MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL. Fase-fase Kreativitas (Tahapan atau Proses Kreativitas )

dokumen-dokumen yang mirip
Membentuk Individu yang Kreatif dan Inovatif Sesuai Islam. By: Asroful K

Kiat Sukses Meraih Dana PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA [PKM]

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha. 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

06FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

06Ilmu. Kreativitas dan Inovasi. Dalam Berwirausaha KEWIRAUSAHAAN - 1. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 3. Proses Berpikir Kreatif

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

Kewirausahaan. Inovasi dan Kreativitas. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BERFIKIR KREATIF Kelompok 8 Febrian Karunia M. Razuli Azmi Riuh Adi Pranata

KREATIF FUNDAMENTAL MODUL PERKULIAHAN. Berbagai Defenisi Kreativitas Dan Mengembangkan Kegiatan Berpikir Kreatif

Hubungan Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Pengembangan Berpikir Kreatif melalui CTS (Catatan: Tulis dan Susun) Oleh: Salam, S.Pd, M.Pd.

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kreativitas dalam Diri Kita

MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL. Teori berfikir kreatif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kreativitas berasal dari bahasa Inggris to create yang berarti mencipta, yaitu

KREATIF PROGRAM. Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN

2

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk

KEWIRAUSAHAAN 1 KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. Ir. Agung Wahyudi B, M.T., M.M. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Mesin

MODUL 1 KEWIRAUSAHAAN (ESA-142) Materi 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Materi 2 Peluang Bisnis. Disusun Oleh Drs. Mulyo Wiharto, MM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Membangun Ide dengan Design Thinking

MEMBANGUN KREATIVITAS. Devi Tirtawirya TIM

Kewirausahaan I. Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha. Roni Imron Rosadi S.Pi., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF, MENGOPTIMALKAN POTENSI OTAK 1

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KIAT SUKSES MENYUSUN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA [PKM] 1 Sabar Nurohman, M.Pd 2

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta komunikasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

UPAYA ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu

Mengembangkan Gagasan Baru

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Supardi Uki S (2012: 248), siswa hanya diarahkan untuk

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga

Perkembangan Sepanjang Hayat

KEWIRAUSAHAAN - 2. Menentukan Hal yang Harus Disiapkan Saat Memulai Bisnis. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Modul ke: Fakultas.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penyelesaian soal open ended, pedoman wawancara dan lembar tes kepribadian.

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 03FIKOM CREATIVE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

Kamis, 25 Februari Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

TUGAS. Lingkungan BISNIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB II KAJIAN TEORI. mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. 1 Berpikir sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karunia Eka Lestari, 2013

KEWIRAUSAHAAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM WIRAUSAHA. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit

Internalisasi Kreativitas, Mentalitas dan Sosiologi Kritis dalam Kurikulum & PBM Perekonomian Berbasis Kewirausahaan dan Syariah

14 CREATIVITY & DECISION MAKING. (Modeling Decisions)

FAKTOR DETERMINAN PROSES BELAJAR MENGAJAR KEWIRAUSAHAAN DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL Fase-fase Kreativitas (Tahapan atau Proses Kreativitas ) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI MARCOMM 43037 & ADVERTISING 05 Abstract Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan dari fase-fase atau tahapan dari proses kombinasi kreativitas dari konsep maupun aplikasinya. Kompetensi Setelah mempelajari modul ini, mahasisiwa diharapkan mengerti akan tahapan atau fase-fase dalam melakukan proses berfikir kreatif hingga berlangsungnya tahap aplikasi.

