REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013

dokumen-dokumen yang mirip
SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

I-1 KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

KEGIATAN (OUTPUT) PERENCANAAN PENANGGUNGJAWAB TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Pagu Indikatif

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR. Tabel. 22 Dasar Perwilayahan di Kabupaten Bogor

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun

Sekapur Sirih. Jakarta, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Ahmad Koswara, MA

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan Tahun Indikator Rencana Tahun 2013

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bogor Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PENYULUH KABUPATEN BOGOR

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju 2014 Kabupaten Bogor

SKPD : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak dan Kondisi Fisik Wilayah

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Kebutuhan Dana/ Kebutuhan Dana/ Program/Kegiatan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA CIBINONG Nomor : W10-A24/3122a/Hk.00.4/XII/2010

DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pola Spasial Pembangunan Manusia dan Sosial. Sumberdaya Manusia

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2012

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

Bismillaahirrohmanirrohiim Assalamu`alaikum WR.WB.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

BUKU SAKU DATA PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2014

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

Arwana (Schleropages formosus)

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

Gambar. 4 Peta Lokasi Kabupaten Bogor

Rencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

V GAMBARAN UMUM. Tabel 7. Batas Wilayah Administratif Kecamatan Cibinong Kecamatan/Wilayah

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2013 dan Prakiraan Maju tahun 2014

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA)

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KABUPATEN BOGOR DALAM ANGKA 2008 BOGOR REGENCY IN FIGURES 2008

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

SKPD : SKPD DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN (per 27 Oktober 2014)

ARAHAN PEMANFAATAN DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

PENGADILAN AGAMA CIBINONG

III. METODOLOGI PENELITIAN GUNUNG DEPOK SINDUR PARUNG RUMPIN CISEENG CIBINONG BOJONG GEDE KEMANG RANCA BUNGUR KOTA BOGOR CIBUNGBULANG CIAMPEA DRAMAGA

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PERIKANAN KABUPATEN KAMPAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

Rencana Umum Pengadaan

IV. DESKRIPSI PENELITIAN DAN SKEMA KREDIT

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

LAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

Tabel Capaian Kinerja Sasaran Urusan Kelautan Dan Perikanan. Tahun 2012 INDIKATOR SASARAN. Realisasi Tahun 2011

ANALISIS PERAN KECAMATAN CIBINONG SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Awal Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun I - 1

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN, PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

LAPORAN KINERJA 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2013) UNIT KERJA

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(Rp.) , ,04

TABEL 5.2 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2014 TAHUN 2014

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Transkripsi:

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 1. Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan kontribusi bagi pencapaian kebijakan prioritas pembangunan Kelima yaitu Ketahanan Pangan dan Keenam yaitu Pengembangan Perekonomian Berbasis Potensi dan Keunggulan Lokal. Hal ini terlihat dari rata-rata pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebesar 100,65% dengan predikat kinerja sangat tinggi, uraian capaian masing-masing indikator kinerja kunci tersebut sebagai berikut : 1) Produksi daging dari target sebesar 113.799.411 kg/tahun, realisasinya hanya mencapai 111.266.637 kg/tahun, atau 97,77 %; 2) Produksi telur; dari target sebesar 45.738.507 kg/tahun, realisasinya mencapai 47.705.679 kg/tahun, atau 104,30 %; 3) Produksi susu; dari target sebesar 11.506.813 liter/tahun, realisasinya mencapai 12.051.421 liter/tahun, atau 104,73 %; 4) Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah); dari target sebesar 98,82 %, realisasinya mencapai 99,06 %, atau 100,24 %; 5) Produksi kelompok pembudidaya ikan = produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah); dari target sebesar 98,82 %, realisasinya mencapai 99,06 %, atau 100,24 %; 6) Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah); dari target sebesar 100,00 %, realisasinya mencapai 100,93 %, atau 100,93 %; 7) Produksi ikan konsumsi; dari target sebesar 88.597 ton/tahun, realisasinya mencapai 88.810,51 ton/tahun, atau 100,74 %; 8) Produksi ikan hias; dari target sebesar 222.238 RE/tahun, realisasinya mencapai 224.056 RE/tahun, atau 100,82%; 9) Produksi benih ikan; dari target sebesar 2.670.353 RE/tahun, realisasinya mencapai 2.750.463,60 RE/tahun, atau 103,00 %; 10) Konsumsi protein hewani asal ternak; dari target sebesar 5,30 gr/kap/hari, realisasinya mencapai 5,36 gr/kap/hari, atau 101,13%; 11) Konsumsi ikan; dari target sebesar 23,75 kg/kap/tahun, realisasinya mencapai 23,97 kg/kap/tahun, atau 100,93 %; 12) Fasilitasi usaha peternakan dari target sebanyak 120 orang, realisasinya sebanyak 120 orang, atau 100 %; 1

