lepas dari konteks budaya, dan kinerja. Masalah budaya dalam manajemen pada dua dasawarsa terahir ini telah menjadi pusat perhatian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "lepas dari konteks budaya, dan kinerja. Masalah budaya dalam manajemen pada dua dasawarsa terahir ini telah menjadi pusat perhatian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergeseran struktur masyarakat dari masyarakat tradisional ke masyarakat industri, memiliki dampak yang mendasar terhadap arah pengembangan sumberdaya manusia Indonesia. Pergeseran ini membawa implikasi terliadap perubahan budaya organisasi. Dalam dunia industri manusia dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang penting (man, maney, machine, material, dan method/management). Hal ini menarik karena sifatnya yang sangat dinamis dan bervariasi. Manusia dapat berperan sebagai subyek maupun objek dari suatu proses. Karena sangat pentingnya peran itu maka pemerintah menekankan pada pengembangan sumber daya manusia (PSDM) dalam mendukung pembangunan nasional secara berkesinambungan. Dalam GBHN dikemukakan bahwa: Titik berat Pembangunan Jangka Panjang Kedua diletakkan pada bidang ekonomi, yang merupakan penggerak utama pembangunan bidang-bidang lainnya, seiring dengan kualitas sumberdaya manusia; dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras, dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Masalah manusia dalam manajemen sumberdaya manusia tidaklah lepas dari konteks budaya, dan kinerja. Masalah budaya dalam manajemen pada dua dasawarsa terahir ini telah menjadi pusat perhatian masyarakat, hal ini disebabkan antara lain setelah melihat kemajuan 1

2 industri Jepang yang dalam waktu singkat mampu memasuki seluruh penjuru dunia, bahkan mampu mengalahkan dominasi Amerika yang sebelumnya menguasai pasar dunia. Keunggulan Jepang dalam bidang penndustrian antara lain disebabkan oieh nilai-nilai budayanya. Jadi budayalah yang merupakan faktor yang turut mempengaruhi dalam kemajuan sektor industri di Jepang. Peter & Waterman (Gibson, 1994: 41) dalam bukunya yang berjudul in Search of Excellence, menyatakan bahwa 'organisasiorganisasi Amerika yang terbaik sama saja dengan organisasi-organisasi Jepang yang baik pula'. Keunggulan organisasi Jepang dibandingkan dengan organisasi Amerika adalah tertetak pada sisi budayanya. Emi Zulaifah Irsyad (1995 : 10) memberikan pengertian "budaya secara umum, sebagai adat istiadat, tata cara, nilai yang hidup dalam satu kelompok tertentu". Hofstede (Henry L. Tosi, 1990: 119) membagi nilai-nilai budaya ke dalam empat dimensi, yaitu: Kesenjangan kekuasaan (power distance), individualitas (individuality), kecendrungan mengelakkan ketidakpastian (uncertainty avoidance) dan maskulinitas (masculinity). Secara khusus, Schein (1982) dalam Emi Zulaifah Irsyad (1985 : 10) mendefinisikan budaya organisasi itu sebagai '...pola dari seperangkat asumsi dasar yang diterima satu kelompok setelah terbukti bahwa asumsi tersebut mampu menyelesaikan masalah adaptasi (ke luar) dan alat integrasi (ke dalam)'. Gibson (1994 : 41) mendefinisikan "budaya organisasi sebagai suatu sistem nilai, kenyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama oieh anggota suatu organisasi".

