Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Mata Uang Indonesia) PT BANK BUKOPIN

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Auditor Independen. Laporan No S. Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Bukopin

PT BANK BUKOPIN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan. Financial Report. PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009

Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003

PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Jutaan, Kecuali Data Saham)

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

Laporan Keuangan. Bahasa Indonesia

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III. PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. Per 30 September 2009 dan

PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002

NERACA KONSOLIDASIAN

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Saldo awal

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

PT BANK AGRONIAGA Tbk. Laporan Keuangan. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2003 dan 2002 AMERICAN EXPRESS BANK LTD. - CABANG JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN Daftar Isi. Neraca...

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN Daftar Isi. Neraca...

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN Daftar Isi. Neraca

PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK BUKOPIN Tbk. DAN ANAK - ANAK PERUSAHAAN. Jakarta, 30 April 2009 PT Bank Bukopin Tbk. Direksi,

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

P.T. BANK NISP Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, dan 2007

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni


PT BANK NISP Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005

PT BANK BUKOPIN Tbk DAN ANAK - ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret

30 September 31 Desember 30 September 2009 Catatan 2010 (Tidak Diaudit) Kas 2a,2c,

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT Bank Bukopin Tbk. dan anak perusahaan

PT Bank Eksekutif Internasional Tbk.

JUMLAH AKTIVA

PT. BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN Catatan. KAS 2b 27,152,181,750 20,976,486,675

PT BANK AGRONIAGA Tbk. NERACA Per 30 Juni 2009 dan 2008

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Kas 2a,2c Giro Pada Bank Indonesia 2a,2c,2g,

3 KAS 4 GIRO PADA BANK INDONESIA 5 GIRO PADA BANK LAIN. MAR' 2009 MAR' 2008 ( Juta Rp ) ( Juta Rp ) Valuta Asing Rupiah

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Transkripsi:

Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Mata Uang Indonesia) PT BANK BUKOPIN

LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2002 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2001 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca. 1-4 Laporan Laba Rugi 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas 7 Laporan Arus Kas 8-9 Catatan Atas Laporan Keuangan.. 10-58 ***************************

Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-0554/02 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Bukopin Kami telah mengaudit neraca PT Bank Bukopin (Bank) tanggal, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001, diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya bertanggal 18 Maret 2002 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut, dan termasuk paragraf penjelasan tentang penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) Akuntansi Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI); perubahan akuntansi pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46, Akuntansi Pajak Penghasilan ; dan dampak memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Bank. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank tanggal, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 35 atas laporan keuangan berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Bank serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Bank untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan moneter, fiskal dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap pendapatan, laba dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya dana nasabah, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Bank. PRASETIO, SARWOKO & SANDJAJA Drs. Hermawan Setiadi NIAP 01.1.0759 21 Maret 2003

NERACA Catatan AKTIVA KAS 2a 132.758.143 120.896.326 GIRO PADA BANK INDONESIA 2a, 3 1.125.767.826 554.467.138 GIRO PADA BANK LAIN 2a, 2c, 2d, 4 17.870.435 9.475.496 Penyisihan kerugian (203.531) (714.545) Bersih 17.666.904 8.760.951 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - Setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 544.677 pada tahun 2002 dan Rp 617.815 pada tahun 2001 2c, 2e, 5 2.085.795.323 1.218.142.185 Penyisihan kerugian (7.593.400) (11.839.782) Bersih 2.078.201.923 1.206.302.403 EFEK-EFEK - Setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 2.494.318 pada tahun 2002 dan Rp 19.590.610 pada tahun 2001 2c, 2f, 6 1.170.216.177 2.322.533.390 Penyisihan kerugian (1.534.064) (1.247.215) Bersih 1.168.682.113 2.321.286.175 KREDIT YANG DIBERIKAN 2b, 2c, 2g, 7, Pihak ketiga 13, 14, 15, 30 8.382.573.674 5.066.273.174 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 61.793.231 7.304.074 Jumlah Kredit yang Diberikan 8.444.366.905 5.073.577.248 Penyisihan kerugian (209.626.970) (183.045.716) Bersih 8.234.739.935 4.890.531.532 PEMBIAYAAN SYARIAH 2c, 2h, 7 52.328.348 20.000.000 Penyisihan kerugian (527.648) (200.000) Bersih 51.800.700 19.800.000 TAGIHAN AKSEPTASI 2c, 2i, 8 983.412.877 147.619.581 Penyisihan kerugian (9.834.129) (1.476.196) Bersih 973.578.748 146.143.385 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1

NERACA (lanjutan) Catatan PENYERTAAN 2c, 2j, 9 951.215 947.965 Penyisihan kerugian (932.477) (931.642) Bersih 18.738 16.323 AKTIVA TETAP Biaya Perolehan 2k, 10 249.885.676 223.484.849 Akumulasi penyusutan (88.955.443) (75.661.477) Nilai buku 160.930.233 147.823.372 AKTIVA LAIN-LAIN 2l, 2m, 11 185.120.920 185.973.081 JUMLAH AKTIVA 14.129.266.183 9.602.000.686 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2

