PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-naratif. Disebut sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

3. METODE PENELITIAN. 22 Universitas Indonesia. Faktor-Faktor Pendulung..., Nisa Nur Fauziah, FPSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. kebutuhan-kebutuhan partisipan (Santoso & Royanto, 2009). Menurut Denzin & Lincoln

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut Moleong

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

3 METODEPENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan terjun

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Gambaran Perilaku Aborsi Pranikah Dewasa Awal. Metode pengumpulan

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri

BAB III METODE PENELITIAN

Dasar-dasar Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Observasi. Wawancara Klinis & Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENEITIAN. A. Fokus Penelitian. memperkenalkan desain pembelajaran menggunakan virtual world

3. METODE PENELITIAN. 28 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) adalah penelitian ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Poerwandari (1998), penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan dalam mengolah data mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODA. Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut. Poerwandari ( 2011, h. 42) penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah,

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Harapan Pada..., Agita Pramita, F.PSI UI, 2008

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yangterjadi dalam implementasikebijakanmanajemenalternatifpelayananpublik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PROSES WAWANCARA 2 Penjelasan Materi Materi kuliah berikut ini disarikan dari buku Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia yang disusun oleh E. Kristi Poerwandari dan diterbitkan LPSP3 Fakultas Psikologi UI, edisi ketiga, cetakan kedua, tahun 2007. Mahasiswa dapat mempelajari materi ini lebih lanjut dalam buku tersebut. Materi ini merupakan proses wawancara untuk tujuan penelitian, namun dapat juga digunakan sebagai panduan untuk melakukan wawancara dengan tujuan asesmen dan diagnostik. 1

3 Pengertian Wawancara: Adalah percakapan atau tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Variasi dalam wawancara kualitatif dibedakan menjadi 3 jenis: Wawancara informal Wawancara dengan pedoman umum Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka 4 Jenis Wawancara Kualitatif WAWANCARA INFORMAL Proses wawancara didasarkan pada berkembangnya pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah Umumnya dilakukan bersamaan dengan observasi partisipatif. Subjek yang diajak berbicara mungkin tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai secara sistematis untuk menggali data. 2

5 Jenis Wawancara Kualitatif WAWANCARA DENGAN PEDOMAN UMUM Peneliti memiliki pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diketahui tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman berfungsi sebagai daftar ceklist aspek yang perlu digali. Peneliti perlu memikirkan bagaimana pertanyaan dalam pedoman dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya sekaligus menyesuaikan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung. Bisa digunakan dalam bentuk wawancara terfokus maupun wawancara mendalam. 6 Jenis Wawancara Kualitatif WAWANCARA DENGAN PEDOMAN TERSTANDAR YANG TERBUKA Pedoman wawancara ditulis secara rinci & lengkap dengan set pertanyaan & penjabarannya dalam kalimat. Pertanyaan diajukan sesuai urutan pertanyaan & disampaikan dengan cara yang sama untuk responden yang berbeda-beda. Keluwesan dalam mendalami jawaban terbatas. Bentuk ini efektif dilakukan dalam penelitian yang melibatkan banyak pewawancara sehingga perlu ada usaha untuk meminimalkan variasi & menyeragamkan pendekatan terhadap responden. 3

7 Isi Wawancara (Patton, 1990) Proses & isi wawancara perlu dipersiapkan sesuai tujuan wawancara. Bentuk pertanyaan disesuaikan dengan aspek yang ingin diungkap. Contoh pertanyaan untuk mengungkap aspek psikologis: Aspek perilaku: Bila saya mengacu pada kegiatan harian Anda, dapatkan Anda menjelaskan apa saja yang Anda lakukan mulai bangun tidur di pagi hari sampai tidur kembali di malam hari? Aspek pemahaman & interpretasi subjek (kognitif) Bagaimana pendapat Anda tentang...? Hal apa yang Anda anggap penting? Bagaimana pandangan Anda tentang...? Aspek emosi/perasaan Dapat Anda jelaskan apa yang Anda rasakan saat itu? Apa yang Anda rasakan saat itu? 8 Menyusun Pertanyaan Wawancara Beberapa aspek yang perlu diperhatikan (Smith, et al, 1995) Pertanyaan harus bersifat netral, tidak diwarnai nilai-nilai tertentu, & tidak mengarahkan Gunakan istilah yang tepat, sesuai dengan subjek yang diwawancarai. Hindari istilah-istilah yang canggih, resmi, atau ilmiah, terlebih jika mewawancarai subjek umum Lebih baik menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti sekaligus untuk meningkatkan rapport Gunakan pertanyaan terbuka daripada tertutup. 4

