PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Aspek Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros

Kualitas Walkability Jalur Pedestrian Pada Koridor Jalan Permindo, Padang Berdasarkan Persepsi Masyarakat

UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia Telp. : Faks

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng

STUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR TERPUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Walkability Jalur Pedestrian by Design di Area Kampus Universitas Brawijaya Malang

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengembangan sarana pendidikan berupa gedung baru di Universitas Atma

5. Konsep Urban Design Guidelines yang Memperhatikan Kebutuhan Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia Lanjut

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah pemakaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Optimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)

Evaluasi Zona Selamat Sekolah di SD Sukasenang Jalan P.H.H. Mustofa Kota Bandung

Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata Songgoriti Batu

STUDI KUALITAS JALUR PEDESTRIAN DI JALAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU DARI FAKTOR FISIK

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

STUDI KUALITAS FISIK RUANG PEJALAN KAKI YANG ROBUST DI JALAN PANEMBAHAN SENOPATI KOTA YOGYAKARTA

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda

BAB I PENDAHULUAN. komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

PENGUMUMAN RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012 Nomor : /UN10.16/PD/2011

Kualitas Walkability pada Koridor Jalan Kayu Aya Seminyak Bali

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR

Kriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENATAAN ULANG TROTOAR TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI (Studi Kasus Penggal Jalan Babarsari, Sleman, Yogyakarta)

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

#7 Mahas siwa Indonesia 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas dan daya tariknya kemudian berangsur-angsur akan berubah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR EFEKTIVITAS JALUR PEDESTRIAN KORIDOR PERDAGANGAN DAN JASA DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN FASILITAS PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN KAMPUS UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, JALAN SURYA SUMANTRI, BANDUNG ABSTRAK

MANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG. Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan Laksda Adisutjipto adalah jalan arteri primer. Jalan ini menghubungkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

KAJIAN LAIK FUNGSI JALAN (Studi Kasus pada Jalan Provinsi Nomor Ruas 171 Pare - Kediri Km 8 - Km 22)

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

SURVEY TC (Traffic Counting) PEJALAN KAKI

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UPI) DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

PENGARUH KEGIATAN LAIN PADA TROTOAR TERHADAP TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DAN KARAKTERISTIK BERJALAN PEJALAN KAKI: STUDI KASUS DI PUSAT KOTA MALANG

KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

IDENTIFIKASI JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN WATERFRONT, SENG HIE, PONTIANAK

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

Standard Operating Procedure Peminjaman Gedung dan Fasilitas Umum Universitas Brawijaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING

5. BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Elemen Fisik yang Digunakan Penyandang Tunanetra di PSBN Wyata Guna. (Tanjakan) Undakan. Ramp. Ramp

SISTEM PENGELOLAAN PARKIR DENGAN FASILITAS PENENTUAN LOKASI PARKIR TERDEKAT DENGAN PINTU KELUAR MASUK

PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN LANSEKAP ENTRANCE AREA DI KAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