NERACA (lanjutan) KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Catatan KEWAJIBAN SEGERA 2n, 12 62.976.537 69.954.735 SIMPANAN Giro 2b, 2o, 13, 30 Pihak ketiga 3.746.607.558 3.041.625.766 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 107.863 477.639 Jumlah Giro 3.746.715.421 3.042.103.405 Giro Wadiah 2p, 13 6.253.498 1.000 Tabungan 2b, 2o, 14, 30 Pihak ketiga 919.931.924 837.580.033 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.699.611 3.017.437 Jumlah Tabungan 921.631.535 840.597.470 Tabungan Wadiah 2p, 14 632.293 41.413 Deposito Berjangka 2b, 2o,15, 30 Pihak ketiga 6.679.868.202 3.719.657.400 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 61.642.031 2.567.277 Jumlah Deposito Berjangka 6.741.510.233 3.722.224.677 Deposito Mudharabah 2p, 15 16.704.400 - Jumlah Simpanan 11.433.447.380 7.604.967.965 SIMPANAN DARI BANK LAIN Giro 2q, 13 Pihak ketiga 2.817.812 1.250.103 Giro Wadiah 2p, 2q, 13 Pihak ketiga 20.000.000 20.000.000 Deposito Berjangka 2q, 15 Pihak ketiga 52.560.000 175.060.000 Penempatan dari bank lain 2q, 16 Pihak ketiga - 257.200.000 Jumlah Simpanan dari Bank Lain 75.377.812 453.510.103 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3

NERACA (lanjutan) Catatan HUTANG PAJAK 2x, 17 69.034.087 54.597.255 KEWAJIBAN AKSEPTASI 2i, 8 983.412.877 147.619.581 PINJAMAN YANG DITERIMA 18 590.100.163 568.003.608 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2c, 19 7.266.054 9.761.810 KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Bersih 2x, 17 6.568.203 5.855.531 KEWAJIBAN LAIN-LAIN 20 181.619.425 145.615.135 Jumlah Kewajiban 13.409.802.538 9.059.885.723 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham untuk saham biasa kelas A dan Rp 10 per saham untuk saham biasa kelas B masing-masing pada tahun 2002 dan 2001 dan Rp 10 per saham untuk saham biasa kelas C pada tahun 2001 Modal dasar - 213.379.785 saham biasa kelas A dan 78.662.021.500 saham biasa kelas B pada tahun 2002 dan 213.379.785 saham biasa kelas A, 72.186.249.069 saham biasa kelas B dan 6.475.772.431 saham biasa kelas C pada tahun 2001 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 213.379.785 saham biasa kelas A dan 8.321.811.615 saham biasa kelas B pada tahun 2002, dan 213.379.785 saham biasa kelas A, 6.920.106.732 saham biasa kelas B dan 1.401.704.883 saham biasa kelas C pada tahun 2001 21 296.597.901 296.597.901 Tambahan modal disetor - agio saham 21 392.781.884 392.781.884 Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya 10.272.617 10.272.617 Belum ditentukan penggunaannya 19.811.243 (157.537.439) Jumlah Ekuitas 719.463.645 542.114.963 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 14.129.266.183 9.602.000.686 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 4

LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga 2r, 2s, 22 1.582.311.978 1.312.128.676 Provisi dan komisi 2t, 23 74.235.163 77.859.869 Jumlah Pendapatan Bunga 1.656.547.141 1.389.988.545 Beban Bunga dan Pembiayaan Lainnya 2r, 2s, 24 (1.089.767.640) (827.055.341) Pendapatan Bunga - Bersih 566.779.501 562.933.204 Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya 2t 15.907.868 5.472.387 Laba selisih kurs - bersih 2v 4.492.014 1.783.209 Lain-lain 25 47.947.675 195.924.975 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 68.347.557 203.180.571 Pembalikan (Beban) Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif - Bersih Giro pada bank lain 2c, 2d, 4 469.035 (68.018) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2c, 2e, 5 4.092.662 (3.128.912) Efek-efek 2c, 2f, 6 (287.509) (155.000) Kredit yang diberikan 2c, 2g, 7 (56.124.454) (313.683.823) Pembiayaan syariah 2c, 2h, 7 (327.648) (200.000) Tagihan akseptasi 2c, 2i, 8 (8.905.753) (568.712) Penyertaan 2c, 2j, 9 (835) (922.540) Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif - Bersih (61.084.502) (318.727.005) Pembalikan (Beban) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi - Bersih 2c, 19 2.197.152 (4.035.831) Kenaikan (Penurunan) Nilai Efek yang Diperdagangkan - Bersih 2f, 6 5.147.710 (85.452) Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi 2k, 10, 26 (177.598.950) (153.492.207) Gaji dan tunjangan karyawan 2w, 27, 29 (154.999.524) (127.097.897) Jumlah Beban Operasional Lainnya (332.598.474) (280.590.104) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5

