budaya organisasi dengan variabel kualitas kinerja dosen diperoleh hasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

Mengelola Budaya Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

Mengelola Budaya Organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini peneliti bagi menjadi delapan karakter,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dianalisis dengan teori ilmiah serta perhitungan statistika yang relevan dapat. Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

ABSTRAK. nantinya dapat bertahan di tengah-tengah persaingan di era globalisasi saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

LEMBAR KUESIONER PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP KEBERHASILAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi

lepas dari konteks budaya, dan kinerja. Masalah budaya dalam manajemen pada dua dasawarsa terahir ini telah menjadi pusat perhatian

BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Persepsi guru tentang sistem pengembangan karier dan motivasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan lisan maupun tidak langsung (Purwanto, 2008). Sedangkan. yang mempunyai arti antara sesama manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai Pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

Tujuan pembelajaran:

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJUAN PUSTAKA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK CIMB NIAGA KANTOR CABANG TOMANG TOL JAKARTA BARAT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lestari Nuryandini, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. Namun demikian ketepatan suatu organisasi untuk menempatkan pegawai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

Budaya Organisasi di Kantor Desa Sidamulih Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Winda Widianingsih ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDSI. Dari hasil analisa data dan pembahasan disimpulkan bahwa :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dimensi efektivitas berkaitan dengan pencapaian untuk kerja yang maksimal

Hasil Pelatihan pada Pelatihan Guru Pamong SLTP Terbuka di BPG Bandung dapat

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kinerja dari pegawainya yang dimana setiap pegawai merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. motivasinya. Penelitian ini memberikan hasil pengamatan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan Kemampuan Pegawai dan Motivasi Pegawai Terhadap. Efektivitas Kerja Pegawai Dalam Rangka Peningkatan Pajak Bumi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UNIVERSITI MALAYA FAKULTI PENDIDIKAN KUALA LUMPUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Intensitas Perputaran Tenaga Kerja Karyawan

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh pengendalian intern terhadap pencegahan fraud (kecurangan).

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan professional dalam pengelolaannyasangat diperlukan, karena. tanggungjawab yang diberikan oleh atasannya langsung.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

Transkripsi:

BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Keslmpulan Berdasarkan hasil temuan lapangan dan pembahasan yang dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan Pengaruh Antara Budaya Organisasi Dengan Kualitas Kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung Dari hasil analisis korelasi spearman terungkap bahwa terdapat hubungan yang berarti dan positif antara budaya organisasi dengan kualitas kinerja dosen sebesar 0,4316 dan kalau dilihat dari faktor penentunya maka dapat dikatakan bahwa kualitas kinerja dosen dapat ditentukan sebesar 18,63 % oleh budaya organisasinya. Dapat dikatakan juga bahwa 81,37% kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti atau faktor di luar budaya organisasi. Dari hasil analisis hubungan antara sub variabel- sub variabel budaya organisasi dengan variabel kualitas kinerja dosen diperoleh hasil bahwa yang tertinggi nilai koefisiennya adalah hubungan antara sistem balas jasa dengan kualitas kinerja dosen dan nilai koefisien yang terendah adalah hubungan antara identitas dengan kualitas kinerja dosen. Dua gambaran ekstrim nilai koefisien korelasi ini menunjukan bahwa dari sepuluh faktor karaktristik utama budaya organisasi yang paling menentukan terhadap kualitas kinerja dosen adalah sistem imbalan, 114

115 sedangkan identitas merupakan faktor yang paling kecil menentukan kualitas kinerja dosen. 2. Budaya Organisasi a. Insiatlf Indlvldu Insiatif individu adalah merupakan suatu karaktristik yang menggambarkan tingkat tanggungung jawab, kebebasan dan independensi yang dipunyai oleh individu. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa lebih dari setengahnya memiliki tingkat insiatif individu yang tinggi, kurang dari setengahnya memiliki tingkat insiatif yang sedang dan hanya sebagain kecil yang memiliki tingkat insiatif individu yang sangat tinggi. Kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat insiatif individu ada pada tingkat yang tinggi. Temuan ini menunjukan bahwa tingkat tanggungjawab, kebebasan dan independensi yang diberikan oleh organisasi dirasakan oleh Dosen FPTK IKIP Bandung ada pada tingkat yang tinggi. b. Toleransi Terhadap Tindakan Berisiko Toleransi terhadap tindakan berisiko adalah merupakan karakristik budaya organisasi yang menggambarkan sejauh mana para dosen dianjurkan untuk bertindak agresif, inovatif dan mengambil risiko. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa kurang dari setengahnya memiliki toleransi terhadap tindakan berisiko yang sangat tinggi, kurang dari setengahnya memiliki tingkat toleransi terhadap tindakan berisiko yang sedang, sangat sedikit yang memiliki tingkat toleransi terhadap