Pendahuluan Menurut Zimmerer (1996:82), kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Kreativitas (creativity) adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dam peluang. Sedangkan inovasi (inovation) adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Kreativitasi dan inovasi menjadi semacam penentu bagi bisnis kewirausahaan berskala kecil. Berfikir kreatif telah menjadi inti keterampilan bisnis, dan wirausahawan menjadi pemimpin dalam usaha mengembangkan dan menerapkan keterampilan tersebut. Kreativitas dan inovasi sering menjadi jantung bagi kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan pesaing mereka yang lebih besar. Walaupun mereka tidak dapat melebihi belanja pesaing mereka yang lebih besar, perusahaan kecil dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan besar secara lebih kreatif dan inovatif. Jika mereka gagal dalam melakukannya, wirausahawan tidak dapat bertahan lama dalam bisnis. Kadang kala melakukan inovasi berarti menciptakan sesuatu dari nol. Akan tetapi, inovasi biasanya cenderung merupakan hasil dari usaha mengolaborasi hal-hal lama dengan cara-cara yang baru, atau dari mengambil sesuatu untuk meciptakan sesuatu yang lebih sederhana atau lebih baik. Wirausahawan juga menciptakan inovasi untuk memecahkan masalah yang mereka amai, sering kali masalah yang mereka hadapi sendiri. Saat ini kreativitas tidak hanya menjadi sumber penting untuk mengembangkan keunggulan bersaing, tetapi kreativitas juga merupakan kebutuhan untuk berlangsungnya hidup. Wirausahawan harus selalu waspada terhadap asumsi & prespektif tradisional mengenai cara hal-hal yang seharusnya berlaku, karena cara tersebut jelas-jelas mematikan kreativitas. Kreativitas tidak akan lahir jika adanya hambatan mental yang dibebankan pada diri sendiri dan paradigma lain yang cenderung dibentuk orang selama beberapa tahun. Paradigma adalah gagasan yang telah disusun mengenai dunia ini, seperti apa seharusnya, 2

dan cara seharusnya beroperasi. Gagasan-gagasan ini menjadi begitu berakar dalam benak kita sehingga menjadi rintangan yang tidak dapat disingkirkan untuk berfikir secara kreatif walaupun gagasan-gagasan ini mungkin bersifat kuno, using dan tidak lagi relevan. Selama bertahun-tahun, kearifan umum meyakini bahwa ada orang yang kreatif imajinatif, berjiwa bebas dan berjiwa wirausaha dan ada yang tidak. Oleh karenanya beberapa orang dianggap berada dalam sisi lain spectrum tersebut dan sangat dianggap beberapa irang dianggap berada dalam sisi lain spectrum tersebut tersebut tersebut dan sangat dianggap sebagai orang yang mengandalkan logika, berfikir sempit, serta kaku. Kini telah ada pemahaman yang lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa siapa saja bisa belajar untuk menjadi kreatif. Masalahnya adalah bahwa dalam kebanyakan organisasi, orang-orang tidak pernah diajari atau bahkan diharapkan menjadi kreatif. Banyak bisnis juga gagal dalam mengembangkan lingkungan yang mendorong kreativitas di antara karyawannya. Di batasi oleh pola pikir tradisional mereka, kebanyakan orang tidak pernah menggali kreativitas mereka, dan perusahaannya menjadi tidak berkembang. Berikut ialah indentifikasi berbagai karakteristik yang tampak dalam para pemimpin inovasi, menurut Katherine Catlin :Sepuluh rahasia untuk mengarahkan kreativitas : 1. Mereka berfikir. Para pemimpin ini menginvestasikan waktu untuk berfikir karena mereka menyadari kekuatan kreativitas mereka sendiri dan ide yang dihasilkan dari proses ini. 2. Mereka adalah visioner. Orang-orang ini secara total memfokuskan diri pada nilai, visi, dan misinperusahaan mereka, serta menyatakannya melalui produk dan jasa perusahaan mereka, serta melalui budaya diperusahaan. Mereka dapat mengkomunikasikan kepada oranglain secara tepat mengnai apa yang ingin mereka capai. 3. Mereka mendengarkan para pelanggan. Mereka menyadari bahwa pelanggan atau calon pelanggan dapat menjadi sumber yang berharga untuk ide baru untuk peningkatan produk atau jasa, teknik penjualan dan posisi pemasaran. 4. Mereka memahami cara untuk mengelola ide. Ketika mereka mencari berbagai ide baru dan solusi yang kreatif, para manajer ini mencari ke berbagai sumber. 5. Mereka berorientasi pada orang. Para pemimpin ini memperkerjakan orang atas kemampuan kreatifnya dan kemudian menempatkan orang tersebut dalam lingkungan yang memungkinkan kreativitasnya berkembang. Mereka memandang 3