LAPORAN LABA RUGI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah) Catatan LABA OPERASIONAL 248.788.944 162.675.383 PENGHASILAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 28 8.312.434 13.510.338 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 257.101.378 176.185.721 BEBAN PAJAK 2x, 17 Kini (79.040.024) (48.215.529) Tangguhan (712.672) (7.466.566) Jumlah Beban Pajak (79.752.696) (55.682.095) LABA BERSIH 177.348.682 120.503.626 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 6

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah) Saldo Laba (Defisit) Tambahan Belum Modal Disetor- Telah Ditentukan Ditentukan Catatan Modal Saham Agio Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Saldo pada tanggal 1 Januari 2001 21 296.597.901 392.781.884 10.272.617 (278.041.065) 421.611.337 Laba bersih tahun 2001 - - - 120.503.626 120.503.626 Saldo pada tanggal 31 Desember 2001 296.597.901 392.781.884 10.272.617 (157.537.439) 542.114.963 Laba bersih tahun 2002 - - - 177.348.682 177.348.682 Saldo pada tanggal 296.597.901 392.781.884 10.272.617 19.811.243 719.463.645 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 7

LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Laba bersih 177.348.682 120.503.626 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi: Penyusutan aktiva tetap 10 19.808.947 19.231.008 Selisih kurs penyisihan kerugian aktiva produktif (3.355.498) 2.109.708 Beban (pembalikan) penyisihan kerugian atas: Giro pada bank lain 4 (469.035) 68.018 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 5 (4.092.662) 3.128.912 Efek-efek 6 287.509 155.000 Kredit yang diberikan 7 56.124.454 313.683.823 Pembiayaan syariah 7 327.648 200.000 Tagihan akseptasi 8 8.905.753 568.712 Penyertaan 9 835 922.540 Beban (pembalikan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 19 (2.197.152) 4.035.831 Penurunan (kenaikan) nilai pasar efek yang diperdagangkan (5.147.710) 85.452 Rugi (laba) penjualan aktiva tetap 2.419.342 (595.304) Beban pajak tangguhan 17 712.672 7.466.566 Perubahan aktiva dan kewajiban operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (867.653.138) 569.812.165 Efek-efek yang diperdagangkan (138.996.926) - Kredit yang diberikan (3.398.020.142) (436.145.195) Pembiayaan syariah (32.328.348) (20.000.000) Aktiva lain-lain 852.161 (5.184.639) Simpanan: Giro 712.432.223 (350.570.430) Tabungan 81.624.945 111.303.620 Deposito berjangka 2.913.489.956 544.801.104 Penempatan dari bank lain (257.200.000) 252.200.000 Hutang pajak 14.436.832 42.256.734 Kewajiban segera dan kewajiban lain-lain 29.026.092 (214.897.180) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (691.662.560) 965.140.071 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Penurunan (kenaikan) efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo 1.296.461.849 (656.529.664) Hasil penjualan aktiva tetap 4.831.454 747.817 Pembelian aktiva tetap 10 (40.166.604) (13.242.345) Penambahan penyertaan (3.250) (400.000) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 1.261.123.449 (669.424.192) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 8

LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima 22.096.555 (153.959.512) Pembayaran pinjaman subordinasi - (12.141.775) Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 22.096.555 (166.101.287) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 591.557.444 129.614.592 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 684.838.960 555.224.368 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.276.396.404 684.838.960 RINCIAN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN: Kas 132.758.143 120.896.326 Giro pada Bank Indonesia 3 1.125.767.826 554.467.138 Giro pada bank lain 4 17.870.435 9.475.496 Jumlah 1.276.396.404 684.838.960 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 9

