PENGARUH PELAYANAN SERVIS MOTOR TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DEALER SUMBER BARU REJEKI SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi tersebut bisa membantu setiap aktivitas yang dilakukan oleh

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

Nora Tristiana Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

2.1. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan jenis bisnis yang sudah lama ada di dalam pasar. Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL KARTIKA POSO. Sudarto Usuli *) ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN JASA FOTO COPY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN FE UPI Y.A.I

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

Transkripsi:

PENGARUH PELAYANAN SERVIS MOTOR TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DEALER SUMBER BARU REJEKI SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: NORMAN DWI SEHONO B 100 090 108 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1

HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Ilmiah dengan judul : PENGARUH PELAYANAN SERVIS MOTOR TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DEALER SUMBER BARU REJEKI SRAGEN Yang ditulis oleh: NORMAN DWI SEHONO B 100 090 108 Penandatanganan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Ilmiah tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, Oktober 2014 Pembimbing (Lukman Hakim, SE., M.Si) 2

PENGARUH PELAYANAN SERVIS MOTOR TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DEALER SUMBER BARU REJEKI SRAGEN Oleh: Norman Dwi Sehono ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dalam melakukan servis motor di dealer Sumber Baru Rejeki dilihat dari kualitas pelayanan yang diberikan dan mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam melakukan servis motor di dealer Sumber Baru Rejeki. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi moderating dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R 2 ). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan servis motor pada dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, Maka diambil 100 sampel penelitian secara acak pada konsumen yang melakukan servis motor pada dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh variabel tangible (X 1 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh t hitung < t tabel (1,272 < 1,986) dan p= 0,206 > 0,05, sehingga H 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara bukti fisik (tangibles) terhadap kepuasan konsumen ditolak kebenarannya. Terdapat pengaruh variabel reliability (X 2 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung > t tabel (3,072 > 1,986) dan p= 0,003 < 0,05; sehingga H 2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara keandalan (reliability) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. Terdapat pengaruh variabel responsiveness (X 3 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,452 > 1,986) dan p= 0,016 < 0,05; sehingga H 3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara daya tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. Terdapat pengaruh variabel assurance (X 4 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,911 > 1,986) dan p= 0,004 < 0,05; sehingga H 4 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara jaminan (assurance) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. Tidak terdapat pengaruh variabel emphaty (X 5 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung < t tabel (1,811 < 1,986) dan p= 0,073 > 0,05; sehingga H 5 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara empati (emphaty) terhadap kepuasan konsumen ditolak kebenarannya. Kata kunci: tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty, kepuasan konsumen. PENDAHULUAN Layanan sarana transportasi bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama. Kebutuhan yang dimaksud adalah bagaimana sebuah alat transportasi tersebut bisa membantu setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. 1

Banyaknya usaha akan menimbulkan daya saing yang akan memacu kreativitas para pengusaha agar lebih meningkatkan kualitas usaha yang dikelolanya. Jasa tidak dapat dilihat, diraba, dicium, didengar, dan dirasakan seperti halnya produk nyata, sehingga penilaian terhadap jasa berbeda dengan penilaian terhadap produk. Usaha perusahaan jasa untuk mengevaluasi kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan tertentu, faktor penentu yang digunakan bisa berupa kombinasi dari dimensi kualitas jasa. Kualitas jasa akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen, semakin baik kualitas jasa maka konsumen semakin puas. Sebaliknya semakin buruk kualitas jasa maka konsumen semakin tidak puas. Menurut Eagly and Chaiken (1993) seperti dikutip Jasfar (2002), mengemukakan bahwa kualitas jasa berhubungan dengan sikap karena menyangkut penilaian menyeluruh atas pelayanan yang diterima pelanggan. Penilaian tersebut berdasar pada penelitian yang telah dilakukan, terutama yang berhubungan dengan kecenderungan berperilaku (behavior intention). Dengan demikian kualitas jasa berpengaruh terhadap sikap dan perilaku konsumen. Sikap konsumen yang ditampilkan dari bentuk kepuasan dan ketidakpuasan, sematamata hanya didasari pada perbedaan antara harapan konsumen (expectation) dengan kinerja jasa (service performance). Seiring berjalannya waktu teknologi dalam bertransportasi mengalami perkembangan yang sangat cepat seperti sekarang ini. Sarana bertransportasi bagi kehidupan manusia dimanapun semakin penting, sejalan dengan perkembangan globalisasi di era saat ini. Tidak hanya di kota metropolitan saja, tetapi di seluruh kehidupan masyarakat berkembang sangat pesat dengan bantuan alat transportasi. Salah satu alat transportasi bagi masyarakat adalah sepeda motor. Fungsi sepeda motor saat ini bertambah kearah kenyamanan dalam berkendara seiring berkembangnya ilmu dan teknologi. Baik dalam upaya kepuasan bagi konsumen dalam berkendara ataupun bagi konsumen yang membutuhkan konsultasi dan perawatan sepeda motor. Persaingan bisnis servis sepeda motor semakin ketat, maka peningkatan kualitas sangat penting diperhatikan. Persaingan yang terjadi bukan saja dari sisi teknologi yang digunakan untuk servis, tetapi persaingan dalam memberikan 2