3 Budaya organisasi dapat dikatakan juga sebagai nilai-nilai yang dominan, falsafah yang didukung oieh organisasi hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oieh Robbins sebagai berikut: budaya organisasi itu adalah sebagai nilai-nilai dominan yang didukung oieh organisasi, falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan, cara pekerjaan dilakukan di tempat itu dan asumsi atau kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi Robbins (1994 : 479). Sealain itu Robbin juga memberikan karaktristik utama yang menjadi pembeda budaya organisasi. Karateristik-karaktistik itu adalah: (1) Individual Initiative, (2) Risk tolerance, (3) Direction, (4) Integration, (5) Management support, (6) Control, (7) Identity, (8) Reward system, (9) Conflict tolerance dan (10) Communica tion patterns. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa budaya organisasi merupakan sesuatu hal yang kuat, yang mendasari cara kerja orang-orang yang terdapat pada suatu organisasi. Budaya Organisasi yang kuat dan kohesif akan memotivasi secara internal pada karyawan untuk bekerja lebih produktif. Nilai-nilai tersebut mempengaruhi persepsi dan prilaku seseorang sehingga setiap masalah dalam pekerjaan akan dilihat melalui kerangka berfikir yang berdasarkan nilai-nilai sebagai acuan. Kerangka budaya organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi inilah yang harus dicari dan disesuaikan kalau organisasi ingin berhasil dalam persaingan saat ini. Peter dan Waterman dalam Gibson (1994 : 41) menyatakan bahwa "kebudayaan itu dapat menjadi kekuatan positif dan negatif dalam mencapai prestasi yang efektif. Sejalan dengan masalah budaya organisasi tadi maka masalah kualitas kinerja juga merupakan hal yang menarik untuk dikaji.

4 Kinerja biasa disebut juga dengan performance, "...yang juga berarti prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja" LAN (1992 : 3). August W. Smith (1982 : 393) menyatakan bahwa performansi atau kinerja adalah: '...output drive from processes, human or otherwise". Jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau output dari suatu proses. Berbagai upaya dapat ditempuh untuk menciptakan produktivitas, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas kinerja. Soeharsono Sagir (1985 : 12) menyatakan bahwa ada enam faktor yang turut menentukan tingkat produktivitas yaitu "...pendidikan, teknologi, tata nilai, iklim kerja, derajat kesehatan dan tingkat upah minimum". Dari keenam faktor tersebut secara eksplisit dalam faktor iklim kerja diuraikan pentingnya hubungan manusiawi yang serasi antara pimpinan dengan pegawai dan pegawai dengan pegawai lainnya. Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari nilai-nilai budaya organisasi, yang berarti pula bahwa kinerja juga merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang ada. Beberapa pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa untuk melihat kinerja kita dapat melihatnya dari efektifitas, produktivitas dan efisiensinya. Karena kinerja mengandung pengertian masukan, proses dan keluaran. FPTK IKIP Bandung sebagai salah satu fakultas yang pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan, pada hakekatnya juga merupakan suatu organisasi yang mempunyai budaya. Pada FPTK IKIP

5 Bandung terdapat hal-hal sebagai berikut: kekhususan, kestabilan, peraturan yang harus dipatuhi, simbol, pemersatu, diterima, refleksi dari top manajer dan macam-macam kekuatan. Yang menurut Newstrom (1993 : 60), hal-hal di atas itu adalah merupakan karaktristik dari budaya organisasi. Sehubungan dengan pendapat Peter dan Waterman yang dikutip oieh Gibson (1994 : 41) yang menyatakan bahwa 'kebudayaan itu dapat menjadi kekuatan yang positif dan kekuatan negatif dalam mencapai pretasi yang efektif. Budaya yang kuat dicirikan oieh nilai inti dari organisasi yang dianut dengan kuat, diatur dengan baik dan dirasakan bersama secara luas. Makin banyak anggota suatu organisasi menerima nilai-nilai inti, menyetujui jajaran tingkat kepentingan dan merasa sangat terikat kepada organisasi, maka makin kuat budaya tersebut. Organisasi yang muda atau yang turnover anggotanya tinggi, mempunyai budaya yang lemah karena para anggota tidak mempunyai pengalaman yang diterima bersama dan yang dapat menciptakan pengertian yang sama. Hal-hal di atas ini bukan berarti bahwa semua organisasi yang sudah matang dengan anggota yang stabil akan mempunyai budaya yang kuat. Robbln (1994: 484) menyatakan bahwa "pengaruh dari suatu budaya yang kuat terhadap kefektifan adalah bersatunya budaya dengan strategi, lingkungan dan teknologi". Makin kuat budaya suatu organisasi, makin penting budaya tersebut cocok dengan variabel-variabel strategi, lingkungan dan teknologi. FPTK IKIP Bandung bertujuan menghasilkan tenaga kependidikan yang terdiri dari guru, dan tenaga ahli pendidikan teknologi dan kejuruan

