BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

Manajemen Operasional. Metode EOQ

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode Economic Order Quantity. Subjek yang akan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan yang diteliti adalah persediaan bahan

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB II LANDASAN TEORI

Pengelolaan Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB 3 METODE PENELITIAN

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

III. METODE PENELITIAN A.

Manajemen Persediaan di Rumah Sakit Oleh: Firman Pribadi

Manajemen Operasi. Manajemen Persediaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

Simulasi Monte Carlo. (Inventory)

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN PENGELOLAAN INFORMASI PERGUDANGAN (STUDI KASUS : PT. SURYA INTI ALAM) ODE S.L.I. LADAMAY

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. juga terkena dampak akibat persaingan tersebut. Agar perusahaan dapat tetap

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

Manajemen Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

PENENTUAN JUMLAH PESANAN EKONOMIS PERSEDIAAN VAKSIN MENINGITIS MENVEO PADA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN (KKP) KELAS II SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ORDER QUAANTITY (EOQ).

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB III METODE PENELITIAN

Simulasi Monte Carlo

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal

menghitung EOQ Menghitung EOQ

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Economic Order Quantity dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Dengan tujuan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen persediaan pada Perusahaan Sammy Batik Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan adalah antara lain perhitungan terhadap data-data yang tersedia dengan menggunakan metode EOQ, QM, dan Monte Carlo untuk dapat membandingkan hasil yang terbaik bagi proses minimalisasi persediaan dari segi jumlah maupun biaya. Hasil dari perhitungan Lead Time sangat mempengaruhi titik ROP (Reorder Point) karena ketepatan waktu dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali sebelum terjadi kekosongan stock, demi menghindari kekosongan stock dilakukan perhitungan safety stock demi menghindari lost of sale. Metode simulasi monte carlo memiliki peran untuk menyelesaikan beberapa perhitungan penelitian ini. 3.2 Operasional Variable

Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variable Konsep variable Dimensi Indikator Pengukuran EOQ Meminimalisir Persediaan Order Quantity Permintaan Produksi Original Average Inventory Biaya Unit dan Biaya Inventory Setup Cost Jumlah Pesanan Holding Cost Jumlah Persediaan Safety Cost Lead Time Total Cost Holding Cost, Average Inventory, Setup Ordering Cost, Safety Stock Cost QM Meminimalisir Persediaan Order Quantity Permintaan Produksi Original Average Inventory Biaya Unit dan Biaya Inventory Setup Cost Jumlah Pesanan Holding Cost Jumlah Persediaan Safety Cost Lead Time Total Cost Holding Cost, Average Inventory, Setup Ordering Cost, Safety Stock

Cost Monte Carlo Meminimalisir Persediaan Order Quantity Permintaan Produksi, Cuaca, har-hari tertentu Original Average Inventory Biaya Unit dan Biaya Inventory Setup Cost Jumlah Pesanan Holding Cost Jumlah Persediaan Safety Cost Lead Time Total Cost Holding Cost, Average Inventory, Setup Ordering Cost, Safety Stock Cost 1.3 Jenis Dan Sumber data Jenis dan sumber data penelitian Tabel 3.2 Jenis dan Sumber data Jenis dan Sumber Data

Variabel Jenis Data Sumber Data data primer yang diperoleh dari wawancara EOQ QM kuantitatif kuantitatif dengan staf perusahaan, peninjauan langsung ke gudang persediaan, gudang produksi. Dan data sekunder dari catatan perusahaan. data primer yang diperoleh dari wawancara dengan staf perusahaan, peninjauan langsung ke gudang persediaan, gudang produksi. Dan data sekunder dari catatan perusahaan. data primer yang diperoleh dari wawancara Monte Carlo kuantitatif dengan staf perusahaan, peninjauan langsung ke gudang persediaan, gudang produksi. Dan data sekunder dari catatan perusahaan. 1.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian terdiri 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung dari perusahaan melalui metode wawancara dengan staf perusahaan, peninjauan langsung pada gudang persediaan, gudang produksi, gudang persediaan barang jadi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang disediakan oleh perusahaan dari laporan permintaan bahan baku, laporan permintaan customer / penjualan, laporan catatan kedatangan bahan baku, laporan catatan arus lalu lintas bahan baku, laporan permintaan customer periodik,laporan jenis bahan baku, laporan jenis barang jadi yang siap edar. 1.5 Metode Analisis

