BAB III DESKRIPSI DATA

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

BAB I PROFIL WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

IV. GAMBARAN UMUM. Pembangunan desa merupakan bagian dari pembagunan daerah nasional. Undang

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN TRADISI JUAL BELI SAPI KEPADA POLANGAN DI DESA KALIGEDE KECAMATAN SENORI KABUPATEN TUBAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Hasil analisis dari 6 pranata sosial yang ada di desa Haurwangi:

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo


DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB I PROFIL WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH


IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL DESA PENINJAUAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan


BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k


Statistik Daerah Kabupaten Bintan

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN..s/d... TAHUN..

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung


GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI DATA A. Data Potensi Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng 1. Gambar Umum Desa Gandul 1 Desa Gandul adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah administrasinya yaitu sebelah utara adalah Kabupaten Bojonegoro, sebelah selatan adalah Desa Pilangkenceng, sebelah barat adalah Desa Luworo dan sebelah timur adalah Desa Ngengor. Desa Gandul terdiri dari 19 RT, 2 RW serta 2 dusun yaitu Dusun Gandul I dan Dusun Gandul II. Luas wilayah Desa Gandul adalah 224.884 Ha yang sebagian wilayahnya merupakan sawah dan membentang luas, yaitu 167.000 Ha. Berdasarkan wilayah sawah yang membentang luas ini, sebagian besar mata pencaharian masyarakat di desa ini adalah petani dan buruh tani. Mayoritas warganya bergantung pada hasil alam dan pertanian. Namun ada juga buruh tani yang menggarap sawah dari luar dusun atau dari luar desa. 2. Pemerintahan Desa 2 Pemerintahan Desa Gandul terdiri dari perangkat desa yang berjumlah tujuh orang. Terdiri dari Kepala Desa yaitu Bapak Sunarto, Sekretaris Desa (carik) yaitu Bapak Sutikno. Kemudian staf urusan yang terdiri dari tiga staf yaitu staf pemerintahan adalah Bapak Mulyono, staf keuangan yaitu Ibu Sri Muryati, staf Kersa yaitu Bapak Dwi Agus S. 1 Bhakti Sosial Terpadu Guyub Rukun Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. 2016.10. 2 Sumber Data: Desa Gandul, Kecamatan Pilangkenceng. 51

Sedangkan Lembaga Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat Desa (LPKMD) Desa Gandul berjumlah 12 orang. Terdiri dari ketua yaitu Bibit Purwanto, sekretaris yaitu Sukarman, bendahara Purwono, dan seksi berjumlah 19 orang. Untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berjumlah tujuh orang. Terdiri dari ketua yaitu Saji, sekretaris yaitu Pardi Wibowo dan anggota yang berjumlah empat orang. 3. Data Kependudukan dan Tenaga Kerja Jumlah penduduk Desa Gandul sejumlah 3.671 Jiwa dengan perincian, laki-laki 1.874 jiwa dan perempuan 1.797 jiwa. Berikut data penduduk Desa Gandul berdasar tingkat pendidikan. Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 3 No Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Tidak/Belum Sekolah 324 327 651 2 Tidak Tamat SD/Sederajat 622 645 1267 3 Tamat SD/Sederajat 259 247 506 4 SLTP/Sederajat 291 319 619 5 SLTA/Sederajat 333 205 538 6 Diploma I 3 4 7 7 Diploma III 2 2 4 8 Strata I 28 31 59 9 Strata II 1 0 1 3 Sumber Data: Desa Gandul, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. 52