1. UMUM PT Bank Bukopin (Bank) didirikan dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, disingkat Bukopin, yang disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi No. 13/Dirjen/Kop/70 tanggal 10 Juli 1970 dan didaftar dalam Daftar Umum Direktorat Jenderal Koperasi dengan No. 8251 pada tanggal yang sama. Bank mulai melakukan usaha sebagai Bank Umum Koperasi di Indonesia sejak tanggal 16 Maret 1971 dengan izin Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. 78/DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971. Menurut anggaran dasarnya, usaha Bank mencakup segala kegiatan bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan dengan tujuan utama memperhatikan dan melayani kepentingan gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku. Dalam perkembangannya, Bank telah melakukan peleburan usaha dengan beberapa bank umum koperasi. Perubahan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) menjadi Bank Bukopin dilakukan berdasarkan Keputusan Rapat Anggota Bank Umum Koperasi Indonesia yang dituangkan dalam surat No. 03/RA/XII/89 tanggal 2 Januari 1990. Dalam Rapat Anggota Khusus Bank Bukopin, yang diaktakan dengan akta No. 4 Notaris Muhani Salim, S.H., tanggal 2 Desember 1992, para anggota menyetujui untuk mengubah status badan hukum Bank Bukopin dari Koperasi menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian yang berkaitan dengan perubahan status badan hukum tersebut diaktakan dengan akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 126 tanggal 25 Februari 1993 beserta pembetulannya, dengan akta No. 118 tanggal 28 Mei 1993 dari notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5332.HT.01.01.TH.93 tanggal 29 Juni 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 64 tanggal 10 Agustus 1993 Tambahan No. 3633. Perubahan ini juga telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. S-1382/MK.17/1993 tanggal 28 Agustus 1993. Sesuai dengan akta pendirian tersebut, pendirian Bank dalam bentuk perseroan terbatas terjadi dengan memasukkan seluruh aktiva dan kewajiban dari Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin). Bank memutuskan untuk memulai kegiatan usaha dalam bentuk perseroan terbatas pada tanggal 1 Juli 1993. Berdasarkan Surat dari Bank Indonesia Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan No. 3/522/DPIP/Prz tanggal 19 September 2001 dan No. 3/678/DPIP/Prz tanggal 26 November 2001, Bank telah membuka 1 (satu) kantor cabang pertama yang di dasarkan pada prinsip perbankan syariah (lihat Catatan 2h, 2p dan 2s). Cabang syariah tersebut mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember 2001. Keikutsertaan Bank dalam program rekapitalisasi sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 - No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum, dan mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) yang diaktakan dengan akta No. 64 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Juni 1999. Pada tahun 2001, Bank menyelesaikan program rekapitalisasi, dengan melakukan hal-hal berikut: - Pembelian kembali kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN (lihat Catatan 7k). - Divestasi saham milik Negara Republik Indonesia (Saham biasa kelas C) di Bank pada tanggal 21 Desember 2001 yang lebih dini daripada tanggal jatuh temponya, yaitu tanggal 28 Mei 2002. Ketentuan yang mendasari penyelesaian program rekapitalisasi adalah: - Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999- No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. - Ketentuan Pokok Sertifikat Bukti Hak yang merupakan lampiran perjanjian Investasi, Manajemen dan Kinerja Usaha (IMKU). - Keputusan Rapat Umum Pemegang Sertifikat Bukti Hak tanggal 13 Desember 2001. - Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan No. Kep.03/K.KKSK/11/2001 tanggal 29 November 2001. 10

