BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode dekriptif. Adapun pengertian dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan suatu situasi/keadaan secara sistematis, faktual, dan cermat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

ABSTRAK KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. masuk dalam kurikulum pendidikan menengah di Indonesia. Ilmu kimia memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan, berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu dalam kemajuan ilmu pendidikan. Mutu pendidikan perlu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

2015 KONSTRUKSI DESAIN PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA MENGGUNAKAN KONTEKS KERAMIK UNTUK MENCAPAI LITERASI SAINS SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... A. Latar Belakang Penelitian...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SUB TOPIK PROTEIN MENGGUNAKAN KONTEKS TELUR UNTUK MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode evaluatif.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan alam bagi siswa pendidikan dasar. Mengacu pada latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian Research and

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifevaluatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan uraian yang telah di sampaikan sebelumnya, maka masalah yang akan berusaha di jawab dalam tugas akhir ini adalah :

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widya Nurfebriani, 2013

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

2015 PENGEMBANGAN BUKU AJAR SUB TOPIK KARBOHIDRAT MENGGUNAKAN KONTEKS MADU UNTUK MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UJI MAKANAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA BHAKTI PRINGSEWU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini

1. Bagaimana cara memvisualisasikan materi pada aplikasi pembelajaran procedure & function

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal khas Indonesia. Bahan kajian materi senyawa karbon yang dikembangkan diambil dari teks dasar buku ajar senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam multimedia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis-Design-Development- Implementation-Evaluation. Model ini dipilih karena ADDIE sering digunakan untuk menggambarkan pendekatan sistematis untuk pengembangan instruksional. Selain itu, model ADDIE merupakan model pembelajaran yang bersifat umum dan sesuai digunakan untuk penelitian pengembangan. Ketika digunakan dalam pengembangan, proses ini dianggap berurutan tetapi juga interaktif di mana hasil evaluasi setiap tahap dapat membawa pengembangan pembelajaran ke tahap sebelumnya. Hasil akhir dari suatu tahap merupakan produk awal bagi tahap selanjutnya (McGriff, 2000). Penggunaan model ADDIE pada pengembangan produk multimedia untuk pembelajaran sudah dikenal secara luas. Parekh mencantumkan ADDIE sebagai salah satu metode pengembangan aplikasi multimedia untuk produk CBT (Computer Based Training). Model ADDIE juga digunakan untuk pengembangan website berbasis multimedia, serta aplikasi pembelajaran berbasis multimedia lainnya (N. Subana, 2013). Indah Puspita Sari, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran senyawa karbon dengan konteks obat herbal Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 34

35 Gambar 3.1 Tahap-tahap model penelitian ADDIE C. Alur Penelitian Penelitian pengembangan multimedia senyawa karbon dengan konteks obat herbal merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang berjudul Konstruksi buku ajar senyawa karbon dengan konteks obat herbal untuk mencapai literasi sains siwa SMA. Pada alur penelitian yang digambarkan pada gambar 3.2 bagian yang berwarna abu-abu merupakan bagian yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan penelitian pengembangan multimedia senyawa karbon dengan konteks obat herbal.

36 Tahap Analisis Analisis standar isi mata pelajaran kimia SMA Kajian kepustakaan literasi sains Analisis konteks materi obat herbal khas indonesia Analisis konten senyawa karbon Perumusan indikator aspek kognitif melalui kajian konteks, konten dan kompetensi Validasi Perumusan indikator aspek sikap tehadap sains melalui kajian konteks, konten dan sikap Perumusan tujuan pembelajaran (Astuti, 2014) Analisis wacana Teks dasar Struktur makro Tahap Desain Transformasi teks dasar ke dalam teks media Pembuatan Transformasi materi presentasi Lesson Sequence Map Revisi Revisi Pembuatan story board Revisi Validasi Tahap Pengembangan Revisi Pembuatan multimedia Validasi Lembar penilaian ahli Penyusunan Instrumen Lembar tanggapan siswa dan guru Produk Awal Validasi Penilaian Ahli Perbaikan Produk Akhir Tahap Evaluasi Uji coba terbatas pada siswa dan guru Gambar 3.2 Alur Penelitian