Dalam penelitian ini, penulis mengkategorikan jenis pekerjaan penduduk berdasar dua kategori yaitu mata pencaharian dan wirausaha. Penulis menambah wirausaha karena salah satu tujuan program Bhakti Sosial Terpadu adalah mengembangkan kemampuan masyarakat sehingga dapat menjadikan masyarakat sebagai masyarakat mandiri. Cara untuk mengembangkan kemampuan masyarakat salah satunya adalah dengan mengembangkan usaha yang dimiliki masyarakat. Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 4 No Mata Pencaharian Jumlah 1 Buruh Tani 1.430 orang 2 Penyewa Lahan 86 orang 3 Pemilik Lahan 670 orang 4 PNS 56 orang 5 TNI/Polri 10 orang 6 Pedagang 17 orang 7 Tukang Kayu 8 orang 8 Tukang Batu 11 orang Berdasar tabel di atas, maka jenis mata pencaharian penduduk Desa Gandul sebagian besar adalah petani. Faktor yang menyebabkan sebagian besar masyarakat Gandul bermata pencaharian petani adalah luas wilayah yang mencapai 167.000 Ha yaitu sawah yang hampir sebagian besar merupakan luas wilayah desa. Dengan wilayah persawahan yang luas dan 4 Sumber Data: Bappeda Kab. Madiun. 53

tingkat pendidikan masyarakat yang rendah maka masyarakat lebih memilih untuk menjadi buruh tani yang tidak memiliki persyaratan seperti ijazah atau kriteria tertentu dalam bekerja. Namun, beberapa masyarakat Gandul memiliki keahlian dan sudah diterapkan dalam bentuk usaha. Berikut data tentang pengusaha yang ada di Desa Gandul. Tabel 3 Jumlah Penduduk dengan Wirausaha 5 No Usaha Jumlah 1 Pengusaha susu kedelai 1 orang 2 Mebel 1 orang 3 Bengkel motor 2 orang 4 Penjahit 4 orang 5 Pengusaha Tahu 1 orang Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil masyarakat Gandul yang memiliki keahlian untuk berwirausaha. Namun dalam berwirausaha, selain membutuhkan keahlian dan juga kemampuan dalam bisnis juga membutuhkan modal yang cukup untuk menjalankan usaha tersebut. Sejauh ini, Desa Gandul memiliki 2 produk unggulan yang cukup besar dan terkenal. Produk unggulan tersebut adalah tahu dan susu kedelai. 4. Data Potensi Desa Gandul Desa Gandul memiliki banyak potensi alam maupun potensi manusia. Potensi alam yang dimiliki Desa Gandul diantaranya di bidang peternakan dan 5 Sumber Data: Bappeda Kab. Madiun. 54

bidang pertanian mencakup tanaman pangan, perkebunan dan buah-buahan. Adapula di bidang kesehatan, agama, pendidikan, ekonomi, dan tenaga kerja. berikut uraian potensi-potensi Desa Gandul. a. Bidang Pertanian Tabel 4 Potensi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Buah-buahan 6 No Jenis Luas (Ha) Rata-rata produksi (ton/ha) 1 Padi 137 7 2 Ketela pohon 6-3 Kacang hijau 10-4 Kedelai 93 - Berdasar data di atas, potensi pertanian yang mendominasi adalah padi, kedelai, kacang hijau dan ketela pohon. Terlihat dari luas wilayah yang digunakan untuk lahan tanaman padi yaitu 137 Ha, disusul dengan kedelai seluas 93 Ha, kacang hijau 10 Ha, dan ketela pohon 6 Ha. Meskipun padi adalah potensi pertanian yang sangat mendominasi tetapi tidak menutup kemungkinan untuk tanaman lain dalam meluaskan potensinya. Seperti tanaman kedelai yang mendominasi diurutan kedua, yang saat ini potensinya sudah mulai dikembangkan. Potensi kedelai yang umunya hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe ataupun tahu, di Desa Gandul kedelai sudah mulai digunakan untuk pembuatan susu kedelai. Dengan potensi yang ada maka perlu adanya pengembangan potensi yang lebih luas, sehingga pengusaha susu kedelai bukan hanya satu orang tetapi dapat ditularkan kepada 6 Sumber data: Desa Gandul, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun. 55