pelayanan jasa perbaikan yang berkualitas. Kualitas pelayanan sepeda motor dicerminkan sebagai pelayanan jasa serta servis berkala, hal ini diterapkan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai pemakai sepeda motor. Untuk itu, penulis melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat kepuasan konsumen dalam melakukan servis motor di dealer Sumber Baru Rejeki dilihat dari kualitas pelayanan yang diberikan dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam melakukan servis motor di dealer Sumber Baru Rejeki. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kualitas Pelayanan (quality of service) Menurut Kotler (2001) kualitas adalah seperangkat gambaran produk yang dapat menimbulkan kepuasan pada pelanggan dan kualitas juga dapat memberikan nilai tambah pada produk. Menurut Lovelock (2001) mendefinisikan kualitas sebagai proses dari sebuah produk. Kualias adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen (Deming, 2002). Dalam sebuah proses terdapat input dan output, tetapi dalam hal ini input dan output dari pelayanan adalah orang atau pelanggan sebagai obyeknya. Menurut Kotler (2001), kualitas terdiri dari beberapa komponen yaitu teknis, fungsional dan sociery. Kualitas secara sederhana sebagai kesesuaian untuk digunakan. Definisi ini mencakup keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bebas dari defisiensi (Juran, 1989). Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya (Juran, 1962). Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realibility, maintainability, dan cost effectiveness (Crosby, 1979). Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture dan maintenance, dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan (Feigenbaum, 1991). Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan (Elliot, 1993). Sedangkan menurut American 3

Society for quality Control, kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (Render dan Herizer, 1997). Jika kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan harapannya, maka mereka berpandangan bahwa pelayanan tersebut memiliki kualitas yang bagus. Kualitas pelayanan merupakan suatu pernyataan tentang sikap, hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara ekspektasi (harapan) dengan kinerja (hasil) (Usmara, 2003). Definisi lain kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2006). Menurut Zeithaml, et. al. (Rizan, 2005) kualitas pelayanan akan terwujud jika harapan konsumen sesuai dengan kinerja pelayanan yang diberikan provider. Jika terjadi ketidaksesuaian antara kinerja pelayanan dengan harapan konsumen akan menimbulkan gap yang dapat mengurangi persepsi positif konsumen terhadap produk atau jasa. 2. Dimensi Pelayanan (dimensions of service) Kualitas pelayanan terdiri dari beberapa dimensi. Menurut Tandjung (2004), Tjiptono (2006) serta Lupiyoadi dan Hamdani (2006) elemen kualitas jasa (pelayanan) terdiri dari : a. Bukti Fisik (tangible) Bukti fisik (tangible) merupakan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi (Tjiptono, 2006). Hal ini bisa berarti penampilan fisik, seperti gedung dan ruangan non office, tersedianya tempat parkir, keberhasilan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan. Definisi lain bukti fisik adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan kepada lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas 4

fisik (gedung), perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta penampilan karyawannya. b. Keandalan (reliability) Keandalan (reliability) merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjian dengan segera, akurat dan memuaskan (Tjiptono, 2006). Definisi lain keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. c. Daya Tanggap (ressponssiveness) Daya tanggap (ressponssiveness) merupakan keinginan para staf untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap (Tjiptono, 2006). Definisi lain daya tanggap adalah suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang positif dalam kualitas pelayanan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). d. Jaminan (assurance) Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang memiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan (Tjiptono, 2006). Definisi lain jaminan adalah pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain, komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun karyawan. e. Empati (empathy) Empati (empathy) merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami 5

kebutuhan para konsumen (Tjiptono, 2006). Pengertian lain empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. 3. Kepuasan Konsumen (service statisfaction) Kepuasan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut (Sumarwan, 2003). Definisi lain kepuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya (Tjiptono dan Chandra, 2005). Menurut Kotler dan Keller (2009), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Howard dan Sheth (1969) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif pembelian berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Puas tidaknya pembeli diketahui setelah melakukan pembelian, tergantung pada kinerja tawaran dalam pemenuhan harapan pembeli. Jika kinerja melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Solomon (2004) berpendapat bahwa kepuasan konsumen ditentukan melalui keseluruhan perasaan dan prilaku seseorang tentang sebuah produk setelah membeli dan mengkonsumsinya. Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya (Zulian Yamit, 2005). Dalam konsep kepuasan pelanggan, terdapat dua elemen yang mempengaruhi yaitu harapan dan kinerja. Kinerja adalah persepsi konsumen 6

terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk. Harapan adalah pikiran konsumen tentang apa yang akan diterimanya apabila ia mengkonsumsi produk. J. Supranto (1997), kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Menurut Anton M Mulyono (1999), kepuasan adalah menyangkut rasa senang (lega, gembira dan sebagainya) karena telah terpenuhi hasrat hati (keinginan). METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan servis motor pada dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Maka akan diambil 100 sampel penelitian secara acak pada konsumen yang melakukan servis motor pada dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian evaluatif ini adalah angket (kuesioner). Angket (kuesioner) merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2010). Pemberian angket (kuesioner) pada responden dilakukan secara langsung kepada para pelanggan dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan program SPSS, dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah : Y = a + b1. X1 + b2.x2 + b3. X3 + b4. X4 + b5. X5 + e Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variable, variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana : 7

Y : Kepuasan konsumen a : Konstanta b1 s/d b5 : Koefesien Regresi X1 : Bukti fisik (tangible) X2 : Keandalan (reliability) X3 : Daya tanggap (ressponssiveness) X4 : Jaminan (assurance) X5 : Empati (empathy) e : Faktor ganguan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Variabel Coefficient Beta t hitung p (Constant) 0,336 Tangible (X 1 ) 0,105 Reliability (X 2 ) 0,231 Responsiveness (X 3 ) 0,202 Assurance (X 4 ) 0,281 Emphaty (X 5 ) 0,157 R 2 = 0,709 F hitung = 45,809 F tabel = 2,29 t tabel = 1,986 Sumber: data primer diolah 2014 0,110 0,237 0,227 0,267 0,152 0,496 1,272 3,072 2,452 2,911 1,811 0,621 0,206 0,003 0,016 0,004 0,073 Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pelayanan servis motor terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen diperoleh hasil uji analisis variabel tangible tidak terdapat pengaruh terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Bukti fisik (tangible) merupakan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi (Tjiptono, 2006). Hal ini bisa berarti penampilan fisik, seperti gedung dan ruangan non office, tersedianya tempat parkir, keberhasilan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan. 8

Berdasarkan hasil pengujian untuk pengaruh variabel tangible (X 1 ) terhadap kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung sebesar 1,272 depgan p= 0,206. Oleh karena hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung < t tabel (1,272 < 1,986) dan p= 0,206 > 0,05; maka H 0 diterima berarti H a ditolak, yang berarti bahwa variabel tangibles tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Rejeki Sragen. Sehingga H 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara bukti fisik (tangibles) terhadap kepuasan konsumen ditolak kebenarannya. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan kepada lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta penampilan karyawannya. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bukti fisik (tangible) tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, hal ini disebabkan secara umum kondisi fisik Dealer standar dan sama dengan beberapa dealer lain di Sragen, sehingga kondisi fisik tidak memberikan kesan berarti bagi konsumen yang dapat meningkatkan kepuasan. Hal ini dikarenakan ruang tunggu yang tidak begitu luas dan area parkir yang panas di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Yuliana (2006), yang menyatakan bahwa secara parsial hanya fasilitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen, sedangkan kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil uji analisis variabel reliability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Keandalan (reliability) merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan (Tjiptono, 2006). Definisi lain keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Berdasarkan hasil pengujian untuk pengaruh variabel reliability (X 2 ) terhadap kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung sebesar 3,072 dengan p= 0,003. Oleh karena hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung > t tabel (3,072 > 1,986) dan p= 0,003 < 0,05; maka H 0 ditolak berarti H a diterima, yang berarti bahwa variabel 9

reliability berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Rejeki Sragen. Sehingga H 2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara keandalan (reliability) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan dalam setiap servis motor ditangani dengan cepat, selain itu pada saat pembayaran di Dealer Sumber Baru Rejeki dilakukan dengan cepat dan tidak berbelit-belit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizan dan Arrasyid (2008) yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil uji analisis variabel responsiveness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Daya tanggap (responssiveness) merupakan keinginan para staf untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap (Tjiptono, 2006). Berdasarkan hasil pengujian untuk pengaruh variabel responsiveness (X 3 ) terhadap kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung sebesar 2,452 depgan p= 0,016. Oleh karena hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,452 > 1,986) dan p= 0,016 < 0,05; maka H 0 ditolak berarti H a diterima, yang berarti bahwa variabel responsiveness berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Rejeki Sragen. Sehingga H 3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara daya tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. Daya tanggap adalah suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang positif dalam kualitas pelayanan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Hal ini terbukti dengan hasil servis motor yang dilakukan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Para konsumen yang merasa puas dengan hasil servis di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen terbukti dengan kebanyakan konsumen telah menjadi pelanggan setia di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Hasil penelitian 10

