BAB V SIMPULAN. dalam bab sebelumnya, keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Hasil

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN Bab ini berisi tentang simpulan hasil analisis yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Hasil pengujian diperoleh dari partisipan dengan metoda eksperimen. Instrumen penelitian diadopsi dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah diuji kehandalannya. 5.1 Simpulan dan Implikasi Berdasarkan pengujian ANOVA penelitian ini berhasil menemukan bukti dukungan bahwa penekanan knowledge management pada organisasi mampu menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik. Dengan adanya penekanan knowledge management akan membuat kemampuan manajemen dan kompentensinya meningkat, sehingga akan menyebabkan kinerja organisasi unggul, karena secara spesifik pengetahuan setiap organisasi dapat mampu menghasilkan keunikan dari organisasinya, sehingga sulit untuk ditiru oleh pesaingnya (Rugman dan Verbeke, 2002). Hal ini kosisten dengan Knowledge-based theory of the firm yang menyatakan bahwa organisasi itu ada untuk membuat, mentansfer dan mengubah pengetahuan menjadi kompetitif yang menguntungkan (Kogut dan Zander, 1992). Akan tetapi penelitian ini tidak mampu memberikan dukungan bahwa penekanan knowledge management pada organisasi mampu membuat mekanisme tata kelola teknologi informasi lebih efektif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen dari manjemen puncak untuk pembentukan 52

2 pengetahuan dalam meningkatkan kesadaran anggota organisasi dalam mendukung kebutuhan intelektual teknologi informasi masih kurang, akan tetapi manajemen puncak mampu membuat dan memanfaatkan pengetahuan kedalam proses bisnis yang akhirnya mencapai kinerja yang unggul (Nonaka dan Takeuchi, 1995). Hasil uji ANOVA penelitian ini juga berhasil menemukan bukti dukungan bahwa sentralisasi keputusan teknologi informasi mampu menghasilkan mekanisme tata kelola teknologi informasi yang efektif dan kinerja organisasi yang lebih baik. Hal ini berarti terdapat integrasi pada organisasi yang lebih besar dan perusahaan mampu beroperasi pada biaya yang lebih rendah dan menyediakan layanan pelanggan yang baik ( Tpmasz, 2008). Hasil ini juga konsisten dengan Knowledge-based theory of the firm. Grant (1996) menyatakan bahwa jantung dari Knowledge-based theory of the firm adalah integrasi pengetahuan yang merupakan gagasan peran utama dari perusahaan dan esensi kemampuan orgaisasi. Hasil dari uji SEM penelitian ini berhasil menemukan bukti bahwa keselarasan strategis sistem informasi memediasi penuh hubungan mekanisme tata kelola tekologi informasi dengan kinerja organisasi. Hasil ini konsisten dengan penelitian shally et al. (2015) yang menyatakan bahwa strategis teknologi informasi yang lebih sejalan dengan strategis bisnis dalam hal mendukung strategi pengembangan produk, diversifikasi produk, dan diferensiasi baru, akan mengakibatkan semakin baik kinerja organisasi secara keseluruhan. Shally juga mengemukakan bahawa efek yang kuat dari 53

3 keselarasan strategis pada kinerja organisasi menunjukkan bahwa keselarasan strategis juga meningkatkan kinerja organisasi, terutama ketika membantu organisasi untuk meningkatkan bagaimana kepuasan yng dirasakan oleh pelanggan (perspektif pelanggan), yang merupakan faktor penting untuk keberhasilan di pasar yang kompetitif saat ini. Secara teoritis penelitian ini berkontribusi terhadap literatur, khususnya para manejer puncak organisasi. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa pengetahuan dapat membuat kinerja organisasi yang unggul dari para pesaingnya. Knowledge management merupakan faktor penting yang perlu ditingkatkan dalam sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan sebuah pengetahuan kedalam keselarasan bisnis dan IT. Kolaborasi knowledge-based theory of the firm kedalam keselarasan bisnis dan IT akan menghasilkan kinerja organisasi yang unggul. Serta berkontribusi dengan menyediakan tambahan literatur empiris yang menjelaskan peran pengetahuan dalam menghasilkan kinerja organisasi yang unggul melalui sebuah penelitian eksperimen. 5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu untuk diperbaiki di penelitian-penelitian selanjutnya. Pertama, hasil studi ini hanya mengandalkan pada informan tunggal yaitu persepsi dari mahasiswa dengan tidak mementingkan pengalan kerja dari mereka. Sehingga hasilnya tidak dapat dibandingkan dengan persepsi para CIO yang sebenarnya. Penelitian yang akan datang disarankan dapat menggunakan mahasiswa dan para 54

4 manajer perusahaan sekaligus sebagai responden penelitian. Hal ini untuk menghindari kelemahan dalam menggeneralisasi hasil temuan (validitas eksternal). Kedua, materi eksperimental yang dilakukan hanya berbentuk cerita dengan tekanan terhadap pengetahuan berbeda dengan dunia nyata, kemungkinan di dunia nyata lebih kompleks sehingga tanggung jawab persepsian dapat lebih menonjol. Adanya hipotesis yang tidak terbukti, mungkin bisa disebabkan faktor-faktor lain atau perlu adanya perbaikan instrumen penelitian supaya lebih sempurna sehingga memberikan hasil yang lebih meyakinkan di masa yang akan datang. 55

5 56