6 yang mampu mengembangkan ilmunya untuk memenuhi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, unsur yang amat menentukan adalah mahasiswa dan dosen. Keberhasilan mahasiswa sebagai subjek belajar berkaitan dengan proses pribadi dalam menginternalisasi pengetahuan, nilai, sifat, sikap dan keterampiian yang ada di sekitarnya. Sedangkan keberhasilan dosen sebagai subjek mengajar ditentukan oieh kualitas kinerja secara pribadipribadi. Sebagai civitas akademika, dosen mempunyai tugas melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu tugas dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tugastugas di atas inilah yang dijadikan sebagai ukuran dari kualitas kinerja dosen. Beberapa penelitian terdahulu menginformasikan bahwa "... performansi kerja guru yang diteliti ini temyata secara empirik dapat diterangkan oieh faktor-faktor iklim organisasi dan kepuasan kerja guru" (Idohi Anwar, 1984:305). Danny Meirawan (1987: 121) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa "...iklim organisasi sekolah merupakan hal atau faktor yang menentukan penampilan kerja guru". Syahrul Fauzi Siregar (1995: VI-3) dalam penelitiannya menyimpulakan bahwa " Budaya Perosahaanjjajjfl^diteliti, ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadj^j^^^n^fsi.^erusahaan". Berdasarkan latar belakangftasilalfila^ beb^ ka hasil penelitian terdahulu maka periu kiranya diket^hui^agaiffiartajbudaya organiasi yang ada di FPTK IKIP Bandung serta' hubungannya^deliraati kualitas kinerja

7 dosen dalam meningkatkan kinerja kelembagaan sebagai suatu kesatuan organisasi. B. Rumusan Masalah Isu mengenai rendahnya produktivitas pendidikan tinggi menunjukan adanya sesuatu yang kurang dalam penyelenggaraan di perguruan tinggi, terutama berkaitan dengan kualitas tenaga pengajamya. Hasil studi yang dilakukan Helmut Weber menunjukan bahwa kualitas dosen di Indonesia rata-rata masih rendah dan mereka belum sanggup bersaing. Hal ini disebabkan jumlah pengajar berpendidikan S2/S3 hanya 20% dan sebagian besar belum memenuhi kebutuhan terhadap pengetahuan dan pemikiran yang bersifat ilmiah (Kompas, 1992: VI). Gejala tersebut di atas juga terjadi dalam lingkup mikro seperti FPTK IKIP Bandung sendiri pengajar yang berpendidikan S2/S3 masih di bawah 20%, hal ini ditunjukan dari dosen tetap yang ada sebanyak 150 orang hanya 25 orang yang berpendidikan S2 (Evaluasi Diri IKIP Bandung, 1995). Namun data terbaru dari Perkembangan IKIP Bandung Tahun 1995/1996 tercatat bahwa Dosen FPTK IKIP Bandung yang berpredikat pendidikan S2/S3 ada sebanyak 38 dari 172 orang dosen (Perkembangan IKIP Bandung Tahun 1995/1996: 44). Hal ini menunjukan bahwa dari kualrfikasi pendidikan, FPTK IKIP Bandung sudah memiliki 22,1% yang berpendidikan S2/S3, hal ini menunjukan adanya peningkatan kualitas dari segi pendidikan para dosennya. Namun untuk melihat kualitas kinerjanya dosen bukan hanya dari kualifikasi pendidikannya, karena untuk menilai kualitas kinerja dosen harus dilihat dari berbagai aspek

