BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting yang memberikan kemungkinan hidup, perkembangan dan memperlancar

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB 1 PENDAHULUAN. telah menempatkan dokter dalam peran sebagai pelaku ekonomi, yakni sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan mutu layanan kesehatan atau Quality Assurance in Healthcare

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mutu layanan. Salah satu

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM PELAPORAN REKAM MEDIS DI KLINIK ASRI MEDICAL CENTER

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama, utamanya mendapatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang tidak periodik. Ada yang harus diperbaharui (updated) yang perlu

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam. manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Perihal : Proposal Penawaran Sistem Informasi Rumah Sakit/Klinik (SIMKES) GRATIS

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan R.I Nomor 983/MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit berusaha untuk memenuhinya. Rumah sakit adalah bagian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari berbagai pihak di kalangan masyarakat. Tuntutan masyarakat semakin tinggi sejalan dengan perkembangan IPTEK dan modernisasi saat ini. Hal ini merupakan tantangan sekaligus beban yang tidak ringan bagi pemerintah saat ini, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang ditindaklanjuti dengan PP No 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum (BLU). Pemerintah mencari solusi dan berupaya agar institusi pelayanan publik bisa berkinerja tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini, sehingga mutu pelayanan publik dapat ditingkatkan mendekati harapan pengguna jasa. Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan publik yang kompleks serta memerlukan adanya pertukaran informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Manajemen dalam mengandalkan informasi secara intensif memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan yang dapat digunakan sebagai sarana strategik untuk memberikan pelayanan yang berorentasi pada kepuasan pasien. Untuk itu, rumah sakit sebagai institusi publik memerlukan suatu pola atau sistem yang dapat dengan mudah membantu pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi. Rumah sakit umum (RSU) dr. Slamet Garut merupakan satu dari rumah sakit pemerintah yang berstatus BLU. Pelayanan kesehatan di RSU dr. Slamet Garut pada saat ini dirasakan peningkatannya. Hal ini tentunya mempunyai

2 implikasi terhadap penyajian informasi bagi para pengguna jasa rumah sakit tersebut. Tabel 1.1 berikut memberikan gambaran jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap dalam lima tahun terakhir. Tabel 1. 1 Data Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap TAHUN 2003-2007 NO KATEGORI TAHUN 2003 2004 2005 2006 2007 1 Rawat Jalan Umum 61207 63888 59667 65948 72643 ASKES 33796 41838 50744 62067 68274 Presentase ASKES 35,57 39,57 45,96 48,48 48,45 2 Rawat Inap Umum 9784 13024 15451 17769 19646 ASKES 2023 2138 2487 2860 3146 Presentase ASKES 17,13 14,10 13,86 13,86 13,80 Sumber : Bag. Umum BP RSU dr. Slamet Garut (2008) Tabel 1.1 menjelaskan peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat jalan maupun rawat inap di RSU Dr. Slamet Garut mengalami kenaikan yang cukup signifikan baik itu pada pelayanan pasien kategori Umum maupun ASKES. Hal ini dapat ditunjukkan salah satunya adalah dengan perbandingan pencapaian jumlah pasien yang berkunjung terdapat peningkatan yaitu antara 7% 10% per tahun. Sejalan dengan banyaknya kunjungan, maka proses-proses transaksi pelayanan seperti proses penangkapan data dan proses pengambilan dokumen rekam medis untuk mengambil informasi guna pelayanan medis berkelanjutan serta pembuatan laporan poliklinik rawat jalan semakin komplek. Instalasi Rawat Jalan merupakan salah satu instalasi pelayanan kesehatan langsung pada pasien meliputi kegiatan registrasi pasien, kasir rawat jalan, serta poliklinik dimana informasi medis hasil anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan

3 fisik, laboratorium, rontgen, diaganosa, terapi, perjalanan penyakit dan tindakan poliklinik mulai diperoleh. Pada sebuah rumah sakit, pelayanan rawat jalan (occupatient) adalah unit yang cukup strategis karena dikaitkan dengan fungsi pelayanannya sebagai salah satu pintu masuk para pengguna jasa layanan yang ada di rumah sakit tersebut. Sebagian besar pasien ke unit rawat jalan memerlukan pelayanan lain seperti apotik dan rawat inap sehingga tidak berlebihan jika dikatakan unit rawat jalan merupakan etalase dari mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. Snook (1992) mengemukakan bahwa kebanyakan rumah sakit dewasa ini lebih menguntungkan upaya perawatan pasien pada unit rawat jalan disebabkan kemajuan teknologi kedokteran, tuntutan pasien, segi keamanan, komplikasi penyakit, manfaat efisiensi, biaya pihak ketiga (asuransi) kesesuaiannya akan berdampak pada efisiensi pelayanan rawat jalan dan peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat jalan. Laporan dari Amerika tahun 1999 menyatakan bahwa 26,4% seluruh pendapatan rumah sakit adalah berasal dari pelayanan unit rawat jalan. Kenyataan tersebut menuntut manajemen rumah sakit untuk lebih memperhatikan dan memfokuskan pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada bagi peningkatan kualitas pelayanan yang baik pada unit rawat jalan sehingga baik langsung maupun tidak langsung akan menambah daya saing rumah sakit secara keseluruhan. RSU dr. Slamet Garut dalam memberikan pelayanan kepada pasien telah menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang berbasis komputer

4 sejak tahun 2007. Sesuai dengan kebutuhan yang ada pada mekanisme pelayanan dan tuntutan pengembangan SIM RS di RSU dr. Slamet dikembangkan 14 modul bagi tiap unit fungsional namun salah satu unit yang menjadi prioritas dan telah terkait dalam sistem informasi manajemen adalah modul pada instalasi rawat jalan. Tabel 1.2 Berikut menggambarkan ada tidaknya sistem informasi berbasis komputer di tiap unit rawat jalan Tabel 1. 2 Gambaran Penggunaan Sistem Informasi di Rawat Jalan RSU dr. Slamet NO Poliklinik Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. Sp. Penyakit Dalam Ada 2. Sp. Anak Ada 3. Spesialis Bedah Ada 4. Spesialis Obsgym Tidak Ada 5. Spesialis THT Tidak Ada 6. Spesialis Mata Tidak Ada 7. Sp. Kulit & Kelamin Ada 8. Sp. Jiwa Ada 9. Sp. Syaraf Tidak Ada 10. Gigi dan Mulut Tidak Ada 11. Kel. Berencana Tidak Ada 12. Imunisasi Tidak Ada 13. Orthopedi Tidak Ada 14. Psikologi Tidak Ada 15. Gizi Ada 16. Intan/VIP Tidak Ada Sumber: Data Hasil Observasi Dari data tersebut di atas dapat digambarkan bahwa proses pengembangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut ini belum berjalan seluruhnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gambaran bahwa dari ke 16 poliklinik yang ada di RSU dr. Slamet Garut, hanya sekitar 6 poliklinik yang telah memanfaatkan sistem informasi. Implikasinya,

5 sebagian informasi dari poliklinik masih diproses dengan sistem manual dan semi manual sehingga kegiatan penyediaan data yang akan diproses mengalami keterlambatan. Berkaitan dengan proses-proses sistem informasi pada unit rawat jalan di RSU dr. Slamet Garut saat ini seperti pengambilan kembali dokumen serta pengambilan informasi di dalamnya yang berlanjut pada penambahan catatan secara manual maupun semi manual, redudansi data, kurangnya koordinasi, dan tidak adanya standard perekaman data yang merupakan ciri yang ditimbulkan oleh sistem pengelolaan data konvensional. Kondisi ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1. Relatif lamanya pengambilan dokumen rekam medis. 2. Mudah rusaknya dokumen karena kontak manual saat pengambilan dan penambahan pencatatan. 3. Bentuk catatan manual sebagai informasi dalam pengambilan keputusan medik kurang rapi dan jelas untuk dibaca dibanding catatan secara elektronik. 4. Proses pembuatan laporan yang menurut petugas poliklinik terasa menambah beban kerja serta inefisiensi kertas kerja dan tempat dokumen. Indikasi tersebut tentunya menunjukkan bahwa untuk menangani kompleksitas pada layanan rawat jalan ini diperlukan suatu sistem pengelolaan informasi dengan pemanfaatan teknologi tinggi sehingga aktivitas pada rawat jalan bisa berjalan efektif.