13) Fasilitasi usaha perikanan dari target sebanyak 120 orang, realisasinya sebanyak 120 orang, atau 100 %; 14) Sentra budidaya peternakan; dari target sebanyak 7 lokasi, realisasinya mencapai 7 lokasi, atau 100 % 15) Sentra budidaya perikanan; dari target sebanyak 5 lokasi, realisasinya mencapai 5 lokasi, atau 100 % 16) Penanggulangan Penyakit Ternak dan Ikan: - Rabies; dari target sebesar 3.000 dosis, realisasinya mencapai 3.000 dosis, atau 100 %; - Anthrax; dari target sebesar 10.000 dosis, realisasinya mencapai 10.000 dosis, atau 100 %; - Brucellosis ; dari target sebesar 500 dosis, realisasinya mencapai 500 dosis atau 100 %; - SE; dari target sebesar 2.000 dosis, realisasinya sebesar 2.000 dosis, atau 100 %; - AI; dari target sebesar 200.000 dosis, realisasinya mencapai 200.000 dosis, atau 100 %; - Aeromonas dari target sebesar 6.000 dosis, realisasinya sebesar 6.000 dosis, atau 100 %; 17) Pengawasan kualitas PAH/HPAH di lokasi usaha; dari target sebanyak 44 lokasi, realisasinya sebanyak 44 lokasi, atau 100 %; Capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut telah mencapai sasaran antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah; 2. Berkembangnya agribisnis pertanian dan aquabisnis perikanan; 3. Meningkatnya aksesibilitas wilayah pedesaan; Pencapaian Indikator Kinerja Kunci diatas merupakan hasil kontribusi dari pelaksanaan 9 program dan 89 kegiatan, dengan uraian sebagai berikut : 1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak sebanyak 10 kegiatan; 2) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan sebanyak 15 kegiatan; 3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan sebanyak 4 kegiatan; 4) Program Pengembangan Budidaya Perikanan sebanyak 20 kegiatan; 2

5) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan sebanyak 5 kegiatan; 6) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebanyak 17 kegiatan; 7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebanyak 9 kegiatan; 8) Program Peningkatan Disiplin Aparatur sebanyak 1 kegiatan; 9) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan sebanyak 8 kegiatan 2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dari 9 program tersebut, terdapat dua program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat peternakan dan perikanan: 1) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, yang terdiri dari 15 kegiatan, dengan perincian sebagai berikut : 1.1 Pengelolaan Data Peternakan, dari rencana biaya sebesar Rp. 124.800.000- realisasinya sebesar Rp. 123.095.000,- atau sekitar 98,63 %, dengan keluaran adalah jumlah data/informasi peternakan berupa data keluar masuk ternak dan data populasi ternak, dari rencana sebanyak 1 dokumen, realisasinya sebanyak 1 dokumen, atau 100 %. 1.2 Pemberdayaan Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM) di Lokasi Program Keluarga Harapan (PKH), dari rencana biaya sebesar Rp. 433.100.000,- realisasinya sebesar Rp. 426.551.000,- atau sekitar 98,49 %, dengan keluaran adalah jumlah keluarga RSTM penerima bantuan ternak yang terlatih, dari rencana sebanyak 120 orang, realisasinya sebanyak 120 orang di Kecamatan Jasinga, Megamendung, Cigombong, Ciampea, Rumpin, atau 100 %. 1.3 Pengembangan Ternak Kecil, dari rencana biaya sebesar Rp 1.937.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 1.870.520.200,- atau sekitar 96,54 %, dengan keluaran adalah jumlah bantuan ternak bagi masyarakat, yaitu : domba, dari rencana sebanyak 785 ekor, realisasinya sebanyak 785 ekor di Kecamatan Jasinga, Cigudeg, Dramaga, Ciampea, Pamijahan, Cibungbulang, Caringin, Rancabungur, Leuwiliang, Cariu, Tamansari, Ciomas, Sukajaya, Cigombong, Cisarua, Ciawi, Ciseeng, Cibinong,, atau 100 %; kambing PE, dari rencana sebanyak 80 ekor, realisasinya sebanyak 80 ekor di Kecamatan Cijeruk dan Sukaraja, atau 100 %, Domba Komposit, dari rencana sebanyak 55 ekor, realisasinya sebanyak 55 ekor 3

