A. PENGERTIAN Hunt Jeniffer dan Mark Rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi tentang intervensi dan rencana keperawatan.

dokumen-dokumen yang mirip
2. Yura Diagnosa keperawatan adalah pernyataan/kesimpulan yang diambil dari pengkajian status kesehatan pasien/klien.

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

Titik Anggraeni KDK, Implementasi

Metodologi Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

BAB I PENDAHULUAN. urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

BAB II TINJAUAN TEORISTIS

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

Kendali Mutu Sebagai Proses

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

yang dihadapi saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. i. Memberikan tugas kepada peserta didik dalam bentuk laporan kegiatan sekaligus

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

1. Bab II Landasan Teori

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET PASIEN

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

PHARMACEUTICAL CARE. DALAM PRAKTEK PROFESI KEFARMASIAN di KOMUNITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan konsep multidisiplin.

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

PEDOMAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

International Council of Nurses (1965), perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

PENDAHULUAN TUJUAN PROSES EVALUASI. Mengukur pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

Peran, Fungsi, Tugas perawat dalam Pengembangan Sistem Pelayanan Kesehatan. Rahmad Gurusinga

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universita Sumatera Utara

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

Keperawatan adalah Ilmu dan kiat yang berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya, dan spiritual individu (Doengoes,2000)

Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun. 1992, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong dan memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGANTAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MASLOW. 02/02/2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

Manajemen Kesehatan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

METODE BIMBINGAN KLINIK

SEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

HAND OUT OBJEKTIF PERILAKU SISWA SUMBER PUSTAKA PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus selama 24 jam kepada pasien (Simamora, 2013). Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat

By. Lufthiani, S.Kep, Ns

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

BAB I. Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS) SIKAP

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) / PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT PPK

Transkripsi:

A. PENGERTIAN Hunt Jeniffer dan Mark Rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi tentang intervensi dan rencana keperawatan. Mayer Rencana asuhan keperawatan adalah pengkajian dan pengidentifikasian masalah yang sistematis, penentuan tujuan, serta strategi pelaksanaan pemecahan masalah. Pusdiklat DJJ Keperawatan Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Lu Verne RN. M. dkk Rencana pelayanan keperawatan adlah tindakan yang dilakukan ketikan memberikan pelayanan keperawatan kepada seseorang. Zaidin Ali Perencanaan keperawatan adlah perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisa pengkajian agar maslah kesehatan dan keperawatan pasien dapat diatasi. B. TUJUAN PERENCANAAN Tujuan rencana keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan administratif dan tujuan klinik(carpenito, 2000) 1. Tujuan administratif a. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok. 1

b. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi kesehatan yang lain. c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan. d. Untuk menyediakan klriteria klasifikasi klien. 2. Tujuan klinik a. Menyediakan suatu pedoman penulisan. b. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan. c. Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan. d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan. C. LANGKAH- LANGKAH PERENCANAAN Langkah dalam rencana asuhan keperawatan adalah : menentukan proritas, menetapkan tujuan, menentukan kriteria hasil, 1. Menentukan prioritas Dalam menentukan perencanaan perlu disusun suatu sistem untuk menentukan diagnosa yang akan diambil pertama kali. Salah satu sistem yang bisa digunakan adalah hirarki kebutuhan manusia (Lyer et al., 1996) Dengan mengidentifikasi prioritas kelompok diagnosa keperawatan dan masalah kolaburatif, perawat dapat memprioritaskan peralatan yang diperlukan. Perbedaan antara prioritas diagnosa dan diagnosa yang penting menurut Capernito(2000) adalah : a. Prioritas diagnosa adalah diagnosa keperawatan atau maslah keperawatan, jiak tidak diatasi saat ini, akan berdampak buruk terhadap keadaan fungsi dan status kesehatan. 2

b. Diagnosa yang terpenting adalah diagnosa keperawatan atau masalah kolaburatif dimana intervensi dapat ditunda utnuk beberapa saat tanpa bedampak terhadap status fungsi kesehatan. Beberapa hirarki yang bisa digunakan untuk menentukan prioritas perencanaan adalah : 1) Hirarki Maslow Maslow(1943) menjelaskan kebuthan manusia dibagi menjadi lima tahapan yaitu : a. Fisiologis b. Rasa aman dan nyaman c. Sosial d. Harga diri e. Aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis biasanya menjadi prioritas utama bagi klien dibanding kebutuhan yang lain. 2) Hirarki Kalish Kalish(1983) lebih jauh menjelaskan kebutuhan maslow dengan berbagai macam perkembangan, yaitu : a. Kebutuhan bertahan hidup : makanan, udara, air, suhu, istirahat, eliminasi, penghindaran nyeri. b. Kebutuhan stimuli : seks, aktivitas, eksplorasi, manipulasi, kesenangan baru. c. Kebutuhan keamanan : keselamatan, keamanan, kedekatan. d. Mencintai, memiliki, kedekatan e. Penghargaan, harga diri. f. Aktualisasi diri. 2. Menetapkan tujuan Tujuan perawatan merupakan pedoman yang luas/umum dimana pasien diharapkan mengalami kemajuan dalam berespon terhadap tindakan. 3

