kepemilikan KTP Persen Dukcapil 10 Rasio Jumlah Siskamling per 10.000 Penduduk Rasio Pol PP 11 Jumlah Pembinaan Politik Daerah Kali Kesbangpol 12 APK SD/MI/PAKET A Persen Disdik 13 APK SMP/MTS/PAKET B Persen Disdik 14 APM SD/MI/PAKET A Persen Disdik 15 APM SMP/MTS/PAKET B Persen Disdik 16 Rata-rata Nilai UNAS SD/MI Nilai rata-rata Disdik 17 Rata-rata Nilai UNAS SMP/MTS Nilai rata-rata Disdik 18 Jumlah pendidik yang mengikuti pelatihan 19 Rasio Puskesmas per 10.000 Penduduk Orang Rasio Disdik Dinkes 20 Cakupan Balita Gizi Buruk Persen Dinkes Mendapat Perawatan 21 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Persen Dinkes - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 16

NO Indikator Kinerja Utama Satuan Penanggung Jawab 22 Cakupan Pelayanan Kesehatan Persen Dinkes Dasar Pasien Masyarakat Miskin 23 Angka Kematian Ibu/100000 Rasio Dinkes 24 Angka Kematian Bayi/1000 Rasio Dinkes 25 Cakupan Kunjungan Bayi Pesen Dinkes 26 Cakupan Peserta KB Aktif Orang BPPKB 27 Cakupan Prestasi Olah raga Persen Disporabudpar 28 Pencari Kerja Yang Ditempatkan Orang Dinsosnaker 29 PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial Persen Dinsosnaker 30 Jumlah Nilai Investasi Berskala Milyar Bagian Nasional (PMDN/PMA) Penanaman Modal 31 Jumlah Investor Berskala Buah Bagian Nasional(PMDN/PMA) Penanaman Modal 32 Jumlah UKM Non BPR/LKMUKM Unit Disperindagkop 33 Persentase Penanganan Sampah Persen Distaober 34 Cakupan Pengawasan Terhadap Persen BLH Pelaksanaan AMDAL 35 Penegakan Hukum Lingkungan Persen BLH 36 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Hektar Dishutbun 37 Rumah Layak Huni Persen Dinas PU 38 Jumlah PMKS Skala Kab/Kota yang menerima Program Sosial Melalui KUB atau KSE sejenis lainnya Orang Dinsosnaker 39 Jumlah Media Yang Buah Bagian Humas - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 17

NO Indikator Kinerja Utama Satuan Penanggung Jawab Menginformasikan Pembangunan Daerah 40 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Persen Disperindagkop 41 Kontribusi Sektor Perdagangan Persen Disperindagkop Terhadap PDRB 42 Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik Persen Dinas PU 43 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Persen Dinas PU Kondisi Baik 44 Kontribusi Sektor Pertanian Persen Dinas Terhadap PDRB Pertanian 45 Meningkatnya Produksi Padi 2,7% per Tahun Ton Dinas Pertanian B RENCANA STRATEGIS Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tapin telah menyusun RPJMD 2013-2017 yang - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 18

merupakan uraian Visi,Misi,Tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten selama lima tahun kedepan. Rencana Pembangunan Janka Menengah Daerah (RPJMD) pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui strategi dan kebijakan, agar tercapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional, Kabupaten Tapin menetapkan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 2017 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menuju pada pencapaian visi, misi serta tujuan strategis Kabupaten Tapin. Komponen perencanaan strategis meliputi pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja. Komponen-komponen perencanaan strategis tersebut telah dituangkan dalam dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Tapin melalui penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun 2013 2017 1. Visi dan Misi Visi Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan, kemana Kabupaten Tapin hendak dibawa. Gambaran ke depan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 19

proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stake holder. Pernyataan Visi Kabupaten Tapin adalah : TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis. Tapin Mandiri dan Sejahtera yang Agamis, mengandung makna kemampuan riil atau nyata Pemerintah Kabupaten Tapin dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/ rumah tangganya sendiri untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya perhatian utama dengan tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan yang didukung oleh infrastrukutur fisik, ekonomi, sosial dan budaya yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin kita raih, tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja, akan tetapi kita akan berusaha berupaya keras pula untuk dapat meraih kemajuan-kemajuan pada dimensi mental spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan bathin. Misi Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Beberapa misi yang wajib dijadikan pegangan dalam pelaksanaan tugas seluruh aparat Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut diatas adalah : Sesuai dengan harapan terwujudnya visi pembangunan Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Tapin sebagai upaya dalam mewujudkan visi, sebagai berikut: - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 20

Misi Pertama Meningkatkan pembinaan keagamaan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat di bidang sosial budaya keagamaan. Misi Kedua Mengedepankan prinsip good governance untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Misi Ketiga Pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat. Misi Keempat Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan perluasan lapangan kerja. Misi Kelima Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat. 2. Tujuan dan Sasaran Berdasarkan visi dan misi di atas, Pemerintah Kabupaten Tapin menetapkan tujuan strategis yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang ingin dicapai atau dihasilkan Pemerintah Kabupaten Tapin dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah secara periodik ( tahunan ) dalam rentang waktu masa Renstra. Adapun tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing misi, sebagai berikut : - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 21