37 Berdasarkan alur penelitian, langkah yang ditempuh dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development) dan penilaian (evaluation). Langkah penelitian ini dibatasi hingga tahap uji coba terbatas sehingga penelitian ini tidak menguji pengaruh produk terhadap kemampuan siswa. 1. Tahap Analisis (Analysis) a. Analisis Wacana Proses analisis wacana meliputi 3 tahapan yaitu: 1. Pembuatan teks dasar Teks dasar dibuat dengan cara menghaluskan teks. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketepatan dan kejelasan teks. Penghalusan teks dilakukan dengan cara penghapusan atau penyisipan kata/kalimat/frasa. Teks dasar yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari teks dasar buku ajar yang dihasilkan pada penelitian sebelumnya. 2. Penurunan proposisi mikro makro Tahap ini dilakukan dengan menemukan proposisi mikro yang dikaji dari teks dasar. Proposisi mikro memiliki tingkat abstraksi yang paling rendah. Dari proposisi mikro ini dapat ditarik proposisi yang lebih makro. Beberapa proposisi makro dapat menghasilkan proposisi yang lebih makro lagi yang disebut proposisi utama. Proposisi makro dapat diturunkan bekali-kali sesuai dengan abstraksi yang diinginkan. Menurut Setiadi & Agus (2001:54), penurunan proposisi makro dapat dilakukan dengan menerapkan aturan makro yaitu proses penghapusan, generalisasi dan konstruksi. 3. Pembuatan struktur makro Tahap ini dilakukan dengan memetakan proposisi makro dan proposisi mikro sehingga membentuk bagan representasi materi. Bagan representasi materi ini digunakan untuk menentukan tahapan pembelajaran literasi sains yang nantinya memudahkan peneliti untuk membuat lesson sequance map. b. Melakukan validasi pada setiap tahap analisis pada dosen pembimbing.

38 2. Tahap Desain (Design) a. Penyusunan lesson sequence map. Lesson sequence map merupakan bagan/ peta yang menunjukan tahapan- tahapan proses pembelajaran dalam literasi sains. Dimulai dengan tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan, tahap nexus dan tahap penilaian. Pembuatan Lesson Sequence Map berdasarkan teks dasar yang akan dikembangkan pada multimedia pembelajaran. b. Kesesuaian teks dasar dengan teks media Teks dasar yang dihasilkan dari analisis wacana konten senyawa karbon dan konteks obat herbal kemudian ditansformasi ke dalam bentuk teks media, lalu teks media yang dihasilkan divalidasi kesesuaiannya dengan teks dasar. Langkah ini dilakukan agar materi dalam multimedia merepresentasikan materi dalam teks dasar buku ajar selain itu langkah ini dilakukan agar materi bersifat teachable (mudah diajarkan) dan subjek yang akan diinformasikan kepada peserta didik yang bersifat accesable (mudah dipahami). c. Transformasi teks media ke dalam bentuk representasi multimedia Transformasi teks media ke dalam bentuk representatif multimedia dilakukan dengan cara merancang teks software dan mengidentifikasi bentuk presentasi pendukung materi. Kedua langkah ini dilakukan bersamaan dalam satu tahap desain untuk mempermudah pekerjaan dalam pengembangan storyboard. Kolom teks media digunakan untuk menampilkan materi yang bersifat teachable (mudah diajarkan) sedangkan kolom teks software berisi materi subjek yang akan diinformasikan kepada peserta didik yang bersifat accesable (mudah dipahami). Kolom bentuk presentasi merupakan pengembangan teks keluaran dan keterampilan intelektual yang diisi dengan menambahkan tanda checklist ( ) pada kolom teks, grafis diam, animasi, audio atau video.