para karyawan dan ide para karyawan adalah bagian penting dari daya saing perusahaan. 6. Mereka mempertahankan budaya perubahan. Para pemimpin ini mengelola perubahan. Mereka selalu mencari perubahan, karena menyadari bahwa selalu ada kebutuhan untuk peningkatan. 7. Mereka memaksimalkan sinergi, keseimbangan dan focus tim. Menyadari bahwa kerja tim dapat menumpuk kreativitas dan inovasi, para pemimpin ini menyatukan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda ke dalam tim untuk memaksimalkan hasil kreatif perusahaan. 8. Mereka membuat dirinya dan orang lain bertanggung jawab atas standar kinerja yang tinggi. Para pemimpin ini meminta hasil dengan kualitas tertinggi atas diri mereka sendiri dan karyawan mereka, serta tidak mau menerima kurang dari hal tersebut. 9. Mereka menolak jawaban tidak. Para pemimpin ini mampu bertahan ketika menghadapi situasi negatif, bahkan ketika orang lain mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dikerjakan. 10. Mereka mencintai pekerjaan mereka dan merasa gembira ketika mengerjakannya. Rasa cinta para pemimpin ini atas pekerjaan mereka adalah hal yang menular, hingga memberdayakan semua orang dalam perusahaan untuk mencapai semua hal yang mungkin dapat mereka capai. Wallace menjelaskan pada peringkat awal proses kreativitas adalah mengumpulkan dan menghimpunkan data serta bahan yang diperlukan untuk penyelesaian sesuatu permasalahan atau pemikiran kreatif. Pada peringkat ini juga seseorang individu itu perlu peka terhadap permasalahan ataupun isu yang akan dicoba diselesaikan. 4

Wallace dalam bukunya The Art of Thought menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap : 1. Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain. 2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi mengeramkannya dalam alam pra sadar. 3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya insight atau Aha Erlebnis, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru. 4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis)dari uraian fase-fase 5

Dari sebuah proses tahapan atau fase diaplikasikan dalam kreatifitas dalam dunia periklanana bahwa tahapan persiapan merupakan tahap dalam pengumpulan data atau pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi. Pada fase selanjutnya inkubasi tahap ini dihentikan pada proses dunia kreativitas periklanan pada tahap ini merupakan tahap mengendapkan masalah dan informasi dalam sebuah ide kreatif selanjutnya fase iluminasi fase mendapatkan sebuah ilham atau ide untuk dilanjutkan dalam proses verifikasi atau implementasi sebuah kreasi atau ide. Adapun dilihat dari aspek lain kreativitas dalam perkembangannya sangat sangat terkait dengan empat aspek, yaitu: 1. Aspek Pribadi Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. 2. Aspek Pendorong Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan. 3. Aspek Proses Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, 6

dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. 4. Aspek Produk Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Kreativitas tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning mengalir melalui lima tahap, hatap-tahap tersebut sebagai berikut : 1. Persiapan Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan. 2. Inkubasi Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran. 3. Iluminasi Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan. 4. Verifikasi Memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. 5. Aplikasi Mengambil langkah-langkah untuk menindak lanjuti solusi tersebut Fase-fase Kreatif menurut David Cambell urutannya sebagai berikut : 1. Persiapan (preparation) : meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif, namun kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang hampir 7

