BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Agama Hindu merupakan agama tertua didunia dan masih ada hingga saat ini.

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU ILUSTRASI 33 DEWA-DEWI HINDU WEDA BHATARA TUGAS AKHIR

MISTERI TUHAN ANTARA ADA DAN TIADA

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN

PEMBELAJARAN AGAMA HINDU

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupan didasarkan atas nilai-nilai agama yang diyakininya.

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Fungsi Produk Seni Kerajinan Ukir Kayu Guwang

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian Uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya,

BAB V PENUTUP. 1. Konsep Tuhan Dalam Perspektif Agama Islam, Kristen, Dan Hindu. berbilang tidak bergantung pada siapa-siapa melainkan ciptaan-nyalah

INTERAKSI KEBUDAYAAN

DESKRIPSI KARYA SARADPULAGEMBAL THE SYMBOL OF TRI LOKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

Agama Sebagai Sarana Mengenal Tuhan POKOK GAGASAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. Hukum yang diciptakan manusia mempunyai tujuan untuk. menciptakan keadaan yang teratur, aman, dan tertib, demikian pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

ALLAH, UNIVERSALITAS, DAN PLURALITAS

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

Nirwana dan Cara Pencapaiannya dalam Agama Hindu

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHA DI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

MUNCULNYA AGAMA HINDU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH MAKNA KETUHANAN YANG MAHA ESA BAGI MASYARAKAT INDONESIA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB IV KAJIAN UNSUR VISUAL NAGA PADA WAYANG DAN SENGKALAN YANG DIPENGARUHI KOSMIS-MISTIS

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagai sebuah teks sastra yang bersifat kanonik, yaitu yang dikukuhkan


BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

Aplikasi Mobile Pembelajaran Hari Suci Tumpek Landep Berbasis Android

BAB V ANALISA DATA. A. Upacara Kematian Agama Hindu Di Pura Krematorium Jala Pralaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PEDOMAN DOA SEHARI-HARI AGAMA HINDU BERBASIS ANDROID

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.1

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh

Desain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TIRTA AMERTA

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

WAHYU 10 KITAB TERBUKA. Pdt Gerry CJ Takaria

OLEH : I NENGAH KADI NIM Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Pembimbing I

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAKWAH DI KALANGAN REMAJA ( KAJIAN TERHADAP PESAN DAKWAH RUBRIK REMAJA MAJALAH ARSADA TAHUN 2011 )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

Bab 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. seperti format teknis cover, grid system dan lainnya.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

Persepsi Masyarakat Terhadap Upacara Pengerupukan Pra Hari Raya Nyepi di Kecamatan Wonosari

BAB I KETUHANAN DALAM AGAMA HINDU ANTARA PANTEISME DAN MONISME

Mengapa Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab

Kata Kunci: Lingga Yoni., Sarana Pemujaan., Dewi Danu

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar (SD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[AMNESIA] Back to Future La Makkuraga

Jadi keenam unsur kepercayaan (keimanan) tersebut di atas merupakan kerangka isi Dharma (kerangka isi Agama Hindu). Bab 4 Dasar Kepercayaan Hindu

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

PEMBAHASAN. A. Studi Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

Kedamaian dan Keberagaman di Bumi Pancasila

Oleh Ni Putu Dwiari Suryaningsih Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

GAYATRI MANTRAM FUNGSI DAN BERKAHNYA BAGI YANG MENGUCAPKAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agama Hindu merupakan agama tertua didunia dan masih ada hingga saat ini. Agama Hindu merupakan agama yang mempercayai banyak dewa dan dewi yang tersebar menurut fungsinya masing-masing. Dalam agama Hindu, Tuhan Yang Maha Esa disebut Brahman. Brahman merupakan sesuatu yang tidak berawal dan tidak berakhir. Brahman merupakan sang pencipta dan juga sekaligus pelebur alam semesta ini. Brahman berada dimana-mana di seluruh dunia. Brahman hanya satu, namun tanda kebesarannya ditunjukkan dengan banyaknya Dewa dan Dewi di dunia. Di Bali kita mengenal konsep ini dengan sebutan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Tuhan Yang Maha Esa merupakan sesuatu yang supranatural, menguasai alam semesta, maha kuasa, dan tidak dapat dibayangkan dan tidak dapat dilukiskan. Dewa dan dewi merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa atau Brahman. Artinya Dewa dan Dewi merupakan penjelmaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dewa merupakan sosok maskulin dan Dewi merupakan sosok feminim. Dewa dan Dewi dianggap sebagai sesuatu yang sakral, suci, dan hidup di dunia supranatural diluar jangkauan manusia. Dewa dan Dewi memiliki beragam wujud, kecerdasan, emosi dan hidup dalam keabadian (Harshananda,2007, hlm. 3-5). Secara etimologi, kata Dewa berasal dari bahasa sansekerta yaitu dev yang berarti sinar (Sukardji, 1993, hlm. 55). Dev juga dianggap sebagai kekuatan alam 1 1