masyarakat-masyarakat lainnya. Dalam pengembangan potensi tersebut akan melibatkan pemerintah, pemerintah desa maupun masyarakat. b. Bidang Peternakan Tabel 5 Populasi Ternak 7 No Jenis Ternak Jumlah (ekor) 1 Sapi 289 2 Kambing 470 3 Ayam kampung 2.850 4 Menthog 82 Berdasar tabel tersebut, populasi ternak terbanyak di Desa Gandul adalah ayam kampung, kambing, sapi dan menthog. Dalam hal ini, Pemkab Madiun melirik potensi populasi kambing di Desa Gandul. Seperti yang dilakukan saat kegiatan BST, pemkab bersama dinas terkait memberi bantuan berupa kambing bergilir. Dimaksudkan dimulai dari seorang warga, kemudian ketika sudah beranak, anak kambing (cemple) tersebut kemudian dipelihara oleh warga lainnya. Sehingga warga yang dulunya tidak memiliki ternak kambing dapat memiliki ternak kambing seperti warga lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak sunarto: 8 Kalau untuk bantuan ternak, ada kambing bergilir, yaitu dinas terkait memberi dua ekor kambing kepada dua warga, kemudian apabila beranak akan diserahkan ke warga yang lain. Utamanya kepada yang belum memiliki kambing sama sekali. Sehingga setiap warga memiliki hewan ternak yang nantinya dapat membantu perekonomian. 7 Sumber data: Desa Gandul, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun. 8 Sunarto, Wawancara, Madiun. November 2016. 56

c. Bidang Pendidikan Tabel 6 Data Fasilitas Sekolah 9 No Uraian Jumlah Sekolah Kelas Guru siswa 1 TPA 10 - - - 2 PAUD 1-3 38 3 TK 1 1 3 43 4 SD 2 11 22 255 5 SMP - - - - 6 SMA - - - - Berdasar data di atas, bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Desa Gandul kurang menunjang proses pendidikan masyarakat setempat. Fasilitas pendidikan hanya sebatas tingkat SD, sehingga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, siswa harus ke desa lain atau ke kecamatan. Minimnya fasilitas pendidikan merupakan kendala bagi kemajuan pendidikan Desa Gandul. Meskipun hanya ada fasilitas sekolah TPA-SD, tetapi sarana dan prasarana pendidikan cukup memadai. Dengan jumlah guru dan ruang kelas yang ada sudah cukup untuk suatu lingkup desa. 9 Sumber data: Desa Gandul, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun. 57

d. Bidang Kesehatan Potensi bidang kesehatan Desa Gandul yaitu terlihat pada adanya posyandu. Posyandu di Desa Gandul ada dua unit yang masing-masing terletak di Dusun Gandul I dan Dusun Gandul II. Untuk tenaga bidan desa, Desa Gandul memiliki satu orang bidan yang bertempat di Dusun Gandul I. Sedangkan untuk mantri kesehatan ada dua orang. e. Bidang Agama Potensi bidang agama di Desa Gandul memiliki tiga unit Masjid, tiga unit Mushola dan empat Langgar. Fasilitas sarana dan prasarana peribadatan secara keseluruhan mencakup untuk umat Islam. Hal tersebut disebabkan oleh seluruh masyarakat Gandul menganut agama Islam. 5. Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Desa Gandul 10 Rumah tangga sasaran di wilayah Kecamatan Pilangkenceng sejumlah 5.071 RTS. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran di Desa Gandul sejumlah 323 RTS atau 6,37% dari jumlah RTS se-kecamatan Pilangkenceng. RTS tersebut digolongkan dalam tiga golongan yaitu sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Untuk RTS sangat miskin terdapat 64 KK, RTS miskin ada 174 KK, dan RTS hampir miskin ada 85 KK. Untuk jumlah rumah tidak layak huni sesuai base data akhir tahun 2014 di wilayah Kecamatan Pilangkenceng adalah 206 unit. Sedangkan jumlah rumah tidak layak huni di Desa Gandul adalah 0 unit. Dengan demikian maka di Desa Gandul tidak ada rumah yang tidak layak huni atau semua masyarakat Gandul sudah memiliki tempat tinggal yang layak. 10 Sumber Data: Bappeda Kabupaten Madiun. 58

