/Pusk- Bal/TB/VIII/2015. Tanggal Terbit

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian. Tujuan. b. Persiapan pasien - c. Pelaksanaan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM TB PARU. Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

LatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien. Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

2.1. Supervisi ke unit pelayanan penanggulangan TBC termasuk Laboratorium Membuat Lembar Kerja Proyek, termasuk biaya operasional X X X

S T O P T U B E R K U L O S I S

Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyebab Tuberkulosis. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni

Dasar Determinasi Kasus TB

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis masih

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB I PENDAHULUAN. menular (dengan Bakteri Asam positif) (WHO), 2010). Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global utama dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tinjauan Pustaka. Tuberculosis Paru. Oleh : Ziad Alaztha Pembimbing : dr. Dwi S.

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

Dasar Determinasi Pasien TB

Dikembangkan dari publikasi di JMPK yang ditulis oleh Alex Prasudi 1 dan Adi Utarini 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan menurut Trostle dalam Simamora (2004), adalah tingkat perilaku

UNTUK PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA. Arinkunto, S Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

BAB II. Meningkatkan Pengetahuan dan, Mirandhi Setyo Saputri, Fakultas Farmasi UMP, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit ini tersebar ke seluruh dunia. Pada awalnya di negara industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai genus, satu di antaranya adalah Mycobacterium, yang salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7. Penghasilan per bulan : a. < Rp b. > Rp PENGETAHUAN

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

melebihi 40-70%, pencahayaan rumah secara alami atau buatan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dan menyebabkan bakteri muncul dengan intensitas

LAMPIRAN 1 HASIL PENILAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia,

BAGI PENDERITA TBC/TUBERCULOSIS DI KOTA BANDUNG. yakni menyerang berbagai organ tubuh (Wahyu, 2008, h.2).

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU X TAHUN 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemeriksaan dahak penderita. Menurut WHO dan Centers for Disease Control

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 2 miliar atau sepertiga dari jumlah penduduk dunia telah

BAB III RESUME KASUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

Dasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) memperkirakan

Unit. Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1-7

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TBC PARU BTA (+) TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DOTS PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PKM CIPAGERAN KOTA CIMAHI PADA TAHUN

Transkripsi:

PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN TB Bal/TB/VIII/205 / Plt. Kepala NIP. 96623 98603 068 Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk pencatatan dan pelaporan pasien TB yang disusun dan disajikan untuk memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB yang dilakukan pada setiap unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan.. Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. 2. Memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB. Dokter dan petugas yang terampil Petugas medis yang melakukan pencatatan dan pelaporan pasien TB Paru. Prosedur - Persiapan Alat : Format LPLPO, TB 0, kartu stok, kartu stok induk, SBBK, daftar asset, Formulir, TB 3, formulir asset. - Persiapan pasien - Prosedur :. Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan. 2. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Kab/Kota. 3. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Provinsi. 4. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Pusat. Unit

PENGGUNAAN LOGISTIK TB Bal/TB/VIII/205 / Plt. Kepala NIP. 96623 98603 068 Pengertian Penggunaan logistik merupakan pemanfaatan barang sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Logistik program TB digunakan di semua jenjang untuk mendukung operasional program dimulai dari Unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan. Memastikan penggunaan logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dokter dan petugas yang terampil Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB Prosedur Persiapan Alat :. Surat Perjanjian Pemakaian Barang 2. Surat Penyerahan barang rusak/kadaluarsa 3. Berita Acara penghapusan dan pemusnaan Barang Persiapan Pasien Prosedur :. Perawat membuat surat pemakaian barang yang meliputi pemakaian dan sisa obat yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan OAT 2. Mencatat dalam kartu stok dan kartu stok induk setiap obat yang dikeluarkan 3. Mencatat jumlah, tanggal kadaluwarsa dan tanggal penerimaan masingmasing OAT kedalam kartu stok dan kartu stok induk. Unit

