Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Penentuan konsentrasi pada penelitian pendahuluan dan penelitian inti

Lampiran 1 Prosedur pengukuran osmolaritas media dan osmolaritas cairan tubuh(hemolim) juvenil udang galah 1. Kabel disambungkan ke sumber listrik

Lampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

Lampiran 1. Pembuatan Media Bakteri (SWC dan TCBS).

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Metode Pengenceran Media Percobaan

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

II. METODELOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Lampiran 2. Prosedur Uji Kinerja Formula Surfaktan APG untuk Enhanced Water Flooding

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Vili Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

III. METODE PENELITIAN

METODE Bahan Lokasi dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian Rancangan penelitian Persiapan wadah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran A. Data Pengamatan Berat Testis Mencit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2012.

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik

III. Bahan dan Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

Transkripsi:

69 Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P7U2 P3U3 P6U1 P2U1 P5U2 P1U3 P2U3 P9U1 P6U3 P4U3 P8U3 FILTER P4U2 P1U1 P5U1 P9U2 P8U1 P7U1 PIPA INLET TANDON P4U1 P3U2 P6U2 P3U1 P2U1

70 Keterangan : P1U1 = Perlakuan 1 ulangan ke-1 P1U2 = Perlakuan 1 ulangan ke-2 P1U3 = Perlakuan 1 ulangan ke-3 P2U1 = Perlakuan 2 ulangan ke-1 P2U2 = Perlakuan 2 ulangan ke-2 P2U3 = Perlakuan 2 ulangan ke-3 P3U1 = Perlakuan 3 ulangan ke-1 P3U2 = Perlakuan 3 ulangan ke-2 P3U3 = Perlakuan 3 ulangan ke-3 P4U1 = Perlakuan 4 ulangan ke-1 P4U2 = Perlakuan 4 ulangan ke-2 P4U3 = Perlakuan 4 ulangan ke-3 P5U1 = Perlakuan 5 ulangan ke-1 P5U2 = Perlakuan 5 ulangan ke-2 P5U3 = Perlakuan 5 ulangan ke-3 P6U1 = Perlakuan 6 ulangan ke-1 P6U2 = Perlakuan 6 ulangan ke-2 P6U3 = Perlakuan 6 ulangan ke-3 P7U1 = Perlakuan 7 ulangan ke-1 P7U2 = Perlakuan 7 ulangan ke-2 P7U3 = Perlakuan 7 ulangan ke-3 P8U1 = Perlakuan 8 ulangan ke-1 P8U2 = Perlakuan 8 ulangan ke-2 P8U3 = Perlakuan 8 ulangan ke-3 P9U1 = Perlakuan 9 ulangan ke-1 P9U2 = Perlakuan 9 ulangan ke-2 P9U3 = Perlakuan 9 ulangan ke-3

71 Lampiran 2. Dokumentasi wadah penelitian A B

72 Lampiran 3. Prosedur Histologi Gonad 1. Sampel atau jaringan dimasukkan kedalam larutan fiksasi untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan dan mengawetkan jaringan. Larutan fiksatif. Fiksatif yang digunakan adalah buuin dan paraformaldehide 4 %. Sebelum perendaman dilakukan, jaringan gonad disayat-sayat terlebih dahulu dengan tujuan agar larutan fiksasif tersebut dapat masuk didalam jaringan secara merata. 2. Dehidrasi; Sampel dipindahkan secara bertahap kedalam alkohol 70%, 80%, 90% dan 95%, masing-masing selama 24 jam. Setelah itu, sampel dipindahkan kedalam alcohol 100% selama semalam. 3. Clearing; Sampel dipindahkan kedalam alcohol 100% baru selama 1 jam. Setelah itu dipindahkan dalam alcohol xyloi : paraffin (1:1) selama tiga perempat jam (didalam oven) pada suhu 65-70 o C. 4. Embedding; Sampel dipindahkan kedalam paraffin I, II dan paraffin III, masing-masing selama tigaperempat jam. 5. Blocking; Sampel dikeluarkan dari paraffin lalu dicetak dalam cetakan dan didiamkan selama semalam. 6. Pemotongan jaringan; Sampel dipotong setebal 5-6µm, selanjutnya potongan sampel diapungkan dalam air agar sampel jaringan terenggang. Dengan gelas benda yang bersih sampel jaringan diangkat dari air. 7. Pewarnaan jaringan; Setelah disayat maka dilakukan proses hidrasi. Gelas benda berisi berisi jaringan dimasukkan dalam xylol I, xylol II, alcohol 100%, 95%, 90%, 80% dan 70% masing-masing selama 3 menit. Setelah itu dicuci 2 kali. Selanjutnya diwarnai dengan hematoxylin selama tujuh menit, cuci dengan air, kemudian dicuci dengan cosin dan dicuci lagi dengan air selama beberapa detik. Setelah dicuci kembali dilakukan dehidrasi. Caranya yaitu memasukkan gelas benda yang berisi jaringan dalam alcohol 70%, 85%, 90%, 100%, xylol, masing-masing selama 2 menit.