di Kecamatan Caringin, atau 100 %, Kambing Jawa Randu dari rencana sebanyak 60 ekor, realisasinya sebanyak 60 ekor di Kecamatan Rumpin dan Tajur Halang atau 100 % dan kelinci dari rencana sebanyak 200 ekor, realisasinya sebanyak 200 ekor di Kecamatan babakan Madang dan Dramaga, atau 100 % 1.4 Pengembangan Ternak Besar, dari rencana biaya sebesar Rp. 1.896.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 1.811.065.000,- atau sekitar 95,52 %, dengan keluaran adalah jumlah bantuan ternak bagi masyarakat : sapi perah rencana sebanyak 30 ekor, realisasinya sebanyak 30 ekor di Kecamatan Cibungbulang, Caringin, Cisarua, atau 100 %; sapi potong dari rencana sebanyak 40 ekor, realisasinya sebanyak 40 ekor di Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan, Nanggung dan Sukamakmur atau 100 %; kerbau, dari rencana sebanyak 80 ekor, realisasinya sebanyak 80 ekor di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung, Leuwisadeng, Tanjungsari, Cigudeg, Parung Panjang dan Sukajaya, atau 100 %. 1.5 Pengembangan Ternak Unggas dari rencana biaya sebesar Rp.417.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 404.745.000,- atau sekitar 96,94 %, dengan keluaran adalah jumlah bantuan ternak bagi masyarakat, berupa ternak ayam buras, dari rencana sebanyak 1.800 ekor, realisasinya sebanyak 1.800 ekor di Kecamatan Ciawi, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Megamendung, Pamijahan, Leuwisadeng dan Babakan Madang, atau 100 % dan ternak itik, dari rencana sebanyak 700 ekor, realisasinya sebanyak 700 ekor di Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan, Ciomas, Ciawi, atau 100 %. 1.6 Pengawasan dan Pelayanan Usaha Peternakan di 10 Kecamatan, dari rencana biaya sebesar Rp.97.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 90.206.500,- atau sekitar 92,52 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pelayanan usaha peternakan sebanyk 5 jenis dan terfasilitasinya rakor pelaku usaha peternakan sebanyak 1 kali dan Pertemuan Kewirausahaan Peternakan sebanyak 2 kali, dengan realisasi 100%. 1.7 Pengembangan Kawasan Sapi Potong, dari rencana biaya sebesar Rp. 1.002.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 971.733.000,- atau sekitar 96,93 %, dengan keluaran adalah tersedianya bantuan ternak sapi potong bunting sebanyak 40 ekor di kawasan pengembangan sapi potong Kecamatan Tanjungsari dan Cariu dengan realisasi 100%. 1.8 Pembinaan Kegiatan Pengembangan Peternakan (Bantuan Gubernur), dari rencana biaya sebesar Rp. 74.100.000,- realisasinya sebesar Rp. 4