selalu dihasilkan oleh orangorang yang sudah lama berkecimpung dan lama berpikir dalam bidang itu. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan dilakukan atas dasar "minat". Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan, bukan oleh loncatan yang tibatiba, tetapi dengan usaha keras. 2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi merupakan waktu pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu awal untuk mencoba dan mengalami gagal, trial dan error. 3. Inkubasi (incubation) : mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat, waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk jangka panjang tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarika diri dari perkara yang sedang kita selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan. Inkubasi merupakan saat di mana sedikit demi sedikit kita bebaskan dari kerutinan berpikir, kebiasaan bekerja, kelazirnan pemakai cara. 4. Iluminasi : mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru Bagian paling nikmat dalam penciptaan, tahap AHA! Ketika segalanya jelas, hubungan kaitan perkara gambling, dan penerangan untuk pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana kilat. Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga diungkapkan keluar secara fisik. 5. Verifikasi/ Produksi : memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. Tahap AHA!, betapa pun memuaskan, barulah merupakan akhir dari suatu awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan. Kalau sudah menemukan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru, kita harus turun tangan mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian penting dalam karya kreatif. Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-bagus yang ditemukan, jika tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap bagai embun diterjang sinar matahari.. Maka orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik secara pribadi maupun kelompok. 8

Di dalam usaha kita dalam menghadapi krisis maka diperlukan kemampuan untuk melihat kesempatan atau mengenali permasalahan dengan benar. Setelah itu kita memasuki dunia tersebut. Selanjutnya pikiran kita menginkubasikan pola atau pattern yang ada. Tahapan yang terpenting adalah Insight, yaitu momen ketika kita mengatakan AHA! Aku tahu solusinya!. Yang terakhir adalah untuk memverifikasi dan mengaplikasikan ide untuk menjadi kenyataan. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa Brainstorming, free-association adalah kekuatan utama dalam hal melakukan lateral thinking. Peta Konsep adalah alat bantu yang 9

sangat powerful untuk melakukan hal tersebut. Dalam sesi brainstorming maka belahan otak kanan di manfaatkan semaksimal mungkin. Setelah dirasakan cukup maka peranan belahan otak kiri di manfaatkan kemudian untuk memilih dan memilah cabang-cabang mana saja yang tidak relevan (tidak dibuang), mengeksplorasi lebih lanjut cabang yang nampak menarik, melompat ke cabang lain untuk melanjutkan pengembangan dari sudut sana. Kemudian belahan otak kanan untuk memindahkan cabang mana perlu di regroup dengan kelompoknya, menarik garis hubungan antar cabang, melihat lagi secara keseluruhan dan menemukan ide baru hasil penggabungan cabang yang satu dengan cabang yang lain. Setelah itu ditentukan cabang-cabang mana saja yang dijadikan keputusan rapat, orang yang berkompeten diberikan tugas pada cabang yang tepat (put the right man behind the gun), beri urutan prioritas, deadline. Kemudian secara periodik Peta Konsep tersebut diupdate progress tiap cabangnya sehingga bisa terlihat cabang mana saja yang macet, ditelusuri penyebab-penyebabnya, dialokasikan resources tambahan atau diganti orang yang lebih tepat. Bisa jadi ada revisi minor ataupun mayor pada Peta Konsep yang telah diputuskan sebelumnya karena adanya perubahan lingkungan eksternal. Jika setiap orang memiliki Peta Konsep yang sama, yang bisa difilter berdasarkan PIC untuk melihat tugas masingmasing, maka perubahan-perubahan yang terjadi tidak membuat orang kelihangan arah dan usaha tiap-tiap bagian bisa tetap diusahakan sinergis sehingga tercapainya tujuan yaitu merebut kesempatan atau mengatasi permasalahan yang timbul. 10

Daftar Pustaka Buzan, Tony. 2003.Head First. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius. Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok: Inisiasi Press. http://pkab.wordpress.com/2009/03/19/proseskreatif/ Setiawan Iwan, Agribisnis Kreatif, Penebar Swadaya 2012 11