1. UMUM (lanjutan) Salah satu pemegang saham kelas B yang merupakan pemegang Sertifikat Bukti Hak adalah Negara Republik Indonesia merupakan subyek hukum yang sama dengan pemegang saham kelas C. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam RULBPS yang diaktakan dengan akta No. 41 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 29 Mei 2002, telah menyetujui konversi saham Bank kelas C atas nama Negara Republik Indonesia menjadi saham Bank kelas B atas nama Negara Republik Indonesia (lihat Catatan 21). Ketentuan yang mendasari konversi saham atas nama Negara Republik Indonesia tersebut adalah Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 249/KMK.06/2002 tanggal 24 Mei 2002 tentang konversi saham biasa kelas C milik Negara Republik Indonesia dalam rangka pelaksanaan program rekapitalisasi bank umum pada PT Bank Bukopin menjadi saham biasa kelas B. RULBPS yang sama juga menyetujui perubahan anggaran dasar Bank serta pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris Bank. Perubahan anggaran dasar Bank terakhir diaktakan dengan akta Notaris Lindasari Bachroem, S.H., No. 42 tanggal 29 Mei 2002 antara lain tentang tugas dan wewenang Direksi. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai penerimaan Laporan Perubahan Anggaran Dasar No. C-10524 HT.01.04 tahun 2002 tanggal 13 Juni 2002. Susunan Dewan Komisaris, Direksi Bank dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Komersial Direktur Usaha Koperasi, Kecil dan Mikro Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Direktur Consumer Banking Ketua Dewan Pengawas Syariah Anggota : Mohammad Syafei Atmodiwiryo : Andi Chaeruddin Muhammad Suratto Siswodiharjo Praptardjo Adhi Paryono F Mardjito Gisanatmodjo Syamsul Effendi : Sofyan Basir : Tri Joko Prihanto : Agus Toni Soetirto : Glen Glenardi : Sunaryono : Agus Hernawan : Didin Hafidhuddin : Ali Mustafa Ya kub Ikhwan Abidin Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2002, Bank memiliki 30 kantor cabang (termasuk 2 kantor cabang syariah), 65 kantor cabang pembantu, 85 kantor kas dan 24 payment point. Jumlah karyawan Bank pada tanggal adalah 2.933 orang (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank, disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang Akuntansi Perbankan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali efek-efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar dan agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi dan berdasarkan basis akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing dicatat dengan dasar kas. Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, disusun berdasarkan metode arus kas tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dijadikan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi yang normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan masingmasing akun. Transaksi Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. c. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Aktiva produktif terdiri dari penanaman dana Bank, baik dalam Rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, pembiayaan syariah, tagihan akseptasi, penyertaan, termasuk kewajiban komitmen dan kontinjensi tertentu. Kewajiban komitmen dan kontinjensi tertentu terdiri dari warkat penerbitan jaminan, letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, dan garansi lainnya yang mempunyai risiko kredit. Penyisihan kerugian aktiva produktif dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun. Pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif mengacu pada ketentuan Bank Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif. Penggolongan aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit sebagai lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet ditentukan berdasarkan penelaahan manajemen terhadap prospek usaha, kondisi keuangan dan kemampuan membayar dari masingmasing debitur. Penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjensi yang dibentuk dicatat pada akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi. Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif adalah sebagai berikut: 1) Umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Penempatan Pada Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Negara Republik Indonesia. 2) Khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a) 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus; dan b) 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi agunan; dan c) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi agunan; dan d) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi agunan. 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Saldo aktiva produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapuskan karena sudah tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian selama tahun berjalan. d. Giro Pada Bank Lain Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. e. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah penanaman dana Bank pada Bank Indonesia berupa intervensi rupiah dan penanaman pada bank lain berupa interbank call money dan deposito berjangka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian. f. Efek-Efek Efek-efek terdiri dari surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang, antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang berjangka waktu lebih dari 90 hari, Wesel Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan wesel ekspor. Sesuai PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu, efek-efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut: Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto). Penurunan permanen nilai surat-surat berharga dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. SBI dan Wesel SKBDN disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang terhadap akun efek-efek. g. Kredit yang Diberikan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan perjanjian penerusan kredit (Channeling) diakui sebesar porsi kredit yang risikonya ditanggung Bank. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Kredit yang Diberikan (lanjutan) Untuk kredit yang direstrukturisasi, Bank menerapkan PSAK No. 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah. PSAK ini mengharuskan Bank mencatat dampak restrukturisasi kredit (yang tidak mengakibatkan penerimaan saham atau aset) secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan pinjaman. Jika jumlah nilai lebih rendah dari pada saldo piutang sebelum restrukturisasi, Bank mengurangi saldo piutang ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut dicatat sebagai kerugian yang dibebankan pada operasi tahun berjalan. h. Pembiayaan Syariah Pembiayaan syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil antara bank dengan pihak lain selama jangka waktu tertentu. Pembiayaan Murabahah merupakan akad jual beli antara nasabah dan Bank. Bank membiayai kebutuhan investasi nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Pembiayaan Mudharabah merupakan pembiayaan kerjasama antara Bank sebagai pemilik dana dengan nasabah sebagai pelaksana usaha. Pembagian hasil keuntungan dari proyek atau usaha tersebut dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama. Pembiayaan Murabahah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan pendapatan margin yang ditangguhkan dan saldo penyisihan kerugian. Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian. i. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan Kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai L/C atau nilai realisasi L/C yang di aksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi. j. Penyertaan Penyertaan yang dimiliki terdiri dari simpanan pada koperasi dan penyertaan saham dengan persentase pemilikan di bawah 20%. Penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian untuk kemungkinan kerugian penyertaan. k. Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan 20 Perabot dan peralatan kantor 4 Kendaraan bermotor 4-8 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Aktiva Tetap (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang Akuntansi Tanah biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah atau umur ekonomis tanah mana yang lebih pendek. Bank melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai Penurunan Nilai Aktiva pada akhir tahun. Bank diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua aktivanya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva dan mengakuinya sebagai rugi dalam laporan laba rugi. l. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka (disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain ) diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). m. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit (disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain) diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar aktiva setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian kredit. Biaya-biaya sehubungan dengan pemeliharaan dan perolehan aktiva tersebut dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Selisih antara nilai aktiva yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan aktiva. n. Kewajiban Segera Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank. o. Simpanan Giro merupakan simpanan pihak lain yang dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Tabungan merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. Deposito berjangka merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. Deposito dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Simpanan Syariah Simpanan syariah terdiri dari giro wadiah, tabungan wadiah dan deposito mudharabah. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak lain yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. Deposito mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank. Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank. q. Simpanan dari Bank lain Simpanan dari bank lain adalah kewajiban Bank kepada bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan interbank call money. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain. Di dalam simpanan dari bank lain terdapat giro dari bank lain yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah. r. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Bank tidak mengakui pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Piutang bunga dari kredit yang diklasifikasikan non-performing dibatalkan dan dibebankan pada tahun berjalan serta diakui sebagai pendapatan pada saat diterima secara tunai. Pendapatan bunga atas aktiva nonperforming yang belum diterima dicatat dalam tagihan kontinjensi. Penerimaan tunai atas kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. s. Pendapatan dan Beban Syariah Pendapatan syariah merupakan pendapatan bonus, margin dan bagi hasil atas pembiayaan syariah dan aktiva produktif lainnya yang diakui pada saat diterima secara tunai (cash basis). Beban syariah merupakan distribusi bonus, dan bagi hasil yang diakui berdasarkan metode akrual (accrual basis). Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aktiva produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya milik Bank. 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Pendapatan dan Beban Syariah (lanjutan) Cabang Syariah Bank belum mempunyai pendapatan dan beban syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001. t. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang melebihi jumlah tertentu dan berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan serta jangka waktu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan jangka waktunya. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat transaksi dilakukan. u. Penggunaan Estimasi Dalam penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. v. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dinyatakan dalam Rupiah berdasarkan kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB dan laba atau rugi kurs dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal dan 2001, nilai tukar satu Dolar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing sebesar Rp 8,950 dan Rp 10,400. w. Dana Pensiun Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap. Beban jasa lalu dan koreksi aktuarial yang belum diakui diamortisasi sesuai dengan perkiraan sisa masa kerja dari karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. x. Pajak Penghasilan Bank menerapkan metode penangguhan pajak untuk Pajak Penghasilan, sesuai dengan PSAK No. 46, mengenai Akuntansi Pajak Penghasilan. Metode penangguhan pajak ini diterapkan guna mencerminkan pengaruh pajak yang timbul dari beda temporer antara tujuan pelaporan keuangan dengan tujuan pajak penghasilan, dan kompensasi rugi fiskal, yang akan menimbulkan suatu jumlah kena pajak atau pengurangan pajak dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva atau kewajiban tersebut dipulihkan atau dilunasi. Pengaruh pajak untuk periode berjalan dialokasikan ke operasi tahun berjalan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Bank mengajukan keberatan. 17

