BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. kebutuhan-kebutuhan partisipan (Santoso & Royanto, 2009). Menurut Denzin & Lincoln

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. kebutuhan-kebutuhan partisipan (Santoso & Royanto, 2009). Menurut Denzin & Lincoln"

Transkripsi

1 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan menggali informasi tentang suatu gejala berdasarkan pengalaman, persepsi, atau kebutuhan-kebutuhan partisipan (Santoso & Royanto, 2009). Menurut Denzin & Lincoln (dalam Ahmadi, 2014), kata kualitatif menyatakan penekanan pada proses dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepat-tepatnya, dalam istilah-istilah kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensi. Menurut Patton (dalam Ahmadi, 2014), metode kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang sedang terjadi secara alamiah (natural) dalam keadaan-keadaan yang sedang terjadi secara alamiah. Konsep ini lebih menekankan pentingnya sifat data yang diperoleh oleh penelitian kualitatif, yakni data alamiah. Data alamiah ini diperoleh dari hasil ungkapan langsung dari subjek peneliti. Patton (dalam Ahmadi, 2014) menegaskan bahwa data kualitatif adalah apa yang dikatakan oleh orangorang yang diajukan seperangkat pertanyaan oleh peneliti. Metode penelitian kualitatif juga sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono, 2013). Creswell (2007) menjelaskan bahwa terdapat lima macam desain penelitian kualitatif, yaitu : etnografi, grounded theory, studi kasus, fenomenologi, dan naratif. Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Bogdan & Biklen (dalam Ahmadi, 2014) menyatakan penelitian studi kasus merupakan suatu kajian yang rinci tentang satu latar, atau subjek tunggal, atau satu tempat penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu. Stake (dalam Creswell, 2007) menjelaskan bahwa dalam desain penelitian studi kasus ini, kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur

2 42 pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Studi kasus bertujuan untuk dapat memberikan informasi tentang kekhawatiran, harapan, fantasi, pengalaman traumatis, latar belakang pendidikan, relasi keluarga, kesehatan mental, untuk dapat memahami pikiran atau perilaku individu (Santrock, 2002). Berdasarkan pemahaman tersebut, peneliti memilih pendekatan studi kasus karena peneliti ingin memperoleh informasi secara mendalam dan mendetail mengenai kebutuhan-kebutuhan psikologis pada anak dengan gangguan emosi dan perilaku melalui kegiatan art therapy. B. Unit Analisis Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus individu. Hal ini dikarenakan desain penelitian studi kasus yang fokus untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan mendetail mengenai kasus tertentu. Pada penelitian ini dilihat bagaimana kasus individu, yaitu pada anak dengan gangguan emosi dan perilaku mengenai kebutuhankebutuhan psikologisnya. Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data atau informasi yang lengkap, peneliti menggunakan art therapy sebagai sarana untuk berkomunikasi antara peneliti, terapis dan anak dengan gangguan emosi dan perilaku. Hal tersebut dilakukan karena anak dengan gangguan emosi dan perilaku yang dijadikan subjek dalam penelitian ini cenderung sulit untuk diajak berkomunikasi karena anak dengan gangguan emosi dan perilaku tersebut sangat bergantung pada situasi emosi yang dirasakan dan tidak mudah mengungkapkan perasaan-perasaan yang dimiliki. Penelitian ini juga menggunakan informasi tambahan melalui wawancara kepada informan yang merupakan orang terdekat subjek yaitu: ibu subjek, guru sekolah subjek dan psikolog yang menangani subjek. Pengambilan data dengan informan dilakukan untuk memastikan kebenaran mengenai data atau informasi yang disampikan oleh subjek penelitian, yang sekaligus juga untuk meningkatkan validitas penelitian ini.

