BAB 4 PENGEMBANGAN MODEL

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Model Kontribusi Aset Pengetahuan dalam Memfasilitasi Proses Penciptaan Pengetahuan pada Koperasi Susu

BAB II LANDASAN TEORI

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

Pembentukan Model Penciptaan Pengetahuan (Knowledge Creation) dalam Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu di Indonesia: Suatu Studi Konfirmatori

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan kon

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PENCIPTAAN PENGETAHUAN MELALUI APLIKASI MODEL SECI

MODEL PENCIPTAAN PENGETAHUAN UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING KOPERASI SUSU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bagi organisasi dalam pembentukan keunggulan kompetitifnya (Lam, 2000; Ramirez

SKRIPSI PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BADAN USAHA BERBENTUK KOPERASI

Knowledge and Research Management

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan Daya Saing UMKM, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis, Vol. 10 No. 2 Oktober 2013, hal..

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

Taryana Suryana. M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB V SIMPULAN. dalam bab sebelumnya, keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL. Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

PENGARUH PENCIPTAAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) CLUSTER KULINER KOTA BOGOR RESA DWI LARASATI

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

01/10/2010. Pertemuan 3

Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak

2 METODE. Kerangka Pemikiran

MENGUKUR KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

MERSI MEILINA H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PELELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

VARIABEL PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA DOSEN : DIANA MA RIFAH

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI PADA UKM MINUMAN HERBAL KOTA BOGOR AHMAD HARIS WIJAYA

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...

1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN TEKNIK SEM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk CNI dengan subjek yang dipilih adalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENCIPTAAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI UKM KLUSTER KERAJINAN TANGAN KOTA BOGOR ANISSA HUTAMI DEWI

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Pengaruh Proses Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi UKM Minuman Herbal Kota Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BALANCED SCORECARD ROBERT S. KAPLAN DAVID P NORTON

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya organisasi menurut Wernerfelt (1984) berfokus pada aset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. dapat memajukan suatu perusahaan (Pradita, 2010). Sumber daya manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

With AMOS Application

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... v

Sumber : Penulis (2014)

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Transkripsi:

71 BAB 4 PENGEMBANGAN MODEL 4.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan pertimbangan konsep-konsep yang telah dibahas pada Bab 2, teori yang dikemukakan Nonaka dan Takeuchi (1995) mengenai penciptaan pengetahuan (dikenal denga model SECI) digunakan sebagai teori umum (grand theory) penelitian ini. Teori tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa teori tersebut telah disitasi secara luas dan telah banyak penelitian yang mengaplikasikan teori tersebut. Namun demikian untuk mengatasi kelemahan teori umum tersebut, digunakan teori antara (middle range theory) yang merupakan hasil pemikiran Nonaka sendiri dan dilengkapi pula dengan teori yang dikenalkan Soo et al (2002a). Teori teknik aplikasi penelitian ini menggunakan mendekatan kuantitatif dengan dengan mengaplikasikan teknik statistika, yaitu korelasi kanonikal (Hair 1998) dan structural equation modeling (Hair 2006). Di samping itu penelitian ini juga mengaplikasikan pendekatan sistem dengan mendesain sistem pakar. Kerangka pemikiran konseptual selengkapnya ditampilkan pada Gambar 13. Teori Penciptaan Pengetahuan (Nonaka & Takeuchi, 1995) Knowledge-Based View of The Firm (Kaplan et al., 2001) Teori Umum (Grand Theory) Teori Pendukung Penciptaan Pengetahuan (Nonaka et al., 2000; Krogh et al., 2000; Soo et al., 2002a; Nonaka & Toyama, 2005) Balanced Scorecard (Kaplan & Norton, 2004) Teori Antara (Middle Range Theory) Korelasi Kanonikal (Hair et al., 1998) Structural Equation Modeling (Hair et al., 2006) Teori Sistem Pakar (Turban, 1993; Marimin, 2002) Teori Teknik Aplikasi Konsep Model Penciptaan Pengetahuan Keterangan: Alur Landasan Teori dalam Penelitian Arus Balik yang Memprakarsai Teori Gambar 13 Landasan Konseptual Model Penciptaan Pengetahuan

