BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Bagi Hasil Mudharabah dalam PT. Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan IAI No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah bahwa metode bagi hasil mudharabah dilakukan dengan dua metode, yaitu bagi laba dan bagi pendapatan. Jika perusahaan menggunakan metode bagi pendapatan (revenue sharing) dalam data yang diberikan pihak bank kepada penulis menunjukan bahwa dari data tersebut pihak nasabah sudah menganggarkan besarnya harga pokok. Dan ini membuktikan bahwa perhitungan dengan menggunakan bagi pendapatan bisa diterapkan, dimana kedua pihak dapat menentukan besarnya nisbah yang diinginkan. Dari data bank Muamalat yang penulis dapatkan menunjukkan bahwa bank Muamalat menggunakan bagi hasil Mudharabah dengan metode bagi pendapatan (revenue sharing). Berikut adalah bentuk perhitungan bagi hasil Mudharabah beserta jurnal-jurnalnya pada bank Muamalat dengan menggungkan metode laba kotor (gross profit margin), sebagai berikut: 37
1. Bentuk Perhitungan metode Bagi Hasil Mudharabah Contoh Kasus ke-1: Pada tanggal 10 September 2008 Bank Syariah setujui memberikan modal mudharabah kepada Tuan Muhamad sebesar Rp.2.000.000.000 dengan nisbah yang disepakati 60 untuk bank dan 40 untuk mudharib. Pembayaran modal: Tahap pertama sebesar Rp.1.200.000.000 pada tgl 15 September 2008, dan Tahap kedua sebesar Rp.800.000.000 pada tgl 20 September 2008 Jurnal kasus ke-1: 1. Pada saat Investasi mudharabah disetujui, Dr. Kontra Kewajiban komitmen Invest Mudharabah Rp.2.000.000.000 Cr. Kewajiban Komitment Investasi Mudharabah Rp.2.000.000.000 2. Tgl 15 September 2008 pembayaran tahap pertama Jurnal : Dr. Investasi Mudharabah Rp.1.200.000.000 Cr. Rekening Mudharib Rp1.200.000.000 Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mudharabah Rp.1.200.000.000 38
Cr. Kontra Kewajiban Komitmen Investasi Mudharabah Rp.1.200.000.000 3. Tgl 20 September 2008 dilakukan jurnal pembayaran tahap kedua sebesar Rp.800.000.000 Jurnal : Dr. Investasi Mudharabah Rp.800.000.000 Cr. Rekening Mudharib Rp.800.000.000 Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mudharabah Rp.800.000.000 Cr. Kontra Kewajiban Komitmen Investasi Mudharabah Rp.800.000.000 4. Dari laporan yang diterima dari Tuan Muhamad sebagai pengelolaan dana mudharabah, mengalami kerugian sebesar Rp.100.000.000 (kerugian tersebut tidak dapat diketegorikan sebagai kelalaian atau kesalahan mudharib) jurnal sebagai berikut: a. Pada saat bank membentuk cadangan kerugian Dr. Beban Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah Rp.100.000.000 Cr. Akumulasi Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah Rp.100.000.000 39
b. Pada saat penghapusbukuan Dr. Akumulasi Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah Rp.100.000.000 Cr. Investasi mudharabah Rp.100.000.000 5. Bagi hasil yang menjadi milik bank sebesar Rp.20.000.000 s/d tanggal tutup buku belum disetorkan oleh Tuan Muhamad Jurnal : Dr. Piutang kepada Mudharib Rp.20.000.000 Cr. Pendapatan Bagi Hasil mudharabah Rp.20.000.000 6. Pembiayaan mudharabah Tuan Muhamad terpaksa harus dihentikan sebelum berakhirnya akad. Dari catatan bank saldo Investasi mudharabah pada Tuan Muhamad sebesar Rp.900.000.000 dan atas penghentian, diperoleh laporan kerugian sebesar Rp.50.000.000. Sisa Investasi tersebut tidak dapat dikembali oleh Tuan Muhamad Dr. Piutang Mudharib (Tuan Muhamad) Rp.425.000.000 Dr. Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah Rp. 25.000.000 Cr. Investasi Mudharabah Rp.900.000.000 40
7. Saat pembentukan penyisihan Investasi mudharabah Jurnal: Db. Beban penyisihan Investasi mudharabah Rp. 25.000.000 Cr. Akumulasi penyisihan Investasi mudharabah Rp. 25.000.000 Contoh kasus ke-2: 15 Januari 2009 Bank Syariah Muamalat menyetujui Investasi mudharabah Tuan (sunarto)achmad, seorang pengusaha Batik dikota Pekalongan, sebesar Rp.1.000.000.000 dengan nisbah 70 untuk bank dan 30 untuk Tuan (zulkifli)rahmat. Jangka waktu akad selama 2 tahun Penyerahan modal mudharabah sbb: 25 Januari 2009 dalam bentuk uang tunai sebesar Rp.160.000.000 27 Januari 2009 diserahkan 20 buah mesin tenun dengan nilai pasar sebesar Rp.440.000.000 (harga beli Rp.500.000.000 ) 28 Januari 2009 diserahkan 20 buah mesin pewarna untuk objek nilai pasar sebesar Rp. 400.000.000 (harga beli Rp. 352.000.000) 41