3. GIRO PADA BANK INDONESIA Giro pada Bank Indonesia terdiri dari: Rupiah 1.065.623.826 545.627.138 Dolar Amerika Serikat 60.144.000 8.840.000 Jumlah 1.125.767.826 554.467.138 Di dalam giro pada Bank Indonesia terdapat giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 3.438.674 dan Rp 20.052.700 masing-masing pada tanggal-tanggal dan 2001. 4. GIRO PADA BANK LAIN Giro pada bank lain terdiri dari: Rupiah 4.076.502 1.922.093 Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat 12.178.627 6.090.356 Dolar Hong Kong 541.836 524.762 Euro 430.652 369.777 Dolar Australia 221.673 - Yen Jepang 218.739 252.357 Dolar Singapura 177.060 286.699 Ringgit Malaysia 25.346 29.452 13.793.933 7.553.403 Jumlah 17.870.435 9.475.496 Dikurangi penyisihan kerugian (203.531) (714.545) Bersih 17.666.904 8.760.951 Di dalam giro pada bank lain terdapat giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 301.202 dan Rp 173.750 masing-masing pada tanggal-tanggal dan 2001. Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Mata Uang Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah Saldo awal tahun 708.516 6.029 714.545 646.527-646.527 Penyisihan (pembalikan penyisihan) selama tahun berjalan (642.925 ) 173.890 (469.035 ) 61.989 6.029 68.018 Selisih kurs penjabaran - (41.979 ) (41.979 ) - - - Saldo akhir tahun 65.591 137.940 203.531 708.516 6.029 714.545 Kolektibilitas giro pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 18

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Suku Bunga Rata-rata Per Tahun Rupiah Penempatan pada pasar uang Intervensi Rupiah - setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 544.677 pada tahun 2002 dan Rp 617.815 pada tahun 2001 10,96% 15,13% 1.326.455.323 599.382.185 Interbank call money 13,12 14,71 100.000.000 592.000.000 Deposito berjangka 15,69 17,74 40.000.000 7.000.000 1.466.455.323 1.198.382.185 Dolar Amerika Serikat Interbank call money 1,89% 4,44% 619.340.000 19.760.000 Jumlah 2.085.795.323 1.218.142.185 Dikurangi penyisihan kerugian (7.593.400 ) (11.839.782 ) Bersih 2.078.201.923 1.206.302.403 Di dalam penempatan pada bank lain terdapat deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Rekening intervensi rupiah merupakan kegiatan pinjam meminjam dana yang dilakukan oleh Bank Indonesia secara langsung di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dengan jangka waktu maksimum selama 7 (tujuh) hari. Interbank Call Money merupakan penempatan pada bank lain dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 90 (sembilan puluh) hari. Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut: 2002 Rekening Interbank Deposito Intervensi Rupiah Call Money Berjangka Rupiah Kurang dari 1 bulan 1.326.455.323 100.000.000 40.000.000 Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan - 619.340.000 - Jumlah 1.326.455.323 719.340.000 40.000.000 19

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) 2001 Rekening Interbank Deposito Intervensi Rupiah Call Money Berjangka Rupiah Kurang dari 1 bulan 599.382.185 592.000.000 7.000.000 Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan - 19.760.000 - Jumlah 599.382.185 611.760.000 7.000.000 Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun 11.839.782 8.710.870 Penyisihan (pembalikan penyisihan) selama tahun berjalan (4.092.662) 3.128.912 Selisih kurs penjabaran (153.720) - Saldo akhir tahun 7.593.400 11.839.782 Kolektibilitas penempatan pada bank lain seluruhnya adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 6. EFEK-EFEK Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan penerbit adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Jenis Dolar Amerika Dolar Amerika Rupiah Serikat Jumlah Rupiah Serikat Jumlah Diperdagangkan Obligasi Rekapitalisasi 59.435.636-59.435.636 33.905.000-33.905.000 Obligasi 10.140.000 51.283.500 61.423.500 - - - Obligasi Negara Republik Indonesia - 57.190.500 57.190.500 - - - Jumlah diperdagangkan 69.575.636 108.474.000 178.049.636 33.905.000-33.905.000 Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia 569.183.000-569.183.000 1.962.850.000-1.962.850.000 Bunga yang belum diamortisasi (2.428.211 ) - (2.428.211 ) (19.590.610 ) - (19.590.610 ) 566.754.789-566.754.789 1.943.259.390-1.943.259.390 20

