I Made Gede Widnyana Kajian pola titik layu tanaman paprika (Capsicum Annuum L.)

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

Pola air tersedia pada beberapa media tanam untuk tanaman strawberry (Fragaria Virginiana)

SEMINAR HASIL PENELITIAN ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN STRAWBERRY YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA HIDROPONIK DI DALAM GREENHOUSE

ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI

ANALISIS PROFIL IKLIM MIKRO PADA GREENHOUSE TIPE ARCH UNTUK BUDIDAYA BUNGA KRISAN (Chrysanthemum morifolium) SKRIPSI

Nya sehingga penulisan laporan penelitian dengan judul PENGARUH PENAMBAHAN MAGNESIUM PADA LARUTAN NUTRISI TERHADAP

KAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

RANTAI NILAI BUNGA POTONG Heliconia caribeae DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA SRI

PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var. Ayamurasaki) TERHADAP KARAKTERISTIK SUMPING S K R I P S I

12/04/2014. Pertemuan Ke-2

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell,

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPOS Trichoderma sp. TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) SKRIPSI

ANALISIS JALUR DISTRIBUSI SAYURAN BUNGA KOL (Brassica oleraceae) DARI PETANI DI KECAMATAN BATURITI HINGGA KONSUMEN DI KOTA DENPASAR SKRIPSI

Kata kunci: jerami padi, kotoran ayam, pengomposan, kualitas kompos.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI NUTRISI LENGKAP DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM BERBAHAN COCOPEAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUAHAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG AMPAS TAHU DENGAN TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK FLAKES SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA ORGANIK DAN KONSENTRASI NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo, L.

PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN KOMPOS TERHADAP KEBUTUHAN AIR TANAMAN BEBERAPA JENIS KACANG

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kadar Air Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Dua Tipe Kapolaga Sabrang

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI

The Application of Drip Irrigation Technique and Artificial Planting Media in

Kata Kunci : kompos, kotoran sapi, kotoran ayam, kualitas kompos, C/N rasio.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH JENIS MEDIA TERHADAP KONSENTRASI BIOMASSA. DAN KANDUNGAN PROTEIN MIKROALGA Chaetoceros calcitrans SKRIPSI

PENGARUH SALURAN AERASI DAN VARIETAS PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS AEROB BERBAHAN BAKU JERAMI S K R I P S I

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

STUDI KASUS TENTANG PENGOLAHAN TANAH DENGAN BAJAK SINGKAL DAN ROTARY TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI

PENGARUH PELAYUAN DAN SUHU PENGERINGAN DAGING BUAH NANAS PADA ALAT PENGERING VAKUM TERHADAP MUTU PRODUK YANG DIHASILKAN SKRIPSI.

STAF LAB. ILMU TANAMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

PENGARUH PERBANDINGAN JERAMI DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PROFIL SUHU DAN KARAKTERISTIK PUPUK KOMPOS YANG DIHASILKAN SKRIPSI

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN

L102. Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai Agustus 2015 bertempat di

II. TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kailan (Brassica oleraceae var achepala) atau kale merupakan sayuran yang

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

AIR DAN PENGARUHNYA THD PER TUMBUHAN TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

Uji Penggunaan Kompos Limbah Sagu terhadap Pertumbuhan Tanaman Strawberry (Fragaria vesca L) di Desa Plajan Kab. Jepara

Pengaruh Perlakuan Mikrogravitasi pada Biji Cabai Rawit terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

PENGARUH RASIO TEPUNG KETAN DENGAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KARAKTERISTIK DODOL S K R I P S I

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

dengan optimal. Selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau saja. Jika musim tidak menentu maka hasil

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I Putu Gde Suhartana Kajian Proses Fermentasi Sludge

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

Perbedaan Transpirasi dengan. Evaporasi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dan tanah yang

STAF LAB. ILMU TANAMAN

ABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Jawa sebesar ton (Badan Pusat Statistik, 2014).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