116 tindakan berisiko yang sangat tinggi dan sangat sedikit pula yang memiliki tingkat toleransi terhadap tindakan berisiko yang sangat rendah. Sedangkan kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat toleransi terhadap tindakan berisiko ada pada tingkat yang tinggi. Temuan ini menunjukan bahwa tingkat anjuran untuk bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko yang diberikan oleh organisasi dirasakan oleh dosen ada pada tingkat yang tinggi. Dari temuan ini, tidaklah tepat jika dikatakan bahwa organisasi jarang memberikan anjuran pada para dosen untuk bertindak agresif, inovatif dan tindakan berisiko. c. Pengarahan Pengarahan adalah tingkat sejauh mana organisasi menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan mengenai prestasi yang hams dicapai oleh organisasi. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa setengahnya telah merasakan pengarahan yang pada tingkat yang sedang, kurang dari setengahnya merasakan pengarahan pada tingkat yang tinggi, sebagian kecil yang merasakan pengarahan pada tingkat yang rendah dan sebagian kecil lagi merasakan pengarahan pada tingkat yang sangat tinggi. Kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat pengarahan yang dirasakan oleh dosen ada pada tingkat yang sedang. Temuan ini menunjukan bahwa tingkat pengarahan atau upaya organisasi dalam menciptakan penjelasan sasaran dan harapan mengenai prestasi yang diharapakannya ada pada tingkat yang sedang. d. Integrasl

117 Integrasi adalah merupakan tingkat sejauh mana unit-unit atau jurusan-jurusan di fakultas dan para dosen didorong untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa sebagian besar dosen merasakan adanya dorongan yang tinggi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi, sebagian kecil saja yang merasakan adanya dorongan yang sangat rendah, rendah dan sangat tinggi untuk bekerja dengan cara terkoordinasi. Jelaslah disini kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa dorongan yang diberikan oleh organisasi untuk bekerja secara terkoordinasi ada pada tingkat yang tinggi. Temuan ini menunjukan bahwa tingkat dorongan untuk bekerja secara terkoordinasi antara unit dan atau antara dosen ada pada tingkatan dorongan yang tinggi. e. Dukungan Pimpinan Dukungan pimpinan adalah tingkat sejauh mana para pimpinan memberi komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan terhadap para dosen yang dipimpinnya. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa kurang dari setengahnya merasakan bahwa tingkat komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan yang diberikan pimpinan ada pada taraf yang tinggi, kurang dari setengahnya lagi merasakan tingkat komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan yang diberikan pimpinan ada pada taraf sedang, sebagain kecil merasakan pada taraf rendah dan sangat tinggi. Kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan dari pimpinan ada pada taraf yang tinggi.

118 Temuan ini menunjukan bahwa tingkat komunikasi yang jelas, dukungan serta bantuan pimpinan terhadap dosen yang dirasakan oleh para dosen ada pada taraf yang tinggi. f. Kontrol Kontrol adalah jumlah peraturan dan pengawasan yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku para dosen. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa kurang dari setengahnya merasakan tingkat kontrol yang sedang, sedangkan sebagain kecil merasakan adanya tingkat kontrol yang sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat kontrol yang dirasakan oleh para dosen ada pada taraf yang sedang. Temuan ini menunjukan bahwa jumlah aturan dan pengawasan yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku para dosen ada pada taraf sedang. Temuan ini memberikan informasi bahwa dosen relatif diberi kebebasan dalam menjalankan tugasnya. g. Identitas Identitas adalah tingkat sejauh mana para dosen mengindentifikasi dirinya secara keseluruhan dengan organisasinya ketimbang dengan kelompok kerja tertentu atau dengan bidang keahlian profesional. Dari temuan diperoleh gambaran bahwa kurang dari setengahnya menyatakan bahwa identitas dirinya sebagai dosen sangat perlu diketahui oleh orang lain, kurang dari setengahnya merasa perlu dan sebagian kecil merasa biasa-biasa saja, tidak perlu dan sangat tidak perlu diketahui oleh orang lain. Sedangkan kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan

119 bahwa para dosen merasa biasa-biasa saja dengan identitasnya sebagai dosen. Dari temuan ini menunjukan bahwa para dosen merasa biasa-biasa saja dengan identitasnya, tidak ada keharusan atau pun enggan untuk dikenalnya sebagai dosen FPTK IKIP Bandung. h. Sistem Imbaian Sistem imbalan adalah tingkat sejauh mana alokasi imbalan ( kenaikan gaji, promosi) didasarkan atas kriteria prestasi dosen sebagai kebalikan dari senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya. Dari hasil temuan menunjukan bahwa kurang dari setengahnya menyatakan sangat tinggi, tinggi dan sedang mengenai sistem imbalan yang dilakukan di organisasi. Berdasarkan rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat sistem imbalan ada pada taraf yang tinggi. Temuan ini menunjukan bahwa sistem imbalan (kenaikan gaji atau promosi) cendrung didasarkan atas kriteria prestasi bukan berdasarkan atas senioritas dan atau sikap pilih kasih. Hal ini ditujukan oleh tingkat imbalan yang ada pada taraf tinggi. I. Toleransi Terhadap Konflik Toleransi terhadap konflik adalah tingkat sejauh mana para dosen didorong untuk mengemukakan konflik dan kriktik secara terbuka. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa kurang dari setengahnya menyatakan terdapat tingkat toleransi terhadap konflik yang sedang dan tinggi, sebagian kecil menyatakan terdapat tingkat toleransi terhadap konflik yang sangat rendah, rendah dan sangat tinggi. Kalau dilihat dari

120 rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa tingkat toleransi terhadap konflik di FPTK IKIP Bandung ada pada taraf yang tinggi. Temuan ini menujukan bahwa para dosen telah didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka oleh organisasi. j. Pola-pola komunikasi Pola-pola komunikasi adalah tingkat sejauh mana komunikasi organisasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal. Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa kurang dari setengahnya menyatakan bahwa pola-pola komunikasi ada pada tingkatan rendah, tinggi dan sangat tinggi. Hanya sebagian kecil yang menyatakan sangat rendah tingkat pola komunikasinya. Dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa pola-pola komunikasi ada pada tingkat yang sedang. Temuan ini menunjukan bahwa tingkat komunikasi organisasi dibatasai oleh hierarki kewenangan yang formal ada pada taraf yang sedang. Ini berarti dalam pola komunikasi antara dosen dengan atasannya tidak terlalu dibatasi oleh hierarki formal. k. Gambaran secara keseluruhan budaya organisasi FPTK IKIP Bandung Secara keseluruhan karaktristik utama budaya organisasi yang dinyatakan oleh Robbin dapat digambarkan seperti pada Tabel 5.1. Sepuluh karaktristik tersebut dapat dinyatakan dari budaya organisasi. Hasil temuan menunjukan ba/ tengahnya menggambarkan bahwa budaya orgar Bandung ada pada taraf tinggi, kurang dari setengahnya rnenggajtibarkail? sedang, sebagian kecil menggambarkan rendah dan sartg^t-'tfeigsi^afi

121 rata-ratanya dapat dikatakan bahwa tingkat budaya organisasi FPTK IKIP Bandung ada pada taraf yang tinggi. Tabel5.1 Gambaran Sepuluh Karaktristik Budaya Organisasi FPTK IKIP Bandung :-:-:-:-:-:-:-: : Aspek8udaya:0rgahisast:-: : :-: :-: :-: :-:-;-:-:-:K2ftegortTirtiRatah:::-::::-:-::-:-: 1 Insiatif IndMdu tinggi 2. Toleransi Terhadap tindakan Beresiko tinggi 3. Pengarahan tinggi 4. Integrasi tinggi 5. Dukungan Pimpinan tinggi 6. Kontrol sedang 7 Identitas sedang 8. Sistem Imbalan tinggi 9. Toleransi Terhadap Konflik tinggi 10. Pola-pola Komunikasi sedang Temuan ini menunjukan bahwa pada umumnya karaktristik budaya organisasi FPTK IKIP Bandung ada pada taraf yang tinggi. 3. Kualitas Kinerja Dosen a. Kinerja Pendidikan dan Pengajaran Kinerja pendidikan dan pengajaran adalah tampilan tenaga edukatif (dosen) FPTK IKIP Bandung dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran. Dari temuan diperoleh gambaran bahwa sebagian besar menilai dirinya memiliki kinerja pendidikan dan pengajaran yang tinggi dan sebagian kecil saja yang menyatakan memiliki kinerja pendidikan dan pengajaran yang sangat tinggi dan sedang. Dilihat dari rata-ratanya dapat dikatakan bahwa tingkat kinerja pendidikan dan pengajaran dosen FPTK IKIP Bandung ada pada taraf yang tinggi.