6. EFEK-EFEK (lanjutan) Dolar Amerika Dolar Amerika Rupiah Serikat Jumlah Rupiah Serikat Jumlah Obligasi Rekapitalisasi 333.369.000-333.369.000 333.369.000-333.369.000 Surat Berharga Pasar Uang 80.000.000-80.000.000 - - - Obligasi 9.000.000-9.000.000 12.000.000-12.000.000 Wesel SKBDN 2.982.888-2.982.888 - - - Bunga yang belum diamortisasi (66.107 ) - (66.107 ) - - - 2.916.781-2.916.781 - - - Wesel ekspor - 125.971 125.971 - - - Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 992.040.570 125.971 992.166.541 2.288.628.390-2.288.628.390 Jumlah 1.061.616.206 108.599.971 1.170.216.177 2.322.533.390-2.322.533.390 Penyisihan kerugian (1.019.969 ) (514.095 ) (1.534.064 ) (1.247.215 ) - (1.247.215 ) Bersih 1.060.596.237 108.085.876 1.168.682.113 2.321.286.175-2.321.286.175 b. Berdasarkan Penerbit Rupiah Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah Diperdagangkan Negara Republik Indonesia - 59.435.636-33.905.000 PT Jasa Marga (Persero) A+ 10.140.000 - - Jumlah diperdagangkan 69.575.636 33.905.000 Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Indonesia - 569.183.000-1.962.850.000 Bunga yang belum diamortisasi (2.428.211 ) (19.590.610 ) 566.754.789 1.943.259.390 Negara Republik Indonesia - 333.369.000-333.369.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) - 40.000.000 - - PT Bank Niaga Tbk - 40.000.000 - - PT Bank DKI BBB- 8.000.000 BB+ 8.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 2.982.888 - - Bunga yang belum diamortisasi (66.107 ) - 2.916.781 - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk SD 1.000.000 BB- 1.000.000 PT Bank Nagari - - BBB- 3.000.000 Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 992.040.570 2.288.628.390 Jumlah 1.061.616.206 2.322.533.390 Penyisihan kerugian (1.019.969 ) (1.247.215 ) Bersih 1.060.596.237 2.321.286.175 21

6. EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Penerbit (lanjutan) Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah Dolar Amerika Serikat Diperdagangkan Negara Republik Indonesia - 57.190.500 - - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 41.886.000 - - PT Bank Mandiri (Persero) - 9.397.500 - - Jumlah diperdagangkan 108.474.000 - Dimiliki hingga jatuh tempo PT Reksatama Adi Mulia - 125.971 - - Jumlah 108.599.971 - Penyisihan kerugian (514.095 ) - Bersih 108.085.876 - Jumlah efek-efek 1.170.216.177 2.322.533.390 Jumlah Penyisihan kerugian (1.534.064 ) (1.247.215 ) Bersih 1.168.682.113 2.321.286.175 Suku bunga rata-rata per tahun untuk Sertifikat Bank Indonesia adalah sebesar 13,83% dan 15,31% masing-masing untuk tahun 2002 dan 2001. Obligasi rekapitalisasi dengan suku bunga mengambang sebesar Rp 234.344.800 dan Rp 240.844.700 masing-masing pada tanggal-tanggal dan 2001, dengan suku bunga per tahun berkisar antara 13,117% sampai dengan 13,122% dan antara 13,29% sampai dengan 17,61% masing-masing untuk tahun 2002 dan 2001. Obligasi ini akan jatuh tempo dalam berbagai tanggal yaitu dari tanggal 25 Februari 2003 sampai dengan tanggal 25 Juli 2009. Obligasi rekapitalisasi dengan suku bunga tetap sebesar Rp 158.459.836 dan Rp 126.429.300 masing-masing pada tanggal-tanggal dan 2001, dengan suku bunga per tahun 12,00% dan 14,00%. Obligasi ini akan jatuh tempo tanggal 15 September 2004 dan tanggal 15 Desember 2010. Obligasi Negara Republik Indonesia merupakan Obligasi yang dikeluarkan oleh Negara Republik Indonesia dalam Dolar Amerika Serikat yang diterbitkan di pasar Amerika Serikat. Obligasi ini mempunyai suku bunga tetap per tahun sebesar 7,75% dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Agustus 2006. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) merupakan interbank call money yang berjangka waktu lebih dari 90 hari. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 13,65%. Suku bunga rata-rata per tahun untuk obligasi dalam Rupiah adalah sebesar 15,50% dan 15,00% masing-masing untuk tahun 2002 dan 2001, sedangkan untuk obligasi dalam Dolar Amerika Serikat adalah sebesar 10,31% pada tahun 2002. Suku bunga rata-rata per tahun wesel SKBDN dan wesel ekspor masing-masing adalah sebesar 16,11% dan 16,00% pada tahun 2002. 22