73 8. Selanjutnya ditetesi dengan Canada balsam atau Entellan dan langsung ditutup dengan gelas tutup. Sampel dibiarkan semalaman agar kering dan tidak ada udara antara gelas tutup dan gelas benda. Selanjutnya sampel dapat diamati dibawah mikroskop.

74 Lampiran 4. Prosedur pengukuran gradien osmotik 1. Menyalakan main power (terletak dibelakang dekat kabel main power) 2. Posisi handle sampel di atas 3. Pemanasan alat selama 15-20 menit dengan indikasi lampu spontcryst result dan no cryst menyala secara bergantian. Tunggu sampai mati hanya lampu sampel yang menyala. 4. Zero set: a. Menyiapkan akuades dan masukkan ±50 µm dalam tabung sampel, masukkan ke sensor. b. Menekan tombol zero sampai keluar angka 0.000 c. Menurunkan handle sampel tunggu sampai display 0.000 dan lampu result menyala d. Mengangkat handle e. Membilas sensor dengan akuades dan bersihkan dengan tissue 5. Kalibrasi: a. Menyiapkan cairan standar kalibrasi dan masukkan ± 50 µm dalam tabung sampel dan masukkan ke sensor. b. Menekan tombol Cal sampai keluar angka 0.300 c. Menurunkan handle sampel tunggu sampai display 0.300 dan lampu result menyala d. Mengangkat handle e. Membilas sensor dengan menggunakan akuades dan bersihkan dengan tissue 6. Sampel: a. Menyiapkan cairan sampel dan masukkan ± 50 µm dalam tabung sampel dan masukkan ke sensor. b. Menekan tombol sampel c. Menurunkan handle sampel tunggu sampai pengukuran selesai dan lampu resultnya menyala d. Mengangkat handle e. Membilas sensor dengan menggunakan akuades 7. Setelah selesai melakukan pengukuran:

75 a. Membersihkan sensor menggunakan tissue yang dibasahi akuades b. Pada saat tidak digunakan sensor harus ditutup dengan tabung kososng (handle dalam posisi turun) c. Mematikan main power : OFF d. Mencabut aliran listrik dari pusat listrik.

76 Lampiran 5. Prosedur pengukuran kadar glukosa darah a. Darah ikan diambil dengan menggunakan injeksi yang telah diisi dengan cairan antikoagulan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah. b. Darah diambil dari pembuluh darah dibagian pangkal ekor kemudian dimasukkan darah tersebut kedalam tabung Ependroft c. Disentrifuise dengan kecepatan 12000 rpm selama 15 menit d. Setelah terbentuk lapisan-lapisan yang terdiri dari lapisan plasma yang jernih dibagian atas, kemudian diambil sebanyak 10 µl lapisan plasma dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi 1 ml reagen (glucose liquicolor) kemudian divortex agar homogen. e. Diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar kemudian baca nilai absorbannya pada spektrofotometer dengan λ 500 nm.

77 Lampiran 6. Diameter telur ikan nila pada perlakuan terbaik (H=100T 4 :10 ppt) dan control (H=0T 4: 10 ppt) selama pemeliharaan Diameter telur minggu ke-0 Perlakuan H (100T 4 :10 ppt Perlakuan G (0T 4 :10 ppt) Diameter telur minggu ke-2

78 Diameter telur minggu ke-4 Perlakuan H (100T 4 :10 ppt) Perlakuan G (0T 4 :10 ppt) Diameter telur minggu ke-6 Perlakuan H (100T 4 :10 ppt) Perlakuan G (0T 4 :10 ppt)

79 Diameter telur ikan nila minggu ke-8 Perlakuan H (100T 4 :10 ppt) Perlakuan G (0T 4 :10 ppt)

80 Lampiran 7. Osmolaritas tubuh dan media pemeliharaan ikan nila pada masingmasing perlakuan selama penelitian Perlakuan Osmol tubuh minggu ke- Rataan Osmol media 0 2 4 6 A (T0;S0 0,341 0,331 0,361 0,327 0,340 0,066 B (T0;S10) 0,343 0,37 0,349 0,377 0,365 0,208 C (T0;S20) 0,244 0,259 0,322 0,312 0,298 0,505 D (T50;S0) 0,341 0,223 0,213 0,235 0,224 0,066 E (T50;S10) 0,343 0,38 0,31 0,308 0,333 0,208 F (T50;S20) 0,343 0,244 0,28 0,259 0,261 0,505 G (T100;S0) 0,341 0,334 0,331 0,262 0,309 0,066 H (T100;S10) 0,343 0,275 0,344 0,401 0,340 0,208 I (T100;S20) 0,343 0,335 0,426 0,441 0,401 0,505