8 8 diantaranya (1) aspek tugas pendidikan dan pengajar, (2) aspek tugas penelitian dan pengembangan, (3) aspek tugas pengabdian pada masyarakat, (4) aspek tugas pembimbingan dan (5) aspek tugas administrasi. Aspek-aspek inilah yang akan dijadikan sebagai ukuran dari kualitas kinerja dosen. FPTK IKIP Bandung yang mengemban tugas mendidik para guru \ dan tenaga ahli pendidikan teknologi dan kejuruan mempunyai tugas yang sangat berat, karena harus dapat berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk hal tersebut periu didukung oieh para pengelola dan pendidik yang mempunyai kualitas kinerja yang tinggi. Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka permasalahan yang periu diindentifikasi dengan merujuk pada pertanyaan pokok penelitian yang dirumuskan sebagai berikut. Sejauh manakah pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? Adapun yang menjadi ukuran budaya organisasi adalah sepuluh faktor budaya organisasi menurut Stephen P Robbins yang berupa prilaku yang diwujudkan oieh dosen dalam melaksanakan tugasnya di lembaga dan pengaruhnya terhadap kualitas kinerjanya. Adapun sepuluh faktor itu diantaranya adalah (1) insiatif individu, (2) toleransi resiko, (3) pengarahan, (4) integrasi, (5) dukungan pimpinan, (6) kontrol (pengawasan), (7) identitas, (8) sistem reward, (9) toleransi konflik dan (10) pola komunikasi. Beberapa persoalan yang timbul sehubungan dengan pokok masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi tingkat budaya organisasi di FPTK IKIP Bandung?

9 2. Seberapa tinggi tingkat kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? 3. Apakah terdapat pengaruh yang berarti dari budaya organisasi terhadap kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? Persoalan ini dapat digambarkan sebagai berikut: A Budaya Organisasi: 1. Insiatif Indi vidu 2. Toleransi Resi ko Pengarahan Integritas Dukungan Mana jemen Kontrol Identitas 8. Sistem Balas Jasa 9. Toleransi Konflik 10. Pola Komunikasi Kualitas Kinerja Dosen : 1. Pendidikakn dan Pengajaran 2. Penelitian dan Pengembangan 3. Pengabdian Kepada Masyarakat Gambar 1.1. Hubungan Antar Variabel Permasalahan pokok tersebut merupakan acuan penelitian yang periu dibahas secara rinci, sehingga dapat memberikan gambaran tentang budaya organisasi dan kualitas kinerja secara keseluruhan. C. Pertanyaan Penelitian Dari beberapa persoalan pokok di atas dapatlah diuraikan pertanyaan-pertanyaan penelitian selanjutnya, sebagai berikut ini:

10 1. Seberapa tinggi budaya organisasi di FPTK IKIP Bandung? a) Seberapa tinggi tingkat insiatif individu dosen FPTK IKIP Bandung? b) Seberapa tinggi toleransi resiko dari dosen FPTK IKIP Bandung? c) Seberapa tinggi tingkat pengarahan dari pimpinan FPTK IKIP Bandung? d) Seberapa tinggi tingkat integrasi yang dirasakan dosen dalam organisasi FPTK IKIP Bandung? e) Seberapa tinggi tingkat dukungan pimpinan FPTK IKIP Bandung yang dirasakan dosen? f) Seberapa tinggi tingkat kontrol pengawasan dari pimpinan? g) Seberapa tinggi tingkat identitas dosen FPTK IKIP Bandung? h) Seberapa tinggi tingkat sistem imbalan dosen FPTK IKIP Bandung? i) Seberapa tinggi toleransi konflik di FPTK IKIP Bandung? j) Seberapa tinggi tingkat pola komunikasi di FPTK IKIP Bandung? 2. Seberapa tinggi tingkat kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? 10