AKLIMATISASI PLANLET DAN UMBI LAPIS MIKRO BAWANG MERAH (ACCLIMATIZATION OF SHALLOT PLANLET AND MICRO BULB) Abstrak

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT PERLAKUAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. rokok.penemuan olahan tembakau sebagai bahan rokok berawal dari bangsa Eropa. banyak dikenal sebagai bahan pembuatan rokok.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

I Made Gede Widnyana. 1111305024. Kajian pola titik layu tanaman paprika (Capsicum Annuum L.) dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam (Studi Kasus di Br. Pemuteran Baturiti, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan). Pembimbing I Dr. Sumiyati, S.TP.,MP. dan Ir. I Wayan Tika, MP. Sebagai pembimbing II. Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran 2016. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola titik layu tanaman paprika (Capsicum annuum l.) dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang terdiri dari tiga perlakuan menggunakan media tanam yaitu, P1 : media arang sekam, P2 : media tanah campur kompos dengan perbandingan 2 : 1 dan dan P3 : media tanah. Kadar air kapasitas lapang, titik layu sementara dan air tersedia untuk seluruh perlakuan yang diamati mulai minggu ke-2 sampai minggu ke-14, kapasitas lapang pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah yaitu berturut-turut dari 79,11% sampai 82,06%, 44,10% sampai 46,31%, dan 36,20% sampai 37,41%. Kadar air titik layu sementara pada arang sekam, tanah campur kompos dan media tanah yaitu berturut-turut mengalami penurunan dari 42,99% sampai 25,84%, 13,95% sampai 8,95% dan 14,39% sampai 10,23%. Air tersedia bagi taaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah yaitu berturut-turut mengalami peningkatan 5,20 cm sampai 9,65 cm, 5,72 cm sampai 6,33 cm dan 3,43 cm sampai 4,86 cm. Kata kunci: paprika, titik layu sementara, kapasitas lapang, air tersedia bagi tanaman.

I Made Gede Widnyana. 1111305024. The study of wilting point pattern and field capacity in cultivation of sweet pepper in differents planting media ( A Case Study in Br. Pemuteran Baturiti, Candi Kuning village, Baturiti District, Tabanan ). Under Supervised by I Dr. Sumiyati, S.TP., MP. as a first supervisor and Ir. I Wayan Tika, MP. as a second supervisor. Agricultural Engineering. Faculty of Agricultural Technology. Udayana University. Bukit Jimbaran, 2016. ABSTRACT The objective of this study were to determine of wilting point pattern and field capacity in cultivation of sweet pepper (Capsicum annuum L.) in diffferents planting medium. The methodology that used in this study was quantitative method. Three different planting medium were set namely : P1 : rice husk charcoal media, P2: soil and compost mixed media with 2 : 1 ratio and P3: soil media. The water content of field capacity, temporary wilting point and available water for all treatments were observed start in week 2 to week 14 field capacity on rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil media that row from 79.11% to 82,06%, 44.10% to 46.31%, and 36.20% to 37.41%. While the soil mousture of temporary wilting point of rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil media is descreased from 42,99% to 25,84%, 13,95% to 8,95% and 14,39% to 10,23%. Available water of sweet paper plants on rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil that is row increased from 5,20 cm to 9,65 cm, 5,72 cm to 6,33 cm and 3,43 cm to 4,86 cm. Keywords: sweet pepper, wilting point, field capacity, available water for plants.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv RIWAYAT HIDUP... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii KATA PENGANTAR... x DARFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Manfaat... 3 II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Paprika (Capsicum annuum L.)... 5 2.2 Media Tanam... 7 2.2.1 Arang Sekam... 7 2.2.2 Tanah... 8 2.3.3 Tanah campur Kompos... 10 2.3 Air yang Tersedia untuk Tanaman... 10 2.3.1 Tekstur, Struktur dan Kedalaman tanah... 11 2.3.2 Sistem Perakaran Tanaman Paprika... 12 2.4 Kapasitas Lapang... 12 2.5 Titik layu sementara... 13