3 43 C. Subjek Penelitian Penelitian kualitatif tidak membatasi jumlah subjek yang dapat dijadikan sebagai subjek penelitian. Menurut Banister dkk. (dalam Poerwandari, 1998) fokus penelitian kualitatif adalah pada kedalaman dan proses serta penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah sampel atau kasus sedikit. Suatu sampel atau kasus tunggal pun dapat dipakai bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti untuk memperoleh sampel atau kasus yang lebih banyak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sebagai sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Dengan menggunakan pertimbangan pribadi yang sesuai dengan topik penelitian, peneliti memilih subjek sebagai unit analisisnya (Satori & Komariah, 2014). Adapun kriteria subjek yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Anak dengan gangguan emosi dan perilaku Anak dengan gangguan emosi dan perilaku dipilih sebagai kriteria utama dalam penelitian karena anak dengan gangguan emosi dan perilaku memiliki hambatan dalam aspek perkembangan emosi, sosial dan kognitif. Terjadinya hambatan pada aspek perkembangan emosi, sosial dan kognitif tersebut terjadi karena kurang atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar, terutama kebutuhan psikologis, sehingga anak berperilaku menyimpang untuk memenuhi kebutuhan psikologis tersebut. 2. Berusia 6 12 tahun Rentang usia 6 sampai 12 tahun merupakan masa anak-anak akhir. Pada masa anak-anak akhir tersebut anak cenderung mengalami emosi dan perilaku yang tidak stabil karena anak mulai terlibat pada lingkungan diluar keluarganya,

4 44 yaitu sekolah dan masyarakat. Melalui interaksi anak dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, anak akan menerima berbagai pengalaman dan informasi yang akan mempengaruhi perkembangan sosial, emosional dan kognitif. 3. Tinggal bersama orang tua Kriteria ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan psikologis anak dengan melihat hubungan dan interaksi anak dengan gangguan emosi dan perilaku dengan orangtuanya. 4. Bersekolah di sekolah umum Kriteria ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan psikologis anak dengan melihat hubungan dan interaksi anak dengan gangguan emosi dan perilaku dengan lingkungan sekolah, yaitu terkait dengan kemampuan akademis anak, kemampuan anak menjalin hubungan dengan guru dan teman sebaya serta kemampuan anak dalam mengikuti peraturan dan kegiatan yang berlaku di sekolah umum. Setelah mendapatkan subjek kasus, selanjutnya peneliti akan mencari beberapa significant others atau informan yang merupakan orang-orang terdekat subjek yang mengetahui kondisi subjek. Informasi yang didapatkan dari informan dapat dijadikan sebagai sumber informasi tambahan atau pembanding. Adapun alternatif yang dapat dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini adalah: orang tua subjek, keluarga subjek (saudara kandung, sepupu, kakek, nenek dan lain-lain), guru sekolah, dan psikolog yang menangani subjek.

5 45 D. Teknik Penggalian Data Metode pengumpulan data yang paling umum digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, selain menggunakan metode wawancara dan observasi, peneliti juga menggunakan catatan lapangan agar tidak terdapat fakta-fakta yang terlewatkan. 1. Wawancara Wawancara (interview) adalah proses komunikasi interaksional antara dua pihak dimana salah satu pihak telah memiliki tujuan yang telah ditentukan sebelumnya atau tujuan yang serius, yang di dalamnya terdapat proses bertanya dan menjawab pertanyaan (Stewart & Cash, 2008). Esterberg (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur termasuk dalam kategori in-depth interview, yaitu dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur (Sugiyono, 2013). Tujuan dari wawancara semi terstruktur ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ideidenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh subjek atau informan. Satori & Komariah (2014) menyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam wawancara semi terstruktur ini menggunakan petunjuk umum wawancara yang merupakan kombinasi wawancara terstruktur dan tidak terstruktur yang menggunakan beberapa inti pokok pertanyaan yang akan diajukan, yaitu peneliti membuat garis besar pokok-pokok pembicaraan, namun dalam pelaksanaannya peneliti mengajukan pertanyaan secara bebas, pokok-pokok pertanyaan yang dirumuskan tidak perlu dipertanyakan secara berurutan dan pemilihan