6 Menurut Sabarguna, Boy (2005:15), hal-hal penting yang harus diperhatikan mengenai peningkatan kualitas pelayanan rawat jalan ini meliputi: 1. Manajemen para dokter 2. Prosedur pelayanan pasien 3. Pola penjadwalan pelayanan 4. Pencatatan dan pelaporan 5. Sistem Pembayaran Berdasarkan pendapat tersebut, sistem informasi yang terkait erat dalam pelayanan rawat jalan ini biasanya secara umum adalah Billing sistem dan Costumer Service, sumber daya, dan pemeliharaan, tidak ketinggalan adanya rekam medis. Dengan demikian, diperlukan sebuah sistem informasi yang handal yang dapat memberikan kemudahan dalam akses proses dan analisis sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan operasional rawat jalan yang bersangkutan. Adapun rincian aktifitas pada kategori utama pelayanan rumah sakit unit rawat jalan RSU dr. Slamet Garut ditampilkan dalam table 1.3 berikut ini. Tren rata-rata dilihat dari kunjungan pasien ke setiap unit pelayanan sebagai berikut: Tabel 1. 3 Aktivitas Pelayanan Klinik Rawat Jalan RSU dr. Slamet Garut Tahun 2003-2007 NO Poliklinik 2003 2004 2005 2006 2007 %Trend kenaikan per tahun 17. Sp. Penyakit 22750 26620 30381 33303 29259 11.79 Dalam 18. Sp. Anak 10028 11186 9293 16205 14768 7.71 19. Spesialis 18015 9504 7371 7314 11004 0.67 Bedah 20. Sp. Obsgym 7847 7280 5941 6306 7230 77.43 21. Spesialis THT 5948 6860 5330 7631 9692 13.87 22. Spesialis Mata 8761 7016 6653 7660 9278 0.93

7 NO Poliklinik 2003 2004 2005 2006 2007 %Trend kenaikan per tahun 23. Sp. Kulit & 8770 8823 8955 10494 13355 9.93 Kelamin 24. Sp. Jiwa 1645 1802 1827 1911 2143 8.73 25. Sp. Syaraf 10326 10624 11713 14610 16151 12.18 26. Gigi dan 3268 3144 4913 3640 3897 4.51 Mulut 27. Kel. Beren 1206 1097 1005 3702 1576 3.76 cana 28. Imunisasi 3767 3607 2734 3201 4379 2.11 29. Orthopedi 1263 1808 1571 1876 2570 17.92 30. Psikologi 116 140 333 448 434 144.10 31. Gizi 79 170 154 135 127 178.07 32. Gawat darurat 11624 12616 13006 16273 18813 7.62 33. Jmlh Kunjungan 118197 112297 11118 0 13541 7 14592 6 34. Rata-rata kunj. Poly/hari 394 312 309 411 400 Sumber : Bag. Rekam Medik (Medical Record) RSU dr. Slamet Garut (2008). Dari Tabel 1.2 jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada poliklinik dengan rata-rata tiap hari pada tiga bulan tersebut kurang lebih 300 pasien tiap hari. Dengan banyaknya kunjungan, maka proses-proses transaksi pelayanan seperti proses penangkapan data dan proses pengambilan dokumen rekam medis untuk mengambil informasi guna pelayanan medis berkelanjutan serta pembuatan laporan poliklinik rawat jalan semakin komplek. Semakin kompleknya proses di atas akan sulit terpenuhi apabila dilakukan secara manual, sehingga diperlukan sistem pengolahan data secara elektronik untuk mendukung proses-proses transaksi dalam sistem informasi poliklinik rawat jalan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara dengan penanggung jawab SIMRS di RSU dr. Slamet Garut yaitu Bapak Drs. Evi Anshori, M.Si. (2008), ditemukan beberapa masalah yang muncul dalam proses pelaksanaan