1) Misi pertama pada agenda pertama adalah meningkatkan pembinaan keagamaan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat di bidang sosial budaya keagamaan. Misi ini cukup penting dalam rangka pencapaian visi karena diperlukan akhlakyang baik bagi masyarakat agar pembangunan di Kabupaten Tapin didukung oleh kondisi sosial dan budaya yang baik. Untuk mencapai misi pertama tersebut, pemerintah kabupaten Tapin memiliki tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan kehidupan ber Agama, dengan sasaran : Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa; b. Meningkatkan kehidupan sosial budaya, dengan sasaran : Terwujudnya stabilitas kondisi sosial budaya yang berbasis agama dan mendukung pariwisata. 2) Misi kedua dengan agenda pertama adalah mengedepankan prinsip good governance untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. ini terkait dengan entitas pemerintah daerah sebagai pelaku utama yang merespon seluruh sumber daya di Kabupaten Tapin agar visi RPJMD dapat tercapai. Sebagai pelaku utama, pemerintah daerah harus bekerja dengan benar sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanan organisasi. Agar misi ini dapat dicapai maka perlu ditentukan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Mewujudkan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dengan sasaran : Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang responsif; Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel Terrwujudnya aparatur pemerintahan yang berkualitas b. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan sasaran : - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 22

Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik c. Meningkatkan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan,dengan sasaran : Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangan Meningkatnya koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. 3) Misi ketiga dengan agenda pertama adalah pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat. Pada misi ini, mulai menyentuh kepada ranah publik yang pokok, khususnya pada bidang pendidikan dan kesehatan dengan maksud adanya investasi berupa sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Agar dapat mencapai misi ketiga ini maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, dengan sasaran: Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata; Meningkatnya kualitas lulusan; Meningkatnya kualitas tenaga pendidik; b. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dengan sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat; Meningkatnya kualitas kemandirian kesehatan masyarakat; Meningkatnya kualitas keluarga berencana; c. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial, dengan sasaran : Meningkatnya pemasyarakatan dan prestasi olahraga berikut sarana dan prasarananya; Meningkatnya tingkat kesejahteraan sosial; - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 23

4) Misi keempat dengan agenda kedua adalah pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan perluasan lapangan kerja. Pada dasarnya misi ini mencakup pencapaian pembangunan ekonomi makro Kabupaten Tapin dengan memanfaatkan sumber daya alam yang rasional untuk mengurangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Agar misi tersebut dapat dicapai, maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, dengan sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah; Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN; Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah b. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pelayanan masyarakat miskin, dengan sasaran : Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terselenggaranya layanan masyarakat miskin; c. Menjaga daya dukung alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan daerah, dengan sasaran : Meningkatnya kelestarian alam dan lingkungan hidup; Meningkatnya produksi dan pelestarian tanaman hutan. Meningkatnya perumahan yang layak dan terjangkau d. Meningkatkan iklim kondusif pembangunan daerah, dengan sasaran : - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 24

Meningkatnya peran komunikasi dan informasi dalam pembangunan daerah; Meningkatnya kuantitas dan kualitas perindustrian. Meningkatnya kuantitas dan kualitas perdagangan 5) Misi kelima dengan agenda adalah pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat. Pada dasarnya misi ini mencakup pencapaian pembangunan ekonomi mikro Kabupaten Tapin khususnya pada sektor pertanian dalam arti luas yang didukung dengan peningkatan infrastruktur wilayah yang baik. Agar misi tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk perluasan pembangunan daerah, dengan sasaran : Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi kepusat pertumbuhan ekonomi; Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan; b. Meningkatkan hasil pertanian dalam arti luas, dengan sasaran yaitu Meningkatnya hasil pertanian khususnya dari sektor agribisnis 3. Kebijakan dan Program Penetapan kebijakan dan program, serta pemilihan kegiatan merupakan wujud operasionalisasi dari strategi, yaitu suatu cara mengelola risiko dengan memaksimalkan segala kekuatan dan menyembunyikan kelemahan untuk mengisi / memanfaatkan semua peluang dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program yang ditetapkan dalam - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 25

upaya pencapaian sasaran strategis adalah sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun 2013 2017seperti yang disajikan dalam Lampiran 5. C PERJANJIAN KINERJA Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 2017 Pemerintah Kabupaten Tapin mempunyai 5 (lima) misi yang dijabarkan ke dalam 14 (Empat Belas) tujuan dan 29 (Dua Puluh Sembilan) sasaran. Setiap sasaran mempunyai indikator kinerja. Tidak semua indikator kinerja sasaran ditetapkan setiap tahun. Kebijakan umum, skala prioritas, dan keterbatasan dana adalah hal-hal yang dapat mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dikerjakan dalam tahun bersangkutan. Indikator kinerja sasaran akan diukur bila dalam tahun tersebut terdapat kegiatan yang mengarah pada pencapaian sasaran tersebut. Agar dapat diukur, terlebih dahulu harus ditetapkan target kinerja atas indikator kinerja sasaran yang akan dicapai. Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran inilah yang akan menggambarkan kegagalan atau keberhasilan dalam pencapaian kinerja suatu instansi. Meskipun demikian, Perjanjian Kinerja Kabupaten Tapin untuk tahun 2013 terdiri dari 47 sasaran dengan 137 indikator kinerja. Hal ini disebabkan pada saat penyusunan Penetapan Kinerja, dokumen RPJMD belum selesai disusun sehingga penetapan kinerja diambil dari penetapan kinerja masing-masing SKPD. Walaupun penetapan kinerja tahun 2013 disusun sebelum RPJMD tetapi substansi sasaran dan indikator secara garis besar masih relevan dengan RPJMD tahun 2013-2017 Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2013 tersaji dalam Lampiran 3. - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 26