Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Mulai Tahun 1961 sampai Tahun 2010

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK KEPENDUDUKAN II. Tujuan Pembelajaran

Tema II Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.1

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

ANTROPOSFER GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK

Antroposfer GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK ANTROPOSFER

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.1

DATA MENCERDASKAN BANGSA

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud

Oleh : Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.

1. Masalah Jumlah Penduduk

PEDESAAN DAN KEPENDUDUKAN. Oleh Agustina Bidarti, S.P, M.Si. dan M. Arby, S.P., M.Sc

MIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial

Katalog BPS: TREN/ REN/POLA MIGRASI DARI BERBAGAI SENSUS DAN SURVEI. BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA

Demografi formal = Demografi murni. Sumber data Sekunder. Pengambilan Data Penduduk. Registrasi Survai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran berkisar > 30 per tahun.

ASPEK KEPENDUDUKAN IV

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,

URBANISASI DAN TRANSMIGRASI

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. empat dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, jumlah penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.


I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Dinamika Kependudukan Indonesia

MASALAH PENDUDUK DIPENGARUHI PERKEMBANGAN PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK DAMPAK KEPENDUDUKAN TERHADAP PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu badan, yang juga menjamin atas kesejahteraan rakyat. Sehingga,

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.1

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk indonesia Menurut Pulau Tahun 1930, 1961, 1971, 1980, dan 1990 (juta)

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan nasional suatu negara yakni melalui jumlah dan

MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA. Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Jumlah Penduduk A. Kelahiran 1. Fertilitas CBR = L/P x Angka Kelahiran Umum GFR= L/W x Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu

Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

KULIAH UMUM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah. Sumber daya alam nantinya dapat digunakan sebagai pendukung

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

SOLUSI MASALAH IBU KOTA JAKARTA. Sebuah Pemikiran Alternativ dari Perspektif Demografi Sosial

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA

BADAN PUSAT STATISTIK

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

SEKAPUR SIRIH. Tanjungpinang, Agustus 2010 Kepala BPS Kota Tanjungpinang. Ir. ABRIANSYAH MULLER NIP

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dengan karakter, budaya, dan tradisi yang berbeda beda. Ada suku Jawa

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Timur dan 7,12 hingga 8,48 Lintang Selatan. Sedangkan luas Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transmigrasi merupakan alternatif penting dalam rangka memecahkan

Katalog BPS: Katalog BPS:

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

1. Tren Nasional: Peningkatan Jumlah Penduduk Disertai LPP yang Menurun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA

BERITA RESMI STATISTIK

Ditulis oleh Administrator Senin, 26 Desember :43 - Terakhir Diperbaharui Senin, 09 Januari :16

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE

DINAMIKA PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

SITUASI KETENAGAKERJAAN INDONESIA *) FEBRUARI 2005

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Program transmigrasi di Indonesia mulai nampak memperoleh perhatian

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembar

PENDUDUK LANJUT USIA

BERITA RESMI STATISTIK

MIGRASI. Oleh : CHOTIB Donovan Bustami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

Deskripsi Singkat Topik :

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Mulai Tahun 1961 sampai Tahun 2010 Kondis i penduduk di suatu negara sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan nasional. Jumlah penduduk di suatu negara merupakan modal sekaligus beban dalam pembangunan. Jumlah penduduk yang banyak dan berkualitas akan menjadi modal penting pembangunan suatu negara. Sebaliknya, jumlah penduduk yang banyak tetapi tidak berkualitas akan menjadi beban suatu negara. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diimbangi pertumbuhan lapangan kerja dan persediaan pangan dan papan akan menjadi masalah besar bagi negara. Jumlah penduduk suatu wilayah atau negara, termasuk Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh menurut hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia yaitu pada tahun 1930 ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara adalah 60,7 juta jiwa. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia mengadakan sensus penduduk sebanyak enam kali yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010 dengan hasil sebagai berikut. Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa. Penduduk Indonesia hingga tahun 1971 mencapai 119.208.229 jiwa. Penduduk Indonesia hingga tahun 1980 mencapai 147.490.248 jiwa. Penduduk Indonesia hingga tahun 1990 mencapai 179.378.946 jiwa Penduduk Indonesia hingga tahun 2000 mencapai 205.132.458 jiwa. Penduduk Indonesia hingga tahun 2010 mencapai 237.556.363 jiwa. Jumlah Penduduk Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar atau berpenduduknya yang begitu banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang merupakan keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan pemutakhiran (updating) data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan ZULFIKAR ZAKARIA. NIM : 04315100 1

menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun. Untuk mengetahui jumlah penduduk beserta pertumbuhannya di Indonesia, serta perbedaannya pada masing-masing pulau, amati tabel jumlah penduduk dari beberapa pulau besar di Indonesia beserta perkembangannya dari waktu ke waktu pada tabel berikut! Pulau Besar Jumlah Penduduk 1971 1980 1990 1995 2000 2010 Sumatera 20.808.148 28.016.160 36.506.703 40.830.334 43.309.707 50.630.931 Jawa dan Madura 76.086.327 91.269.528 107.581.306 114.733.486121.352.608136.610.590 Kalimantan 5.154.774 6.723.086 9.099.874 10.470.843 11.331.558 13.787.831 Sulawesi 8.526.901 10.409.533 12.520.711 13.732.449 14.946.488 17.371.782 Bali & Nusatenggara 6.619.074 7.931.760 9.416.104 10.118.834 11.112.702 13.074.796 Maluku dan Papua 2.013.005 2.584.881 3.506.498 4.029.143 4.211.532 6.165.396 Total se-indonesia 119.208.229147.490.298179.378.946 194.754.808206.264.595237.641.326 Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa. Kenaikan dan prosentase kenaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No. Tahun Jumlah Penduduk Jumlah kenaikan/ penurunan (jiwa) Kenaikan/penurunan (persen) 1. 1971 119 208 229 22.189.400 22,87 2. 1980 147 490 298 28.282.069 23,72 3. 1990 179 378 946 31.888.648 21,62 4. 2000 206 264 595 26.885.649 14,97 5. 2010 237 641 326 31.376.731 15,21 Pertambahan rata-rata jumlah penduduk tiap 10 tahun 140.622.497/5 =28.124.499 98,39/5 = 19,68 Dari data di atas dapat menyimpulkan bahwa dari tahun 1971 sampai tahun 1980 jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun sebesar hampir 20%. ZULFIKAR ZAKARIA. NIM : 04315100 2

Salah satu sebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran. Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk (cacah jiwa) yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa tertentu ke dasawarsa berikutnya. Informasi tentang jumlah penduduk di suatu wilayah sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada semakin sempitnya kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat menimbulkan terjadinya kemiskinan. Permasalah kependudukan di Indonesia saat ini antara lain seperti di bawah ini. Permasalahan kependudukan di Indonesia dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut. Pertumbuhan penduduk Indonesia relatif masih tinggi. Cara mengatasinya : program Keluarga Berencana Kepadatan penduduk tidak merata. Kepadatan penduduk di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa, Bali, dan Madura. Cara mengatasinya : Program Transmigrasi Kualitas penduduk Indonesia masih relatif rendah. Tingkat pendidikan, relatif rendah dapat diatasi dengan 1) mencanangkan program Wajib belajar 9 tahun, 2) membangun gedunggedung sekolah baru di daerah-daerah, 3) pengembangan dan penyempurnaan kurikulum sekolah, 4) meningkatkan kualitas guru, 5) program orang tua asuh, 6) pemerataan pembangunan di bidang pendidikan ZULFIKAR ZAKARIA. NIM : 04315100 3

Tingkat kesehatan, relatif rendah Cara mengatasinya : 1) Pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan, 2) pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, 3) meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, 4) menciptakan lingkungan bersih dan sehat Rasio Angka beban ketergantungan Relatif tinggi. Angka ketergantungan adalah angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif. Cara mengatasinya : Program keluarga Berencana Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk adalah perubahan menyangkut jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya, maupun kemungkinan-kemungkinannya untuk waktu-waktu mendatang. Pertumbuhan penduduk terjadi karena pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami, sedangkan perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami. 1) Pertumbuhan penduduk alami Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan kematian dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhannya dinyatakan dalam perseribu. Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus: P = L M (P = Pertumbuhan penduduk, L = Lahir, dan M = Mati Contoh : jumlah bayi yang lahir 50, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan menggunakan rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampungmu adalah 50-20 perseribu, atau 30 perseribu atau 3%. 2) Pertumbuhan penduduk non alami Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungannya dapat digunakan rumus sebagai berikut: ZULFIKAR ZAKARIA. NIM : 04315100 4

P = I E (P = Pertumbuhan penduduk, I = Imigrasi, dan E = Emigrasi 3) Pertumbuhan penduduk total Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat digunakan rumus sebagai berikut: P = (L M ) + (I E) P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun L = jumlah kelahiran dalam satu tahun M = jumlah kematian dalam satu tahun I = Imigrasi E = Emigrasi Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu/setiap tahun. Istilah lain yang sering disetarakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Hanya saja untuk pertambahan penduduk biasanya dinyatakan besarannya dengan angka tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%). ZULFIKAR ZAKARIA. NIM : 04315100 5