72 4.2 Model Kontribusi Aset Pengetahuan Aset-aset pengetahuan yang dimiliki koperasi diidentifikasi perannya terhadap proses penciptaan pengetahuan yang dapat terjadi sehingga terbentuk perilaku inovatif. Aset pengetahuan tersebut digolongkan menjadi empat, yaitu aset pengetahuan eksperiensial, konseptual, sistemik dan rutin. Keempat tipe aset pengetahuan tersebut menjadi variabel independen. Sebagai variabel dependen adalah proses konversi pengetahuan dalam kerangka model SECI, yaitu: sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Model konseptual penelitian dapat dilihat pada Gambar 14. Konseptual Sosialisasi Eksperiensial 1 1 Kombinasi Rutin 2 2 Eksternalisasi Sistemik Internalisasi Gambar 14 Model Konseptual Penelitian Kontribusi Aset Pengetahuan 4.3 Model Penciptaan Pengetahuan Pengembangan model penciptaan pengetahuan pada koperasi susu dilakukan dengan menggunakan model development strategy. Strategi ini dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan tujuan penelitian untuk menghasilkan model penciptaan pengetahuan yang baru yang didukung data empiris dari koperasi susu yang menjadi responden penelitian. 4.3.1 Definisi Operasional Variabel Pada penelitian ini terdapat tujuh variabel yang akan diamati dan diuji secara statistik. Definisi operasional masing-masing variabel tersebut adalah: 1. Akuisisi pengetahuan didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh koperasi untuk memperoleh pengetahuan yang dibedakan menjadi dua, yaitu kolaborasi formal dan interaksi informal.

73 2. Daya serap didefinisikan sebagai kemampuan koperasi untuk menghargai nilai kebaruan dari informasi eksternal dan mengasimilasikannya serta mengaplikasikan untuk tujuan-tujuan komersialnya.. 3. Konversi pengetahuan didefinisikan sebagai proses interaksi dinamis antara antara pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit yang dibedakan menjadi empat, yaitu eksternalisasi, sosialisasi, kombinasi dan internalisasi. 4. Aset pengetahuan didefinisikan sebagai sumber daya spesifik yang dimiliki koperasi yang esensial untuk mencitapkan keunggulan bersaingnya, yang dikelompokkan menjadi empat, yaitu aset pengetahuan eksperiensial, konseptual, sistemik dan rutin. 5. Kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh para anggota koperasi atau pengurus koperasi dan pihak lain untuk memecahkan suatu masalah dan mengambil suatu keputusan mengenai masalah tersebut. 6. Inovasi di koperasi didefinisikan sebagai komersialisasi sesuatu yang baru seperti teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk, proses atau segmen pasar baru, bentuk organisasi baru, pendekatan manajemen baru atau kombinasi satu dengan lainnya. 7. Kinerja diidentifikasikan melalui indikator kepuasan anggota, kualitas produk, keuntungan dan produktivitas. 4.3.2 Spesifikasi Model Secara teoritis, keberhasilan koperasi sebagai entitas usaha dengan karakteristik khusus adanya relational contracting, yakni saat pemilik dan konsumen adalah orang yang sama serta mutual benefit anggota menjadi prioritas utama (Nasution 2000). Pada penelitian ini kinerja koperasi diidentifikasikan dengan kepuasan anggota. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan anggota, maka semakin tinggi kinerja koperasi tersebut. Adanya inovasi dapat diidentifikasikan dengan adanya konversi pengetahuan dan peningkatan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Bean & Radford 2002). Indikator adanya konversi pengetahuan meliputi pembelajaran, artikulasi, kerjasama dan rekonfigurasi, sedangkan

74 indikator kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah adanya kreativitas, konsensus dan kelengkapan. 4.3.3 Hipotesis Model 1 Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan hubungan secara logika antara dua atau lebih variabel terekspresi dalam format pernyataan yang dapat diuji. Dengan menguji hipotesis dan mengkonfirmasi dugaan hubungan, diharapkan solusi dapat ditemukan untuk pemasalahan yang dihadapi (Sekaran 2000). Berdasarkan model konseptual yang disusun, maka hipotesis yang diuji sebagai Model 1 adalah: 1) Terdapat hubungan positif antara aset pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 2) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan konversi pengetahuan. 3) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 4) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 5) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 6) Terdapat hubungan positif antara kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dengan inovasi. 7) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan inovasi 8) Terdapat hubungan positif antara inovasi dengan kinerja. Kerangka pemikiran model penciptaan pengetahuan untuk mendorong inovasi pada koperasi susu secara lengkap ditampilkan pada Gambar 15. Selanjutnya disebut sebagai Model 1.