6 46 kata-katanya juga tidak baku, tetapi dimodifikasi pada saat wawancara berdasarkan situasinya. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan anak dengan gangguan emosi dan perilaku yang cenderung mengalami kesulitan dalam mengekspresikan atau mengungkapkan emosi atau perasaan sehingga sangat sulit untuk melakukan wawancara secara langsung. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan art therapy sebagai media yang dapat membantu proses wawancara sehingga anak dengan gangguan emosi dan perilaku dapat dengan bebas mengungkapkan perasaan atau emosi terkait dengan kebutuhan psikologis. Adapun prosedur yang dilakukan yaitu peneliti menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Selain menyiapkan pertanyaan-pertanyaan, peneliti juga menyiapkan alat bantu rekam serta material lain yang dibutuhkan dalam kegiatan art therapy sebagai sarana yang dapat membantu pelaksanaan wawancara agar dapat berjalan dengan lancar. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dalam kegiatan art therapy. Peneliti bersama psikolog membuat rancangan kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kebutuhankebutuhan psikologis pada anak dengan gangguan emosi dan perilaku. Dalam setiap rancangan kegiatan, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek. Wawancara semi terstruktur ini tidak hanya dilakukan pada subjek, tetapi juga dengan informan atau significant others yang dirasa dapat memberikan informasi terkait dengan kondisi dan kebutuhan psikologis pada subjek sebagai anak dengan gangguan emosi dan perilaku. Berbeda dengan wawancara kepada subjek, wawancara kepada informan tidak dengan metode art therapy.

7 47 2. Observasi Syaodih (dalam Satori dan Komariah, 2014) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Dalam observasi partisipatif, peneliti terlibat dalam kegiatan subjek yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2013). Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan kegiatan yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Pada penelitian ini, observasi digunakan secara bersama-sama pada saat melakukan wawancara sehingga peneliti akan mendapatkan data tambahan seperti kegiatan yang dilakukan oleh subjek, penampilan fisik subjek, ekspresi emosi, bahasa tubuh, cara bicara serta aspek non verbal lainnya yang ditunjukkan oleh subjek terkait kebutuhan psikologis. Seperti misalnya melalui kegiatan colored candy go around, subjek menunjukkan perilaku menghindar saat ditanya lebih mendalam mengenai hubungan subjek dengan ibunya. 3. Catatan Lapangan Dalam menggali data melalui observasi dan wawancara, peneliti juga menggunakan catatan lapangan sebagai alat bantu yaitu dengan mencatat ketika peneliti menemukan fakta atau informasi yang dirasa penting dan menarik untuk digali lebih dalam. Catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif (Satori & Komariah, 2014). Catatan lapangan langsung dibuat setelah pengambilan data melalui observasi atau wawancara.

8 48 E. Teknik Pengorganisasian dan Analisis Data 1. Teknik Pengorganisasian Data Pengolahan dan analisis data sesungguhnya dimulai dengan mengorganisasikan data (Poerwandari, 1998). Dengan data kualitatif yang sangat beragam dan banyak, menjadi kewajiban peneliti untuk mengorganisasikan data yang diperoleh dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Highlen & Finley (dalam Poerwandari, 1998) mengatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk : a. Memperoleh kualitas data yang baik; b. Mendokumentasikan analisis yang dilakukan; serta c. Menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. Adapun pengorganisasian data yang peneliti akan lakukan dalam melakukan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : a. Peneliti datang ke lokasi pengambilan data dengan membawa rancangan kegiatan art therapy beserta peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan, panduan wawancaranya dan lembar fieldnote untuk mencatat hasil observasi yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Pengambilan data selanjutnya dilakukan dengan mengajak subjek untuk melakukan kegiatan art therapy dan kemudian peneliti melakukan wawancara serta observasi. b. Selama proses pengambilan data, dalam kegiatan art therapy, peneliti akan menggunakan alat bantu berupa telepon genggam untuk merekam wawancara serta memotret kegiatan dan hasil atau produk dari art therapy. Selain itu, peneliti juga tetap menggunakan alat bantu manual seperti buku catatan serta alat tulis sesuai kebutuhan.