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik random dengan metode simulasi monte carlo secara manual, dengan sebagai pembandingnya menggunakan perhitungan EOQ menggunakan software POM Qm maupun manual. 1.) Perhitungan dengan Manual (EOQ) Diketahui : D : permintaan Unit Cost : harga per satuan unit CO = S : biaya pemesanan Lt : lead Time Ch = H : cost per unit Days per year SS : Safety Stock a. EOQ / Q = 2.Co.D Ch b. Average Inventory : Q c. Order per periode : D d. Annual Setup Cost : D 2 2 Q e. Annual Holding Cost = Annual Holding Safety stock = holding cost per unit safety stock f. Total Unit Cost = unit cost D

Total Cost = Total cost + Annual set up + annual holding cost + annual holding safety stok g. DD = D / Days Per year DD = daily demand rate ROP = SS + (LT DD) Q 1 2 Q 2 ROP LT 0 3 waktu Penjelasan: 1: tingkat pemakaian 2: Persediaan rata rata yang dimiliki Q 2 3: persediaan minimum a.) Menentukan Lead Time Jika Perusahaan tidak menentukan lead time maka untuk menentukan lead time dilakukan dengan menggunakan rumus, jika permintaan perusahaan tidak menentu sebaiknya jumlah waktu antar pesanan (lead time) ditentukan secara konstan. Dan jika permintaan sudah ditentukan secara teratur, maka formula nya sebagai berikut :

Lead Time = Jumlah hari kerja per tahun jumlah pemesanan yang diinginkan Jumlah pesanan yang diinginkan (N) = permintaan(d) jumlah unit yang dipesan(q) Jumlah unit yang dipesan (Q) = 2DS H Ket: S = biaya pemasangan atau pemesanan untuk setiap pesanan. H = biaya penahan atau penyimpanan per unit per tahun. b.) Menentukan Safety Stock Jika perusahaan tidak menentukan jumlah stock pengaman (safety stock)tergantung biaya terjadinya kehabisan stock dan biaya penyimpanan persediaan tambahan, dengan formula sebagai berikut : Safety Stock = Reorder Point(ROP) (permintaan harian Lead time pesanan) c.) Menentukan Reorder Point Pada penentuan reoder point perusahaan harus memperhatikan lead time kedatangan persediaan dan kebutuhan per hari persediaan tersebut serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang tidak terduga. Maka formulanya adalah sebagai berikut ;

SS = Safety Stock LT = Lead Time DD = Daily Demand Rate R O P = SS + (LT DD) Penjelasan, pada saat tingkat persediaan turun ketingkat X unit, perusahaan harus melakukan pemesan. Pemesan itu akan tiba dalam waktu Y hari, tepat pada saat persediaan perusahaan telah habis, atau pada tingkat safety stock, tergantung kebijakkan perusahaan atas pertimbangan-pertimbangan sesuatu hal. 2.) Perhitungan Dengan Software POM QM 1.) Buka Software lalu pilih modul kemudian pilih Inventory Gambar 2.2 Langkah-Langkah QM

2.) Pilih File lalu new Gambar 2.3 Langkah-Langkah QM

3.) Kemudian pilih Economic Oder Quantity Gambar 2.4 Langkah-Langkah QM

4.) Akan muncul dilayar seperti gambar lalu pilih compute reorder point dan kemudian masukkan nama sesuai dengan produk atau unit Gambar 2.5 Langkah-Langkah QM 3.) Pengolahan data dengan simulasi metode Monte carlo Teknik simulasi Monte Carlo terbagi atas lima langkah : 1.) Menetapkan sebuah distribusi probabilitas bagi variabel penting gunanya untuk membangkitkan nilai variabel pada model yang sedang diuji.diantara nya adalah ; permintaan persediaan; waktu tenggang pesanan untuk tiba; waktu kedatangan pelanggan dan sebagai nya. Sebuah cara untuk menetapkan distribusi probabilitas bagi variabel adalah menguji hasil historis. Distribusi probabilitas dapat ditemukan atau frekwensi relatif, untuk setiap output variabel yang mungkin