8 sistem informasi manajemen rumah sakit khususnya pada unit rawat jalan RSU dr. Slamet Garut bahwa belum dilakukan atau belum terpenuhinya beberapa komponen dalam sebagian tahap pengembangan sistem informasinya. Beberapa tahap yang belum terpenuhi tersebut berhubungan dengan dokumentasi yang menyimpan informasi perkembangan dan kendala yang dihadapi pada tiap tahap pengembangan; dokumentasi mengenai pelatihan dan penanganan kesalahan; serta mengenai organisasi pengelola sistem informasi. Adanya perubahan besar-besaran (restrukturisasi) yang dilakukan RSU dr. Slamet Garut terhadap pengembangan IT (Information Technologi) organisasi, yang semula menginput data secara manual hingga akhirnya menggunakan sistem komputerisasi merupakan salah satu upaya dari pihak manajemen RSU dr. Slamet Garut dalam meningkatkan kualitas layanan penyajian informasi dengan fungsi yang maksimal dan mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. Pada kenyataannya penyajian informasi yang melimpah dapat menimbulkan permasalahan bahwa tidak sedikit waktu dan tenaga manajemen yang digunakan untuk menyeleksi informasi apa saja yang benar-benar diperlukan dan tidak adanya jaminan bahwa informasi yang diterima itu bermutu tinggi. Perkembangan teknologi informatika komputer memberikan sumbangan antara lain efisiensi karena prosedur pengolahan dan penyajian informasi secara otomatik, akses terhadap informasi secara cepat dan akurat dapat mengurangi resiko kegagalan dalam manajemen kasus yang dirawat di Rumah Sakit khususnya rawat jalan, adanya umpan balik dari informasi manajerial untuk

9 perbaikan proses pelayanan secara optimal dapat menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan melalui pelayanan yang cepat dan terandalkan. Penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi rawat jalan di RSU dr. Slamet ini dengan fungsi yang maksimal dan sesuai dengan harapan atau tujuan dari pengembangan sistem informasi dengan menguraikan hubungan dari input-proses-output (model sistem standar) berdasarkan masing-masing fungsi pada aktivitas sistem informasi rawat jalan ini. Dengan demikian, dapat diperhatikan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam uji coba sistem dan untuk selanjutnya dalam kegiatan peningkatan kualitas, dapat diterapkan tahaptahap kegiatan yang dapat membantu pengumpulan informasi mengenai perkembangan atau kendala yang dialami dalam proses pengembangan sistem informasinya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam bentuk skripsi yang berjudul: Analisis Sistem Informasi Rawat Jalan pada Badan Pengelola RSU dr. Slamet Garut. B. Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian Nur Tanjung (2007:25) menyatakan bahwa: Mengidentifikasi masalah tidak lain menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis mengidentifikasi masalah yang timbul. Hal ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas.

