BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Objek Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari IDX dan IICG, diketahui bahwa perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur dalam rentang tahun 2008-2010. Dipilihnya kelompok industri ini sebagai populasi dimaksudkan untuk menghindari bias yang disebabkan oleh efek industri (industrial effect), selain itu sektor manufaktur merupakan kelompok dengan jumlah emiten terbesar perusahaan dibandingkan dengan sektor lainnya. Sampel awal yang diperoleh berjumlah 193 perusahaan, namun setelah diseleksi berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka diperoleh sampel akhir sebanyak 10 perusahaan. Data keuangan diperoleh melalui laporan keuangan dan laporan tahunan dari perusahaan sampel selama tahun 2008-2010, sehingga dilakukan 30 observasi. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 2 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 3 PT. United Tractors Tbk UNTR 4 PT. Adhi Karya (Persero) Tbk ADHI 5 PT. Bakrieland Development Tbk ELTY 6 PT. Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA 7 PT. Bumi Resources Tbk BUMI 8 PT. Jasa Marga JSMR 9 PT. Panorama Transportasi (Persero) Tbk WEHA 10 PT. Jamsostek (Persero) Tbk JAMSOSTEK Sumber: Data IDX 2009 Variabel-variabel yang diteliti dari perusahaan sampel meliputi ROE sebagai variabel independen, EPS sebagai variabel dependen, serta indeks CSR dan proporsi kriteria yang ditentukan CGPI sebagai variabel moderat. B. Hasil Analisis Data 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil dari pengujian statistik deskriptif dari variabel EPS, ROE, CSR, dan CGPI dari tahun 2008-2010 disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 30.01 8.72 1.6467 1.92698 EPS 30.67 8723.86 757.5740 1640.82561 CSR 30.46.83.6520.08660 CGPI 30 68.71 89.10 80.8137 6.27320 Valid N (listwise) 30 Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2010 Dari hasil uji statistik deskriptif pada tabel diatas, didapatkan informasi sebagai berikut: Variabel ROE memiliki rentang nilai dari 0,01 hingga 8,72. Nilai terendah dimiliki oleh PT. Panorama Transportasi Tbk pada tahun 2010, sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Jamsostek (Persero) pada tahun 2008. Nilai rata-rata ROE menunjukkan nilai 1,6467. Sedangkan standar deviasi menunjukkan nilai 1,92698. Variabel EPS memiliki rentang nilai dari 0,67 hingga 8723,86. Nilai terendah dimiliki oleh PT. Panorama Transportasi Tbk pada tahun 2010, dan nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Jamsostek (Persero) pada tahun 2008. Nilai rata-rata EPS 757,5740 dan deviasi standarnya bernilai 1640,82561. EPS yang bernilai lebih dari 1 mempunyai arti bahwa perusahaan
menghasilkan earning dengan tingkat return yang sesuai dengan harga perolehan aset-asetnya. Variabel pengungkapan CSR memiliki rentang nilai dari 0,46 hingga 0,83. Rentang nilai terendah dimiliki oleh PT. Jasamarga (Persero) Tbk pada tahun 2010. Rentang nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2008. Nilai rata-rata dari variabel CSR 0,6520 dan deviasi standarnya bernilai 0,08660. Jika dilihat dari nilai ratarata variabel CSR, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata jumlah item yang diungkapkan oleh para emiten kurang lebih hanya 53 dari 78 item pengungkapan. Variabel yang ditentukan oleh Corporate Governance Perception Index (CGPI) memiliki rentang nilai dari 68,71 hingga 89,10. Rating CGPI cukup terpercaya terendah dimiliki oleh PT. Panorama Transportasi Tbk pada tahun 2008 dan rating tertinggi CGPI sangat terpercaya dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2010. Rata-rata CGPI tingkat kepercayaan menunjukkan angka 80,8137 dan deviasi standar 6,27320. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas mengggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Karena Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Hasil Uji Normalitas dapat dilihat dari tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Statistik Kolmogorov- Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a,,b Mean.0000000 Std. Deviation 7.72810253E2 Most Extreme Differences Absolute.124 Positive.083 Negative -.124 Kolmogorov-Smirnov Z.680 Asymp. Sig. (2-tailed).744 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010. Hasil uji normalitas pada tabel 4.3 terlihat bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,680 dan signifikan pada 0,744 hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi secara normal. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dari tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1935.020 786.675 2.460.021 ROE 191.271 28.957.867 6.605.000 CSR -877.675 552.290 -.179-1.589.124 CGPI -12.910 8.869 -.190-1.456.157 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010. Dari hasil Uji Glejser diperoleh nilai signifikansi dari ROE yaitu 0,000, CSR 0,124,dan CGPI 0,153. Apabila tingkat probabilitas signifikansi ROE, CSR, dan CGPI < 0,05, maka dapat dikatakan mengandung heteroskedastisitas, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual untuk ROE mengandung heteroskedastisitas sedangkan CSR dan CGPI tidak mengandung heteroskedastisitas. c. Hasil Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.882 a.778.753 816.17859 1.992 a. Predictors: (Constant), CGPI, CSR, ROE b. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010. Pengujian menggunakan uji Durbin Watson menunjukkan hasil pada tabel 4.5 sebagai berikut. Nilai DW sebesar 1,992, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%. Untuk jumlah sampel n = 30, nilai dl = 1,214 dan du = 1,650. Oleh karena nilai DW 1,992 > 1,650 dan < 2,350 (4 1,650), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. d. Hasil Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Hasil Uji Multikolinearitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 7682.304 2504.020 3.068.005 ROE 850.570 92.171.999 9.228.000.728 1.373 CSR -1521.440 1757.961 -.080 -.865.395.991 1.009 CGPI -90.744 28.229 -.347 -.003.732 1.365 3.215 a. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010. Hasil perhitungan Nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda a. Hasil Uji Model Hipotesis 1 (H1) 1) Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil Uji Signifikansi Simultan dapat dilihat dari tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji F ROE Terhadap EPS ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5.340E7 1 5.340E7 60.592.000 a Residual 2.468E7 28 881304.961 Total 7.808E7 29 a. Predictors: (Constant), ROE b. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010. Dari output hasil uji statistik F yang terdapat dalam tabel 4.7, dapat diperoleh nilai probabilitas (F hitung) sebesar 60,592 dan signifikan pada 0,000. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen (ROE) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya yaitu EPS. 2) Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual dapat dilihat dari tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji t ROE terhadap EPS Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -402.011 227.087-1.770.088 ROE 704.202 90.466.827 7.784.000 a. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010 Dari tabel 4.8 terlihat nilai t (t-hitung) dalam regresi menunjukkan pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. ROE memiliki t hitung sebesar 704,202 dengan signifikansi 0,000, berarti terdapat pengaruh ROE terhadap EPS. Jadi, dari hasil uji parsial ROE terhadap nilai perusahaan diketahui bahwa ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE yang berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan.