81 Lampiran 8. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan nilai HSI (%) ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Db JK Fhit F 0,05 Sum of Squares Corrected Model 5.786 a 8.723 7.174 1,92.000 Intercept 51.723 1 51.723 513.048.000 A (Tiroksin).359 2.179 1.779 2,48.197 B (Salinitas) 1.154 2.577 5.724* 3,26.012 A*B) 4.273 4 1.068 10.597* 2,11.000 Error 1.815 18.101 Total 59.324 27 Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 1 0 9 1.2744 100 9 1.3344 50 9 1.5433.105 Faktor B (Salinitas) Salinitas N Subset 1 2 20 9 1.1844 0 9 1.2989 10 Sig 9.454 1.6689 1.000

82 Lampiran 9. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan nilai diameter telur (mm) ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Db JK Fhit F 0,05 Sum of Squares Corrected Model.013 a 8.002.592 1,92.044 Intercept 61.593 1 61.593 23226.374.000 A (Tiroksin).002 2.001.362 2,48.825 B (Salinitas).009 2.005 1.715 3,26.006 A*B).002 4.000.146 2,11.216 Error.048 18.003.592 Total 61.653 27 Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 0 9 1.4989 50 9 1.5133 100 9 1.5189.446 Faktor B (Salinitas) Salinitas N Subset 20 9 1.4844 0 9 1.5222 10 9 1.5244.135

83 Lampiran 10. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan nilai GSI ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Db JK Fhit F 0,05 Sum of Squares Corrected Model 2.632 a 8.329 2.601 1,92.044 Intercept 112.404 1 112.404 888.67.000 A (Tiroksin).049 2.025.194 2,48.825 B (Salinitas) 1.771 2.885 6.999* 3,26.006 A*B).813 4.203 1.606 2,11.216 Error 2.277 18.126 Total 117.313 27 *menunjukkan berbeda nyata Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 0 9 1.9878 50 9 2.0411 100 9 2.0922.564 Faktor B (Salinitas) Salinitas N Subset 1 2 20 9 1.6989 0 9 2.1067 10 Sig 9 1.000 2.3156.229

84 Lampiran 11. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan nilai tingkat konsumsi oksigen (TKO) ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Db JK Fhit F 0,05 Sum of Squares Corrected Model.010 a 8.001 2.507 1,92.050 Intercept 2.296 1 2.296 4819.274.000 A (Tiroksin).002 2.001 2.169 2,48.143 B (Salinitas).007 2.004 7.442* 3,26.004 A*B).000 4 9.882E-5.207 2,11.931 Error.009 18.000 Total 2.314 27 *menunjukkan berbeda nyata Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 0 9.2803 50 9.2929 100 9.3017.064 Faktor B (Salinitas) Salinitas N Subset 1 2 0 9.2713 20 9.2926.2926 10 Sig 9.054.3110.090

85 Lampiran 12. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan nilai retensi protein (RL) ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Sum of Squares Db JK Fhit F 0,05 Corrected Model 12.797 a 8 1.600 12.233 1,92.001 Intercept 5788.163 1 5788.163 44263.288.000 A (Tiroksin) 8.158 2 4.079 31.192* 2,48.000 B (Salinitas) 3.405 2 1.702 13.019* 3,26.002 A*B) 1.235 4.309 2.361* 2,11.131 Error 1.177 9.131 Total 5802.137 18 Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 1 2 3 0 6 17.1217 50 6 17.9050 100 6 1.000 1.000 Faktor B (Salinitas) 18.7700 1.000 Salinitas N Subset 1 2 20 9 17.3267 0 9 18.1417 10 Sig 9 1.000 18.3283.395

86 Lampiran 13. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan nilai Retensi Lemak (RL) ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Sum of Squares Db JK Fhit F 0,05 Corrected Model 314.338 a 8 39.292 6.020 1,92.007 Intercept 5031.717 1 5031.717 770.926.000 A (Tiroksin) 298.818 2 149.409 22.891* 2,48.000 B (Salinitas) 2.727 2 1.364.209 3,26.815 A*B) 12.793 4 3.198.490 2,11.744 Error 58.742 9 6.527 Total 5404.796 18 Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 1 2 3 0 6 11.6733 50 6 16.8333 100 6 1.000 1.000 Faktor B (Salinitas) Tiroksin N Subset 0 6 16.2467 50 6 16.7117 100 6 17.2000.552 21.6517 1.000

87 Lampiran 14. Sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan pertumbuhan ikan nila setelah pemberian tiroksin dan dipelihara pada beberapa media salinitas. ANOVA SK Type III Db JK Fhit F 0,05 Sum of Squares Corrected Model.154 a 8.019.231 1,92.980 Intercept 14.564 1 14.564 174.543.000 A (Tiroksin).034 2.017.203 2,48.818 B (Salinitas).067 2.033.400 3,26.676 A*B).053 4.013.159 2,11.956 Error 1.502 18.083 Total 16.220 27 Faktor A (Tiroksin) Tiroksin N Subset 0 9.6844 50 9.7567 100 9.7622.596 Faktor B (Salinitas) Salinitas N Subset 0 9.6644 20 9.7633 10 9.7756.451