10 Kajian Sistem Informasi Manajemen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan IPO (Input-Proses-Output). Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk menyediakan penjelasan dari input yang harus digunakan dan menghasilkan output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem. Melalui pendekatan ini, akan digambarkan bagaimana sistem menyajikan suatu informasi dengan menguraikan hubungan input-prosesoutput dari masing-masing fungsi atau modul. Adapun pokok penting dari kegiatan analisis sistem rawat jalan ini adalah mengetahui permasalahan dengan jelas yang mungkin terjadi pada aktivitas sistem yakni input data, proses pengolahan data, maupun output hasil pengolahan data. Dengan demikian dapat ditentukan apa yang perlu dipertimbangkan dalam upaya pemanfaatan sistem informasi dengan fungsi yang maksimal. Hal ini dilakukan untuk kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah dan pengarahan yang terjadi pada kegiatankegiatan dalam uji coba sistem, kegiatan peningkatan kualitas, sehingga dapat diterapkan tahap-tahap kegiatan yang dapat membantu pengumpulan informasi mengenai perkembangan atau kendala yang dialami dalam pemanfaatan sistem informasi, untuk kemudian dapat digunakan untuk kegiatan analisis, memperbaiki persepsi operator melalui pelatihan serta mempertimbangkan pengorganisasian pengelolaan informasi dengan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut. Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dideskripsikan di atas dengan menggunakan pendekatan tersebut, maka masalah dalam penelitian

11 ini dirumuskan dalam pertanyaan, yaitu Bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Unit Rawat Jalan RSU dr. Slamet Garut berdasarkan pendekatan model IPO (Input Proses Output)? Adapun submasalah berdasarkan rumusan masalah tersebut diuraikan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana Input (masukan) Sistem Informasi Rawat Jalan di RSU dr. Slamet Garut yang meliputi : a. Formulir atau dokumen dasar yang digunakan? b. Pengumpulan keaktualan Data? 2. Bagaimana Proses pengolahan data pada Sistem Informasi Rawat Jalan di RSU dr. Slamet Garut yang meliputi aspek : a. Langkah kerja sistem? b. Identifikasi pengguna sistem? c. Teknologi yang digunakan? 3. Bagaimana Output yang dihasilkan Sistem Informasi Rawat Jalan di RSU dr. Slamet Garut yang meliputi aspek: a. Jenis informasi yang dihasilkan? b. Distribusi informasi (output) yang dihasilkan? 4. Apa saja permasalahan yang muncul sebagai implikasi penerapan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan yang dihadapi saat ini? 5. Bagaimana solusi dari permasalahan yang muncul dalam proses implementasi sistem informasi pelayanan medis rawat jalan di poliklinik rawat jalan RSU dr. Slamet Garut berbasis komputer?

12 C. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Penelitian yang dilakukan penulis ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai penggunaan sistem informasi manajemen dan untuk mengetahui peranan sistem informasi rawat jalan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan jasa rumah sakit sebagai institusi pelayanan publik berdasarkan model sistem IPO (Input-Proses-Output). Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 2. Tujuan 1. Mengetahui input sistem informasi rawat jalan pada RSU dr. Slamet Garut yang sedang berjalan. 2. Mengetahui process pengolahan data pada sistem informasi rawat jalan pada RSU dr. Slamet Garut yang sedang berjalan. 3. Mengetahui output sistem informasi rawat jalan pada RSU dr. Slamet Garut yang sedang berjalan. 4. Mengetahui masalah-masalah sistem informasi pelayanan medis rawat jalan yang dihadapi saat ini (input, proses, output). 5. Memperoleh solusi dari permasalahan yang muncul dalam proses implementasi sistem informasi pelayanan medis rawat jalan di poliklinik rawat jalan RSU dr. Slamet Garut. D. Kegunaan Penelitian Nur Tanjung (2007:31) menyatakan bahwa uraian kegunaan penelitian merupakan suatu harapan berkaitan dengan hasil penelitian praktis dan

13 teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi: 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian yang lebih komprehensif dan pengembangan ilmu sistem informasi manajemen, khususnya mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit pada unit rawat jalan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pelayanan jasa kesehatan. 2. Kegunaan Praktis Bagi organisasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sistem informasi manajemen pada BP RSU dr. Slamet Garut. Apabila sistem yang dirasakan tidak lagi dapat mendukung kondisi organisasi dalam pertumbuhan yang semakin pesat, organisasi yang bersangkutan dapat mengadakan perbaikan menuju sistem pengendalian yang lebih baik. Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran (brainstorming) untuk dijadikan bahan kajian lebih lanjut lagidi masa yang akan datang.