b. Hasil Uji Model Hipotesis 2 (H2) dengan Moderated Regression Analysis (MRA) 1) Hasil Uji Signifikansi Simultan F (Uji Statistik F) Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil Uji Signifikansi Simultan dapat dilihat dari tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F ROE dan CSR ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5.387E7 2 2.694E7 30.050.000 a Residual 2.420E7 27 896414.286 Total 7.808E7 29 a. Predictors: (Constant), CSR, ROE b. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010 Dari tabel diatas dapat disimpulkan Uji statistik F menghasilkan F hitung sebesar 30,050 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi < 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi EPS atau dapat dikatakan bahwa ROE dan CSR secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap EPS.
2) Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual dapat dilihat dari tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t ROE dan CSR Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 574.456 1363.130.421.677 ROE 697.948 91.644.820 7.616.000 CSR -1481.856 2039.237 -.078 -.727.474 a. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010 Dari tabel diatas bahwa dari kedua variabel yang dimasukkan dalam model regresi, hanya ada variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap EPS. Variabel ROE memberikan koefisien parameter 697,948 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan variabel CSR memberikan koefisien parameter -1481,856 dengan tingkat signifikansi 0,474, ternyata tidak signifikan karena nilai Sig. 0,474 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel CSR bukan merupakan variabel moderating yang tepat terhadap hubungan ROE dan EPS.
Jadi, dari hasil pengujian diketahui bahwa pengungkapan CSR tidak mempengaruhi hubungan antara profitabilitas dan nilai perusahaan. Terdapat indikasi bahwa para investor tidak perlu melihat pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan, karena terdapat jaminan yang tertera pada UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa perusahaan pasti melaksanakan CSR dan mengungkapkannya, karena apabila perusahaan tidak melaksanakan CSR, maka perusahaan akan terkena sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Hasil Uji Model Hipotesis 3 (H3) dengan Moderated Regression Analysis (MRA) 1) Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil Uji Signifikansi Simultan dapat dilihat dari tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik F ROE dan CGPI ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 6.026E7 2 3.013E7 45.653.000 a Residual 1.782E7 27 659955.201 Total 7.808E7 29 a. Predictors: (Constant), CGPI, ROE b. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Uji statistik F menghasilkan F hitung sebesar 45,653 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi < 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi EPS atau dapat dikatakan bahwa ROE dan CGPI secara bersama-sama berpengaruh terhadap EPS. 2) Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual dapat dilihat dari tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t ROE dan CGPI Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 6666.397 2201.533 3.028.005 ROE 856.702 91.470 1.006 9.366.000 CGPI -90.573 28.097 -.346-3.224.003 a. Dependent Variable: EPS Sumber: data diolah melaui SPSS 17, 2010 Dari tabel diatas bahwa kedua variabel yang dimasukkan dalam model regresi, seluruh variabel baik ROE maupun CGPI signifikan terhadap EPS. Variabel ROE memberikan koefisien parameter 856,702 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan variabel CGPI memberikan koefisien parameter -90,573 dengan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel CGPI merupakan variabel moderating. Jadi, hasil pengujian diketahui bahwa pengungkapan CGPI mempengaruhi hubungan antara profitabilitas dan nilai perusahaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seiring kenaikan Pemeringkatan CGPI, maka hubungan ROE dan EPS akan meningkat. Penerapan Good Corporate Governance ini secara ekonomis akan menjaga kelangsungan usaha, baik profitabilitas maupun pertumbuhannya. Dampak penerapan
good corporate governance, selain bisa menghilangkan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dan menciptakan serta mempercepat iklim berusaha yang lebih sehat, juga meningkatkan kepercayaan baik investor maupun kreditor. 4. Hasil Pengujian Hipotesis Dari model persamaan regresi yang digunakan, ada tiga hipotesis yang diuji, hasil perhitungan regresi ditunjukkan dalam Tabel 4.13 sebagai berikut. Hipotesis H1 H2 H3 Persamaan EPS= -402,011 + 704,202 ROE EPS= 574,456 + 697,948 ROE 1481,856 CSR EPS=6666,397+856,702 ROE 90,573 CGPI Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Regresi F Hitung Sig. T Hitung Sig Keputusan 60,592 0,000 7,784 0,000 DITERIMA 30,050 0,000-0,727 0,474 DITOLAK 45,653 0,000-3,224 0,003 DITERIMA