V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB III BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

Pematangan Gonad di kolam tanah

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

BAB III BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Perikanan Usaha Ikan Hias Air Tawar Wadah dan Peralatan Pemeliharaan

BAB III BAHAN DAN METODE

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

Lampiran 1b, Data laju pertumbuhan spesifik benih lele Sangkuriang dengan lama pemeliharaan 20 hari

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

Pembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi )

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

BAB III BAHAN DAN METODE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB III BAHAN DAN METODE

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

III. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

BAB III BAHAN DAN METODE

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan

Oleh: Tinggal Hermawan BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN RI

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

BAB III BAHAN DAN METODE

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

BAB III BAHAN DAN METODE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA IKAN KOI Cyprinus carpio DI KELOMPOK PETANI KOI SUMBER HARAPAN, KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR

BAB III BAHAN DAN METODE

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

PRODUKSI BENIH UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) KELAS BENIH SEBAR

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan Arifin Fish Farm merupakan suatu usaha budidaya ikan hias air tawar khususnya ikan Black Ghost, Ctenopoma acutirostre, dan Patin (Pangasius sutchi). Usaha yang telah berjalan sekitar sebelas tahun ini merupakan usaha perorangan yang dimiliki oleh Bapak Arifin sebagai pemilik sekaligus kepala perusahaan di Arifin Fish Farm. Pada awalnya Arifin Fish Farm berlokasi di Bandung dengan spesialisasi pada pembesaran ikan Patin (Pangasius sutchi). Usaha ini dimulai pada bulan Juni tahun 1997 dengan modal kerja sebesar Rp 3.000.000,00 untuk menjalankan usaha dan dana cadangan sebesar Rp 4.000.000,00 yang digunakan untuk mengantisipasi kegagalan usaha. Fasilitas usaha yang dimiliki saat itu berupa bak semen untuk pembesaran dengan ukuran 3 m x 1,5 m x 0,25 m yang berjumlah enam unit. Pengembangan usaha dilakukan pada awal tahun 1998 dengan melalukan pemindahan lokasi usaha ke Kota Bogor serta investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 12.000.000,00. Pada tahun 1999 Arifin Fish Farm melakukan diversifikasi usahanya dengan bangunan seluas 500 m 2 termasuk rumah tinggal merangkap kantor (160 m 2 ) ; mess karyawan (30 m 2 ) ; ruang pengepakan (30 m 2 ) ; gudang (30 m 2 ) ; sumur (3,14 m 2 x 60 mc 2 x 1.000 cm 2 ) ; 7 unit bak penampungan air (6 m x 6 m x 6 m) ; tempat pemeliharaan ikan dengan luas lahan 250 m 2 termasuk didalamnya 24 bak semen yang digunakan untuk pembesaran ikan patin (180 cm x 100 cm x 45 cm) ; 116 rak dan akuarium digunakan untuk ikan blak ghoad dan ctenopoma (100 cm x 50 cm x 35 cm). 5.2 Lokasi Pemilihan lokasi di Kampung Tarikolot, No 001, RT/RW 001/004, Desa Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dengan pertimbangan sumber pasokan air yang memadai, suhu udara yang sesuai untuk budidaya ikan, dekat dengan eksportir, dekat dengan pusat kota dan fasilitas transportasi yang mendukung untuk pemasaran ikan hias air tawar. Arifin Fish Farm tergabung dalam kelompok pembudidaya Batar Mina Sejahtera dan Bapak Arifin

Wangsadiredja selaku ketua kelompok pembudidaya ikan tersebut. Pada tahun 2008 kelompok pembudidaya Batar Mina Sejahtera pendapat juara pertama se- Jawa Barat dalam katagori kekompakan pembudidaya. 5.3 Struktur Organisasi Perusahaan Arifin Fish Farm menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana. Bapak Arifin Wangsadiredja sebagai pemilik dan juga sebagai pimpinan serta manajer perusahaan yang membawahi bagian produksi dan pemasaran. Keuangan dipegang langsung oleh pemimpin perusahaan. Bagian produksi dan pemasaran dipegang oleh satu orang, yaitu Ibu Sri Handayani yang merupakan istri dari Bapak Arifn Wangsadiredja. Bagian produksi I, produksi II, dan produksi III berkewajiban untuk merencanakan, menjalankan, mengawasi dan melaporkan proses produksi. Arifin Fish Farm memiliki lima orang pegawai termasuk satu pimpinan dan pemiliki perusahaan. Pegawai Arifin Fish Farm terdiri dari dua pegawai perempuan dan tiga pegawai laki-laki. Struktur organisasi Arifin Fish Farm dapat dilihat pada Gambar 2. Pimpinan Perusahaan Kepala Produksi dan Pemasaran Produksi I Ctenopoma Produksi II Black Ghost Produksi III Patin Gambar 2. Struktur Organisasi Arifin Fish Farm Sumber Arifin Fish Farm (2009) Struktur organisasi garis memiliki keuntungan; yaitu memudahkan pengendalian kegiatan-kegiatan perusahaan dan mempermudahkan sistem pengupahaan, motivasi dan pengendalian yang sederhana dan informal.