2.6 Titik Layu Permanen... 13 2.7 Pengaruh Kekurangan dan Kelebihan Air Pada Tanaman... 14 2.7.1 Dampak Kelebihan Air pada Tanaman... 14 2.7.2 Dampak Kekurangan Air Pada Tanaman... 14 III METODE PENELITIAN... 16 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 16 3.2 Alat dan Bahan... 16 3.2.1 Alat Penelitian... 16 3.2.2 Bahan penelitian... 16 3.2.3 Rancangan penelitian... 16 3.3 Variabel Penelitian... 17 3.3.1 Kapasitas Lapang (KL)... 17 3.3.2 Titik Layu Sementara (TLS)... 17 3.3.3 Air tersedia bagi Tanaman... 18 3.3.4 Analisis data... 19 3.4 Tahapan Penelitian... 19 3.4.1 Diagram Alir Penelitian... 20 IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 21 4.1 Kapasitas lapang tanaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah... 21 4.2 Titik layu sementara tanaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah... 22 4.3 Air tersedia bagi tanaman paprika... 25 V KESIMPULAN DAN SARAN... 27 5.1 Kesimpulan... 27 5.2 Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA... 28 LAMPIRAN... 32

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 1. Paprika (Capsicum annum L.)... 5 2. Diagram alir penelitian... 20 3. Kapasitas lapang tanaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah... 21 4. Titik layu sementara tanaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah... 22 5. Air tersedia bagi tanaman paprika... 25

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Kadar air kapasitas lapang dan titik layu sementara media sekam... 32 2. Kedalaman zona perakaran media sekam... 32 3. Kadar air tanah media arang sekam... 32 4. Kadar air kapasitas lapang dan titik layu sementara media tanah... 33 5. Kedalaman zona perakaran media tanah... 33 6. Kadar air tanah media arang tanah... 33 7. Kadar air kapasitas lapang dan titik layu sementara media tanah campur kompos... 34 8. Kedalaman zona perakaran media tanah campur kompos... 34 9. Kadar air tanah media tanah campur kompos... 34 10. Persemaian bibit... 35 11. Bibit minggu ke-12... 35 12. Media tanam paprika... 36 13. Tanaman paprika minggu ke-8... 36 14. kondisi titik layu tanaman paprika pada media tanah... 37 15. Pengambilan sampel media arang sekam dengan ring soil sampel... 37 16. Penimbangan sampel media tanah menggunakan timbangan digital... 38 17. Pengovenan media tanam... 38 18. Hasil analisis tektur tanah... 39 19. Volume kedalaman tanah polybag... 39 20. Bibit tanaman paprika... 40 21. Cawan... 40 22. Eksikator... 41 23. Pengovenan... 41 24. Umur tanaman paprika minggu ke 12... 42 25. pengukuran akar tanaman paprika... 43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paprika merupakan tanaman hortikultura penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas. Paprika memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi komoditas yang menjanjikan. Selama ini dalam bidang industri sayur paprika banyak digunakan untuk makanan atau minuman, industri obat obatan, industri kosmetik, maupun industri makanan ternak. Kemudian dalam kehidupan seharihari parika umumnya digunakan untuk melengkapi menu masakan seperti pizza, spageti, ataupun salad (Cahyono, 2003). Paprika merupakan tanaman hortikultura yang relatif dikenal oleh masyarakat. Paprika dikelompokkan berdasarkan 4 warna utama, yaitu merah, hijau, kuning dan jingga (Gunawan, 2009). Budidaya tanaman paprika biasanya dilakukan di dalam greenhouse. Greenhouse adalah sebuah bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Greenhouse berfungsi untuk menghindari tanaman dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti suhu udara yang terlalu rendah dan curah hujan yang terlalu tinggi. Cara budidaya yang diterapkan di dalam greenhouse adalah dengan cara hidroponik. Paprika sulit dibudidayakan secara konvensional di tanah karena sulitnya teknik pelaksanaannya. Budidaya secara hidroponik merupakan cara yang bisa dilaksanakan untuk mengatasi kendala budidaya secara konvensional (Nicholls, 1986). Budidaya tanaman paprika secara hidroponik biasanya menggunakan media tanam yang mampu menyediakan air dan unsur hara dalam jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat ditemukan pada tanah dengan tata udara yang baik, mempunyai agregat yang baik dan kemampuan menahan air yang baik dan ruang untuk perakaran yang cukup. Berbagai jenis media tanam yang dapat digunakan, tetapi pada prinsipnya kita menggunakan media tanam yang mampu menyediakan nutrisi, air, dan oksigen bagi tanaman. Penggunaan media yang tepat akan memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman. Media yang biasanya digunakan untuk budidaya paprika adalah media arang sekam, tanah