39 d. Pembuatan story board Story board dibuat untuk merancang tampilan multimedia yang akan dibuat. Story board berisi kolom teks, audio dan visualisasi dengan keterangan mengenai konten dan visualisasi yang digunakan untuk membuat multimedia. e. Melakukan validasi ahli terhadap setiap desain multimedia yang telah dibuat pada dosen pembimbing 3. Tahap Pengembangan (Development) a. Pembuatan multimedia pembelajaran. Pada tahap ini dibuat unsur-unsur media pendukung seperti animasi, video dan gambar. Pembuatan animasi dalam multimedia menggunakan Adobe Photoshop CS 4 dan Adobe Illustrator CS 4. Video yang ditampilkan dalam multimedia diambil dari situs www.youtube.com. Selanjutnya dilakukan pengintegrasian berbagai unsur pendukung materi yang telah dikembangkan ke dalam bentuk multimedia pembelajaran. Software pemrograman yang digunakan adalah Adobe Flash Professional CS 4. b. Validasi Setelah multimedia selesai dibuat, dilakukan validasi oleh dosen pembimbing. Saran dari dosen pembimbing dijadikan bahan acuan untuk revisi multimedia. Multimedia divalidasi hingga dinyatakan layak dan dapat memasuki tahap penilaian oleh ahli. Hasil dari tahap ini adalah produk multimedia awal. c. Penilaian ahli terhadap multimedia awal Penilaian ahli dilakukan terhadap desain insrtruksional dan konseptual serta desain grafis dan antar muka multimedia yang dikembangkan. Saran dari ahli menjadi acuan perbaikan multimedia. Hasil dari tahap ini adalah produk multimedia akhir. 4. Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada penelitian ini dilakukan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan pada akhir dari tahap analisis, desain dan

40 development. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk kebutuhan perbaikan multimedia pembelajaran. Evaluasi sumatif dilakukan untuk menilai produk akhir multimedia setelah mengalami revisi. Evaluasi sumatif dilakukan dengan cara meminta tanggapan siswa SMA dan guru terhadap multimedia yang dikembangkan. D. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan istilah- istilah yang terdapat dalam penelitian, maka disajikan penjelasan singkat dari beberapa istilah yang digunakan, diantaranya: 1. Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi isu-isu ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti ilmiah dalam rangka proses untuk memahami alam (OECD, 2009). Literasi sains yang dimaksud dalam penelitian ini lebih ditekankan pada pencapaian literasi sains kimia siswa SMA 2. Konten sains adalah salah satu dimensi literasi sains yang merujuk pada konsep dan teori fundamental untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia. (OECD, 2009) 3. Konteks aplikasi sains adalah salah satu dimensi dari literasi sains yang mengandung pengertian situasi dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan sains dan teknologi area aplikasi proses dan pemahaman konsep sains, misalnya kesehatan dan gizi dalam konteks pribadi serta iklim dalam konteks global. (OECD, 2009) 4. Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar, grafik, suara, animasi, video, interaksi, dan lainlain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. (Ariani dan Haryanto, 2010)

41 E. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan rumusan masalah pada Bab I maka digunakan instrumen penelitian berupa lembar validasi, dan lembar evaluasi terhadap multimedia pembelajaran. Berikut ini adalah rincian jenis instrumen yang digunakan: 1. Lembar penilaian terhadap kesesuaian teks dasar dan teks media Instrumen ini dibuat untuk menjawab rumusan masalah nomor satu yaitu Bagaimana bentuk multimedia yang merepresentasikan multimedia pembelajaran?. Lembar kesesuaian teks dasar dan teks media terdiri dari kolom yang berisi teks dasar, kolom yang berisi teks media hasil transformasi dan kolom penilaian kesesuaian. 2. Lembar penilaian terhadap kualitas multimedia Instrumen ini dibuat untuk menjawab rumusan masalah nomor dua dan tiga yaitu Bagaimana integrasi tahapan pembelajaran literasi sains pada multimedia yang dikembangkan? dan Bagaimana kualitas multimedia pembelajaran topik senyawa karbon dengan konteks obat herbal yang dikembangkan?. Penilaian terhadap multimedia dilakukan terhadap kualitas multimedia berdasarkan aspek-aspek desain instruksional dan konseptual serta desain grafis dan antar muka. Kriteria penilaian desain instruksional dan konseptual terdiri atas lima indikator penilaian yaitu pengantar dan arahan, navigasi dan orientasi, interaktifitas, kesesuaian penyajian materi dengan alur pembelajaran literasi sains dan isi pembelajaran. Kriteria penilaian desain grafis adan antar muka ditinjau dari kualitas tampilan multimedia seperti tulisan, tombol navigasi, video, animasi dan gambar. 3. Angket tanggapan guru dan siswa Instrumen ini dibuat untuk menjawab rumusan masalh nomor emapr yaitu Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan?. Angket tanggapan guru terdiri dari dua bagian yaitu tanggapan guru terhadap pembelajaran dalam multimedia dan tanggapan guru terhadap kemenarikan multimedia. Angket tanggapan siswa terdiri dari empat bagian yaitu,