Sedangkan kekurang dari struktur organisasi ini adalah sangat tergantung pada pimpinan perusahaan, sehingga pimpinan menanggung beban pekerjaan yang cukup besar dan kegiatan-kegiatan lebih terpusat pada operasi harian. Arifin Fish Farm dalam kegiatan pengeluaran dan penerimaan tidak melakukan pencatatan baik terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga tidak ketahui secara pasti penurunan atau peningkatan produksi tiap tahunnya. Biaya yang dikeluarkan, jumlah ikan hias yang dijual dan keuntungan yang diperoleh dari proses produksi juga tidak dilakukan pencatatan, sehingga perusahaan sulit untuk melakukan analisis tingkat keuntungan dari masing-masing jenis ikan hias yang diproduksi. Waktu kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja Arifin Fish Farm adalah dari pukul 07.00-16.00 WIB dengan satu jam waktu istirahat, dari pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari antara lain pada pukul 07.00 WIB, pukul 12.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB. Masing-masing karyawan mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya, pukul 07.00-12.00 WIB waktu yang digunakan untuk membersihkan akuarium dan bak dari kotoran ikan dan sisa-sisa pakan, kemudian pergantian air, pemberian pakan, pemberian obat jika ada ikan yang terserang penyakit, menyediakan sarana untuk persiapan pemijahaan dan mengontrol keadaan ikan, setelah jam istirahat karyawan memberian pakan ke dua, serta menyiapkan ikan kedalam akuarium khusus untuk ikan pesanan yang akan dikirim ke eksportir maupun ke pedagang pengumpul dan pukul 16.00 WIB pemberian pakan ke tiga untuk ikan hias. Jika ada pemesanan ikan untuk dikirim, satu orang karyawan yang mengerjakannya untuk pengepakan walaupun karyawan tersebut punya tanggung jawab untuk membersihkan akuarium dan pemberian pakan itu bisa digantikan dengan karyawan lain setelah karyawan tersebut telah selesai mengerjakan pekerjaannya dan bisa membagi waktunya. Namun jika ada permintaan yang banyak maka jam kerja dapat ditambah, walaupun pada malam hari. Perusahaan tidak memberikan upah lembur, hal ini dikarenakan sudah dianggap sebagai kewajiban karyawan. Karyawan tidak mendapatkan hari libur kecuali hari raya atau meminta cuti.

Gaji yang diberikan pada pimpinan perusahaan adalah sebesar Rp 3.000.000,00/bulan. Gaji yang diberikan pada bagian produksi dan pemasaran adalah sebesar Rp 2.000.000,00/bulan. Sedangkan gaji karyawan yang diberikan adalah sebesar Rp 1.000.000,00/bulan. Proyeksi gaji pada usaha ikan hias air tawar di Arifin Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Proyeksi Gaji pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Di Arifin Fish Farm 2009. No Keterangan Jumlah Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp/Tahun) 1 Gaji Pimpinan 1 3.000.000 36.000.000 2 Bagian Produksi & Pemasaran 1 2.000.000 24.000.000 3 Karyawan 3 1.000.000 24.000.000 Jumlah 84.000.000 Sumber : Data Arifin Fish Farm (2009) 5.4 Fasilitas Budidaya Ikan Hias Fasilitas merupakan fasilitas yang penting dalam kegiatan produksi. Fasilitas produksi yang digunakan dalam usaha budidaya ikan hias air tawar pada Arifin Fish Farm antara lain : bak semen, akuarium, bak pengampungan air, dan Wadah Penetesan artemia. 5.4.1 Peralatan Produksi 1. Blower Blower digunakan untuk memberikan oksigen atau aerasi pada air akuarium. Gelembung-gelembung udara dalam akuarium ini dihasilkan oleh blower. Blower yang digunakan oleh Arifin Fish Farm yaitu dua jenis dengan ukuruan 275 watt, dengan harga Rp 1.200.000,00 per unit. Umur ekonomis 10 tahun. 2. Tabung Oksigen Tabung oksigen digunakan untuk menyimpan oksigen yang akan digunakan untuk proses pengepakan pada saat ikan dikirim ke pembeli, harga tabung oksigen dengan harga Rp 1.500.000,00 per unit. Dengan umur ekonomis 10 tahun.