9 49 c. Dalam menyimpan data-data penelitian, peneliti akan membuat satu folder di data D laptop peneliti yang bernama Skripsi Di dalam folder utama tersebut, akan dibuatkan beberapa folder lainnya untuk memisahkan data-data terkait dengan penelitian. d. Setiap selesai mengambil data, peneliti akan mengumpulkan data-data hasil wawancara yang masih berbentuk data mentah berupa rekaman wawancara dari telepon genggam dan catatan-catatan yang dibuat oleh peneliti. Data yang diperoleh dalam bentuk rekaman suara akan dipindahkan dalam bentuk verbatim. Sedangkan data observasi akan dibuat dalam bentuk fieldnote. e. Untuk membuat verbatim hasil wawancara yaitu dengan memindahkan hasil rekaman wawancara dari telepon genggam ke laptop. Rekaman wawancara tersebut akan peneliti dengarkan lagi dan kemudian peneliti akan membuatnya dalam bentuk verbatim. Proses verbatim ini dilakukan dengan mengetik setiap suara yang terdengar dari rekaman suara dengan bantuan aplikasi f4. Setelah selesai membuat verbatim, peneliti akan menyimpan verbatim tersebut ke dalam folder Skripsi 2015 dengan sub folder Ver kemudian masuk ke folder subjek / ibu / guru / psi sesuai dengan nama responden wawancara pada hari tersebut. f. Begitu pula dengan hasil observasi. Peneliti akan menyiapkan map untuk menyimpan kertas-kertas yang merupakan lembar catatan observasi. Data atau catatan yang terdapat dalam kertas-kertas tersebut kemudian akan peneliti buat dalam bentuk fieldnote dengan format Microsoft Word dan kemudian disimpan dalam folder Skripsi 2015 dengan sub folder FNote, lalu masuk ke folder subjek / ibu / guru / psi.

10 50 2. Teknik Analisis Data Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiyono, 2013) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawacara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Stake (dalam Creswell, 2007) mengungkapkan bahwa terdapat empat tahapan analisis data beserta interpretasinya dalam penelitian studi kasus, yaitu: (1) Categorical Aggregation atau pengumpulan kategori, yaitu peneliti mencari suatu kumpulan kategori dari data yang diperoleh dan kemudian peneliti dapat menemukan makna yang relevan dengan isu yang akan muncul; (2) Direct Interpretation atau interpretasi langsung, yaitu setelah terbentuk kategori, peneliti dapat menarik makna dari kategori tersebut tanpa terpengaruh oleh kategori-kategori lainnya. Hal ini merupakan suatu proses dalam menarik data secara terpisah dan menempatkannya kembali secara bersama-sama agar lebih bermakna; (3) peneliti membentuk Pattern atau pola dengan mencari kesepadanan antara dua atau lebih kategori; (4) terakhir, peneliti mengembangkan Naturalistic Generalization atau generalisasi naturalistik yaitu dari analisa data, yaitu generalisasi yang dimana orang atau peneliti lain dapat belajar dari penelitian kasus ini sehingga dapat diterapkan untuk dirinya sendiri atau untuk penelitian selanjutnya. F. Teknik Pemantapan Kredibilitas Penelitian Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki salah satunya yaitu derajat keterpercayaan (credibility). Kredibilitas merupakan ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian

11 51 (Satori & Komariah, 2014). Sugiyono (2013) menyatakan bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dapat dilakukan dengan enam cara, yaitu : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sebagai uji kredibilitas data. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu (Satori & komariah, 2014), sehingga terdapat tiga teknik triangulasi, yaitu : triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. 1. Triangulasi Sumber Cara meningkatkan kepercayaan penelitian adalah dengan mencari data dari sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain. Peneliti melakukan eksplorasi untuk mengecek kebenaran data dari beragam sumber. Selain mendapatkan data dari subjek, peneliti juga melakukan wawancara pada informan yang memiliki kaitan dengan subjek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai ibu subjek, guru subjek dan psikolog yang menangani subjek yang peneliti rasa dapat memberikan informasi terkait dengan kondisi sosial dan emosional, serta kebutuhan-kebutuhan psikologis subjek. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik adalah penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber data, yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Penelitian ini menggunakan art therapy sebagai sarana atau media dalam berkomunikasi dengan subjek. Dalam penerapannya, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mengetahui kondisi kebutuhan-kebutuhan psikologis subjek serta melakukan observasi selama kegiatan art therapy berlangsung.