11 11 a) Seberapa tinggi tingkat kualitas pendidikan dan pengajaran dari dosen FPTK IKIP Bandung? b) Seberapa tinggi tingkat kualitas penelitian dan pengembangan dari dosen FPTK IKIP Bandung? c) Seberapa tinggi tingkat kualitas pengabdian kepada masyarakat dari dosen FPTK IKIP Bandung? 3. Apakah terdapat pengaruh yang berarti dari budaya organisasi terhadap kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? a) Berapa besar koefisien asosiasi atau faktor determinasi (faktor penentu) budaya organisasi dengan kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? b) Apakah mempunyai hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan kinerja dosen FPTK IKIP Bandung? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran karakteristik utama budaya organisasi dan gambaran mengenai kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung. Dari gambaran-gambaran yang didapat dari budaya organisasi dan kualitas kinerja dosen selanjutnya adalah mengungkap pengaruh budaya organisasi yang ada di FPTK IKIP Bandung terhadap kualitas kinerja dosennya. Karakteristik utama budaya organisasi sebagai ukuran untuk mengungkap gambaran budaya organisasi, penulis menggunakan sepuluh karaktristik utama yang dikemukakan oleh Robbin (1994: 480) yaitu: (1) individual Initiative, (2) risk tolerance, (3) direction, (4) Integration, (5)

12 12 management support, (6) control, (7) Identity, (8) reward system, (9) conflict tolerance dan (10) communication patterns. Sedangkan untuk mengungkap kualitas kinerja dosen penulis mendeskripsikannya dari tugas dosen sebagai cmtas akademika yaitu melaksanakan tugas Tri Darmanya. Adapun darma-darma tersebut adalah (1) darma dalam pendidikan dan pengajaran, (2) darma dalam penelitian dan pengembangan dan (3) darma dalam pengabdian pada masyarakat. Gambaran pengaruh budaya organisasi dan kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung ini diharapkan dapat bermanfaat bagi (1) manajemen fakultas dalam membina dan mengembangkan organisasi; (2) merancang jenis kegiatan manajemen yang kondusif untuk memacu kegiatan dosen sehingga kualitas kinerja dosen ada dalam kualifikasi sangat tinggi. Dengan demikian dapat dinyatakan secara rinci mengenai tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang budaya organisasi FPTK IKIP Bandung dan pengaruhnya terhadap kualitas kinerja dosennya. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan beberapa gambaran, diantaranya: a. Gambaran dari karaktristik utama budaya organisasi FPTK IKIP Bandung. b. Gambaran mengenai kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung.

13 13 Gambaran mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas kinerja dosen. 2. Manfaat Penelitian Gambaran pengaruh budaya organisasi dan kualitas kinerja dosen FPTK IKIP Bandung ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan llmu Administrasi Pendidikan terutama mengenai budaya organisasi dan kinerja dosen. Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk: a. Manajemen fakultas dalam membina dan mengembangkan organisasi. b. Merancang jenis kegiatan manajemen yang kondusif untuk memacu kegiatan dosen sehingga kualitas kinerja dosen ada dalam kualifikasi sangat baik. E. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1. Anggapan Dasar Penelitian Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar ini diperiukan untuk memperkuat permasalahan, membantu peneliti dalam memperjelas menetapkan obyek penelitian, wilayah pengambilan data dan instrumen pengumpul data. Seperangkat anggapan dasar yang dibangun sebagai iandasan untuk kenyakinan tentang kokohnya pelaksanaan penelitian, adalah sebagai berikut:

14 a) Setiap organisasi mempunyai kebudayaan, dan kebudayaan itu dapat menjadi kekuatan positif dan/atau negatif dalam mencapai prestasi yang efektif (Gibson, 1994:41). b) Budaya organisasi merupakan persepsi umum yang diyakini oleh para anggota organisasi (Robbin, 1994:481). c) Budaya yang kuat dicirikan oleh nilai inti dari organisasi yang dianutnya dengan kuat, diatur dengan baik, dan dirasakan bersama secara luas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti, menyetujui jajaran tingkat kepentingannya dan merasa sangat terikat kepadanya, maka makin kuat budaya tersebut (Robbin, 1994: 483). 2. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang periu diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah pokok tersebut di atas, maka berikut ini diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Terdapat hubungan yang 14 positif dan signifikan antara Budaya Organisasi dengan Kualitas Kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung. 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara insiatif individu dengan kualitas kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung. 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara toleransi resiko dengan kualitas kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengarahan dengan kualitas kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung. 4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara integrasi dengan kualitas kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung. 5. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan pimpinan dengan kualitas kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung. 6. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kontrol dengan kualitas kinerja Dosen FPTK IKIP Bandung.