122 Temuan ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajarannya, tenaga edukatif (dosen) FPTK IKIP Bandung telah merasa baik atau ada pada taraf kinerja yang tinggi. b. Kinerja Penelltian dan Pengembangan Kinerja penelitian dan pengembangan adalah tampilan tenaga edukatif (dosen) FPTK IKIP Bandung dalam melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan. Tugas ini mencakup pelaksanaan kegiatan penelitian, pelaporan penelitian, pembuatan makalah, diktat maupun buku serta publikasi lainnya selama lima tahun terakhir. Dari hasil temuan diperoleh bahwa sebagian besar menyatakan memiliki kinerja penelitian dan pengembangan yang tinggi dan hanya sebagain kecil saja yang menyatakan memiliki kinerja penelitian dan pengajaran yang sangat tinggi dan sedang. Dilihat dari rata-rata skor mengenai kinerja penelitian dan pengembangan ini maka dapat dikatakan bahwa kinerjanya ada pada taraf yang tinggi. Temuan ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan dosen FPTK IKIP Bandung sudah merasa cukup baik atau ada pada taraf penilaian diri yang tinggi. c. Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat Kinerja pengabdian kepada masyarakat ini adalah tampilan tenaga edukatif FPTK IKIP Bandung dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat. Dari hasil temuan diperoleh bahwa lebih dari setengahnya menyatakan memiliki kinerja pengabdian kepada masyarakat yang tinggi dan sebagian kecil saja yang menyatakan memiliki kinerja pengabdian kepada masyarakat pada taraf rendah, sedang dan sangat

123 tinggi. Kalau dilihat dari rata-ratanya maka dapat dikatakan bahwa kinerja pengabdian kepada masyarakat ada pada taraf yang tinggi. Temuan ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat dosen FPTK IKIP Bandung sudah merasa cukup baik atau ada pada taraf penilaian diri yang tinggi. d. Gambaran Secara Keseluruhan Kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung Secara keseluruhan kinerja dosen FPTK IKIP Bandung memiliki kualitas seperti pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Gambaran Tiga Kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung ::-: :::-:::::-:.: :-:KJni*ria:: : : :::::: ::::::::^:>::::K^e^rtKJWBaS:::::-:^:::::;: 1. Pendidikan dan Pengajaran Tinggi 2. Penelitian dan Pengembangan Tinggi 3. Pengabdian Kepada Masyarakat Tinggi Dari hasil temuan diperoleh gambaran bahwa sebagian besar menyatakan memiliki kualitas kinerja yang tinggi dan hanya sebagaian kecil saja yang menyatakan memiliki kualitas kinerja yang sedang dan sangat tinggi. Dari temuan ini dapat dikatakan bahwa kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung secara keseluruhan atau tugas Tri Darma Perguruan Tinggi menyatakan dalam taraf yang tinggi. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil studi ini dapat dikemukakan beberapa rekomendasi terutama berkaitan dengan manajemen organisasi fakultas.

124 Masalah budaya organisasi sebagai salah satu variabel penting dalam proses manajemen organisasi fakultas bahkan rupakan faktor yang menentukan dalam fungsi primer kelembagaan/organisasi. Dikatakan demikian karena budaya organisasi menciptakan pemahaman yang sama di antara para anggota organisasi mengenai bagaimana sebenarnya organisasi itu dan bagaimana anggotanya harus berprilaku. Kesepuluh karaktristik budaya organisasi yang menjadi sub variabel penelitian tersebut di dalamnya tercakup dimensi struktural maupun perilaku. Dengan mengetahui taraf dari masing-masing karaktristik budaya organisasi tersebut, manajemen dapat menggunakan karaktristik tersebut guna memperbaiki organisasi dari karaktristik budaya organisasi yang menurunkan kualitas kinerja atau mengembangkan organisasi agar lebih produktif dengan cara membina karaktristik budaya organisasi yang meningkatkan kualitas kinerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa karaktristik budaya organisasi yang tinggi dan ada pula yang sedang. Tinggi rendahnya taraf setiap karaktristik budaya organisasi bukan berarti menunjukan baik atau buruknya budaya organisasi tersebut, tapi hanya menunjukan karaktristik dari budaya organisasi. Sebagai contohnya, beberapa penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi kontrol dan integrasi dari suatu organisasi maka semakin mengurangi kepuasan yang dirasakan oleh karyawan, semakin tinggi karaktristik toleransi konflik, insiatif individu, sistem balas jasa dan pengarahan maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Makin disentralisasi