12 52 3. Triangulasi Waktu Menguji kredibilitas data dengan triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu dan situasi yang berbeda. Kegiatan art therapy dilakukan beberapa kali sampai informasi atau data yang dibutuhkan dirasa cukup. Dalam kegiatan ini, peneliti akan melakukan wawancara yaitu terdapat beberapa pertanyaan yang menanyakan hal yang sama. G. Isu Etika Terdapat beberapa isu etika yang harus diperhatikan dan disampaikan kepada responden maupun informan dalam penelitian ini, antara lain : 1. No harm : tidak merugikan atau membahayakan responden dan informan atas informasi dan data yang telah atau akan diberikan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan efek negatif secara psikologis maupun secara ekonomis bagi responden dan informan penelitian. Peneliti menyampaikan kepada responden bahwa penelitian ini merupakan penelitian ilmiah dan akan menggunakan informasi yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan penelitian agar tidak merugikan responden ataupun pihak lain. 2. Confidentiality : menjaga situasi dan perasaan responden dan informan agar tetap merasa nyaman dan aman selama proses penelitian berlangsung. Peneliti bersikap tenang dan netral selama proses penelitian berlangsung. Peneliti juga tidak memaksa responden untuk sesegera mungkin memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 3. Privacy : menjaga kerahasiaan identitas dan respon responden serta informan. Identitas berupa nama responden dan informan akan menggunakan insial, serta lokasi yang memuat peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan yang dialami oleh responden akan disamarkan keberadaannya. Peneliti akan

13 53 menyampaikan kepada responden bahwa dalam penelitian ini akan menggunakan inisial terkait dengan identitas, tempat dan hal-hal spesifik lainnya demi menjaga kerahasiaan dan kenyamanan responden dalam memberikan informasi. 4. Institutional approval : persetujuan dari pihak institusi, yaitu kepada pihak sekolah serta pihak tempat bimbingan belajar sebagai tempat dimana penelitian akan dilakukan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada pihak Turiya School untuk menggunakan salah satu ruangan belajar sebagai tempat melakukan penelitian. 5. Record Keeping : menyimpan hasil rekaman, baik dalam bentuk suara maupun gambar, dan tidak menyebarluaskan informasi yang terkandung di dalam rekaman tersebut kepada pihak yang berada di luar kepentingan penelitian. Peneliti meminta izin kepada responden untuk merekam saat proses wawancara berlangsung dan mengatakan bahwa rekaman wawancaraa tersebut hanya digunakan dalam kepentingan penelitian dan tidak akan disebarluaskan. 6. Informed consent to research : persetujuan tertulis dari responden dan informan untuk ikut serta dalam penelitian dan memberikan informasi dalam proses pengambilan data, beserta hak-hak dan juga kewajiban yang harus dilakukan oleh responden dan informan penelitian. Peneliti meminta izin kepada orangtua responden untuk menjadi informan dan menjadikan anaknya sebagai responden dalam penelitian ini. Apabila orangtua responden setuju, maka orangtua diminta untuk mendatangani lembar informed consent. 7. Dispensing with informed consent : respoden berhak mundur dari penelitian dengan sebelumnya melakukan persetujuan dan disertai dengan alasan yang dapat diterima antara pihak responden dan juga pihak peneliti. Apabila dalam

14 54 proses penelitian berlangsung responden atau informan merasa tidak nyaman atau karena terdapat hal lain yang mengharuskan mundur dari penelitian ini, maka dengan menyampaikan alasan yang sesuai dan dapat diterima oleh pihak responden/informan dan peneliti, maka peneliti tidak dapat melarang atau memaksa responden atau informan untuk terlibat lagi dalam penelitian. 8. Offering inducements for research participation : pemberian berupa imbalan materi maupun non-materi selama proses pengambilan data. Pemberian imbalan diberikan selama proses atau pada akhir pengambilan data sebagai ucapan terimakasih karena sudah terlibat secara aktif dalam penelitian ini

15 55

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif umumnya digunakan untuk memahami fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Kualitatif Fenomenologis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan memahami fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

Lebih terperinci

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 146 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 11 dan SMPN 36 Kota Bandung. PemilPihan ini didasarkan atas keberhasilan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus didefinisikan sebagai fenomena khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Gambaran kepuasan pernikahan kepada pasangan suami istri dewasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Disain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses yang naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan, 49 III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran Guru IPS dalam membina akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu dengan pendekatan fenomenologis dimana dengan desain penelitian yang menggunakan latar