Gambar 3. Tabung Oksigen (O 2 ) Sumber : Arifin Fish Farm (2009) 3. Freezer Freezer digunakan untuk menyimpan pakan alami berupa cacing yang sudah dibekukan, harga freezer sebesar Rp 10.000.000,00 per unit. Dengan umur ekonomis 10 tahun. 4. Generator Set Generator set berfungsi sebagai cadangan energi listrik ketika listrik dari PLN mati. Sumber energi utama yang digunakan untuk aktivitas produksi adalah energi listrik dari PLN. Energi listrik tersebut digunakan untuk kegiatan proses produksi, meliputi pengoperasiann pompa, blower, dan sekaligus sebagai penerangan, harga dari genset ini sebesar Rp 2. 000.000,00 per unit. Dengan umur ekonomis 10 tahun. Gambar 4. Genset Sumber : Arifin Fish Farm (2009) 5. Pompa Air Pompa air digunakan untuk mengalirkan air dari dalam sumur ke tempat penampungan air atau disebut dengan bak tandon serta mengalirkan air dari bak penampungan ke dalam akuarium, bak semen pemeliharaan ikan hias. Pompa air yang digunakan sebanyak 3 unit dengan hargaa Rp 250.000,00 per unit. Dengan umur ekonomis 10 tahun

6. Centong Centong digunakan untuk proses penyortiran ikan hias pada waktu pengepakan (packing) sebanyak 4 buah, dengan harga per buah sebesar Rp 5.000,00, dan umur ekonomis 2 tahun. 7. Ember Ember memiliki beberapa fungsi antara lain digunakan untuk wadah pakan, pemanenan, dan penyortiran dengan harga 17.500,00 per buah. Arifin Fish Farm memiliki ember sebanyak 5 buah. Umur ekonomis 2 tahun. 8. Serokan Serokan digunakan untuk menangkap ikan, mengambil kotoran, mengambil pakan alami, serta menampung sementara ikan hias, harga serokan ini sebesar Rp 7500,00 per unit dengan ukuran besar, sedangkan ukuran kecil dengan harga Rp 5000,00 per unit. Umur ekonomis 5 tahun. 9. Pakis Pakis digunakan untuk tempat telur. Tekstur permukaannya merupakan tempat yang baik untuk telur balck ghost degan harga Rp 2.000,00 per buah, AFF memiliki sebanyak 10 buah. Umur ekonomis 2 tahun. Gambar 5. Pakis Tempat Bertelur Ikan Black Ghost. Sumber : Arifin Fish Farm (2009). 10. Selang Aerasi Selang aerasi berfungsi untuk menyalurkan udara dari paralon ke akuarium atau bak. Selang aerasi dan selang air yang digunakan pada usaha ini adalah sebanyak 3 rol m dengan harga Rp 125.000 per rol. Umur ekonomis 5 tahun. 11. Selang Air Selang air digunakan untuk mengisi air apabila akuarium baru dibersihkan dan airnya diganti, selain itu juga selang ini berfungsi untuk menyifon akuarium