70.880.000,- atau sekitar 95,65 %, dengan keluaran adalah jumlah kelompok usaha peternakan yang terbina, penerima bantuan non APBD II dari rencana sebanyak 14 Kecamatan, realisasinya sebanyak 14 Kecamatan, atau 100 %. 1.9 Pengawasan Mutu Pakan dan Mutu Bibit Ternak, dari rencana biaya sebesar Rp. 66.300.000,- realisasinya sebesar Rp. 58.747.000,- atau sekitar 88,81 %, dengan keluaran adalah terawasinya mutu bibit ternak yang beredar di Kabupaten Bogor di 3 breeding dan 5 kelompok peternak da terawasinya sampel pakan ternak yang beredar di kabupaten Bogor sebanyak 36 sampel dengan realisasinya sebesar 100 %. 1.10 Pendukung Kegiatan UPT Stasiun Pembibitan Ternak di Nanggung dan Rumpin, dari rencana biaya sebesar Rp. 160.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 151.184.200,- atau sekitar 94,49 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung kegiatan di UPT sebanyak 1 paket, dengan tingkat realisasi 100 %. 1.11 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah III di Jonggol, dari rencana biaya sebesar Rp. 59.100.000,- realisasinya sebesar Rp. 55.511.270,- atau sekitar 93,93 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 1.12 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah V di Jasinga, dari rencana biaya sebesar Rp. 43.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 42.140.000,- atau sekitar 98,00 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 1.13 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah VII di Ciawi, dari rencana biaya sebesar Rp. 62.600.000,- realisasinya sebesar Rp. 50.858.000,- atau sekitar 81,24 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung kegiatan di UPT sebanyak 1 paket, dengan tingkat realisasi 100 %. 1.14 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah VIII di Babakan Madang, dari rencana biaya sebesar Rp. 60.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 50.705.000,- atau sekitar 84,51 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 1.15 Pengembangan Budidaya Sapi Potong (BANPROV) di Kecamatan Ciampea, dari rencana biaya sebesar Rp. 1.000.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 984.736.200,- atau sekitar 98,47 %, dengan keluaran adalah Bantuan ternak sapi potong dari rencana sebanyak 62 ekor, stimulan kandang sebanyak 10 unit, stimulan obat-obatan untuk 62 ekor dan stimulan pakan sebanyak 30.240 Kg, dengan tingkat realisasi 100 % 5

2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, yang terdiri dari 20 kegiatan, dengan perincian sebagai berikut : 2.1 Pengembangan Bibit Ikan Unggul, dari rencana biaya sebesar Rp.748.238.000,- realisasinya sebesar Rp. 688.706.000,- atau sekitar 92,04 % dengan keluaran adalah jumlah bantuan induk ikan Bawal dari rencana sebanyak 545 kg, realisasinya sebanyak 545 kg di Kecamatan Cibungbulang dan Pamijahan atau 100 %; induk ikan lele sangkuriang dari rencana sebanyak 120 paket di Kecamatan Parung dan Ciseeng, realisasinya sebanyak 120 paket atau 100%; induk ikan mas dari rencana sebanyak 2.500 kg di Kecamatan Pamijahan, Cibungbulang realisasinya sebanyak 2.500 kg atau 100 %; induk ikan Nila Nirwana dari rencana sebanyak 40 paket di Kecamatan Ciomas, realisasinya sebanyak 40 paket atau 100 %; induk ikan patin dari rencana sebanyak 2.500 Kg di Kecamatan Ciseeng, Parung dan Ciampea, realisasinya sebanyak 2.500 Kg atau 100 %. 2.2 Pembinaan dan Pengembangan Perikanan, dari rencana biaya sebesar Rp.475.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 466.900.600,- atau sekitar 98,19 %, dengan keluaran adalah jumlah bantuan benih ikan, hias dari rencana sebanyak 6.000 pasang, realisasinya sebanyak 6.000 pasang di Kecamatan Ciampea, atau 100%; gurame, dari rencana sebanyak 30.000 ekor, realisasinya sebanyak 30.000 ekor di Kecamatan Parung, Dramaga dan Rancabungur, atau 100 %; lele dari rencana sebanyak 100.000 ekor, realisasinya sebanyak 100.000 ekor di Kecamatan Bojong Gede, Kemang, Ciseeng, Parung, Gunung Sindur, atau 100 %; mas dari rencana sebanyak 60.000 ekor, realisasinya sebanyak 60.000 ekor di Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan dan Caringin atau 100 %. 2.3 Pengelolaan Data Perikanan, dari rencana biaya sebesar Rp.244.128.000,- realisasinya sebesar Rp. 234.296.200,- atau 95,97%, dengan keluaran adalah tersedianya data/informasi terkini bidang perikanan, dari rencana sebanyak 1 dokumen, realisasinya sebanyak 1 dokumen, atau 100 %. 2.4 Pemberdayaan Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM) di Lokasi Program Keluarga Harapan (PKH), dari rencana biaya sebesar Rp. 528.886.000,- realisasinya sebesar Rp. 516.211.800,- atau sekitar 97,60 %, dengan keluaran adalah tersedianya bantuan untuk RTSM di Kecamatan Cibinong, Tajurhalang, Rumpin, Kemang, Rancabungur, Tenjolaya Leuwisadeng, 6