75 Aset Pengetahuan Konversi Pengetahuan Eksperiensial Konseptual Sistemik Rutin H2 H1 Internalisasi Eksternalisasi Sosialisasi Kombinasi H6 Daya Serap Individu Organisasi Akuisisi Pengetahuan Interaksi Kolaborasi H4 H3 Kapabilitas Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Kreativitas Konsensus Kelengkapan H5 H7 Inovasi Manajemen Proses Produk H8 Kinerja Produktivitas Kualitas Kepuasan Anggota Gambar 15 Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 1) 75

76 Dari kerangka pikir di atas kemudian digambarkan diagram lintasan model penciptaan pengetahuan untuk mendorong inovasi pada koperasi susu (Gambar 16). Pada Model 1, terdapat tiga variabel eksogen, yaitu: = ASET (Aset Pengetahuan) 1 = AKUISISI (Akuisisi Pengetahuan) 2 3 = DSERAP (Daya Serap) Terdapat empat variabel endogen, yaitu: = KONVERSI (Konversi Pengetahuan) 1 = KPMPK (Kapabilitas Pemecahan masalah dan Pengambilan 2 Keputusan) 3 = INOVASI (Inovasi) = KINERJA (Kinerja) 4 Masing-masing variabel eksogen mempunyai indikator yang dinotasikan dengan X i, meliputi: X1 = eksperiensial X2 = konseptual X3 = sistemik X4 = rutin X5 = daya serap individu X6 = daya serap organisasi X7 = interaksi informal X8 = kolaborasi formal Variabel endogen mempunyai indikator yang dinotasikan sebagai Y i, meliputi: Y1 = internalisasi Y2 = eksternalisasi Y3 = sosialisasi Y4 = kombinasi Y5 = kreativitas Y6 = konsensus Y7 = kelengkapan Y8 = manajemen Y9 = proses Y10 = produk Y11 = produktivitas Y12 = kualitas Y13 = kepuasan anggota 76

77 X 1 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 X 2 X 3 Aset X 4 Konversi Y 8 Y 9 Y 10 Y 11 X 5 X 6 DSerap KPMPK Inovasi Kinerja Y 12 X 7 Y 13 Akuisisi Y 5 Y 6 Y 7 X 8 Gambar 16 Diagram Lintasan Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 1) 77

78 4.3.4 Hipotesis Model 2 Hipotesis yang disusun untuk Model 2 adalah: 1) Terdapat hubungan positif antara aset pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 2) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan konversi pengetahuan. 3) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 4) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 5) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 6) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 7) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan inovasi 8) Terdapat hubungan positif antara kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dengan inovasi. 9) Terdapat hubungan positif antara inovasi dengan kinerja. Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu untuk Model 2 ditampilkan pada Gambar 17. 78

79 Aset Pengetahuan Eksperiensial Konseptual Sistemik Rutin H2 H1 Konversi Pengetahuan Internalisasi Eksternalisasi Sosialisasi Kombinasi H7 Daya Serap Individu Organisasi Akuisisi Pengetahuan Interaksi Kolaborasi H5 H4 H3 H6 Kapabilitas Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Kreativitas Konsensus Kelengkapan H8 Inovasi Manajemen Proses Produk H9 Kinerja Produktivitas Kualitas Kepuasan Anggota Gambar 17 Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 2) 79

80 Model struktural yang disusun pada Model 2, menyajikan tiga variabel eksogen, yaitu (Gambar 18): = ASET (Aset Pengetahuan) 1 = AKUISISI (Akuisisi Pengetahuan) 2 3 = DSERAP (Daya Serap) Terdapat empat variabel endogen, yaitu: = KONVERSI (Konversi Pengetahuan) 1 = KPMPK (Kapabilitas Pemecahan masalah dan Pengambilan 2 Keputusan) 3 = INOVASI (Inovasi) = KINERJA (Kinerja) 4 Masing-masing variabel eksogen mempunyai indikator yang dinotasikan dengan X i, meliputi: X1 = eksperiensial X2 = konseptual X3 = sistemik X4 = rutin X5 = daya serap individu X6 = daya serap organisasi X7 = interaksi informal X8 = kolaborasi formal Masing-masing variabel endogen mempunyai indikator yang dinotasikan sebagai Y i, meliputi: Y1 = internalisasi Y2 = eksternalisasi Y3 = sosialisasi Y4 = kombinasi Y5 = kreativitas Y6 = konsensus Y7 = kelengkapan Y8 = manajemen Y9 = proses Y10 = produk Y11 = produktivitas Y12 = kualitas Y13 = kepuasan anggota 80