c. Pada tahun 2014 (5 tahun setelah Paragon City beroperasi), baik saat akhir pekan maupun hari kerja, terutama pada saat jam-jam puncak, simpang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Wilujeng Werdi Astuti, Triandriani Mustikawati, Haru Agus Razziati Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang Alamat Email penulis: naufalhepyandik@gmail.com ABSTRAK Universitas Brawijaya merupakan kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang, yang memiliki lingkungan pusat kampus sebagai pusat kegiatan para civitas akademika. Studi ini merupakan kajian tentang jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus yang saling menghubungkan antar gedung utama. Jalur pejalan kaki dikaji tentang aspek kenyamanannya, yang meliputi rute langsung, keamanan jalur, dan kejelasan jalur. Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi langsung terhadap area yang dikaji. Terdapat delapan area jalur pejalan kaki yang menjadi kajian. Dari hasil kajian menunjukkan jika terdapat beberapa jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus, yaitu aspek keamanan jalur dan aspek kejelasan jalur yang belum terpenuhi aspek kenyamanannya. Kajian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan kampus di masa yang akan datang. Sehingga semua gedung yang terdapat pada lingkungan pusat kampus dapat terhubung dengan jalur pejalan kaki yang memenuhi aspek kenyamanan. Kata Kunci: pedestrian, kampus pusat, kenyamanan, rute langsung, keamanan, kejelasan ABSTRACT University of Brawijaya is an educational area located in Malang, which has a campus center environment as a center of the academic activity. This studi aims to asses pedestrian path on campus center area as a connector between main building. The pedestrian path were assesed on comfort aspects that included the directness of route, security aspect, and the clarity of route.this study used descriptive qualitative methods based on direct observation. There were eight areas of observation were assesed. The result showed that in some points on campus center area absences of pedestrian path safety and the clarity of route had not been fullfilled. This result should be taken consideration in campus future development. So that, all of campus center are will be connected by a convenient pedestrian paths. Keywords: pedestrian, campus center, comfort, direct of route, safety, clarity of route 1. Pendahuluan Di dalam kampus brawijaya tedapat lingkungan pusat kampus yang merupakan pusat kegiatan civitas akademika kampus. Pada lingkungan pusat kampus terdapat gedung-gedung utama yang menjadi pendukung semua kegiatan kampus, yaitu gedung Rektorat, Gedung Widyaloka, Perpustakaan Masjid Raden Patah, Samantha Krida, GOR Pertamina, Student Center dan Kantin UB, sehingga diperlukan sebuah jalur yang saling menghubungkan tiap gedung. 1

Berjalan kaki merupakan alat transportasi yang paling efisien yang dapat dilakukan dalam kampus, selain itu Rapoport (1977) mengatakan bahwa berjalan kaki memiliki kelebihan dibanding transportasi yang lain yaitu kecepatan pejalan kaki yang rendah sehingga menguntungkan, karena dengan begitu kegiatan berjalan kaki bisa dilakukan sambil mengamati lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, jalur pejalan kaki yang memenuhi aspek kenyamanan hendaknya dijadikan fasilitas utama yang mendukung kegiatan di lingkungan pusat kampus. Aspek kenyamanan jalur pejalan kaki secara primer meliputi rute langsung, keamanan, dan kejelasan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji pemenuhan aspek kanyamanan primer pada jalur pejalan kaki di lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya Malang. Pemenuhan aspek primer tersebut meliputi rute langsung, keamanan jalur dan kejelasan jalur yang ada di lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya. 2. Bahan dan Metode 2.1. Jalur Pejalan Kaki pada Lingkungan Pusat Area yang menjadi kajian pada lingkungan kampus pusat, jalur pejalan kaki terbagi menjadi delapan area yang ditunjukkan pada tabel berikut ini, yaitu: Tabel 1. Pembagian Area Kajian pada Lingkungan Pusat No Area Kajian Keterangan 1. Jalur Rektorat Jalur pejalan kaki yang berada di lingkungan rektorat, yang berupakan jalur pencapaian ke dalam gedung rektorat, jalur ini dilewati pejalan kaki dari Gedung Widyaloka menuju Gedung Perpustakaan ataupun sebaliknya. 2 Jalur Gedung Widyaloka 3 Jalur Perpustakaan 4 Jalur Masjid Raden Patah 5 Jalur Student Center Jalur pejalan kaki untuk pencapaian ke gedung Widyaloka, selain itu pada jalur ini merupakan jalur yang dilewati pejalan kaki dari rektorat, perpustakaan untuk menuju Masjid Raden Patah. Jalur pejalan kaki yang dapat menghubungkan perpustakaan dengan gedung lain, jalur ini berada pada sisi selatan lapangan rektorat. Pada jalur Masjid Raden patah merupakan jalur pencapaian menuju masjid dari arah Gedung rektorat, Perpustakaan, Gedung Widyaloka dan dari Fakultas Ekonomi. Pada jalur student center, merupakan jalur pencapaian menuju student center dan penghubung ke unitas dan jalur yang dilewati untuk mencapai kantin UB dari arah utara. 6 Jalur Samantha Krida Jalur Samantha Krida merupakan jalur untk pencapaian ke gedung, yang berada pada muka gedung. 7 Jalur GOR Pertamina Jalur untuk mencapai GOR Pertamina, dan pada jalur ini juga merupakan jalur pencapaian menuju kantin UB dari arah selatan. 8 Jalur Kantin UB Jalur Kantin UB merupakan jalur pejalan kaki untuk pencapaian ke kantin yang berada pada muka gedung. 2.2. Metode Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Data-data diperoleh dari hasil observasi langsung pada area yang menjadi kajian. Kajian ini dilakukan pengamat selama satu minggu pada jam aktivitas kampus berlangsung, yaitu pada pukul 08.00-16.00 wib. Data yang didapat kemudian dianalisis untuk mengetahui bagaimana pemenuhan aspek kenyamanan jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus. Dari hasil analisis data kemudian ditarik kesimpulan dan dilanjutkan tindak lanjut untuk pemenuhan 2

