BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Psikoanalisa

Psikologi Kepribadian I Sejarah Psikoanalisa Dasar & Teori Sigmund Freud

Teori Sigmund Freud. Sejarah hidup, Struktur Kepribadian dan Perkembangan Psikoseksual. Fitriani, S. Psi., MA. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 77

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

Dinamika kepribadian / Prinsip Motivasional. Ego cemas karena tuntutan id dan superego. 1. Dorongan-dorongan a. Seks b. Agresi 2.

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

Pandangan Teori Perkembangan Psikoanalisis menurut Sigmund Freuds

BAB V KESIMPULAN. masalah, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,

BAB I PENDAHULUAN. situ, acap kali sebuah novel merupakan hasil endapan pengalaman pengarang. yang sarat dengan perenungan akan kehidupan.

APLIKASI KONSEP-KONSEP PSIKOANALAISIS DALAM KONSELING KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

PERSPEKTIF DAN MAKNA PENDEKATAN KONSELING

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 913 Kaedah Terapi Minggu 2

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam

Mekanisme Pertahanan Fungsi Mekanisme Pertahanan Klasifikasi Mekanisme Pertahanan Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Matang(Mature)

BAB II TEORI INTERPRETASI MIMPI DAN ORIENTALISME. Untuk menguraikan makna di balik halusinasi yang dialami Miss Quested,

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Psikologi Kepribadian I. Psikologi Psikologi

1. Disosiasi: Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

TEORI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Kesusastraan Menurut Nurgiyantoro dan Putu Wijaya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada empatkonsep yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu pergolakan

BAB I PENDAHULUAN. sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain dianggap belum biasa mewadahi

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan

UNESA, GROWING WITH CHARACTER BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. didapatkan keterkaitan dalam membuka dan menjelaskan penelitian ini.

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Rashomon karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Perkembangan 1

ANALISIS PSIKOLOGI UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMANOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

PENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka

Carl Jung. Analytical Psychology. Asumsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wangi Citrawargi, 2014

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

ROMANTISME PADA WANITA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA KANAK- KANAK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam ekspresi ungkapan pengalaman pribadi, pemikiran,

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

Konsep Wellbeing dalam Psikologi Positif. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kegelisahan adalah perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Konsep kegelisahan

Psikologi Konseling Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. analisis psikologi sastra yang sudah didokumentasikan sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktunya berbeda bagi setiap orang tergantung faktor sosial dan budaya.

Keywords: Anxiety, Character, Short Story

Freud s Psychoanalytic Theories

CARL GUSTAV JUNG (PSIKOANALITIK)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK ANAK USIA DINI

DASAR DASAR PERILAKU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP TUMBUH KEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI PENDEKATAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra lahir dari keinginan awal manusia untuk membuktikan keberadaan

Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I

NALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

Teori Peniruan Media Massa

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor penyebab kecemasan neurotik anak sulung berdasarkan psikoanalisis

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewi Melati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

ESTETIKA KETIDAKSADARAN: KONSEP SENI MENURUT PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

Keempat konteks ini dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam terbentuknya suatu perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

Hasanuddin Sirait/ / Phone: /hsirait

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Psikologi Abnormal

Transkripsi:

137 BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Konsep mimpi Sigmund Freud. Mimpi adalah produk psikis yang dianggap sebagai konflik antara daya-daya psikis. Dengan menganalisis mimpi maka dapat mengetahui keinginan tak sadar yang muncul dalam kesadaran. Mimpi dipandang sebagai sebuah saluran pengaman bagi emosi manusia, emosi yang ditekan selama terjaga dapat dikeluarkan secara sehat melalui mimpi. Mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi dari keinginan-keinginan yang terlarang untuk diungkapkan ketika dalam keadaan terjaga. Freud memandang mimpi sebagai sebuah pemenuhan harapan, setiap mimpi mempunyai arti dan nilai psikis yang dalam interpretasinya tidak selalu sama dalam setiap mimpi. Mimpi juga dapat merupakan perwujudan dari sesuatu yang ditakuti, atau ekspresi dari suatu resolusi, peringatan, pertimbangan terhadap permasalahan. Mimpi mewakili bermacam-macam bentuk pikiran dan cara kerja intelektual. Cara kerja psikoanalitik berhubungan dengan pikiran laten yang merupakan akar mimpi, tetapi berpusat pada proses pikiran bawah sadar manusia. Manifestasi mimpi sebagai produk kerja mimpi yaitu proses mental yang membentuk pikiran laten mimpi menjadi mimpi manifest. Komponen dalam motif aktual yang membentuk mimpi adalah keinginan bawah sadar yang berusaha dipenuhi. 157