81 X 1 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 X 2 X 3 Aset H1 X 4 X 5 X 6 H5 Konversi Y 8 Y 9 Y 10 H2 H7 H3 H6 H4 H8 H9 DSerap KPMPK Inovasi Kinerja Y 11 Y 12 X 7 X 8 Akuisisi Y 5 Y 6 Y 7 Y 13 Gambar 18 Diagram Lintasan Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 2) 81

82 4.3.5 Hipotesis Model 3 Hipotesis yang disusun untuk Model 3 adalah: 1) Terdapat hubungan positif antara aset pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 2) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan konversi pengetahuan. 3) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 4) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 5) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 6) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 7) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan inovasi 8) Terdapat hubungan positif antara kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dengan inovasi 9) Terdapat hubungan positif antara inovasi dengan kinerja. Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu untuk Model 2 ditampilkan pada Gambar 19. 82

83 Aset Pengetahuan Eksperiensial Konseptual Sistemik Rutin H2 H1 Konversi Pengetahuan Internalisasi Eksternalisasi Sosialisasi Kombinasi H6 Daya Serap Individu Organisasi Akuisisi Pengetahuan Interaksi Kolaborasi H3 Kapabilitas Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Kreativitas Konsensus Kelengkapan H4 H5 Inovasi Manajemen Proses Produk H7 Kinerja Produktivitas Kualitas Kepuasan Anggota Gambar 19 Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 3) 83

84 Model struktural yang disusun pada Model 3, juga menyajikan tiga variabel eksogen, yaitu (Gambar 20): = ASET (Aset Pengetahuan) 1 = AKUISISI (Akuisisi Pengetahuan) 2 3 = DSERAP (Daya Serap) Terdapat empat variabel endogen, yaitu: = KONVERSI (Konversi Pengetahuan) 1 = KPMPK (Kapabilitas Pemecahan masalah dan Pengambilan 2 Keputusan) 3 = INOVASI (Inovasi) = KINERJA (Kinerja) 4 Masing-masing variabel eksogen mempunyai indikator yang dinotasikan dengan X i, meliputi: X1 = eksperiensial X2 = konseptual X3 = sistemik X4 = rutin X5 = daya serap individu X6 = daya serap organisasi X7 = interaksi informal X8 = kolaborasi formal Masing-masing variabel endogen mempunyai indikator yang dinotasikan sebagai Y i, meliputi: Y1 = internalisasi Y2 = eksternalisasi Y3 = sosialisasi Y4 = kombinasi Y5 = kreativitas Y6 = konsensus Y7 = kelengkapan Y8 = manajemen Y9 = proses Y10 = produk Y11 = produktivitas Y12 = kualitas Y13 = kepuasan anggota 84

85 X 1 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 X 2 X 3 Aset H1 X 4 X 5 X 6 Konversi Y 8 Y 9 Y 10 H2 H6 H4 H5 DSerap KPMPK Inovasi Kinerja H3 H7 Y 11 Y 12 X 7 X 8 Akuisisi Y 5 Y 6 Y 7 Y 13 Gambar 20 Diagram Lintasan Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 3) 85

86 4.3.6 Hipotesis Model 4 Berdasarkan proses respesifikasi model, disusun Model 4 dengan hipotesis yang diuji adalah: 1) Terdapat hubungan positif antara aset pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 2) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan konversi pengetahuan. 3) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 4) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan 5) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 6) Terdapat hubungan positif antara kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dengan inovasi. 7) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan inovasi. Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu untuk Model 3 ditampilkan pada Gambar 21. 86

87 Aset Pengetahuan Kepercayaan Citra Ketrampilan Prosedur H2 H1 Konversi Pengetahuan Pembelajaran Artikulasi Kerjasama Rekonfigurasi H7 Daya Serap Individu Organisasi H3 H5 Kapabilitas Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan H6 Inovasi Manajemen Proses Produk Akuisisi Pengetahuan Interaksi Kolaborasi H4 Kreativitas Konsensus Kelengkapan Gambar 21 Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 4) 87

