BAB I PENDAHULUAN.

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

RELOKASI SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

SEKOLAH PENDIDIKAN ISLAM TERPADU DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang eksistensi proyek

TK DAN SD BERTARAF INTERNASIONAL DI SEMARANG

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

SEKOLAH ISLAM TERPADU DI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

PENDAHULUAN. I.1. Batasan Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

SOLO INTERNATIONAL SCHOOL Dengan Tema Arsitektur Hijau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Batang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Pengertian Judul. Pengertian judul : PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL DI SURAKARTA sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Sekolah Internasional berbasis Islam di Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior EF English First. Pendidikan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

TUGAS AKHIR SOLO ISLAMIC SCHOOL

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CIPP. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini sasaran

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BUPATI SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PENDIDIKAN DASAR TERPADU DI SEMARANG

SEKOLAH ISLAM UNGGULAN DI SEMARANG

[PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK] LP3A BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN B TERPADU DI SEMARANG

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

hanya diajarkan ilmu eksak saja tetapi juga ilmu agama. Sibuk bekerja dan pengetahuan yang kurang memadai mengenai ilmu agama menjadi alasan sebagian

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khoirunnisa, 2013

SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR TERPADU DI SURAKARTA

PERANCANGAN PONDOK PESANTREN MADINATUL QUR AN JONGGOL. Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Jonggol Islamic City yang kini mengusung citra menuju Kota Serambi Madinah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

PERGURUAN ISLAM AL AZHAR DI SEMARANG

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

NASKAH PUBLIKASI PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernama Lembaga Pendidikan Al-Falah Darrusalam Tropodo 2 (As-

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

BAB I PENDAHULUAN TA 29

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

Pondok Pesantren Modern berwawasan lingkungan di Semarang

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia dalam memperoleh ilmu dan wawasan. Pendidikan formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

PERPUSTAKAAN MODERN DI SEMARANG

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 27, pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dimana

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TUGAS AKHIR. Kantor PT. Angkasa Pura 1 Semarang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Judul Tugas Akhir yang penulis susun ini berjudul SEKOLAH PENDIDIKAN ISLAM TERPADU DI KABUPATEN SUKOHARJO, adapun arti dari judul diatas dapat diuraikan dari masing-masing kata adalah sebagai berikut : a. Sekolah : Merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran. b. Pendidikan Islam Terpadu : Pendidikan yang berusaha membentuk kepribadian Islam secara komprehensif, dengan sistem pendidikan yang menyeimbangkan pendidikan akhlakiyah, fikriyah, dan jasadiyah. 2 c. Kabupaten Sukoharjo : Salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. d. Arsitektur Organik : Sebuah konsep arsitektur dimana ruang dan bentuk dipadukan. Secara konseptual menggabungkan konsep tempat tinggal dengan lingkungan alam. 4 Jadi pengertian dari judul diatas adalah sebuah lembaga pendidikan swasta yang bercirikan Islam, yang memadukan kurikulum standar sekolah negeri dengan pendidikan agama Islam dari tiap jenjang dan satuan pendidikan. Mulai tingkat pra-sekolah (kelompok bermain dan TK), sampai tahap pendidikan sekolah dasar dan lanjutan (SD, SLTP, SLTA), yang dikelola oleh pihak yang sama dan berada di Kabupaten Sukoharjo dengan penekanan arsitektur organik yang diterapkan dalam desain. http://chintami.students.uii.ac.id/2009/0/9/sekolah-dasar-islam-terpadu-dengan-konsep-alam/ 2 Latifah Nikrirotin, Sekolah Pendidikan Dasar Terpadu Di Semarang, 2007 Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Sukoharjo tahun 202 4 Departement Pendidikan Nasional Univesitas Tanjung Pura Fakultas Teknik Prodi Arsitektur