dengan campuran kompos dan tanah. Media tanam yang berbeda memiliki kemampuan mengikat jumlah air tersedia yang berbeda. Media tanam mempengaruhi proses fisiologi tumbuhan dimana pada organ akar tanaman dapat menyerap air dan berbagai unsur hara pada media tanam untuk diangkut ke bagian organ-organ tanaman. Pertumbuhan tanaman paprika dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain umur, keadaan tanaman, faktor reheditas, dan zat pengatur tumbuh. Faktor eksternal yang mempengaruhi tanaman adalah cahaya, temperatur, kelembaban, nutrisi, oksigen dan air (Gardner, 1991). Salah satu hal yang penting dalam pertumbuhan tanaman adalah air berfungsi sebagai penyusun utama protoplasma, bahan baku fotosintesis, menjaga suhu tanaman, medium reaksi biokimia dan transpor senyawa. Pertumbuhan tanaman yang baik memerlukan kondisi media tanam yang sesuai agar menunjang pertumbuhan tanaman yang optimum. Hal yang dapat mempengaruhi tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dapat berasal dari lingkungan, seperti radiasi matahari, temperatur, unsur hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain (Fitter dan Hay, 1991). Salah satu hal yang penting dalam budidaya tanaman paprika adalah air tersedia untuk tanaman. Air tersedia adalah air yang dapat digunakan untuk tanaman paprika. Menurut Hillel (1982), air tersedia adalah kadar air tanah yang berada diantara kapasitas lapang (field capacity) dan titik layu permanen (permanent wilting point). Kapasitas lapang merupakan keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah kadar air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Kondisi ini tercapai apabila tanah yang dalam kondisi kapasitas penyimpanan air dibiarkan airnya menetes sampai tidak ada lagi menetes. Jika air diberikan untuk tanaman dalam keadaan berlebihan akan merugikan pertumbuhan tanaman sehingga mengganggu proses laju fotosintesis dan respirasi. Titik layu adalah kondisi kandungan yang sangat rendah, sehingga tanaman tidak dapat menyerap air tersebut, sehingga tanaman mengalami kelayuan sementara. Kandungan air yang rendah dapat mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan tanaman (Fitter, 1981).

Pemberian air irigasi pada budidaya tanaman paprika biasanya dilakukan secara konvensional yaitu hanya diperkirakan jumlahnya sehingga kurang tepat jumlah yang diberikan. Maka dari itu perlunya ketepatan data tentang besarnya air tersedia untuk tanaman pada budidaya paprika karena dapat dimanfaatkan untuk menentukan keberhasilan produksi tanaman, baik secara vegetatif maupun generatif. Berdasarkan pemaparan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang pola air tersedia untuk tanaman pada budidaya paprika dengan beberapa jenis media tanam yang berbeda. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Berapakah besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika? 2. Bagaimanakah pola titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika? C. Tujuan Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika. 2. Untuk mengetahui pola titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika. D. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Memberikan informasi tentang besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika.

b. Diharapkan penelitian ini dapat mengetahui kajian pola titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika. c. Data besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam dapat digunakan sebagai database dalam membuat sistem otomatisasi irigasi.