15 16 Penentiiari llijiiah:pehsfitiatfr iiari: Pejxirntriari Masafah Studi Kepuslakaan, meliputi: Budaya Organisasi dan Kinerja Dosen. i Penentuan Variabel dan Indikator: 1. Budaya Organisasi: 10 Faktor Budaya Organisasi 2. Kinerja Dosen: Tri Darma Perguruan Tinggi Penentuan/Pembuatan Alat dan Teknik Pengumpulan Data. Kuesioner (Angket) Pembuatan Kuesioner Penentuan Sampel Penelitian Penentuan Teknik Pengolahan Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Penyusunan Matrik Data Mentah 2. Perhitungan Statistik, Jumlah, Rata-rata.Prosentase, Standar Deviasi dari Skor 3. Kategorisasi Skor 4. Mengitung Koefisien Korelasi Spearman, Faktor Penentu dan Uji Keberartian Korelasi i Analisis Hasil Pengolahan data -* :.'.". ^ ^Kasirriputan :dari:r?kemandasv Gambar 1.2. Alur Kegiatan Penelitian G. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) IKIP Bandung. Dari lokasi ini sebagai populasinya adalah keseluruuhan karaktristik, unsur, nilai yang menyangkut budaya organisasi dan kinerja dosen FPTK IKIP Bandung. Dengan demikian yang menjadi anggota populasi adalah semua dosen FPTK IKIP Bandung. Jumlah dosen FPTK IKIP Bandung ada sebanyak 175 orang. Dari jumlah 175 orang dosen itu diambil sampel sebanyak 50 orang dosen.

16 17 Karena FPTK IKIP Bandung terdiri dari empat jurusan, maka selanjutnya menentukan banyaknya sampel yang akan diambil dari setiap jurusan. Untuk maksud penentuan jumlah sampel setiap jurusan ini digunakan dengan teknik sampel proporsional. H. Slstematika Pembahasan Sistematika Pembahasan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, anggapan dasar dan hipotesis penelitian, lokasi dan sampel penelitian, alur penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II Telaah Kepustakaan/Kerangka Teoritis Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian serta mendiskusikan berbagai hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan maslah yang diteliti. Bab III Metode Penelitian Menjabarkan lebih rinci mengenai metode penelitian yang secara garis besar telah disinggung pada^ffpnd'qdfcnrembangan alat pengumpul data dan membahas ^n^r^i>prosed^r% pengolahan dan analisis data. Termasuk /ijajanti* ~b%tf.it* tjd 1 h laporan mengenai instrumen yang digunakan besertst;validitas dan reliabilitasnya.

17 18 Bab IV Pengolahan dan Analisis Data Berisi langkah-langkah pengolahan data, hasil-hasil yang diperoleh dari pengolahan data sesuai dengan metodelogi yang digunakan serta interpretasi atas hasil-hasil tersebut. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi Berisi mengenai pemaknaan semua hasil penelitian secara terpadu dan rekomendasi bagi para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian serta para peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini.