.2. Latar Belakang.2.. Umum Sejak awal pertumbuhan anak-anak mengalami banyak sekali proses pengembangan diri dan penanaman nilai-nilai kehidupan yang pertama kali. Pada masa inilah orang tua sudah menginginkan hal yang terbaik untuk putra-putri mereka, untuk itulah orang tua menginginkan pendidikan yang terbaik dan mampu menjadi seseorang yang berguna dan sukses. Maka tidak heran banyak orang tua memasukkan putra dan puterinya ke sekolah favorit yang berkualitas dengan tujuan supaya putra dan puterinya mendapatkan pembelajaran yang optimal. Sekolah merupakan sebuah wadah yang terdiri dari sekumpulan manusia, yang melakukan interaksi dan koordinasi secara sadar dalam melaksanakan proses pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sekolah juga melakukan interaksi dan bergantung pada pihak-pihak luar di lingkungan lembaga seperti masyarakat dan orang tua murid. Oleh karena itu, sekolah bisa dikatakan sebagai organisasi, sebuah sistem terbuka. Sekolah merupakan sistem sosial dan dibentuk atas dasar kepentingan bersama untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan pendidikan. Sekolah terpadu adalah sekolah yang dibangun dengan pendekatan kriteria sekolah efektif, yang dengan kriteria itu sekolah-sekolah terbaik di seluruh dunia telah membuktikan dirinya menjadi lembaga pendidikan yang mampu melahirkan lulusan-lulusan terbaik untuk mereka sumbangkan bagi kemajuan Negara dan Bangsa mereka. Pendidikan Terpadu yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan satuan pendidikan, mulai dari tingkat pra-sekolah (kelompok bermain dan TK), sampai tahap pendidikan sekolah dasar dan lanjutan (SD, SLTP, SLTA), berada dan dikelola oleh pihak yang sama. Artinya, dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan. Pelajaran Agama Islam di sekolah-sekolah umum yang hanya mendapat porsi jam pelajaran yang sedikit dalam seminggu dirasa sangat kurang. Apalagi zaman 2

semakin berkembang dengan godaan yang kian membesar untuk anak-anak Indonesia jika mereka tidak membentengi diri dengan aqidah dan akhlaq yang benar. Padahal kenyataannya masyarakat yang memeluk agama Islam di Indonesia merupakan kelompok mayoritas. Tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah Islam menyebabkan sekolahsekolah Islam yang dikelola oleh pihak swasta semakin berkembang. Sekolah Pendidikan Terpadu yang berbasis agama Islam merupakan salah satu pilihan masyarakat yang menginginkan anak mereka memiliki dasar pengetahuan agama yang baik sebelum anak-anak terjun ke dunia luar. Siswa yang belajar di sekolah pendidikan Islam terpadu ini akan berbeda dengan siswa yang belajar di sekolah reguler atau formal pada umumnya, yakni mereka akan lebih banyak berinteraksi antar sesama maupun berinteraksi dengan alam sekitar sewaktu di sekolah. Jam belajar yang ada di sekolah membuat siswa tidak perlu lagi mengikuti kursus atau les di luar sekolah, karena biasanya sekolah pendidikan Islam terpadu sudah memiliki mata pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan sekolah formal, misalnya Bahasa Inggris, komputer, baca tulis Al-Quran, musik, dan sebagainya. Dengan adanya sekolah pendidikan Islam terpadu semoga akan membuat sistem pendidikan untuk anak-anak akan lebih maksimal dibandingkan pendidikan reguler lainnya dan menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang..2.2. Khusus Pendidikan sangat penting keberadaanya bagi kelangsungan hidup sebuah negara dan bangsa, untuk memperoleh sumber daya manusia yang unggul dibutuhkan satu proses pendidikan yang baik, sehingga setiap daerah terdapat sekolah sebagai tempat untuk memperoleh pendidikan, termasuk di Kabupaten Sukoharjo. Proses pendidikan yang baik bukan hanya menjadi tanggung jawab lembaga penyelenggara pendidikan, tetapi juga harus didukung perannya oleh masyarakat dan pemerintah. Kabupaten Sukoharjo adalah sebuah kabupaten yang termasuk dalam karesidenan Surakarta, terletak di sebelah selatan kota Surakarta. Kabupaten ini