6. Data Penerima Bantuan Bhakti Sosial Terpadu a. Penerima Bantuan BGM/BGT Tabel 7 Daftar Nama Penerima Bantuan BGM/BGT 11 No Nama Anak Nama Orang Tua Alamat 1 Farel Sampen Desa Gandul RT 10 RW 02 2 Ridho Nyoto Desa Gandul RT 05 RW 01 3 Nuril Muslikah Slamet Desa Gandul RT 14 RW 02 4 Rafka Mariyo Desa Gandul RT 10 RW 02 5 Arsyfa Puji Lestari Desa Gandul RT 10 RW 02 6 Riski Dwi C Sati Desa Gandul RT 09 RW 02 7 Akbar Supoyo Desa Gandul RT 12 RW 02 8 Aprilia Nurul A Wariyatun Desa Gandul RT 19 RW 02 9 Karis Budi Kartini Desa Gandul RT 01 RW 01 10 Naila Lailatul Sulastri Desa Gandul RT 08 RW 02 Berdasar tabel di atas, masih banyak balita yang memiliki kesehatan di bawah rata-rata. Sehingga perlu adanya penanganan khusus dan penyuluhan kepada orang tua untuk merawat anak sejak usia mengandung. Selain pemerintah yang harus lebih tanggap terhadap kesehatan bayi, masyarakat terutama orang tua harus menyadari pentingnya kesehatan anak. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan orang tua maka dapat menaikkan angka kesehatan anak. 11 Sumber Data: Pemerintah Kabupaten Madiun, 2015. 59

b. Penerima Bantuan Beasiswa SD/MI dan SLTP/MTs Penerima beasiswa saat pelaksanaan BST di Desa Gandul terdiri dari 10 siswa SD. Nominal yang diberikan yaitu sejumlah 120.000/anak. Siswa tersebut berasal dari SDN Gandul 01 yaitu lima orang dan SDN Gandul 02 juga lima orang. Dari 10 siswa tersebut terdiri dari empat siswi dan enam siswa. Kriteria penerima beasiswa tersebut ditentukan oleh beberapa faktor seperti pendapatan orang tua, jumlah saudara yang juga sekolah dan prestasi yang diperoleh. Sedangkan untuk beasiswa SMP diberikan kepada 5 siswa. Nominal yang diberikan yaitu sejumlah 240.000/anak. Untuk kriteria penerima beasiswa juga seperti kriteria SD. Dengan adanya beasiswa maka diharapkan mampu meningkatkan pendidikan di Desa Gandul utamanya. c. Penerima Bantuan Sembako Penerima bantuan sembako saat pelaksanaan BST di Desa Gandul berjumlah 50 orang. 50 orang tersebut diambil dari setiap RT yaitu dua hingga empat warga dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut berdasarkan umur, tempat tinggal, jumlah anak, biaya sekolah dan sebagainya. Bantuan sembako ini umumnya diberikan kepada nenek yang sudah janda dengan tempat tinggal yang kurang memadai dan sudah tidak memiliki mata pencaharian. Sembako yang diberikan berupa kebutuhan dapur seperti beras, minyak goreng, gula, mie, kecap, dan kopi. 12 12 Sumber Data: Bappeda Kabupaten Madiun, 2015. 60