ini konsisten dengan penelitian Soetrisno (2009) yang memperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung terminal. Hasil uji analisis variabel assurance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang memiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan (Tjiptono, 2006). Berdasarkan hasil pengujian untuk pengaruh variabel assurance (X 4 ) terhadap kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung sebesar 2,911 depgan p= 0,004. Oleh karena hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,911 > 1,986) dan p= 0,004 < 0,05; maka H 0 ditolak berarti H a diterima, yang berarti bahwa variabel assurance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Rejeki Sragen. Sehingga H 4 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara jaminan (assurance) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. Jaminan adalah pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain, komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun karyawan. Ini terbukti dengan sikap karyawan Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen yang selalu bersikap sabar dan sopan dalam melayani konsumen, selain itu para karyawan telah memiliki pengetahuan tentang kendaraan-kendaraan yang diservis. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Tundan (2002) yang memperoleh hasil bahwa perilaku konsumen jasa angkutan darat ternyata sangat dimotivasi oleh atribut-atribut jasa yang ada, dalam hal ini adalah ketepatan waktu, kualitas bus, pelayanan, fasilitas, dan harga karcis. Hasil uji analisis variabel emphaty tidak terdapat pengaruh terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. Empati (empathy) merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen (Tjiptono, 2006). Berdasarkan hasil pengujian untuk pengaruh variabel emphaty (X 5 ) terhadap kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung sebesar 1,811 depgan p= 0,073. Oleh 11

karena hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung < t tabel (1,811 < 1,986) dan p= 0,073 > 0,05; maka H 0 diterima berarti H a ditolak, yang berarti bahwa variabel emphaty tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Rejeki Sragen. Sehingga H 5 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara empati (emphaty) terhadap kepuasan konsumen ditolak kebenarannya. Empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa emphaty tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal ini disebabkan dalam pelayanan servis sepeda motor pelayanan lebih difokuskan pada keadaan sepeda motor yang prima, sehingga terkadang karyawan kurang mempedulikan pemiliknya, sehingga secara umum emphaty tidak dirasakan oleh konsumen. Memang benar karena di dealer Sumber Baru Rejeki Sragen para karyawan hanya memfokuskan diri pada hasil servis motor para konsumen sehingga setelah menerima keluhan konsumen para karyawan langsung menindak lanjuti keluhankeluhan yang disampaikan konsumen. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Yuliana (2006), yang menyatakan bahwa secara parsial hanya fasilitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen, sedangkan kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pelayanan servis motor terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat pengaruh variabel tangible (X 1 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh t hitung < t tabel (1,272 < 1,986) dan p= 0,206 > 0,05, sehingga H 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh 12

antara bukti fisik (tangibles) terhadap kepuasan konsumen ditolak kebenarannya. 2. Terdapat pengaruh variabel reliability (X 2 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung > t tabel (3,072 > 1,986) dan p= 0,003 < 0,05; sehingga H 2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara keandalan (reliability) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. 3. Terdapat pengaruh variabel responsiveness (X 3 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,452 > 1,986) dan p= 0,016 < 0,05; sehingga H 3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara daya tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. 4. Terdapat pengaruh variabel assurance (X 4 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,911 > 1,986) dan p= 0,004 < 0,05; sehingga H 4 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara jaminan (assurance) terhadap kepuasan konsumen dapat diterima kebenarannya. 5. Tidak terdapat pengaruh variabel emphaty (X 5 ) terhadap kepuasan konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen, diperoleh nilai t hitung < t tabel (1,811 < 1,986) dan p= 0,073 > 0,05; sehingga H 5 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara empati (emphaty) terhadap kepuasan konsumen ditolak kebenarannya. Adanya berbagai temuan, serta keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen pada umumnya dan konsumen pada khususnya diharapkan lebih memperhatikan pada masalah kualitas pelayanan servis karena akan menjadi nilai kepuasan bagi konsumen Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. 2. Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen diharapkan lebih meningkatkan jaminan berupa pelayanan yang prima dan hasil servis yang memuaskan, karena assurance merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap 13

kepuasan pelanggan, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan frekuensi jumlah konsumen di Dealer Sumber Baru Rejeki Sragen. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar lebih memperluas jangkauan penelitian dengan menambahkan sampel serta mencari faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Enggel, Blackwell, Miniard. 1994. Prilaku Konsumen (terjemahan). Edisi Enam. Jilid Pertama. Binarupa Aksara. Jakarta. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (terjemahan). Edisi Millenium, jilid 1. PT. Prenhallindo. Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lanne. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan). Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Pertama. Salemba empat.jakarta. Nugroho, Yohannes Anton. 2012. It s Easy Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta:Skripta Media Creative. Rangkuti, Fredi. 2012. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia. Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. 2005. Statistika Induktif. Yogyakarta: BPFE. 14