memiliki 2 kecamatan Pemerintah kabupaten Sukoharjo yang dalam hal ini bertindak sebagai pemerintah daerah setempat yang memiliki hak dan wewenang dalam pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah dengan meningkatkan intelektual masyarakat, memenuhi hak pendidikan serta menyediakan fasilitas pendidikan mulai dari tingkat Pra- Sekolah hingga tingkat lanjutan, fasilitas pendidikan merupakan salah satu fasilitas umum (infrasuktur) dalam suatu wilayah. Berikut data fasilitas pendidikan negeri, swasta, dan sekolah Islam terpadu di Kabupaten Sukoharjo. Tabel. Data Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Sukoharjo NO TINGKATAN SEKOLAH NEGERI SWASTA SEKOLAH ISLAM TERPADU Taman Kanak- Kanak (TK) - 48 buah buah 2 Sekolah Dasar (SD) 457 buah 28 buah 0 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP) 42 buah 25 buah 5 buah 4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 buah buah buah Sumber : Rangkuman data sekolah negeri dan swasta tahun 20/202 Dinas pendidikan kabupaten Sukoharjo dan analisis penulis 204 4

Berikut Peta sebaran lokasi : 2 4 5 7 6 Gambar. : Peta Persebaran Lokasi data fasilitas pendidikan sekolah Islam terpadu Sumber : Bapppeda Sukoharjo dan Analisis Penulis 204 Keterangan; NO WILAYAH TKIT SDIT SMPIT SMAIT 2 Kartasura Baki Grogol. Ummu Aiman 2. Khoiru Ummah. Al Anis. Al Anis 2. Ar-Risalah. Al Madinah 4. Muhammadi yah Al- Kautsar. Al Anis 2. Firdaus. Nur Hidayah 2. Firdaus. Al-Azhar. Al-Azhar 28. Al-Azhar 2. Al-Azhar 7. Darrul Falah. Darrul Falah - - 2. Tausand 2. Ar-Rahman Land. Al-Mukmin Ngruki 4 Mojolaban 5 Polokarto - -. Kholifatull - ah - 2. Mardhatillah - - 5

NO WILAYAH TKIT SDIT SMPIT SMAIT 6 Bendosari. Sabilillah 2. Mutiara Insan. Mutiara Insan. Mutiara Insan 7 Sukoharjo -. Fatahillah - - Sumber : analisa penulis, 204 - Namun dari data diatas hanya ada sekolah yang yang tiap jenjang dan satuan pendidikan (TK, SD, SLTP, SLTA) dan berada dalam satu komplek yaitu di:. Kartasura 2. Baki. Bendosari 2 Gambar.2 : Peta Persebaran Lokasi data fasilitas pendidikan sekolah Islam terpadu Sumber : Bapppeda Sukoharjo dan Analisis Penulis 204 6

Keterangan Peta Persebaran Lokasi data fasilitas Pendidikan Sekolah Islam Terpadu ; NO WILAYAH TKIT SDIT SMPIT SMAIT 2 Kartasura Baki Bendosari Sumber : analisa penulis,204 Berikut analisa sekolah yang berdiri pada kawasan tersebut yaitu;. Kartasura a. Tingkat kepadatan penduduknya tinggi b. Banyaknya permukiman di daerah tersebut c. Lokasi tidak strategis karena tidak berada di pusat kota d. Tidak ada Angkutan Umum yang menuju ke arah sekolah 2. Baki. Ummu Aiman 2. Khoiru Ummah. Al Anis a. Banyaknya permukiman di daerah tersebut b. Tingkat kepadatan penduduknya tinggi c. Lokasi strategis dekat dengan Sekolah Internasional d. Dekat dengan Rumah Sakit Dr.Oen Solo Baru e. Dilalui Angkutan Umum. Bendosari a. Tingkat kepadatan penduduknya sedang b. Dekat dengan waduk c. Dekat dengan permukiman d. Dekat dengan Polsek. Al Anis 2. Ar-Risalah. Al Madinah 4. Muhammadiyah Al- Kautsar. Al Anis 2. Firdaus. Al-Azhar. Al-Azhar 28. Al-Azhar 2. Sabilillah. Mutiara Insan. Mutiara 2. Mutiara Insan Insan. Nur Hidayah 2. Firdaus. Al-Azhar 7 Dengan berkembangnya paradigma pendidikan, perlu adanya tindak lanjut yang konkret berupa perencanaan fasilitas pendidikan baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan di Kabupaten Sukoharjo. Fasilitas yang - 7