dan bak. Selang yang digunakan pada usaha AFF ini sebanyak 3 rol, dengan harga Rp 52.500 per rol. Umur ekonomis 5 tahun. 12. Paralon Paralon digunakan untuk mengaliskan udara dari blower dan menarik air dari dalam sumur. Paralon yang digunakan sebanyak 60 m dengan ukuran ½ inci. Harga paralon ini Rp 12.000,00 per m, usaha ini memliki 60 meter. Umur ekonomis 5 tahun. 13. Sendok Plastik/ Sendok Bebek Sendok plastik digunakan untuk menyotir ikan pada saat ikan akan dimasukkan ke dalam plastik (packing) Sendok plastik sebanyak 1 lusin dengan harga Rp 15.000,00 per lusin. Umur ekonomis 2 tahun. 14. Lampu Lampu digunakan sebagai penerangan ruang, jika kegiatan produksi dilakukan pada malam hari. Lampu yang digunakan sebanyak 4 buah dengan harga Rp 23.000,00 per buah. Umur ekonomis 2 tahun. 5.4.2 Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung yang terdapat di Arifin Fish Farm antara lain : banguan, bak semen, mess karyawan, gudang tempat pakan, kamar mandi, dapur dan sumur. 5.5 Proses Produksi Proses produksi ikan hias air tawar pada Arifin Fish Farm melalui beberapa tahap mulai dari persiapan wadah sampai panen. Berikut adalah tahapan proses produksi ikan hias air tawar. 1) Persiapan Wadah Pemijahan adalah suatu proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi dalam media pemijahan. Kegiatan pemijahan meliputi persiapan wadah pemijahan yang terdiri dari pencucian wadah, pengisian air, pemasangan selang aerasi, serta untuk tempat bertelur berupa pakis. Wadah yang digunakan untuk pemijahan adalah akuarium dengan ukuran 100 cm x 45 cm x 40 cm sebanyak tujuh akuarium pada tahun pertama dan untuk wadah yang digunakan pemijahaan ikan patin serta pemeliharaan larva ikan patin penggunakan bak semen dengan ukuran

2 m x 2 m sebanyak tiga buah bak semen pada tahun pertama. Pembersihan wadah dilakukan terlebih dahulu sebelum digunakan dan langsung diisi air yang berasal dari bak penampungan dengan menggunakan pompa hingga tinggi air mencapai 60 cm, serta diberi aerasi. Wadah pemeliharaan bisa dilihat pada Gambar 6. a) Akuarium b) Bak Semen Gambar 6. Tempat Pemeliharaan Ikan Hias Air Tawar Arifin Fish Farm Tahun 2009. 2) Pencucian Wadah Pencucian wadah dilakukan untuk membersihkan kotoran sisa-sisa pakan ikan dan membersihkan kuman-kuman penyakit yang menempel pada akuarium dan bak semen. Dengan cara menggosok bagian dalam akuarium dengan menggunakan busa spon dan dibilas dengan air bersih 3) ph Air (Derajat Keasaman) Ikan hias Black Ghost dapat hidup dengan air yang memiliki ph 6,5 ikan hias Ctenopoma memiliki ph 6,5 sampai 7 dan ikan Patin dengan ph 7. Bak penampung air tersebut berisi air yang diperoleh dari air sumur yang dipompa dengan jet pump. Air sumur mempunyai ph 6,6, air sumur tidak langsung dimasukkan dalam akuarium ataupun bak, air sumur diendapkan terlebih dahulu di bak panampungan dengan tujuan untuk menetralkan ph air. Suhu di lokasi perusahaan memiliki 28-30 0 C, hal ini sangat cocok untuk kehidupan ikan hias air tawar. 4) Pengisian Air Pengisian air akuarium diisi dengan ketinggian 35 cm dengan ph 6,5 dan untuk ikan patin dapat hidup pada ph 7, maka cara pengisian akuarium adalah dengan memasukkan air sumur ke dalam bak kemudian air disirkulasi dengan

pompa untuk memasukakan air ke dalam akuarium dan bak semen. Setelah air diisikan ke dalam akuarium kemudian diberikan larutan methylene blue (MB). Tujuan dari pemberian methylene blue adalah untuk membutuh bakteri dan kuman yang ada dalam air. 5) Pemijahan Pemijahan dengan cara set atau pasangan dilakukan di akuarium, dapat diisi 7 ekor induk black ghoast dengan 3:4 (perbandingan 3 ekor induk jantan dan 4 ekor induk). Pemijahan ikan Patin dan Ctenopoma Perangsangan ovulasi merupakan kegiatan perangsangan yang dilakukan pada induk ikan yang sudah siap untuk dipijahkan. Tujuannya agar keluar telur dari kantung telur kemudian masukkan ke dalam saluran telur ke lubang urogenital dengan cara dirangsang dengan menggunakan hormon merk Ovaprim yang dilakukan dengan kawin suntik. Sebelum ikan induk betina disuntik sehari sebelumnya dilakukan seleksi induk dan tidak diberi pakan. Induk yang sudah diseleksi kemudian diberok selama satu hari. Tujuan dari pemberokan adalah untuk mengosongkan lambung ikan sehingga ikan akan mudah pada saat ovulasi karena tidak tertahan oleh lemak dan juga untuk mengurangi penurunan kualitas air pada media pemijahan. Setelah induk diberok selama satu hari, maka selanjutnya dilakukan penyuntikan. Pemijahan ikan ctenopoma 24 kali per tahun dalam penyuntikan sebanyak 0,2 ml per ekor untuk betina dan untuk jantan sebanyak 0,1, dengan jumlah ikan sebanyak 15 ekor betina dan 15 ekor jantan. Penggunaan Ovaprim dalam 1 tahun sebanyak 72 ml untuk penyuntikan induk betina, sehingga jumlah Ovaprim dalam tahun ke 1adalah 7,2 botol Ovaprim. Penggunaan Ovaprim untuk induk jantan 36 ml per tahun dengan jumlah 3,6 botol. Dalam 1 botol Ovaprim seberat 10 ml dengan harga Rp 200.000,00 Jadi jumlah keseluruhan penggunaan Ovaprim sebanyak 10,8 botol dengan harga Rp 2160.000,00. Jumlah induk patin sebanyak 6 ekor betina dan 3 ekor jantan. Pemijahan ikan patin dilakukan sebanyak 28 kali per tahun. Penyuntikan betina 2,1 per ekor (ml) dan penyuntikan jantan 1,5 per ekor (ml) dengan penggunaan Ovaprim untuk betina sebanyak 352,8 ml per tahun, untuk jantan sebanyak 126 ml per tahun. Jumlah Ovaprim untuk induk betina tahun ke 1 adalah 35,28 botol, sedangkan