Jasinga, Megamendung, Sukamakmur dan Tamansari dalam bentuk benih ikan, lele dari rencana sebanyak 360.000 ekor untuk 120 KK, realisasinya sebanyak 360.00 ekor untuk 120 KK, atau 100%. 2.5 Pengawasan dan Pelayanan Usaha Perikanan, dari rencana biaya sebesar Rp. 97.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 87.644.000,- atau 89,89%, dengan keluaran adalah tersedianya pelayanan usaha perikanan dari rencana sebanyak 3 jenis, realisasinya sebanyak 3 jenis, atau 100%; terfasilitasinya rakor pelaku usaha perikanan, dari rencana sebanyak 1 kali, realisasinya sebanyak 1 kali, atau 100 %; terfasilitasinya pertemuan kewirausahaan perikanan dari rencana sebanyak 2 kali, realisasinya sebanyak 2 kali, atau 100%. 2.6 Fasilitasi Kelompok Kerja Minapolitan, dari rencana biaya sebesar Rp.247.427.000,- realisasinya sebesar Rp. 234.737.000,- atau sekitar 94,87%, dengan keluaran adalah terfasilitasinya rapat kerja dan rapat koordinasi, dari rencana masing-masing sebanyak 2 kali, realisasinya sebanyak 2 kali, atau 100 %. 2.7 Pendukung Kegiatan UPT BBI di Tenjolaya dan Pamijahan, dari rencana biaya sebesar Rp. 818.886.000,- realisasinya sebesar Rp. 811.600.500,- atau sekitar 99,11 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung kegiatan di UPT sebanyak 1 paket, dengan tingkat realisasi 100 %. 2.8 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah I di Ciseeng, dari rencana biaya sebesar Rp. 60.920.000,- realisasinya sebesar Rp. 55.903.900,- atau sekitar 91,77 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 2.9 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah II di Pamijahan, dari rencana biaya sebesar Rp. 51.400.000,- realisasinya sebesar Rp. 48.736.500,- atau sekitar 94,82 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 2.10 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah IV di Cibinong, dari rencana biaya sebesar Rp. 62.450.000,- realisasinya sebesar Rp. 60.020.000,- atau sekitar 96,11 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 2.11 Pendukung Kegiatan UPT Wilayah VI di Dramaga, dari rencana biaya sebesar Rp. 137.750.000,- realisasinya sebesar Rp. 130.416.000,- atau sekitar 94,68 %, dengan keluaran adalah tersedianya sarana pendukung 7