budaya organisasi dengan variabel kualitas kinerja dosen diperoleh hasil

budaya organisasi dengan variabel kualitas kinerja dosen diperoleh hasil BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Keslmpulan Berdasarkan hasil temuan lapangan dan pembahasan yang dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mendapatkan berbagai informasi, sesuai dengan topik yang sedang diteliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mendapatkan berbagai informasi, sesuai dengan topik yang sedang diteliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Studi kepustakaan merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan berbagai informasi, sesuai dengan topik yang sedang diteliti yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu organisasi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai organisasi.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Adinda Dwiastuti, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Adinda Dwiastuti, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Kehidupan merupakan sesuatu yang bersifat kontinyu. Hal tersebut berarti segala sesuatu akan berubah dan tidak ada yang abadi. Hal ini menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan organisasi adalah budaya organisasi. Budaya organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan mendirikan perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam perkembangannya perusahaan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah : BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 orang karyawan di Rumah Sakit BP Batam, dapat disimpulkan Budaya Organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap Kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komitmen Organisasi 1.1 Definisi Komitmen Organisasi Kata komitmen berasal dari kata latin yang berarti to connect. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang begitu pesat dalam dunia bisnis membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang begitu pesat dalam dunia bisnis membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang begitu pesat dalam dunia bisnis membuat perusahaan-perusahaan terus membenahi diri mempersiapkan perusahaannya untuk maju dan berkembang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja BAB II LANDASAN TEORI A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) stres merupakan suatu keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri keuangan syariah di tanah air semakin mendapat tempat di masyarakat. Sejak beroperasi di tahun 1999, sejumlah bank syariah memperlihatkan prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini zaman mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan maupun kebudayaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah persaingan ekonomi dan teknologi untuk menjadi yang terbaik. Hal ini terutama terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh organisasi itu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu. Dengan kata lain organisasi merupakan sistem yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Iklim organisasi (Organizational climate) Menurut Davis dan Newstrom (1985) iklim organisasi adalah lingkungan didalam mana para pegawai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha mengalokasikan sumber daya secara penuh demi tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu hal yang harus

Lebih terperinci

KONSEP KEBUDAYAAN. Kuliah 2 - Geografi Kebudayaan

KONSEP KEBUDAYAAN. Kuliah 2 - Geografi Kebudayaan KONSEP KEBUDAYAAN Kuliah 2 - Geografi Kebudayaan Apakah Kebudayaan Hofstede (dalam Berry, 1997): Merupakan seperangkat asumsi, keyakinan, nilai, dan persepsi yang khas Parsudi Suparlan (1998): Merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM

Lebih terperinci

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR A. ASUMSI MODEL Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu konsep. Sebagai pendekatan, model dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam segala aktivitas perusahaan karena manusia adalah faktor yang dapat Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam segala aktivitas perusahaan karena manusia adalah faktor yang dapat Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Pada era globalisasi banyak sekali persaingan yang terjadi baik dalam bidang industri maupun jasa, perusahaan dituntut dapat memberikan kualitas yang baik

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Nilai..., Dian Rahmi Iskandar, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Nilai..., Dian Rahmi Iskandar, F.PSI UI, 2008 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui setiap individu yang lahir ke dunia ini. Keluarga sebagai bagian dari suatu kelompok sosial mentransformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identitas sebuah organisasi maupun perusahaan dikarenakan masing-masing. memberikan dampak yang buruk terhadap organisasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. identitas sebuah organisasi maupun perusahaan dikarenakan masing-masing. memberikan dampak yang buruk terhadap organisasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi maupun perusahaan yang telah berdiri akan mempunyai budaya organisasi yang berbeda tergantung dari lingkungan perusahaan dan jenis perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya organisasional yang berharga untuk mencapai kinerja tinggi secara berkelanjutan oleh karena itu bakat seseorang tidak boleh di sia-sia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu roda penggerak utama dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu roda penggerak utama dalam aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu roda penggerak utama dalam aktivitas perekonomian sebuah negara. Keadaan ekonomi yang tidak stabil sejak terjadinya krisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Manajemen Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar tujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari semua skor rata-rata sub variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau dilanjutkan seseorang atau sekelompok orang didalam pelaksanaan tugas, pekerjaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan jangka pendek untuk memperoleh laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional yang telah dibangun selama tiga dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan dan tantangan nasional

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA Oleh : NOVA AGUNG SETYO ANGGONO B 100 090 232 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Individualisme..., Arnoldus Vigara, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Individualisme..., Arnoldus Vigara, F.PSI UI, 2008 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia kita terus berubah. Gejala dari perubahan tersebut tidak hanya terdapat pada gejala alam seperti perubahan suhu, cuaca maupun iklim, namun juga terus menerus

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia)

Pengaruh Total Quality Management dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia) Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Total Quality Management dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia) 1 Indah Permatasari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