aspek kenyamanan tersebut yang mengacu pada teori Edwards (2001) yaitu mengenai aspek kenyamanan primer yang meliputi rute langsung, keamanan dan kejelasan. Variabel penelitian merupakan faktor yang berperan penting dalam kajian ini yang digunakan untuk mempermudah dalam pencarian data di lapangan, Singarimbun dan Effendi (1995). Variabel atau objek penelitian dalam studi ini adalah sebagai berikut: Tabel 2. Variabel Penelitian Tujuan Variabel Sub Variabel Indikator Deskripsi Pelaku dan Eksisting Pelaku(Manusia) Jumlah pejalan kaki Sendiri Berpasangan Jenis pemanfaatan Berjalan Berhenti Waktu pemanfaatan Pagi Siang Malam Tempat pergerakan Trotoar Badan Jalan Lapangan/Taman Karakteristik pergerakan Asal Tujuan Tempat Dimensi Jalur pejalan kaki Lebar Tinggi Perkerasan Jenis Motif Elemen pendukung Jenis Letak Bentuk Aktivitas Berjalan Analisis aspek primer kenyamanan jalur pejalan kaki Rute langsung Keamanan Kejelasan 3. Hasil dan Pembahasan Jalur langsung bebas hambatan Selamat dari kendaraan, kondisi jalan Kejelasan jalur pejalan kaki Beristirahat/duduk Jalur langsung, tidak memasuki area gedung lain Jalur tidak terputus Tidak terserempet kendaraan Tidak tersandung karena ketinggian jalur pejalan kaki dan jalun kendaraan Tidak terjatuh karena [kondisi jalan yang berlubang Jalur pejalan kaki jelas Memiliki perbedaan dengan jalur kendaraan Jalur terarah Universitas Brawijaya berada di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, tepatnya berada di Jalan Veteran. Batas-batas kampus adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Jalan MT. Hariyono dan Jalan Meyjen Panjaitan Sebelah Timur : Perumahan warga Betek Sebelah Selatan : Jalan Veteran Sebelah Barat : Jalan Sumbersari, Perumahan warga Ketawanggede, Jalan Watu Mujur, dan Jalan Watu Gong 3

Lingkungan pusat sebuah kampus adalah tempat bangunan utama kampus berada, bangunan-bangunan yang berada di lingkungan pusat meliputi perpustakaan, gedung rektorat, kantin, gedung pusat kegiatan kemahasiswaan, dan auditorium. Lingkungan pusat kampus merupakan bagian wilayah terpenting untuk sebuah universitas, karena di wilayah ini semua kegiatan civitas berkumpul. Fasilitas yang mendukung kegiatan perkuliahan berada di lingkungan pusat kampus. Lingkungan pusat kampus Brawijaya meliputi gedung rektorat, perpustakaan, gedung Widyaloka, Masjid Raden Patah, Kantin kampus, Student Center, Auditorium, dan GOR Pertamina. 1 2 4 3 5 6 7 8 Gambar 1. Lingkungan Pusat Kampus Universitas Brawijaya Batas wilayah kajian dalam lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Sebelah Timur : Pemukiman warga Betek Sebelah Selatan : Fakultas Kedokteran Sebelah Barat : Fakultas Ilmu Sosial Jalur pejalan kaki yang menjadi area kajian adalah jalur pada lingkungan pusat yang saling menghubungkan antar gedung utama, meliputi gedung rektorat, gedung widyaloka, perpustakaan pusat, Masjid Raden Patah, Student Center, Samantha Krida, GOR Pertamina dan Kantin UB. 3.1. Rute Langsung Rute langsung merupakan jalur pencapaian untuk menuju sebuah fungsi pada lingkungan kampus pusat yang memiliki beberapa kriteria yaitu jalur pencapaian langsung dan tidak terputus. 4