dimaksud terdiri atas pendidikan pra-sekolah, sekolah dasar hingga tingkat lanjutan. Fasilitas pendidikan tidak hanya disediakan oleh pemerintah saja pihak swasta pun ikut berperan aktif dalam penyediaan fasilitas pendidikan. Berdasar data tersebut di atas dapat ketahui bahwa, pola penyebaran fasilitas pendidikan Islam terpadu belum merata terutama dari tingkat TK sampai tingkat SMA yang berada dalam satu komplek. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan pembangunan pendidikan Islam secara baik, modern, berkualitas, dan keberadaan lokasi tidak terpisah-pisah.. Perumusan Masalah Munculnya inspirasi adanya Sekolah Pendidikan Islam Terpadu di Kabupaten Sukoharjo ini dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan pendidikan Islam dalam suatu bangunan. b. Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk tempat Sekolah Pendidikan Islam Terpadu di Kabupaten Sukoharjo. c. Bagaimana menerapkan konsep aristektur organik ke dalam desain arsitektural yang ada sebagai terjemahan bangunan..4 Tujuan dan Sasaran.4. Tujuan Mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan-bangunan sehingga menghasilkan bangunan pendidikan yang berperan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang ditunjang dengan penekanan arsitektur organik..4.2 Sasaran a. Menentukan lokasi atau site yang sesuai sebagai tempat Sekolah Pendidikan Islam Terpadu di Kabupaten Sukoharjo. b. Mewujudkan konsep bangunan dengan penataan massa yang bercirikan arsitektur organik. 8

c. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan..5 Lingkup Pembahasan Pembahasan mencakup hal-hal berkaitan dengan Pendidikan Islam Terpadu di Kabupaten Sukoharjo yang berfungsi sebagai: a. Sarana tiap jenjang dan satuan pendidikan, mulai dari tingkat pra-sekolah (kelompok bermain dan TK), sampai tahap pendidikan sekolah dasar dan lanjutan (SD, SLTP, SLTA). b. Sekolah Pendidikan Islam Terpadu di Kabupaten Sukoharjo hanya merupakan bangunan pendidikan..6 Metode Pembahasan.6. Tahap pengumpulan data a. Survei Data : pengumpulan data dengan survei kepada lembaga/instansi, browsing internet, literatur yang berkaitan dengan pembangunan kota dan perkembangan pendidikan di Kabupaten Sukoharjo. b. Observasi : mengadakan pengamatan langsung untuk mengetahui kondisi fisik site dan tata eksisting, sarana dan prasarana yang tersedia serta faktor penunjang lainnya. c. Interview :Wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait..6.2 Tahap Analisis Data Merupakan tahap penguraian dan penjelasan terhadap permasalahan berdasarkan data-data yang diperoleh dan dianalisa dengan cara mengidentifikasi masalah tersebut sesuai dengan komponen-komponen kemudian memberikan usulan alternatif untuk pemecahan masalah..6. Tahap Sintesa Sebuah penyelesaian masalah yang dituangkan dalam sebuah konsep perencanaan dan perancangan, yang ditindak lanjuti dalam analisa sintesa adalah 9

sebuah konsep yang akan diterapkan dalam sebuah desain dalam merancang Sekolah Pendidikan Islam Terpadu di Kabupaten Sukoharjo..7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Sekolah Pendidikan Islam Terpadu Di Kabupaten Sukoharjo adalah : Bab I Bab II Bab III Bab IV : Pendahuluan Menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Permasalah, Tujuan dan Sasaran, Batasan dan Lingkup Pembahasan, Metode Pembahasan dan Sistematika Penulisan. : Tinjauan Pustaka Berisi tentang tinjauan umum Pendidikan Islam, Kurikulum Pendidikan Islam, Arsitektur Organik, dan Perbandingan Sekolah Islam Terpadu di Sukoharjo. : Tinjauan Lokasi Berisi tentang tinjauan lokasi dan lingkungan Kabupaten Sukoharjo, aspek fisik, aspek aktivitas, dan aspek ekonomi. : Analisa Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang gagasan perencanaan, analisis dan konsep site, analisis dan konsep ruang, analisis dan konsep arsitektur, analisis dan konsep struktur, analisis dan konsep utilitas. 0