138 Interpretasi mimpi berhubungan dengan pikiran laten, residu pada hari sebelumnya, sesuatu di bawah sadar, sesuatu yang di repres sehingga semuanya membentuk mimpi. Sebuah harapan akan membangkitkan mimpi yang diperkuat oleh ingatan masa kanak-kanak. Pengalaman masa kanakkanak memainkan perannya sebagai sumber mimpi dari isi mimpi laten.. Penggabungan faktor-faktor menjadikan sebuah mimpi tampak dapat dipercaya sebagai pengulangan peristiwa di masa kecil. Setiap mimpi akan terhubung dengan pengalaman yang baru saja terjadi, sementara melalui isi laten terhubung dengan pengalaman yang sangat jauh. Bagian dari pikiran sebagai sensor, sensor yang berfungsi mengedit mimpi-mimpi. Jika memimpikan pemenuhan hasrat yang sebenarnya, maka dapat menimbulkan emosi, dan emosi kuat akan membangunkan dari tidur. Oleh karena itu sensor tersebut mengubah isi mimpi yang menyamarkan makna sebenarnya. Proses penyamaran makna ini sebagai transformasi hasrat atau dreamwork yang terdiri dari proses:displacement, Condentation, Symbolization. Sebuah mimpi selalu mengandung pesan tersembunyi yang terkait dengan seksualitas pemimpi. Seksualitas itu berkaitan dengan tanda-tanda dan hal-hal simbolik yang terus menumpuk dalam semua pengalihan kehidupan sosial dan kultural. Pemahaman terhadap pentingnya penyamaran dan distorsi yang ada dalam mimpi, Freud menunjukkan perlunya memahami peranan represi dan yang direpres adalah ketidaksadaran. Dari satu sudut, si pemimpi dan penganalisis melakukan represi pada ingataningatan seksual yang menyakitkan dan traumatis, dalam wacana ini represi adalah sebentuk defens mechanism. Ketidaksadaran yang paling tinggi

139 merupakan trauma seksual, yaitu yang tidak bisa diucapkan atau disimbolkan, dan yang hanya bisa diketahui melalui pengaruhnya pada yang simbolik maka hal-hal cabul akan merupakan titik singgung antara yang simbolik dengan ketidaksadaran. Simbolisasi tidak menciptakan mimpi namun mimpilah yang menggunakan simbolisasi untuk menampilkan representasi. Representasi terjadi tanpa proses sensor terhadap pembentukan simbol karena simbolisasi itu sendiri telah siap pakai dalam pikiran bawah sadar kita. 2. Konsep kepribadian Sigmund Freud. Kepribadian manusia terdiri dari tiga elemen yang berinteraksi secara dinamis. Ketiga elemen itu adalah id, ego, dan superego. Pertama,diri hewani yang mengandung inti jiwa yang disebut dengan id ; kedua, ego sebagai diri yang rasional, dan ketiga adalah superego sebagai representasi aturan dari masyarakat mengenai apa yang benar dan salah, apa yang baik dan buruk atau sebagai ego ideal. Diri id sudah terbentuk sejak manusia itu lahir, sedangkan ego dan superego terbentuk sesudahnya dari kebutuhan untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Seringkali superego dan id berkonflik satu sama lain. Freud memandang jiwa sebagai medan perang yang penuh konflik dengan berbagai komponen kepribadian yang saling berjuang tanpa henti. Perasaan akan tertekan apabila ketika ego atau superego terlalu mendominasi id. Hal ini yang akan membuat perasaan dan emosi yang ditekan dan tidak terekspresikan dengan baik akan menimbulkan kecemasan (anxiety). Individu dalam menghindari kecemasannya biasanya menggunakan defens mechanismdengan ragam bentuknya. Simptom-simptom dapat

140 berkembang menjadi gangguan atau sindroma bagi individu jika dipertahankan terus menerus. Pada mulanya individu berusaha menekan segenap dorongan dan gangguannya, tetapi jika lebih kuat dapat termanifestasi dalam eksternalisasi dalam perilakunya, dan pada akhirnya menjadi suatu gangguan pada individu. 3. Relevansi konsep mimpi dan kepribadian dengan kondisi masyarakat di Indonesia. Penyimpangan seksual terkait dengan unsur kepribadian dan latar belakang individu. Tahap-tahap perkembangan jiwa menunjukkan inti kelainan apabila dilalui dengan tidak baik, usia empat hingga tujuh tahun dikaitkan dengan sex addiction. Kepribadian anti sosial menjadi latar belakang dalam penyimpangan seksual pada umumnya. Penyimpangan seksual akan berakibat trauma fisik dan psikologis, dan pengalaman penganiayaan seksual menjadi faktor penting bagi terjadinya perilaku seksual menyimpang berikutnya. Fantasi, ide, dan kehendak seksual akibat dari perlakuan yang tidak pada tempatnya akan direpres ke alam bawah sadar untuk ditransformasikan menjadi sikap dan perilaku yang konkrit dalam bentuk displacement kepada sasaran lain, seperti yang sekarang marak terjadi di Indonesia. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan pada peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik maka perlu untuk melakukan penelitian lebih mendalam dengan mengambil jenis case study. Dengan mengambil contoh salah satu kasus, seperti: histeria, phobia atau

141 kecemasan yang lain dengan tujuan untuk mengetahui dinamika kepribadian manusia serta dapat menggali peran mimpi atau pun keterkaitan kepribadian manusia dengan mimpi yang memungkinkan ada mimpi-mimpi yang khas yang dialami oleh individu. Penelitian lain yang memungkinkan dapat dilakukan adalah dengan model kuantitatif, misalnya mencari pengaruh mimpi terhadap tipe kepribadian, hubungan mimpi dengan kecenderungan gangguan jiwa, analisis mimpi untuk mengurangi kecemasan, dan lain-lain.