125 proses pengambilan keputusan dari suatu organisasi, maka akan semakin kurang pula insiatif individu para pegawainya (Robbin, 1994: 481). Penciptaan budaya organisasi yang baik memberikan implikasi pada bagaimana kepemimpinan fakultas mampu mengelola potensipotensi dari berbagai kelompok informal agar tidak dipandang sebagai penghambat birokrasi, tetapi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat sebenarnya merupakan salah satu strategi organisasi dalam memanfaatkan sistem nilai yang menjadi acuan para anggota organisasi. Mungkin potensi kelompok informal yang kurang produktif dapat menjadi produktif, misalnya dengan pembentukan kelompok kerja yang dapat mengembangkan kreativitas atau insiatif individu dalam mengembangkan kreativitas profesionalnya. Disamping itu faktor-faktor extrinsic rewards tentunya perlu diperhatikan seperti: kesejahteraan dosen, pembayaran gaji tepat waktu, pemberian penghargaan yang positif, kesempatan pengembangan karier, kenaikan pangkat dan lain sebagainya. Kepemimpinan yang komunikasif, terbuka, fleksibel, intim, permisif, memberikan kepercayaan penuh, autonomi merupakan unsur-unsur dimana tanggungjawab dosen dapat meningkat. Kualitas kinerja dosen juga merupakan variabel penting dalam proses manajemen organisasi fakultas bahkan merupakan faktor yang menentukan dalam fungsi utama kelembagaan. Dikatakan demikian karena kinerja dosen merujuk pada tugas dosen sebagai pengemban Tri Darma Perguruan Tinggi yang di dalamnya menuntut kompetensi

126 profesionalnya dalam tugas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Bilamana kinerja dosen kurang memperlihatkan ciri-ciri kewenangan tugas atau kompetensinya atau kinerja dosen tidak memperlihatkan profesionalitas, maka dapat diperkirakan bagaimana hasil pendidikan sebagai fungsi psikologis. Oleh karenannya hasil penelitian ini dari segi manajemen dan organisasi fakultas menyarankan untuk memperhatikan faktor ini. Secara heuristic hasil penelitian ini membuka beberapa peluang permasalahan yang menarik untuk diteliti terutama pada bidang organisasi dan manajemen pendidikan sebagai penelitian lanjutan. Berkenaan dengan beberapa dugaan sekitar analisis dan pembahasan tentang budaya organisasi dan kualitas kinerja dosen. Peluang penelitian tersebut diantaranya adalah bahwa masalah kualitas kinerja dosen ternyata tidak saja melibatkan hanya faktor budaya organisasi saja tetapi juga faktorfaktor lain seperti: kepuasan kerja, abilitas, motivasi, maupun kondisi dan perlakuan organisasi baik secara formal maupun informal. Suatu dugaan yang nampaknya reievan diteliti adalah dampak dari masing-masing karaktristik budaya organisasi terhadap kualitas kinerja dosen, karena dari masing-masing karakristik budaya oragnisasi tersebut ada kumungkinan yang berpengaruh secara positif dan ada pula yang berpengaruh secara negatif. C. Penutup Dengan telah dikemukakannya kesimpulan dan rekomendasi penelitian maka selesailah penulisan tesis ini. Semoga karya penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dan positif terhadap

127 pengembangan ilmu khususnya dalam bidang manajemen organisasi kependidikan maupun dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan dan inovasi pendidikan.

,,f, ;.,, «*»; \, -"" "M, "" ky in >:k.iiim*' IL'ii ill, i 'li iii,».' i. I, 'in,""1 in."- >% \i\w \,i"2\ "fi,i IMHII '»'.«' I,"""" iiiiiiuii,, I -o- J" J>, <; \ i Si/ 4:?':i;, '""'"""li'" i""ui..if """»,, uw...)."."1"" "'"!