Tujuan dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang mengidentifikasi arah keseluruhan atau hasil akhir perawatan. Tujuan ini tidak tercapai sebelum pemulangan. Tujuan jangka panjang memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien dan/atau orang lain. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu yang lama, biasanya lebih dari satu minggu atau satu bulan. Kriteria hasil dalam tujuan jangka panjang ditujukan pada unsur problem/masalah dalam diagnosa keperawatan.misalnya : pasien mampu mempertahankan kontrol kadar gula darah satu kali dalam satu minggu selama dua bulan pertama pasca perawatan di rumah sakit. 2) Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang harus dicapai sebelum pemulangan. Misalnya : rasa nyeri pasien berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam. tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu yang singkat, biasanya kurang dari satu minggu. Tujuan jangka pendek ditujukan pada unsure/s(etiologi, tanda dan gejala) dalam diagnosa keperawatan aktual/resiko. 3. Menentukan kriteria hasil Tujuan kilen dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat. Menurut Alfaro(1994), tujuan klien merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga, atau kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan diberikan. Tujuan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat. 4

Kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan klien yagn dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan yang mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosa keperawatan dan masalah kolaburatif. Menurut Gordon(1994), komponen kriteria hasil yang penting dalam kriteria hasil adalah apakah intervensi keperawatan dapat dicapai. Pedoman penulisan kriteria hasil : a. Berfokus pada klien Kriteria hail ditujukan pada klien yag harus menunjukan apa yang akan dilakukan lien, kapan, dan sejauh mana tindakan akan bisa dilaksanakan S : Spesifik(tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda) M : Measurable(harus dapat diukur, dilihat, didengar, diraba, dirasakan dan dibau) A : Tujuan harus dapat dicapai (Achievable) R : tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Reasonable) T : time(batasan waktu/tujuan keperawatan) b. Singkat dan jelas. Menggunakan kata-kata yang singkat dan jelas sehingga akan memudahkan perawat untuk mengidentifikasikan tujuan dan rencana tindakan. c. Dapat diobservasi dan diukur utnuk menentukan keberhasilan atau kegagalan. Tujuan yang dapat diobservasi dan diukur meliputi pertanyaan apa dan sejauh mana.contoh kata kerja yang bisa diukur meliputi ; menyatkan, melaksanakan, mengidentifikasi, adnaya penurunan dalam., adanya peningkatan pada., tidak adanya. Contoh kata kerja yang tidak dapat diukur melalui penglihatan dan suara adalah : menerima, mengetahui, menghargai dan memahami. 5

d. Ada batas waktunya. e. Realistik. Kriteria hasil harus dapat dicapai sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia, meliputi : biaya, peralatan, fasilitas, tingkat pengetahuan, affek emosi dan kondisi fisik. Jumlah staf perawat harus menjadi satu pertimbangan dalam penyusunan tujuan dan kriteria hasil. f. Ditentukan oleh perawat dan klien. setelah menentukan diagnosa keperawatan yang ditentukan, perlu dilakukan diskusi antara perawat dan klien untuk menentukan kriteria hasil dan rencana tindakan utnuk memvalidasi. Penulisan kriteria hasil mencakup semua respon manusia, meliputi : kornitif(pengetahuan), afektif(emosi dan perasaan), psikomotor dan perubahan fungsi tubuh(keadaan umum dan fungsi tubuh serta gejala) 4. Menentukan rencana tindakan Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil. Rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang diperlukan untuk membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan. Bulecheck & McCloskey (1989) menyatakan bahwa intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat. Tindakan tersebut meliputi tindakan independen keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan, tindakan medis berdasarkan diagnosa medis dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar fungsi kesehatan kepada klien yang tidak dapat melakukannya. 1) Diagnosa keperawatan aktual, intervensi ditujukan untuk : Mengurangi atau membatasi faktor penyebab dan masalah. Meningkatkan status kesehatan klien. Memonitor status kesehatan. 6