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti (mencari makna) dari peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti (mencari makna) dari peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelitatif dengan menggunakan paradigma fenomenologi. Menurut Moelong (2005), metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Moleong (2007) mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kematian orangtua bagi remaja. Kematian merupakan fenomena yang pasti terjadi pada setiap individu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian lapangan) yang dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.A Tipe Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. pandangan dasar pendekatan kualitatif menurut Sarantakos (1993) antara lain adalah suatu realitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan mendalam mengenai gambaran harga diri remaja yang telah melakukan hubungan seks di luar nikah, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Kualitatif Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan khusus atas suatu fenomena, serta untuk dapat memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara khusus menggali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitan Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) adalah penelitian ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) adalah penelitian ilmiah 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) adalah penelitian ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penggunaan pendekatan kualitatif ini bertujuan agar dapat memaparkan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti maka metode penelitian ini menggunakan adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui fenomena yang dialami oleh manusia misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sesi ini, peneliti memberi gambaran jelas mengenai jenis, waktu dan tempat, subyek, instrument penelitian serta langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data

Lebih terperinci

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016 PROSES WAWANCARA 2 Penjelasan Materi Materi kuliah berikut ini disarikan dari buku Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia yang disusun oleh E. Kristi Poerwandari dan diterbitkan LPSP3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitan Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti mengenai pola asuh ibu bekerja dalam memberikan motivasi belajar anak, maka penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview). 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi deskriptif. Pendekatan studi deskriptif menurut Anwar (2011) adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong,

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, BAB 3 METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena atau pengalaman hidup yang dialami oleh subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini peneliti dapat memperoleh data yang rinci

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang yang berada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan Creswell (1998), tipe penelitian yang tepat

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan Creswell (1998), tipe penelitian yang tepat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan Creswell (1998), tipe penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (1998:15) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

3.1 Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode pengumpulan data atau penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkualitas dan valid dengan tujuan agar data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah Keharmonisan keluarga pasangan infertilitas, untuk mendalami hal ini Penelitian menggunakan penelitian kualitatif, Herdiansyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengambilan keputusan dan faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan seorang perokok yang sudah berhenti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu jenis penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena tentang sesuatu yang dialami oleh subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. resiliensi pada mantan pengguna narkoba yang diperoleh dari kisah hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. resiliensi pada mantan pengguna narkoba yang diperoleh dari kisah hidup dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai resiliensi pada mantan pengguna narkoba yang diperoleh dari kisah hidup dan pengalaman subjek

Lebih terperinci

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (2009) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B. BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus kepada faktor-faktor yang menjadi pembentuk kepribadian hardiness pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus lebih dari satu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Kota Surakarta, dimana di kota ini terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A.Tipe Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis yang tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan 60 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pendekatan kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang mendalam (in-depth), berorientasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang mendalam (in-depth), berorientasi pada BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang mendalam (in-depth),

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk memahami dan mengeksplorasi lebih dalam bagaimana istri mengatasi masalah pasca kematian suami. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi atau berbagai realita masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya untuk. B. Responden Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi atau berbagai realita masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya untuk. B. Responden Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sebagai kerangka berfikir utama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimana peneliti berusaha mengerti kejadian/fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Penentuan subjek penelitian di pilih dengan tujuan dan lebih bersifat selektif, informan yang di ambil sebagai subjek penelitian karena peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis (Semiawan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dukungan sosial pada wanita yang mengalami baby blues syndrome. Dari gambaran tersebut, penelitian ini juga bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti mempelajari isu-isu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dengan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dengan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan pada fokus permasalahan yang dikaji yaitu perilaku obsesif kompulsif dalam beribadah pada santri, maka penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskripsikan kompetensi sosial remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Untuk mengetahui bagaimana kepedulian dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepedulian ibu-ibu terhadap pertumbuhan balita pada ibu-ibu suku Dayak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode kualitatif fenomenologi. Metodologi penelitian kualitatif dalam ranah ilmu psikologi adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Pikir Penelitian SDM PELAYANAN KESEHATAN Jenis pelayanan kesehatan Pengelolaan biaya Kesehatan WPS Mekanisme rujukan Gambar 3.1 Kerangka Konsep Alur pikir penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian. BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran coping stress istri pelaut. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bab tiga ini akan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mempelajari dinamika atau permasalahan, memperoleh pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Penelitian ini akan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian kualitatif berupaya untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan rumusan masalah deskriptif yang dapat memandu peneliti untuk mengeksplorasi masalah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) metologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif memiliki pengertian sebagai penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sibling rivalry yang dialami oleh anak ADHD dan saudara kandungnya. Penelitian ini berusaha untuk melihat secara mendalam gambaran sibling

Lebih terperinci