jumlah Ovaprim untuk jantan sebanyak 12,6 botol dengan jumlah keseluruhan yaitu 47,88 botol seharga Rp 9.576.000,00 per tahun. Dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11 Pemakaian Ovaprim untuk ikan Ctenopoma dan Patin. 6) Pemindahan Induk ikan Setelah kegiatan pemijahan dilakukan induk ikan di pindahkan ke akuarium dan bak pemeliharaan induk. Akuarium pemeliharaan induk sebanyak 5 buah, 4 buah akuarium untuk pemeliharaan induk Black Ghost dan 1 buah akuarium untuk pemeliharaan induk Ctenopoma, sedangkan 1 buah bak pemeliharaan induk patin dengan ukuran bak 3 m x 2 m. Persiapan penetesan telur ikan black ghost dan ikan ctenopoma pada akuarium yang berukuran 100 cm x 45 cm x 40 cm dibersihkan terlebih dahulu dan dilakukan pengisian air setinggi 30 cm, serta diaerasi selama sehari, sedangkan untuk menetasan ikan patin dilakukan pada bak semen dengan ukuran 2 m x 2 m dengan tinggi air 60 cm. Pemanenan telur dilakukan dua jam setelah pemijahan dengan cara diserok dari akuarium pemijahan dan ditampung di baskom besar. Telur ditebar ke akuarium penetesan dan dilakukan sampling untuk mengetahui derajat pembuahan dan jumlah telur yang dihasilkan. Padat benih ikan sebanyak 200-500 benih per akuarium dan akan menetas 3-4 hari. 7) Pemberian Pakan Pemberian pakan dilakukan saat larva ctenopoma berumur 3 s/d 5 hari berupa pakan Artemia 1 gram/akuarium frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari pada pukul 07.00 pagi, pukul 12.00 siang, dan pukul 18.00, dan larva umur 6 hari s/d 8 hari pemberian pakan Artemia menjadi 1,5 gram per akuarium. Pada larva umur 9 hari s/d 11 pemberian pakan berupa cacing sutera 2 gram per akuarium, pada umur 12 hari s/d 14 ditambah dengan berat pakan 3 gram per akuarium dan pada umur 15 hari s/d 18 menjadi 4 gram per akuarium. Untuk pemberian pakan ikan umur 18 s/d 21 hari 5 gram per akuarium, umur 22 s/d 25 hari menjadi 6 gram per akuarium dan umur 26 s/d 30 hari diberikan 7 gram cacing sutera. Meningkatnya pemberian pakan terjadi karena pertumbuhan ikan. Pemeliharaan ikan ctenopoma selama empat minggu dengan ukuran 1 ½ inci.