2) Diagnosa keperawatan risiko tinggi, intervensi ditujukan untuk : Mengurangi dan membatasi faktor resiko Mencegah maslah yang akan timbul Memonitor terjadinya masalah. 3) Diagnosa keperawatan kemungkinan, intervensi ditujukan pada : Pengkajian aktifitas untuk menyusun diagnosa keperawatan dam masalah kolaburasi. Memonitor aktifitas untuk mengevaluasi status fisiologi tertentu. Rencana tindakan keperawatan. Tindakan medis, berhubungan dengan respon dari tindakan medis. Aktifitas fungsi kesehatan sehari-hari yang mungkin tidak berpengaruh terhadap diagnosa keperawatan atau medis tetapi telah dilakukan oleh perawat kepada klien yang tidak dapat melaksanakan kebutuhannya. Aktifitas untuk mengevaluasi dampak dan tindakan keperawatan dan medis 4) Diagnosa keperawatan kolaburatif, intervensi ditujukan pada : Memonitor perubahan status kesehatan. Mengelola perubahan status kesehatan terhadap intervensi keperawatan dan medis. Mengevaluasi respon. Komponen rencana tindakan keperawatan Komponen tesebut dibawah ini harus diperhatikan untuk menghindari kerancuan dalam rencana tindakan. Komponen tersebut adalah : a. waktu. Semua rencana keperawatan harus diberi waktu untuk mengidentifikasikan tanggal dilaksanakan, misalnya : 7

pertahankan tungkai kanan tetap dalam posisi istirahat selama 24 jam b. Menggunakan kata kerja Semua rencana tindakan keperawatan secara jelas menjabarkan setiap kegiatan, misalnya : lakukan kompres dingin selama 20 menit. c. Fokus pada pertanyaan Spesifik pada pertanyaan who, what, where, when, which, and how.. : siapa, apa, dimana, kapan, yang mana, dan bagaimana. Karakteristik rencana tindakan keperawatan : a. Konsisten dengan rencana tindakan. b. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah(rasional) c. Berdasarkan situasi individu klien. d. Digunakan untuk menciptakan suatu situasi yang aman dan terapeutik. e. Menciptakan suatu situasi pengajaran. f. Menggunakan saran yang sesuai(ana, 1973) 5. Perencanaan Pulang Perawat juga harus mempertimbangkan kebutuhan yang akan datang bagi pasien, khususnya pemulangan dari fasilitas perawatan kesehatan. Perencanaan pulang/discharge planning dimulai/direncanakan disaat pasien memasuki tatanan perawatan kesehatan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan kesinambungan perawatan dan untuk menentukan tempat pemulangan yang diantisipasi, misalnya rumah atau fasilitas keperawatan yang terlatih. Perawat bertanggung jawab untuk : a. merencanakan kesinambungan perawatan antara personal keperawatan antara pelayanan dalam tatanan keperawatan dan antara tatanan keperawatan dan komunitas. 8

b. Memulai rujukan ke pelayanan komunitas lainnya dan memberikan arahan yang diperlukan bagi pasien/keluarga yang sedang belajar utnuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan keadaan sehat. 6. Dokumentasi Dokumentasi rencana tindakan keperawatan merupakan penulisan encana tindakan keperawatan dalam suatu bentuk yang bervariasi guna mempromosikan perawatan yang meliputi : perawatan individu, perawatan yang kontinyu, komunikasi, dan evaluasi(bower, 1982) Karakteristik dokumentasi rencana keperawatan adalah : 1) Ditulis oleh perawat Rencana tindakan keperawatan disusun dan ditulis oleh perawat profesional yang mempunyai dasar pendidikan yang memadai. 2) Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan pasien. Setelah kontak pertama kali dengan pasien/pengkajian merupakan waktu yang tepat dilakukan dokumentasi diagnosa aktual atau resiko, kriteria hasil dan rencana tindakan. 3) Diletakkan di tempat yang strategis(mudah didapatkan). Bisa diletakkan dicatatan medis klien, di tempat tidur atau di kantor perawat. Hal ini darus dilakukan karena rencana tindakan ini disediakan untuk semua tenaga kesehatan yagn ada. 4) Informasi yang baru. Semua komponen rencana tindakan harus selalu diperbaharui. Hal ini ditujukan agar waktu perawat bisa dipergunakan secara efektif. 9