9 Menyusun Pertanyaan Wawancara Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya akan menarik jawaban ya/tidak atau jawaban lain sesuai alternatif yang tersedia dan tidak mengajak responden berserita lebih lanjut. Pertanyaan tertutup sulit memberi kesempatan subjek menjelaskan pemikiran & perasaannya. Teknik wawancara yang baik adalah menyertakan cara-cara tidak langsung & halus. Pertanyaan langsung dan eksplisit digunakan untuk menanyakan identitas diri atau keterangan lain berkaitan dengan data subjek. Sebaiknya memulai pertanyaan dari aspek umum dilanjutkan aspek khusus. Teknik ini disebut FUNNELING yaitu memulai dari pertanyaapertanyaan umum, makin lama makin khusus dan maskin khusus. 10 Wawancara secara kreatif (Patton, 1990) Pewawancara perlu mengembangkan sikap terbuka terhadap subjek dan sikap terbuka dengan berbagai kemungkinan pendekatan untuk mengumpulkan data. Keterbukaan ini juga berarti menghindarkan diri dari kecenderungan memaksakan cara, kebiasaan, atau tradisi tertentu untuk diterapkan pada semua fenomena. Pemaksaan metode atau pendekatan dapat berakibat fatal, karena tidak saja menghasilkan pemahaman yang salah, namun juga mencelakakan subjek yang menjadi sasaran. Wawancara dapat dikombinasikan dengan metode pengumpulan data yang lain, misalnya: Tes proyektif, cth: tes grafis, tes rorschah, TAT, CAT Kuesioner atau skala psikologi 5

11 Hal-hal praktis yang perlu mendapat perhatian Wawancara perlu direkam dan dibuat transkripsinya secara verbatim (kata demi kata). Persiapan peralatan Gunakan alat perekam yang baik. Cek alat perekam sebelum digunakan. Siapkan baterai sesuai kebutuhan. Sebelum wawancara Pilih tempat yang tenang & bebas gangguan Alat perekam dikondisikan agar dapat merekam suara subjek namun tidak mengganggu kenyamanan subjek Hal-hal praktis yang perlu mendapat perhatian Selama wawancara Wawancara dapat dimulai dengan ucapan peneliti: wawancara dilakukan pada... Tempat... Tanggal... Pada... Peneliti harus berbicara secara jelas & tidak terlalu cepat, subjek akan cenderung melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan peneliti Peneliti meminta subjek berbicara jelas Jangan memindahkan barang-barang dengan bersuara di sekitar alat perekam Alat perekam sebaiknya dimatikan selama pembicaraan yang tidak relevan berlangsung Perhatikan apakah alat perekam berfungsi dengan baik saat wawancara, perlu pengecekan saat wawancara Di akhir wawancara, peneliti mengatakan: Ini akhir awawancara dengan... 12 6

13 Hal-hal praktis yang perlu mendapat perhatian Setelah wawancara Peneliti perlu mendengarkan rekaman wawancara, membuat catatan, & menghapus diskusi-diskusi yang tidak relevan (memberi catatan tersebut pada orang yang akan menyusun transkrip), mencatat nama lengkap & istilah yang tidak umum/familiar yang digunakan responden Memberi kode yang lengkap pada file atau data hasil rekaman Menyimpan file atau data rekaman dengan baik 7