Jurnal kasus ke-2: 1. Tgl 2 Januari 2009 pembelian kendaraan bus Dr. Persediaan/Aset Mudharabah Rp.852.000.000 Cr. Rekening Suplier Rp.852.000.000 2. Tgl 15 Januari 2009 saat pembiayaan mudharabah disetujui jurnal: Dr.Kontra komitmen Investasi Mudharabah Rp.1.000.000.000 Cr. Kewajiban Komitment Investasi Mudharabah Rp.1.000.000.000 3. Tgl 25 Januari 2009 dilakukan penyerahan modal dalam bentuk uang tunai, sebesar Rp.160.000.000 Dr. Investasi Mudharabah Rp.160.000.000 Cr. Rekening mudharib Rp.160.000.000 4. Tgl 27 Januari 2009 dilakukan penyerahan 20 buah mesin tenun kepada Tuan Achmad sebagai mudharib, dengan nilai pasar sebesar Rp.440.000.000 (nilai tercatat Rp.500.000.000) 42
Dr. Investasi mudharabah Rp.440.000.000 Dr. Kerugian penyerahan aktiva Rp. 60.000.000 Cr. Persediaan aktiva Rp.500.000.000 5. Tgl 28 Januari 2009, dilakukan penyerahan 20 buah mesin pewarna kepada Tuan Achmad dengan harga pasar sebesar Rp.400.000.000 (nilai tercatat Rp.352.000.000) Dr. Investasi mudharabah Rp.400.000.000 Cr. Persediaan/Aset mudharabah Rp.352.000.000 Cr. Keuntungan Mudharabah Tangguhan Rp.48.000.000 6. Amortisasi keuntungan Mudharabah adalah: Rp 48.000.000/24 = Rp 2.000.000 per bulan jurnal: Dr. Keuntungan Mudharabah Tangguhan Rp.2.000.000 Cr. Keuntungan Penyerahan Aset Mudharabah Rp.2.000.000 43
7. Salah satu mesin tenun, seharga Rp.20.000.000 sebelum diserahkan kepada Tuan Achmad, mengalami kerusakan a. Pada saat bank membentuk cadangan kerugian Db. Beban Penyisihan Kerugian Invest Mudharabah Rp.20.000.000 Cr. Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah Rp.20.000.000 b. Pada saat penghapusbukuan Db. Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah Rp.20.000.000 Cr. Investasi mudharabah Rp.20.000.000 Penyusutan modal non kas Modal non kas 20 mesin tenun Rp.400.000.000 20 mesin pewarna Rp.440.000.000 ---------------------- Jumlah total modal non kas Rp.840.000.000 Penyusutan : 840.000.000/12 = 70.000.000 44
Jurnal: Dr. Beban penurunan nilai (penyusutan) Rp.70.000.000 Cr. Akum penurunan nilai (penyusutan) Rp.70.000.000 Pengukuran nilai investasi Modal kas Rp.200.000.000 Modal non kas Rp.800.000.000 Penurunan nilai Rp.70.000.000 Amortisasi Keuntungan Tangguhan (Rp. 2.000.000) -------------------- (Rp.68.000.000) Kerugian (Rp. 00) --------------------- (Rp.68.000.000) --------------------- Nilai bersih investasi mudharabah Rp.932.000.000 45
Jika Tuan Achmad sesuai kesepakatan, membayar Investasi mudharabah sebesar Rp.1.000.000.000 Dr. Rekening mudharib Cr. Investasi Mudharabah Rp.1.000.000.000 Rp.1.000.000.000 Atas laporan Tuan Achmad atas pengelolaan Investasi mudharabah diperoleh hasil usaha sebesar Rp.20.000.000 dan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati yaitu 70:30. Bagi hasil untuk bank telah dibayar oleh mudharib sebelum tutup buku bank dilakukan. Perhitungan adalah : Shahibul maal : 70/100 x Rp.20.000.000 = Rp.14.000.000 Mudharib : 30/100 x Rp.20.000.000 = Rp. 6.000.000 Jurnal: Dr. Kas/Rekening Nasabah Cr. Pendapatan bagi hasil Mudharabah Rp.14.000.000 Rp.14.000.000 B. Analisis Penerapan Metode Bagi Hasil Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Berdasarkan penerapan metode bagi hasil mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode bagi hasil mudharabah yang diterapkan di PT. Bank Muamalat 46
Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 105. Diantaranya sebagai berikut: Pengukuran pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut: a) Pembiayaan mudharabah dalam bentuk kas diukur sejumlah uang yang diberikan bank pada saat pembayaran; b) Pembiayaan mudharabah dalam bentuk aktiva nonkas: (i) Diukur sebesar nilai wajar aktiva nonkas pada saat pembayaran; (ii) Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aktiva nonkas diakui sebagai keuntungan atau kerugian bank; dan c) Beban yang terjadi sehubungan dengan mudharabah tidak dapat diakui sebagai bagian pembiayaan mudharabah kecuali telah disepakati bersama. 47