dengan cara membagi jumlah pengamatan dengan jumlah pengamatan total (tabel). Permintaan Tabel 3.3 Monte Carlo 1 Frekuensi (hari) Peluang Kejadian Permintaan Frekuensi (hari) 0 X 1 1 X 2 2 X 3 3 X 4 4 X 5 5 X 6 X hari Tabel 3.4 Monte Carlo 2

Kita merubah tersebut 0 X 1 X 1 / X hari=y 1 1 X 2 X 2 / X hari=y 2 2 X 3 X 3 / X hari=y 3 3 X 4 X 4 / X hari=y 4 4 X 5 X 5 / X hari=y 5 5 X 6 X 6 / X hari=y 6 X hari Y = 1,00 dapat keadaan diatas menjadi distribusi kemungkinan (bila kita asumsikan tingkat penjualan dimasa lalu akan tetap bertahan sampai ke masa depan) dengan membagi tiap permintaan dengan total permintaan. Seperti pada tabel berikut: 2.) Membuat distribusi probabilitas kumulatif bagi setiap variabel. (tabel) Tabel 3.5 Monte Carlo 3 Permintaan Frekuensi (hari) Peluang Kejadian Probabilitas kumulatif 0 X 1 X 1 / X hari=y 1 Y 1 = a 1 X 2 X 2 / X hari=y 2 a + Y 2 =b

3.) M e n e t 2 X 3 X 3 / X hari=y 3 b + Y 3 =c 3 X 4 X 4 / X hari=y 4 c + Y 4 =d 4 X 5 X 5 / X hari=y 5 d + Y 5 =e 5 X 6 X 6 / X hari=y 6 e +Y 6 =1,00 X hari Y = 1,00 apkan interval angka random. Setelah distribusi probabilitas komulatif bagi setiap variabel yang digunakan dalam simulasi sudah ditetapkan, maka diberikan serangkaian angka acak yang mewakili setiap nilai atau output yang mungkin. Angka ini disebut interval angka acak(random number interval) Tabel 3.6 Monte Carlo 4 Perminta an Frekuensi (hari) Peluang Kejadian Probabilita s kumulatif Interval angka random 0 X 1 X 1 / X hari=y 1 Y 1 = a 1 (a100) 1 X 2 X 2 / X hari=y 2 a + Y 2 =b ((a100)+1) (b100) 2 X 3 X 3 / X hari=y 3 b + Y 3 =c ((b100)+1) (c100)

3 X 4 X 4 / X hari=y 4 c + Y 4 =d ((c100)+1) (d100) 4 X 5 X 5 / X hari=y 5 d + Y 5 =e ((d100)+1) (e100) 5 X 6 X 6 / X hari=y 6 e+y 6 =1,00 ((e100) +1) 100 4.) Membangkitkan angka acak. Angka acak dapat dibangkitkan dengan dua cara. Jika persoalan yang dihadapi besar dan proses yang sedang diteliti melibatkan banyak percobaan simulasi, maka digunakan program komputer untuk membangkitkan angka acak. Jika simulasi dilakukan dengan perhitungan tangan, angka acak dapat diambil dari sebuah tabel angka acak. 52 06 50 88 53 30 10 47 99 37 66 91 35 32 00 84 57 07 37 63 28 02 74 35 24 03 29 60 74 85 90 73 59 55 17 60 82 57 68 28 05 94 03 11 27 79 90 87 92 41 09 25 36 77 69 02 36 49 71 99 32 10 75 21 95 90 94 38 97 71 72 49 98 94 90 36 06 78 23 67 89 85 29 21 25 73 09 34 85 76 96 52 62 87 49 56 59 23 78 71 72 90 57 01 98 57 31 95 33 69 27 21 11 60 95 89 68 48 17 89 34 09 93 50 44 51 50 33 50 95 13 44 34 62 64 39 55 26 30 64 49 44 30 16 88 32 18 50 62 57 34 56 62 31 15 40 90 34 51 95 26 14 70 30 36 24 69 82 51 74 30 35 36 85 01 55 92 64 09 85