2.12 Fasilitasi Penyebaran Benih Ikan di Perairan Umum, dari rencana biaya sebesar 41.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 39.130.000,- atau 95,44 %, dengan keluaran adalah fasilitasi penyebaran benih dari rencana 8 situ realisasinya 8 situ atau 100 %. 2.13 Pengembangan Sarana dan Prasarana Perbenihan (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp.1.581.395.000,- realisasinya sebesar Rp. 1.511.713.000,- atau sekitar 95,59 %, dengan keluaran adalah pemeliharaan jalan lingkungan di BBI dari rencana 935 m2 realisasinya 935 m2 atau 100 %; pembangunan turap di BBI dari rencana 340 m3 realisasinya 340 m3 atau 100 %; pembangunan rabat gedung aula BBI dari rencana 60 m2 realisasinya 60 m2 atau 100 %; penembokan kolam di BBI dari rencana 1.300 m2 realisasinya 1.300 m2; pembuatan bak biosecurity feet back dari rencana sebanyak 23 buah realisasinya 23 buah atau 100 %; pengadaan kendaraan roda 2 dari rencana sebanyak 2 unit realisasinya 2 unit atau 100 %; pembuatan tandon dari rencana 100 m2 realisasinya 100 m2; dan pembuatan saluran outlet dari rencana sebanyak 250 m2 realisasinya 250 m2 atau 100 %. 2.14 Penyediaan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Perikanan (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp. 415.680.000,- realisasinya sebesar Rp. 407.508.750,- atau sekitar 98,03%, dengan keluaran adalah tersedianya sarana penyuluhan perikanan berupa kendaraan roda 4 dari rencana 1 unit realisasinya 1 unit atau 100 %; dan pembangunan gedung penyuluhan dari rencana sebanyak 1 unit, realisasinya sebanyak 1 unit atau 100 % untuk Kantor BKP5K. 2.15 Pengembangan Pembenihan Rakyat meliputi UPR (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp. 760.075.000,- realisasinya sebesar Rp. 697.259.000,- atau sekitar 91,74 %, dengan keluaran adalah tersedianya Kolam percontohan UPR di 2 lokasi dengan tingkat realisasi 100 %. 2.16 Penyediaan Induk / Calon Induk Unggul dan Pakan (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp. 301.535.000,- realisasinya sebesar Rp. 273.785.000,- atau sekitar 90,80 %, dengan keluaran adalah tersedianya Induk Ikan Gurame Unggul sebanyak 3.125 Kg, Pakan sebanyak 2.750 Kg di Kecamatan Dramaga dan Ciseeng, dengan tingkat realisasi 100 %. 2.17 Penyediaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp. 775.237.000,- realisasinya sebesar 765.671.000,- atau sekitar 98,77 %, dengan keluaran adalah pembangunan gudang produksi dari rencana sebanyak 1 unit, realisasinya 8

sebanyak 1 unit atau 100 %; Pembangunan ruang produksi dari rencana sebanyak 1 unit realisasinya sebanyak 1 unit atau 100 %; dan pengadaan peralatan gudang dan ruang produksi dari rencana sebanyak 2 paket, realisasinya sebanyak 2 paket atau 1000 %. 2.18 Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Prasarana Fisik Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp.930.958.000,- realisasinya sebesar Rp. 865.669.000,- atau sekitar 92,99 %, dengan keluaran adalah pembangunan gudang pakan dari rencana sebanyak 1 unit, realisasinya sebanyak 1 unit atau 100 %; perbaikan irigasi dan saluran air dari rencana sebanyak 1 paket, realisasinya sebanyak 1 paket atau 100 %; dan pemeliharaan jalan lingkungan kawasan minapolitan dari rencana sebanyak 1 paket, realisasinya 1 paket atau 100 %. 2.19 Penyediaan Sarana Statistik Kelautan dan Perikanan (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp.81.150.000,- realisasinya sebesar Rp. 80.870.000,- atau sekitar 99,65 %, dengan keluaran adalah tersedianya Tersedianya sarana pengolahan data statistik perikanan berupa Notebook sebanyak 8 unit dengan tingkat realisasi 100 %. 2.20 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DAK), dari rencana biaya sebesar Rp. 637.356.000,- realisasinya sebesar Rp. 628.185.000,- atau sekitar 98,56 %, dengan keluaran adalah pembangunan ruang display pemasaran ikan dari rencana sebanyak 1 unit, realisasinya sebanyak 1 unit atau 100 %; dan pengadaan sarana peralatan pemasaran ikan dari rencana 1 paket realisasinya 1 paket atau 100 %. 9