1. Jalur langsung Jalur langsung adalah jalur yang memiliki jalur khusus berupa trotoar yang menghubungkan langsung antar gedung asal dengan gedung yang menjadi tujuan pejalan kaki, tanpa harus memasuki area gedung lain pada lingkungan kampus pusat. Pada diagram berikut menunjukkan jalur langsung antar gedung pada lingkungan kampus pusat. Jalur yang ditunjukkan oleh anak panah merupakan jalur langsung yang menghubungkan antar gedung, tanpa melewati area gedung yang lainnya. Gambar 2. Rute Langsung pada Lingkungan Pusat Kampus Dari diagram sebelumnya garis panah adalah penunjukkan bahwa jalur antar gedung yang tehubung merupakan jalur langsung, dan disimpulkan dalam bentuk tabel sebagai berikut ini: Tabel 3. Analisis Jalur Langsung GEDUNG Rektorat Widyaloka Perpustakaan Masjid Student Center Samantha Krida GOR Pertamina Kantin UB Rektorat L L L L L TL TL Widyaloka L L L L TL TL Perpustakaan L L L TL TL Masjid L L TL TL Student Center L TL TL Samantha TL TL Krida GOR TL Pertamina Kantin UB Keterangan: L Langsung TL Tidak langsung Berdasarkan hasil tabulasi mengenai rute langsung dapat disimpulkan hasil analisis menunjukkan bahwa dari 28 jalur yang menghubungkan tiap gedung pada lingkungan pusat kampus terdapat 15 jalur penghubung yang memiliki rute langsung. Rute langsung pada jalur ini telah memiliki jalur khusus pejalan kaki berupa trotoar dan jalur yang menghubungkan antar gedung tidak harus masuk ke area gedung yang lain. Sehingga pejalan kaki terhubung langsung antar gedung dengan melewati jalur kusus pejalan kaki berupa trotoar. Sedangkan 13 jalur lainnya masih belum bisa dinyatakan rute langsung dikarenakan jalur yang menghubungkan antar gedung belum memiliki jalur khusus pejalan kaki. Pejalan kaki masih menggunakan area gedung lain untuk mencapai tujuannya, area 5

yang dimanfaatkan pejalan kaki adalah area parkir, badan jalan kendaraan, dan juga taman dari gedung lainnya. 2. Jalur tanpa hambatan Jalur tanpa hambatan adalah salah satu aspek kenyamanan, dalam analisis ini yang menjadi hambatan pada sebuah jalur pejalan kaki adalah jalur yang terputus karena menyeberang, jalur terputus karena terhalang bangunan. Gambar 3. Titik Hambatan pada Lingkungan Pusat Kampus Gambar di atas menunjukkan titik yang terdapat hambatan bagi pejalan kaki. Hambatan berupa jalur menyeberang yang harus melewati jalur kendaraan, hambatan seperti ini dapat diatasi dengan pemberian tanda berupa jalur zebra cross pada jalan, yang khusus digunakan pejalan kaki untuk menyebrang. Zebra cross berfungsi agar lebih waspada ketika melewati jalur persimpangan dan kendaraan mengurangi kecepatan jika terdapat pejalan kaki yang menyeberang. Dengan begitu pejalan kaki akan merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan perjalanannya. 3.2. Keamanan Analisis keamanan dapat dilihat dalam tabel berikut ini, yang pemenuhannya disesuaikan dengan indikor yang telah ditentukan. Tabel 4. Analisis Aspek Keamanan pada Jalur Pejalan Kaki Lingkungan Pusat JALUR KEAMANAN JALUR TERPISAH KETINGGIAN JALUR RATA 1. - 2. 3. 4. 5. - 6. - - 7. - - 8. - - Keterangan: Terpenuhi - Tidak Terpenuhi 6