yang mempunyai wujud. Di dalam Weda, Tuhan Yang Maha Esa dan para Dewa disebut sebagai Dewata yang berarti cahaya yang berkilau, sinar yang gemerlap. Semuanya ditujukan kepada matahari dan langit, termasuk api dan petir (Titib, 1996, hlm. 73). Dewa tak ubahnya roh yang berkepribadian. Mereka berfungsi memberi sinar, petunjuk, nasehat dan perlindungan kepada manusia dalam hidup ini. Menurut agama Hindu, Tuhan adalah Esa (tunggal), Maha Kuasa dan Maha ada dan menjadi sumber dari segalanya yang ada dan kepercayaan atas kesatuan. Semuanya dapat dilihat dari rumusan yang terdapat dalam Reg Weda dan Atharvaveda. Dalam Reg Weda disubutka ada 33 Dewa yang terbagi atas 3 kelompok yang terdiri dari 11 dewa untuk tiap wilayah kekuasaan dunia, angkasa dan surga. Berikut kutipan Reg Weda terjemahan Pudja dan Sadia (1981), Ye devaso divvy ekadasa stha prthivyam adhy Ekdasa stha, apsuksito mahinaikadoja stha, te devaso yajnamiam jusahvam. Yang artinya wahai para dewa (33 Dewa), sebelas di surga, sebelas di bumi dan sebelas di langit, semoga engkau bersuka cita dengan persembahan yang suci ini. Dewasa ini, kita mengenal konsep Trimurti dalam agama Hindu. Konsep Trimurti terdiri dari Dewa Brahma, Siwa, dan Wisnu sebagai perwujudan dari Tuhan Yang Maha Esa. Brahma berfungsi sebagai Dewa pencipta alam semesta, Wisnu sebagai Dewa pemelihara alam semesta dan Dewa Siwa sebagai dewa pelebur dunia. Dengan dikenalnya konsep ini maka peran dan fungsi Dewa dan Dewi yang disebutkan dalam reg Weda mulai tergantikan dan kurang dikenal lagi. Dari fenomena tersebut penulis ingin memperkenalkan kembali Dewa dan Dewi dalam agama Hindu kepada umat hindu khususnya remaja dengan pembawaan 2

yang santai dan ringan. Untuk itu penulis merancang buku ilustrasi kumpulan Dewa dan Dewi dalam agama Hindu dengan gaya ilustrasi yang lebih minimalis namun tetap mempertahankan atribut yang melekat pada dewa dan dewi tersebut agar umat hindu khususnya remaja tidak melupakan Dewa dan Dewi diluar konsep Trimurti. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan diatas rumusan masalah yang diajukan penulis adalah : Bagaimana merancang visualisasi karakter tokoh Dewa dan Dewi dalam agama Hindu agar menarik dan diminati kalangan remaja keatas? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis membatasi perancangan sebagai berikut: 1. Buku ilustrasi ditujukan untuk usia 12-15 tahun 2. Tokoh yang dipilih adalah tokoh yang diangkat dari penggalan kitab Weda (Reg. Weda III.6.9) 3. Pembahasan meliputi ilustrasi karakter dan layout 1.4. Tujuan Perancangan Dengan dibuatnya penelitian ini, tujuan yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut: 1. Memperkenalkan tokoh-tokoh Dewa dan Dewi dalam agama Hindu kepada remaja 3

2. Meningkatkan minat remaja terhadap karakter Dewa dan Dewi dalam agama Hindu 1.5. Manfaat Perancangan 1.5.1. Bagi Masyarakat Umum Manfaat perancangan buku ilustrasi kumpulan Dewa dan Dewi dalam agama Hindu adalah memberikan Hiburan berupa buku ilustrasi yang informatif dan edukatif dalam gaya visualisasi yang baru 1.5.2. Bagi Objek yang diteliti dan sasaran perancangan Bagi Objek yang diteliti agar eksistensi agama Hindu tetap eksis dan tidak tergerus zaman. Dengan menghadirkan ilustrasi yang up-to-date. Bagi sasaran perancangan agar memberikan informasi mengenai Dewa dan Dewi dalam agama Hindu dalam visualisasi yang menarik. 1.5.3. Bagi perancang Memahami bagaimana membuat sebuah karya yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dari permasalahan yang ada sekaligus mengenal lebih jauh tentang agama Hindu khususnya Dewa dan Dewi dalam agama Hindu. 4

1.6 Skematika Perancangan 5 5