B. Pelaksanaan Kegiatan Bhakti Sosial Terpadu Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program Bhakti Sosial Terpadu (BST) dengan konsep pola baru meliputi tiga rangkaian yaitu penetapan lokasi dan rangkaian kegiatan BST, kegiatan saat dilapangan/pelaksanaan, monitoring serta evaluasi. 13 1. Penetapan dan rangkaian kegiatan BST Penetapan lokasi BST dilakukan selain atas usulan masyarakat juga ditentukan atas dasar kajian Pemkab Madiun (secara Top Down). Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dapat mengawali kegiatan di lokasi sebelum hari pelaksanaan BST. SKPD terkait datang ke lokasi sebelum hari pelaksanaan BST untuk menyusun dan menetapkan rangkaian acara pelaksanaan. 2. Kegiatan dilapangan Kegiatan pertama yang dilakukan saat BST adalah olahraga bersama yang dilakukan oleh Bupati Madiun beserta SKPD, Pemerintah Desa, serta masyarakat. Jenis olahraga volly dipilih dalam kegiatan BST karena dapat dilakukan oleh banyak orang dan laki-laki maupun perempuan dapat memainkannya. Olahraga sebagai acara pembuka sekaligus dilakukan untuk menjalin kedekatan antara pemerintah kabupaten dan masyarakat. Kemudian kegiatan kedua yaitu sarasehan. Sebelum BST dilaksanakan, sudah dilakukan inventarisasi program/kegiatan yang bisa dibantukan kepada masyarakat. Pada awal dialog, terlebih dahulu diinformasikan program-program bantuan sosial oleh masing-masing SKPD. Usulan masyarakat sebisa mungkin dibatasi pada program bantuan yang sudah teranggarkan dalam APBD. Jika ada usulan masyarakat yang belum teranggarkan dalam APBD tahun berjalan dan 13 Konsep Pola Baru Bhakti Sosial Terpadu, Bappeda Madiun. 61

memerlukan biaya yang besar, disarankan agar diusulkan lagi melalui mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Kegiatan ketiga yaitu kerja bakti yang biasanya dilakukan dalam bentuk pengaspalan jalan. Namun, bisa dikembangkan pada kegiatan lain, seperti perbaikan drainase jalan, pemugaran rumah, pembuatan halaman pada kantor desa/fasilitas sosial lainnya. Selain kegiatan-kegiatan di atas, adapula kegiatan tambahan seperti pelayanan kesehatan dan penanganan operasi di tempat/lokasi. Pelayanan tersebut diberikan kepada penderita katarak dan THT. Pelayanan kesehatan seperti posyandu dan penyuluhan juga ada pada kegiatan BST. Pelayanan kesehatan tersebut dilakukan oleh RSUD Madiun dan Dinas Kesehatan. Adapula kegiatan pelatihan penanganan bencana seperti penanganan kebakaran. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Bakesbanglinmas dan menyesuaikan lokasi. Untuk pelatihan teknis sesuai dengan potensi desa lokasi BST, dilakukan pelatihan seperti home industri dan klinik bisnis dengan menghadirkan konsultan klinik bisnis yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Pelatihan perbengkelan atau pertukangan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Pelatihan pembuatan pupuk organik (bokashi/kompos) oleh Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta), dan kantor lingkungan hidup. Pembinaan administrasi desa/kelurahan (ADD, APBDes) oleh bagian pemerintah desa. Dilakukan pula kegiatan dengan cara penataan pot tanaman hias di lingkungan kantor desa serta pelatihan pembuatan taman dihalaman kantor desa. Sehingga membuat suasana kantor desa maupun balai desa nyaman untuk 62

digunakan masyarakat. Adapula kegiatan penghijauan dengan tanaman keras Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun). 3. Monitoring dan evaluasi SKPD wajib menindaklanjuti hasil sarasehan dan menuntaskan kegiatan BST sesuai bidangnya masing-masing. Sehingga bantuan yang sudah diaspirasikan melalui sarasehan dapat segera diproses. Selain itu, piihak kecamatan maupun pemerintah desa menyampaikan laporan tentang realisasi bantuan yang telah disetujui bupati dan dampak dari kegiatan BST, sehingga apabila terdapat kekurangan dapat diperbaiki pada kegiatan BST selanjutnya. 63