42 tanggapan siswa mengenai motivasi belajar siswa ketika menggunakan multimedia, tanggapan siswa mengenai konten pembelajaran dalam multimedia, tanggapan siswa mengenai navigasi dalam multimedia dan tanggapan siswa mengenai desain grafis dan kemenarikan multimedia. G. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan instrumen yang telah disusun, terdapat tiga jenis data yang dibutuhkan untuk menjawab instrumen tersebut, ketiga data tersebut antara lain: 1. Data hasil penilaian ahli Data hasil penilaian ahli digunakan untuk mengetahui kesesuaian teks dasar dan teks media dan kulitas multimedia ditinjau dari aspek desain instruksional dan koneptual serta aspek desain grafis dan antar muka. Selain itu, data hasil penilaian ahli juga digunakan untuk mengetahui apakah multimedia yang dikembangkan mengintegrasikan enam tahapan STL (Scientific Literacy Technology). Teknik pengumpulan data penilaian dengan cara memberikan lembar penilaian kualitas desain grafis dan antar muka serta desain instruksional dan konseptual dalam pengembangan multimedia senyawa karbon dengan konteks obat herbal yang dilengkapi dengan CD berisikan produk multimedia awal. 2. Data hasil angket tanggapan guru dan siswa Data hasil angket tanggapan guru dan siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa mengenai multimedia yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data untuk siswa dan guru dengan cara memberikan angket tanggapan guru dan siswa disertai dengan CD yang berisikan produk multimedia akhir. H. Teknik pengolahan data Berdasarkan instrumen yang digunakan maka dilakukan pengolahan data pada: 1. Pengolahan data hasil penliaian kesesuaian teks dasar dan teks media Setelah data hasil kesesuaian teks dasar dan teks media diperoleh, kemudian dilakukan perbaikan terhadap teks media yang dinilai kurang sesuai

43 dengan teks dasar. Setelah dilakukan perbaikan maka teks media dapat digunakan sebagai bahan awal untuk tahap selanjutnya. 2. Pengolahan data hasil penilaian multimedia Setelah data hasil penilaian terhadap desain grafis dan antar muka serta desain instruksional dan konseptual diperoleh, kemudian data tersebut di tabulasi. Lalu hasil tabulasi tersebut dianalisis secara deskirptif. Saran yang diberikan penilai dijadikan bahan untuk perbaikan multimeida yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian dapat ditarik kesimpulan mengenai integrasi tahapan STL dalam multimedia dan kualitas multimedia. 3. Pengolahan data angket tanggapan guru dan siswa Setelah data angket tanggapan guru dan siswa diperoleh kemudian data tersebut ditabulasi lalu dianalisis secara deskriptif. Berdasakan hasil angket tanggapan guru dapat ditarik kesimpulan mengenai tanggapan guru terhadap pembelajaran dalam multimedia dan kemenarikan multimedia. Berdasarkan angket tanggapan siswa dapat ditarik kesimpulan mengenai tanggapan siswa terhadap motivasi belajar menggunakan multimedia, konten pembelajaran dalam multimedia, navigasi dalam multimedia dan kemenarikan multimedia.