3. Prestasi dan Keberhasilan Prestasi yang diraih Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor selama Tahun 2013, adalah Juara II Kelompok UMKM Pengolahan Hasil Perikanan Tingkat Provinsi Jawa Barat a.n Kelompok Mina Sejahtera Desa Pabuaran Kecamatan Cibinong. Sedangkan keberhasilan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor selama Tahun 2013, adalah sebagai berikut : 1. Capaian Indikator Kinerja Utama memenuhi dan melampaui target : a. Peningkatan Produksi Peternakan - Telur 104,30 % - Susu 104,73 % b. Peningkatan Produksi Perikanan : - Ikan Konsumsi 100,74 % - Ikan Hias 100,82 % - Benih Ikan 103,00 % - Produksi kelompok pembudidaya ikan = produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah)100,24 % c. Peningkatan Konsumsi : - Konsumsi Protein Hewani 101,13% - Konsumsi Ikan 100,93 % - Konsumsi Ikan (dibandingkan dengan target daerah) 100,93 % d. Fasilitasi Usaha - Peternakan 100% - Perikanan 100 % e. Penambahan Sentra Budidaya : - Perikanan 100.00 % - Peternakan 100.00 % f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis : - Rabies 100.00 % - Anthrax 100.00 % - Brucellosis 100.00 % - SE 100.00 % - AI 100.00 % - Aeromonas 100,00% g. Pengawasan kualitas PAH/HPAH di lokasi usaha 100.00% 10

4. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang masih dihadapi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dalam aplikasi program dan kegiatan selama Tahun 2013 adalah : 1) Belum optimalnya peternak dan pembudidaya ikan dalam akses terhadap pasar, teknologi dan sumber permodalan. 2) Banyaknya terjadi alih fungsi lahan yang menyebabkan terdesaknya usaha peternakan dan perikanan. 3) Rendahnya tingkat penggunaan bibit ternak dan induk/benih ikan yang unggul oleh masyarakat. 4) Ketersediaan sarana irigasi belum memadai untuk kebutuhan budidaya perikanan. 5) Terbatasnya sarana dan prasarana serta personil dalam pengawasan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet).). 6) Munculnya konflik di masyarakat akibat dampak pencemaran yang ditimbulkan oleh usaha peternakan. 7) Masih adanya potensi resiko penularan penyakit hewan menular dan zoonosis serta masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularan penyakit tersebut. Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk mengatasi permasalahan yaitu : 1) Meningkatkan fasilitasi pemasaran dan permodalan serta aplikasi teknologi tepat guna 2) Bekerjasama dengan instansi lintas sektoral dalam mengawasi pemanfaatan lahan sesuai RTRW serta mendorong upaya untuk diterbitkannya aturan hukum yang menetapkan lahan abadi untuk mendukung ketahanan pangan 3) Mensosialisasikan pentingnya penggunaan benih unggul serta menumbuh kembangkan VBC (Village Breeding Center) dan UPR (Usaha Pembenihan Rakyat) di masyarakat. 4) Mengupayakan perbaikan irigasi melalui koordinasi dengan dinas/instansi terkait. 5) Sarana dan prasarana serta SDM yang berkompeten dalam melakukan pengawasan Kesmavet akan dilengkapi secara bertahap. 6) Melakukan penataan usaha peternakan dan rekayasa teknologi untuk mengurangi pencemaran akibat limbah peternakan. 7) Meningkatkan sosialisasi tentang PHMS (Penyakit Hewan Menular Strategis) serta melakukan tindakan preventif melalui kegiatan vaksinasi. 11