PENEMUAN SUSPEK TB PARU Bal/TB/VIII/205 /2 Plt. Kepala NIP. 96623 98603 068 Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain. Dokter dan petugas yang terampil Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB Prosedur Persiapan Alat :. Ruang Pengelola. 2. Pengelola P2 TB. 3. Meja, kursi dan kipas angin. 4. ATK dan buku register. 5. Buku penderita TB.05 dan TB.06 6. Pot dahak Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien Prosedur :. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan. 2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap : a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien dengan HIV AIDS. b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA positif. c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan. d. Kontak dengan pasien TB resistan obat. 3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

Unit 4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai Berapa lama batuk? Berdahak/tidak? Dahak bercampur darah/tidak? Sesak nafas /tidak? Nyeri dada / tidak? Kurang nafsu makan/tidak? Berat badan menurun / tidak? Riwayat kontak dengan penderita TBC?... dan Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari bulan atau lebih dari bulan? 5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06 6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen. 7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan disamping. 8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC. 9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06 0. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium. 2. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06. 3. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan TB. 4. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu. 5. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax. 6. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB. 7. Pasien mendaftar di loket pendaftaran. 8. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan nomor urut pendaftaran. 9. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil. 20. Penderita masuk di ruang BP.

PENGOBATAN TB PARU Bal/TB/VIII/205 /2 Kepala NIP. 96623 98603 068 Pengertian Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai tata laksana pengobatan TB Nasional. Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Dokter dan petugas yang terampil Petugas medis yang melakukan pengobatan TB paru Prosedur Persiapan Alat : Register rawat jalan. Register TB 05 2. Register TB 06 3. FORM TB 0 4. Form TB 02 5. Form TB 03 6. Obat OAT Persiapan pasien : Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan pada pasien Prosedur : - Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk ke ruang BP. - Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB 05. - Untuk pasien dengan hasil BTA positif diberikan pengobatan dengan OAT kategori I, dan untuk pasien dengan BTA negative dan rongsent mendukung diberikan pengobatan dengan kategori III sesuai berat badan pasien. Dengan dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut : Tabel 0. pemberian obat TB paru sesuai BB pasien 30-37 kg 38-54 kg 55-70 kg >7 kg Berat Badan Tahap Insentif tiap hari selama 65 hari RHZE (50/75/4/275) 2 tablet 4 KDT 3 tablet 4 KDT 4 tablet 4 KDT 5 tablet 4 KDT Tahap Lanjutan 3 kali seminggu selama 6 minggu RH (50 /50) 2 tablet 2 KDT 3 tablet 2 KDT 4 tablet 2 KDT 5 tablet 2 KDT Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan pemeriksaan BTA, bila hasil negative dilanjutkan tahap lanjutan, dan bila hasil pemeriksaan

BTA positif diberikan sisipan dengan dosis sesuai berat badan pasien. Dengan dosis sesuai tabel sebagai berikut : Tabel 02. Pemberian obat sisipan sesuai B Berat Badan Tahap intensif (50/75/4/275) 30-37 kg 38-54 kg 55-70 kg >7 kg 2 tablet 4 KDT 3 tablet 4 KDT 4 tablet 4 KDT 5 tablet 4 KDT Dan bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan tahap lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V, bila hasil negative dilanjutkan pengobatannya, dan dilakukan pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke VI atau akhir pengobatan. Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal pengobatan positif pasien dinyatakan sembuh. Dan bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada awal pengobatan negative dengan rongsent positif pasien dikatakan pengobatan lengkap. Unit