Pemberian pakan untuk larva black ghost langsung diberikan pakan cacing sutera frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari pada pukul 07.00 pagi, pukul 12.00 siang, dan pukul 18.00. Larva umur 4 hari s/d 10 diberikan 4 gram per akuarium dan larva umur 11 s/d 15 hari menjadi 6 gram sedangkan pada umur 16 s/d 21 diberikan 9 gram. Lamanya pemeliharaan ikan black ghost tiga minggu dengan ukuran 1 ½ inci. Pemberian pakan dilakukan saat larva patin umur 3 s/d 6 hari berupa Artemia dengan berat pakan 3 gram per akuarium, setelah larva umur 7 hari s/d 10 pakan yang diberikan berupa cacing sutera dengan berat pemberian 4 gram per akuarium, umur 11 hari s/d 14 menjadi 5 gram per akuarium. Pada larva umur 14 s/d 17 diberikan 6 garm cacing sutera dan 18 s/d 21 ditambah menjadi 7 gram. Lamanya pemeliharaan patin adalah tiga minggu dengan ukuran 1 inci. 8) Penyediaan Pakan Alami Pakan alami yang digunakan Arifin Fish Farm adalah cacing sutera dan artemia sp, yaitu jenis pakan alami berupa zooplankton atau udang-udangan tingkat rendah yang hidup di air asin. Cacing sutera yang digunakan yaitu cacing sutera segar (hidup) dan cacing beku. Artemia yang dibutuhkan dalam usaha budidaya terutama dalam pembenihan ikan dan udang memiliki nutrisi alami yang sangat baik. Keunggulan lain dari artemia sebagai pakan yaitu dapat disediakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, dan berkesinambungan melalui telur dorman atau kista yang dapat diawaetkan. Artemia sp diperlukan karena larva ikan hias air tawar memiliki bukaan mulut yang kecil, memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang cukup serta mudah dalam penyediaanya. Media penetasan artemia sangat praktis, yaitu hanya dengan menetaskan telurnya ke dalam air asin dan diberikan aerasi. Air asin bisa berasal dari air laut maupun larutan garam dapur. Selanjutnya air asin berisi telur tersebut diberi aerasi selama 24 48 jam hingga menetas untuk dijadikan pakan larva ikan hias air tawar. Media penetasan artemia sp dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Media Penetasan Artemia sp Sumber Arifin Fish Farm (2009) 9) Pemanenan Ikan Hias Air Tawar Arifin Fish Farm dalam kegiatan budidaya ikan hias air tawar produk yang dihasilkan adalah ikan Black Ghost ukuran 1 ½ inci dan patin ukuran 1 inci berumur tiga minggu sedangkan ikan Ctenopoma ukuran 1 ½ inci berumur empat minggu. Ikan hias air tawar sudah siap dipanen karena tergantung dengan permintaan pasar. Pemanenan dilakukan dengan cara membuang air sebanyak 80 persen dari volume awal, dengan tujuan untuk memudahkan penyerokan ikan. Selanjutnya ikan diserok dengan menggunakan serokan ukuran sedang, dan diletakkan dalam baskom yang telah diisi air, diatas baskom diberi kain kasa. Pemanenan dilakukan pada saat ikan akan dikirim ke eksportir dan pengumpul, sebelum dilakukan pengepakan ikan hias disortir kembali dengan menggunakan centong dilihat kelengkapan tubuh ikan dan sekaligus ukuran ikan. Adapun kriteria ikan yang dipasarkan adalah berukuran seragam, sehat, kelengkapan tubuh ikan dan warna ikan cerah. 10) Pengepakan dan Transportasi Pengepakan dan transportasi ikan di Arifin Fish Farm merupakan kegiatan akhir yang dilakukan. Ikan yang telah dipanen kemudian dimasukkan ke dalam baskom besar untuk dihitung. Cara penghitungan ikan yaitu dengan mempersiapkan baskom yang telah berisi ikan, kemudian ikan dihitung sebanyak 100 ekor selanjutnya dimasukan ke dalam plastik packing berukuran 40 cm x 60 cm diberi oksigen, serta diikat dengan karet. Proses pemberian oksigen pada saat packing ikan hias air tawar, dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Proses Pemberian Oksigen pada saat Packing Ikan Hias Air Tawar Sumber Arifin Fish Farm (2009). Pengangkutan ikan hias ini dilakukan pada pagi hari, karena pada saat pagi hari suhu relatif rendah sehingga dapat mengurangi stres pada ikan akibat fluktuasi suhu. Plastik yang telah berisi ikan kemudian diangkut ke eksportir Tofan Fish Farm yang berjarak 2 km dari perusahaan. Sistem pengangkutan yang dilakukan Arifin Fish Farm yaitu dengan menggunakan sepeda motor untuk pengangkutan jarak dekat dan mobil untuk pengangkutan jarak jauh.