50 48 61 18 85 23 08 54 17 12 80 69 24 84 92 16 49 59 27 88 21 62 69 64 48 31 12 73 02 68 00 16 16 46 13 85 45 14 46 32 13 49 66 62 74 41 86 98 92 98 84 54 33 40 81 02 01 78 82 74 97 37 45 31 94 99 42 49 27 64 89 42 66 83 14 74 27 76 03 33 11 97 59 81 72 00 64 61 13 52 74 05 81 82 93 09 96 33 52 78 13 06 28 30 94 23 37 39 30 34 87 01 74 11 46 82 59 94 25 34 32 23 17 01 58 73 59 55 72 33 82 13 74 68 22 44 42 09 32 46 71 79 45 89 67 09 80 98 99 25 77 50 03 32 36 63 65 75 94 19 95 88 60 77 46 63 71 69 44 22 03 85 14 48 69 13 30 50 33 24 60 08 19 29 36 72 30 27 50 64 85 72 75 29 87 05 75 01 80 45 SO 99 02 34 87 08 86 84 10 76 24 08 01 86 29 11 53 84 49 63 26 65 72 84 85 63 26 02 75 26 92 62 40 67 69 84 12 94 51 38 17 02 15 29 16 52 56 43 26 22 08 62 37 77 13 10 02 18 31 19 32 85 31 94 81 43 31 58 33 51 Tabel 3.7 Tabel Angka Acak Tabel angka acak Sumber:Dikutip dari A Million Random Digit with 100.000 Normal Deviates, Rand (New York: The Free Press, 1995) Digunakan dengan Izin 5.) Mensimulasi percobaan hasil dari eksprimen dapat disimulasikan secara sederhana dengan memilih angka acak dari tabel. Percobaan dapat dimulai dari titik mana pun dalam tabel, perhatikan dalam tabel pada interval mana setiap angka berada,dari permintaan yang disimulasikan dijumlahkan lalu dibagi ratarata.

Tabel 3.8 Monte Carlo 5 Permint aan Frekuensi (hari) Peluang Kejadian Probabilita s kumulatif Interval angka random 0 X 1 X 1 / X hari=y 1 Y 1 = a 1 (a100) 1 X 2 X 2 / X a + Y 2 =b ((a100)+1) hari=y 2 (b100) 2 X 3 X 3 / X b + Y 3 =c ((b100)+1) hari=y 3 (c100) 3 X 4 X 4 / X c + Y 4 =d ((c100)+1) hari=y 4 (d100) 4 X 5 X 5 / X d + Y 5 =e ((d100)+1) hari=y 5 (e100) 5 X 6 X 6 / X e+y 6 =1,00 ((e100) +1) hari=y 6 100

X hari Y = 1,00 Contoh implementasi dari langkah langkah diatas adalah: Contoh Simulasi angka random/acak : Tabel 3.9 Monte Carlo 6 Hari/Periode Angka Permintaan Random (Simulasi) 1 52 Permintaan 0-5 2 37 Permintaan 0-5 3 82 Permintaan 0-5 4 69 Permintaan 0-5 5 98 Permintaan 0-5 Permintaan Hasil simulasi permintaan didapat dengan menentukan kelas angka random pada interval angka random yang telah didapat sebelumnya untuk masing masing permintaan.