PENYULUHAN PENYAKIT TB PARU Bal/TB/VIII/205 / Plt. Kepala NIP. 96623 98603 068 Pengertian Menyampaikan informasi berupa pesan atau pemikiran dari pihak pemberi pesan/sumber informasi kepada pihak lain/penerima pesan dengan cara tertentu. Prosedur Unit a. Menambah wawasan/pengetahuan tentang penyakit TBC b. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TBC. Dokter dan petugas yang terampil Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan ( SAP ) sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, meliputi : ). Mentujuan tujuan penyuluhan 2). Menentukan sasaran penyuluhan ( Toma, Masyarakat umum, Kader Posyandu, Penderita, Keluatga penderita atau PMO ). 3). Menentukan tempat penyuluhan ( di Unit Pelayanan Kesehatan atau di Luar Unit Pelayanan Kesehatan ). 4). Menentukan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan situasi tempat, sasaran dan pelaksanaan penyuluhan. 5). Menentukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab atau diskusi) sesuai dengan jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok atau mayarakat/massa. 6). Alat bantu/media yang digunakan ( media cetak seperti poster, lembar balik atau media elektronik seperti pemutaran film ). 7). Menentukan biaya yang digunakan 8). Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran. b. Pelaksanaan penyuluhan : ). Penyuluhan TBC diaksanakan di dalam gedung UPK dengan cara : a) Penyuluhan langsung perorangan sasarannya : penderita TBC, keluarga penderita atau PMO. b) Penyuluhan langsung kelompok sasarannya : kelompok penderita bersama keluarganya dan PMO c) Penyuluhan tidak langsungseperti menepelkan poster dan broser TB. 2). Penyuluhan TBC diaksanakan di luar gedung UPK dengan cara : a) Penyuluhan perongan dirumah penderita. b) Penyuluhan kelompok di posyandu. c. Mengevaluasi penyuluhan : ). Terpaicanya tujuan yang diharapkan 2). Adanya perubahan prilaku penderita 3). Bertambahnya wawasan/pengetahun tentang penyakit TBC.

PELAYANAN PENDERITA TB PARU Bal/TB/VIII/205 /2 Plt. Kepala NIP. 96623 98603 068 Pengertian Pasien yang ingin memeriksakan dahak ke. Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada penderita TB Paru. a. Pengelola P2 TBC b. Ruang Pengelola c.meja, kursi dan kipas angin d.atk dan buku register e. Buku penderita TB.0, TB.02, TB.05 dan TB.06 f.oat g.pot dahak h.slide dan Ose serta Lampu spritus. Petugas medis yang memberikan pelayanan kepada pasien. Prosedur a. Pasien mendaftar di loket kartu b. Petugas kartu menanyakan dan mencatat identitas pasien : nama, tanggal lahir,jenis kelamin, alamat lengkap, dan pekerjaan pasien kemudian mencari dan mengisi buku famyli folder penderita. c. Buku famyli folder pasien dibawa ke ruang Polik dokter berdasarkan nomor urut pendaftaran. d. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil. e. Penderita masuk di ruang Polik dokter. f. Dokter melakukan anamese penderita mengenai keluhan ada batuk/tidak, berapa lama batuk dan bila tersangka TBC, dokter merujuk untuk pemeriksaan dahak ke Pengelola TBC. g. Penderita ke ruang pengelola TBC. h. Penderita dipersilahkan masuk dan duduk. i. Pengelola melalukan anamese ulang dan mencatat mengenai berapa lama batuk, berdahak/tidak, dahak bercampur darah/tidak, sesak nafas/tidak, nyeri dada /tidak, kurang nafsu makan/tidak, berat badan menurun/tidak, riwayat kontak dengan penderita TBC dan apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari bulan atau lebih dari bulan. j. Mengisi buku daftar suspek porm. TB.06 k. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen. l. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan dibelakang.

Unit m. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5 ml.bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. n. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC. o. Memberikan label pada diding pot yang memuat nomor identita sediaan dahak seuai dengn TB.06 p. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua. q. Membuat apusan dahak penderita pada slide yang sudah duberi label dengan menggukana ose. r. Mengisi form. TB.05, sediaan yang sudah di fiksasi segera disimpan kedalam kotak sediaan untuk menghindari risiko pecah atau dimakan serangga. s. Mengirim sediaan ke PRM dilakukan paling lambat minggu sekali disertai formulir laboratorium TBC untuk pemeriksaan dahak (TB.05).