Mengelola Budaya Organisasi

Mengelola Budaya Organisasi Mengelola Budaya Organisasi Budaya organisasi? Definisi - nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi. - Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan. - Cara pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL, DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA APARAT

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL, DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA APARAT PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL, DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA APARAT UNIT-UNIT PELAYANAN PUBLIK (Survey Pada Badan Pelayanan Terpadu di Kabupaten Sragen). Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan 1 `BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia organisasi di Indonesia yang berkembang semakin pesat, banyak menarik perhatian para ahli dari berbagai bidang untuk turut serta dalam perkembangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu unsur penting dari manajemen adalah manusia. Pada setiap perusahaan yang menerapkan sistem manajemen yang baik tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua perusahaan apapun jenisnya, mempunyai misi yang biasanya tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa diemban oleh sumber

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN. Amitai Etzioni (1885:12) menyatakan Organisasi dibentuk agar dapat menjadi unitunit

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN. Amitai Etzioni (1885:12) menyatakan Organisasi dibentuk agar dapat menjadi unitunit BAB II KERANGKA PEMIKIRAN A. TINJAUAN PUSTAKA Amitai Etzioni (1885:12) menyatakan Organisasi dibentuk agar dapat menjadi unitunit sosial yang paling efektif dan efisien. Efektifitas organisasi diukur dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dalam membangun usahanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dalam membangun usahanya tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam membangun usahanya tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada didalamnya, karena sebab itulah sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis validitas dan reliabilitas angket variabel X, uji analisis validitas dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana Psikologi S-1 Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Era globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Era globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya ilmu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuandan teknologi menuntut setiap perusahan yang ada dapat berkompetensi baik dalam tingkat

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Budaya Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Budaya Organisasi pengertian budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan

Lebih terperinci

organisasi hanya memperhatikan fungsi-fungsi administrasi, sebab misalnya

organisasi hanya memperhatikan fungsi-fungsi administrasi, sebab misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan komponen yang paling utama dalam setiap lembaga dan organisasi. Tanpa sumber daya manusia, lembaga dan organisasi itu tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior. Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada UD. Kariasih di Mengwi Badung Nama : I Putu Adi Satyawan NIM :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi banyak dibincangkan hal ini disadarinya sehingga berbagai cara diusahakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemilihan Tanah Abang sebagai lokasi penelitian karena sekitar 80% pedagang yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa dalam peranannya faktor manusia tidak kalah penting bila dibandingkan dengan mesin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi X (PT X) memiliki visi yaitu menjadi. Salah satu cara untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi X (PT X) memiliki visi yaitu menjadi. Salah satu cara untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan Tinggi X (PT X) memiliki visi yaitu menjadi pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi pada kepentingan bangsa, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut Sagala (2010:1) mutu. Menurut Laporan Pengembangan Manusia (Human Developement

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut Sagala (2010:1) mutu. Menurut Laporan Pengembangan Manusia (Human Developement BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini semakin pesat dan menuntut semua pihak agar bisa dan siap bersaing di era globalisasi. Kenyataan yang

Lebih terperinci

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang sekolah menengah yang mengembangkan kemampuan siswanya pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010). BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini tingginya tingkat keinginan keluar (intention to quit) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini tingginya tingkat keinginan keluar (intention to quit) telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tingginya tingkat keinginan keluar (intention to quit) telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan, bahkan beberapa perusahaan mengalami frustasi ketika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Merujuk pada rumusan masalah dan didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Efektifitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas perusahaan yaitu budaya perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya khas yang dominan di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam kehidupan manusia pasti terlibat dalam suatu ikatan organisasi., baik organisasi kecil maupun organisasi besar. Keterlibatan itu karena adanya keinginan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan, analisis, dan pembahasan terhadap masalah penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki arti penting karena manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diperpanjang menjadi 58 tahun

BAB I PENDAHULUAN. bahwa batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diperpanjang menjadi 58 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah surat kabar Harian Jogja Express tertanggal 13 September 2012 menulis sebuah artikel yang sangat menarik. Dalam tulisannya, diinformasikan bahwa batas

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award

Lebih terperinci