6. EFEK-EFEK (lanjutan) Klasifikasi efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2002 Biaya Bunga yang Belum Perolehan Diamortisasi Bersih Jangka waktu Kurang dari 1 tahun 652.693.859 (2.494.318 ) 650.199.541 1-5 tahun 143.489.000-143.489.000 Lebih dari 5 tahun 198.478.000-198.478.000 Jumlah 994.660.859 (2.494.318 ) 992.166.541 2001 Biaya Bunga yang Belum Perolehan Diamortisasi Bersih Jangka waktu Kurang dari 1 tahun 1.965.850.000 (19.590.610 ) 1.946.259.390 1-5 tahun 105.869.000-105.869.000 Lebih dari 5 tahun 236.500.000-236.500.000 Jumlah 2.308.219.000 (19.590.610 ) 2.288.628.390 Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun 1.247.215 1.092.215 Penyisihan selama tahun berjalan 287.509 155.000 Selisih kurs penjabaran (660) - Saldo akhir tahun 1.534.064 1.247.215 Kolektibilitas efek-efek seluruhnya adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek. 7. KREDIT YANG DIBERIKAN Rincian kredit yang diberikan (termasuk pembiayaan syariah) berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi, jangka waktu sesuai dengan perjanjian dan sisa umur jatuh tempo serta penggolongan kolektibilitas kredit adalah sebagai berikut: 23

7. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. Jenis Kredit Rupiah 2002 Dalam Perhatian Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Modal kerja 5.675.840.430 115.860.444 21.196.362 8.153.869 79.366.267 5.900.417.372 Penyisihan kerugian (56.758.405 ) (5.793.022 ) (1.551.867 ) (3.263.032 ) (71.859.867 ) (139.226.193 ) Bersih 5.619.082.025 110.067.422 19.644.495 4.890.837 7.506.400 5.761.191.179 Investasi 1.105.291.290 64.616.168 67.139.739 9.630.894 26.934.314 1.273.612.405 Penyisihan kerugian (11.052.913 ) (3.230.809 ) (6.648.793 ) (4.125.099 ) (26.279.591 ) (51.337.205 ) Bersih 1.094.238.377 61.385.359 60.490.946 5.505.795 654.723 1.222.275.200 Program pemerintah 556.780.407 4.321.269 398.592 180.702 171.499 561.852.469 Penyisihan kerugian (5.567.804 ) (216.063 ) (29.585 ) (5.374 ) (88.227 ) (5.907.053 ) Bersih 551.212.603 4.105.206 369.007 175.328 83.272 555.945.416 Konsumsi 382.915.989 21.748.943 7.262.199 3.964.346 1.676.031 417.567.508 Penyisihan kerugian (3.829.159 ) (1.087.447 ) (677.193 ) (1.156.257 ) (617.175 ) (7.367.231 ) Bersih 379.086.830 20.661.496 6.585.006 2.808.089 1.058.856 410.200.277 Sindikasi 157.455.282 - - - - 157.455.282 Penyisihan kerugian (1.574.553 ) - - - - (1.574.553 ) Bersih 155.880.729 - - - - 155.880.729 Direksi dan karyawan 22.635.564 - - - - 22.635.564 Penyisihan kerugian (226.355 ) - - - - (226.355 ) Bersih 22.409.209 - - - - 22.409.209 Subordinasi - - - - 2.913.618 2.913.618 Penyisihan kerugian - - - - (2.913.618 ) (2.913.618 ) Bersih - - - - - - Bank lain 609.118 - - - - 609.118 Penyisihan kerugian (6.091 ) - - - - (6.091 ) Bersih 603.027 - - - - 603.027 Jumlah 7.901.528.080 206.546.824 95.996.892 21.929.811 111.061.729 8.337.063.336 Penyisihan kerugian (79.015.280 ) (10.327.341 ) (8.907.438 ) (8.549.762 ) (101.758.478 ) (208.558.299 ) Bersih 7.822.512.800 196.219.483 87.089.454 13.380.049 9.303.251 8.128.505.037 Dolar Amerika Serikat Investasi 106.821.828 - - - - 106.821.828 Penyisihan kerugian (1.068.218 ) - - - - (1.068.218 ) Bersih 105.753.610 - - - - 105.753.610 Modal kerja 52.810.089 - - - - 52.810.089 Penyisihan kerugian (528.101 ) - - - - (528.101 ) Bersih 52.281.988 - - - - 52.281.988 Jumlah 159.631.917 - - - - 159.631.917 Penyisihan kerugian (1.596.319 ) - - - - (1.596.319 ) Bersih 158.035.598 - - - - 158.035.598 Jumlah kredit yang diberikan 8.061.159.997 206.546.824 95.996.892 21.929.811 111.061.729 8.496.695.253 Jumlah penyisihan kerugian (80.611.599 ) (10.327.341 ) (8.907.438 ) (8.549.762 ) (101.758.478 ) (210.154.618 ) Bersih 7.980.548.398 196.219.483 87.089.454 13.380.049 9.303.251 8.286.540.635 24