88 Model struktural yang disusun pada Model 4 terdiri atas tiga variabel eksogen dan tiga variabel endogen (Gambar 22). Ketiga variabel eksogen tersebut, yaitu: = ASET (Aset Pengetahuan) 1 = AKUISISI (Akuisisi Pengetahuan) 2 3 = DSERAP (Daya Serap) Terdapat tiga variabel endogen, yaitu: = KONVERSI (Konversi Pengetahuan) 1 = KPMPK (Kapabilitas Pemecahan masalah dan Pengambilan 2 Keputusan) = INOVASI (Inovasi) 3 Masing-masing variabel eksogen mempunyai indikator yang dinotasikan dengan X i, meliputi: X1 = eksperiensial X2 = konseptual X3 = sistemik X4 = rutin X5 = daya serap individu X6 = daya serap organisasi X7 = interaksi informal X8 = kolaborasi formal Masing-masing variabel endogen mempunyai indikator yang dinotasikan sebagai Y i, meliputi: Y1 = daya serap individu Y2 = daya serap organisasi Y3 = internalisasi Y4 = eksternalisasi Y5 = sosialisasi Y6 = kombinasi Y7 = kreativitas Y8 = konsensus Y9 = kelengkapan Y10 = manajemen Y11 = proses Y12 = produk 88

89 X 1 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 X 2 X 3 Aset H1 X 4 H2 Konversi H5 H7 Y 8 X 5 H3 X 6 DSerap H4 KPMPK H6 Inovasi Y 9 X 7 Akuisisi Y 5 Y 6 Y 7 Y 10 X 8 Gambar 22 Diagram Lintasan Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 4) 89

90 4.3.7 Hipotesis Model 5 Berdasarkan proses respesifikasi model, disusun Model 5 dengan hipotesis yang diuji adalah: 1) Terdapat hubungan positif antara aset pengetahuan dengan konversi pengetahuan. 2) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan daya serap 3) Terdapat hubungan positif antara akuisisi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 4) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan konversi pengetahuan 5) Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan 6) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 7) Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan inovasi 8) Terdapat hubungan positif antara kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dengan inovasi. Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu untuk Model 3 ditampilkan pada Gambar 23. 90

91 Aset Pengetahuan Eksperiensial Konseptual Sistemik Rutin H4 H1 Konversi Pengetahuan Internalisasi Eksternalisasi Sosialisasi Kombinasi H7 Daya Serap Individu Organisasi H2 H5 H6 Kapabilitas Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan H8 Inovasi Manajemen Proses Produk Akuisisi Pengetahuan Interaksi Kolaborasi H3 Kreativitas Konsensus Kelengkapan Gambar 23 Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 5) 91

92 Model struktural yang disusun pada Model 5 terdiri atas dua variabel eksogen dan empat variabel endogen (Gambar 24). Kedua variabel eksogen tersebut, yaitu: = ASET (Aset Pengetahuan) 1 = AKUISISI (Akuisisi Pengetahuan) 2 Dan terdapat empat variabel endogen, yaitu: = DSERAP (Daya Serap) 1 = KONVERSI (Konversi Pengetahuan) 2 3 = KPMPK (Kapabilitas Pemecahan masalah dan Pengambilan Keputusan) = INOVASI (Inovasi) 4 Masing-masing variabel eksogen mempunyai indikator yang dinotasikan dengan X i, meliputi: X1 = eksperiensial X2 = konseptual X3 = sistemik X4 = rutin X5 = interaksi informal X6 = kolaborasi formal Masing-masing variabel endogen mempunyai indikator yang dinotasikan sebagai Y i, meliputi: Y1 = daya serap individu Y2 = daya serap organisasi Y3 = internalisasi Y4 = eksternalisasi Y5 = sosialisasi Y6 = kombinasi Y7 = kreativitas Y8 = konsensus Y9 = kelengkapan Y10 = manajemen Y11 = proses Y12 = produk 92

93 X 1 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 X 2 X 3 Aset H1 X 4 H4 Konversi H7 Y 10 Y 1 DSerap H5 H6 Inovasi Y 11 Y 2 H3 KPMPK H8 Y 12 X 5 Akuisisi X 6 Y 7 Y 8 Y 9 Gambar 24 Diagram Lintasan Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu (Model 5) 93