Tabel 3.10 Monte Carlo 7 Frekuensi (pesanan) Peluang Kejadian Probabilitas kumulatif Interval angka random X 1 Pesanan X 2 Pesanan X 3 Pesanan X 4 Pesanan X 5 Pesanan X 1 pesanan / Y 1 = a 1 (a100) X pesanan=y 1 X 2 pesanan / a + Y 2 =b ((a100)+1) X pesanan=y 2 (b100) X 3 pesanan / b + Y 3 =c ((b100)+1) X pesanan=y 3 (c100) X 4 pesanan / c + Y 4 =d ((c100)+1) X pesanan=y 4 (d100) X 5 pesanan / d+y 5 =1.00 ((d100)+1) 100 X pesanan=y 5 X Pesanan Y = 1,00

6.) Frekuensi Pemenuhan Bahan Baku per hari = ((produksi perminggu/kebutuhan bahan baku perhari)*bahan baku perhari) Tabel 3.11 Monte Carlo 8 hari kerja dalam seminggu Kemampua n Pemenuhan Permintaan SP001 SP001 SP001 SP001 SP001 SP001 Pembulat an SP002 SP002 SP002 SP002 SP002 SP002 Pembulat an SP003 SP003 SP003 SP003 SP003 SP003 Pembulata n 7.) Tahap akhir mencari rata-rata persediaan. Hari Unit Persediaan Angka Permintaan Persediaan Lost Pesan Angka Masa pesanan awal acak akhir of acak tenggang sales

1 - I 72 * ** *** Ya/Tidak **** ***** 2 Q I 34 * ** *** Ya/Tidak **** ***** 3 Q I 65 * ** *** Ya/Tidak **** ***** 4 Q I 38 * ** *** Ya/Tidak **** ***** Tabel 3.12 Monte Carlo 9 5 Q I 18 * ** *** Ya/Tidak **** ***** Keteran gan : Q = jumlah unit yang dipesan I = jumlah unit persediaan awal * = tabel 3.8 interval angka random ** = Q * *** = Ketika terjadi permintaan lebih besar dari persediaan **** = tabel 3.10 interval angka random, jika terjadi pemesanan. ***** =tabel 3.10 lead time, jika terjadi pemesanan. Penulis akan mensimulasikan beberapa formula adalah sebagai berikut : Rata rata persediaan akhir bahan baku pertahun = Jumlah persediaan akhir pertahun Jumlah hari kerja pertahun Harga Bahan Baku = Demand (dalam hari kerja pertahun) = permintaan pertahun Biaya bahan baku = unit cost permintaan pertahun Biaya Safety Stock = Safety Stock biaya perunit Rata rata biaya penyimpanan pertahun =

Rata rata persediaan akhir bahan baku pertahun biaya penyimpanan perunit Total biaya pemesanan bahan baku per tahun ( order) = Jumlah order biaya pemesanan Total biaya bahan baku pertahun = Rata rata biaya penyimpanan perhari + Total biaya pemesanan bahan baku per tahun + biaya safety stock Total Cost = biaya bahan baku + Rata rata biaya penyimpanan perhari +Total biaya pemesanan bahan baku per tahun + biaya safety stock Jika hasil simulasi monte carlo lebih besar dari yang permintaan yang diharapkan,maka simulasi diulang puluhan hingga ribuan kali, sehingga rata-rata permintaan akan mendekati permintaan yang diharapkan. Dan jika lebih kecil simulasi monta carlo maka simulasi dihentikan. 3.6 Rancangan Pemecahan Masalah Dalam penelitian ini terdapat beberapa masalah yang akan dibahas, yaitu: penerapan monte carlo dapat menekan persediaan bahan baku pada Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan, penerapan monte carlo dapat menekan persedian barang jadi pada Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan, penerapan monte carlo dapat menekan biaya persediaan pada Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan. Dalam melakukan penelitian terhadap ketiga masalah tersebut peneliti melakukan perhitungan lead time, reorder point (ROP), safety stock dan simulasi monte carlo untuk mendapatkan perhitungan guna menghasilkan minimalisasi persediaan bahan baku dan minimalisasi biaya persediaan.

Sehingga perusahaan dapat mengetahui penerapan simulasi monte carlo dan perhitungan persediaan secara minimal untuk menghasilkan minimalisasi biaya persediaan dan persediaan pada Perusahaan Sammy Batik Pekalongan.