Berdasarkan hasil tabulasi di atas dapat disimpulkan bagaimana aspek keamanan jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat apakah telah terpenuhi ataukah belum. Aspek keamanan dapat terpenuhi jika semua yang menjadi indikator dalam analisis terpenuhi. Dari hasil tabulasi di atas menunjukkan bahwa dari 8 jalur yang menjadi area kajian terdapat 3 jalur yang telah memenuhi aspek keamanan, 2 jalur kurang memenuhi dan 3 jalur tidak memenuhi aspek kenyamanan. Jalur yang kurang memenuhi aspek keamanan dikarenakan ramp atau ketinggian jalur melebihi ketinggian satu anak tangga, hal ini membahayakan pejalan kaki karena dapat menyebabkan tersandung, terutama pada malam hari. Jalur pejalan kaki yang tidak terpenuhi dikarenakan area ini tidak memiliki jalur khusus yang membedakan antara jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan. Tidak terdapatnya perbedaan jalur dapat menyebabkan pejalan kaki terserempet kendaraan, karena harus menggunakan badan jalan kendaraan untuk melakukan perjalanannya. 3.3. Kejelasan Kejelasan merupakan penunjukkan perbedaan jalur antara pejalan kaki dan kendaraan, sehingga pejalan kaki bisa lebih terarah dalam melakukan perjalanannya. Kejelasan jalur pejalan kaki berhubungan dengan ketersediaan jalur pejalan kaki. Jalur pejalan kaki di lingkungan kampus pusat tidak keseluruhan memiliki jalur pejalan kaki, sebagian jalur masih menjadi satu dengan jalur kendaraan bermotor. Berikut merupakan hasil analisis yang menunjukkan ketersediaan jalur pejalan kaki yang merupakan indikator kejelasan jalur pejalan kaki sebagai pemenuhan aspek kenyamanan pada lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya Malang. Gambar 4. Ketersediaan Jalur pada Lingkungan Pusat Kampus Ketersediaan jalur pejalan kaki untuk pencapaian dari luar kampus menuju lingkungan kampus pusat kampus ditunjukkan dengan garis merah. Jalur pejalan kaki berupa trotoar yang terpisah antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan. Pada Jalur pejalan kaki di lingkungan pusat kampus yang mengubungkan antara gedung utama ditunjukkan dengan garis warna merah, ada sebagian jalur penghubung yang belum tersedia jalur pejalan kaki, yaitu pada jalur yang menghubungkan Gedung Samantha Krida, GOR Pertamina, dan Kantin UB. 7

4. Kesimpulan Pemenuhan aspek kenyamanan pada lingkungan pusat kampus belum terpenuhi secara keseluruhan. Terdapat beberapa jalur yang belum terpenuhi aspek rute langsung, keamanan dan kejelasan. Hal ini disebabkan belum terpenuhinya indikator yang menjadi acuan dalam menganalisis jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya Malang. Universitas Brawijaya merupakan universitas yang hendaknya memperhatikan tentang pejalan kaki dan fasilitas yang mendukungnya. Adanya ruang bebas untuk berkendara menyebabkan kenyamanan pejalan kaki berkurang. Dengan memenuhi aspek kenyamanan primer pada jalur pejalan kaki diharapkan penggunaan kendaraan dapat berkurang dan banyak civitas akademika kampus yang lebih memilih untuk berjalan kaki. Daftar Pustaka Edwards, Brian. 2001. University Architecture. America: Taylor & Francis. Rapoport, Amos. 1997. Human Aspect of Urban Form. Oxford: Pergamon Press. Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia. 8