Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara II PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU RESPIRASI

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis.

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

METABOLISME 2. Respirasi Sel Fotosintesis

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis.

LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

BAB III FOTOSINTESIS. Buku Pelajaran Sains SMP Kelas VIII 38. Fotosintesis

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan

FOTOSINTESIS. Pengertian Fotosintesis

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN FOTOSINTESIS

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

MODUL X FOTOSINTESIS

Praktikum Ingenhousz : fotosintesis menghasilkan oksigen

BAB VIII FOTOSINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

FOTOSINTESIS & LINGKUNGAN

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. rokok.penemuan olahan tembakau sebagai bahan rokok berawal dari bangsa Eropa. banyak dikenal sebagai bahan pembuatan rokok.

Uraian Materi Anda suka makan ubi atau kentang rebus? Ubi jalar dan kentang sama-sama mengandung karbohidrat dalam bentuk amilum.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN: FOTOSINTESIS. Nama : Sonia Tambunan NIM : Kelompok : Senin, Asisten : Abdulah Mujahid

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan

6H 2 O + 6CO 2 > C 6 H 12 O 6 + 6O 2. cahaya menjadi energi kimia. molekul gula

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI RESPIRASI KECAMBAH. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S.

ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN BAHAN KULIAH DASAR AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN IPB

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

III. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

Kerja Enzim Katalase

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

Pertamawati Pusat TFM - BPP Teknologi BPPP Gd. II lt. 15- Jl MH. Thamrin no 8 Jakarta 10340

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

STAF LAB. ILMU TANAMAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

PENDAHULUAN. Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan

PERTEMUAN IV: FOTOSINTESIS. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

Iklim Perubahan iklim

ACARA 2 METABOLISME. Kadar Simpanan Amilum dalam Daun Monokotil dan Dikotil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

Sunglasses kesehatan mata

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

FOTOSINTESIS. Fotosintesis 1

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang gelombangnya atau frekuensinya. Semakin pendek panjang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

luar yang mempengaruhi laju fotosintesis dan peranannya masing-masing 2. Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan faktorfaktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

Tabel 1. Pola Respirasi Buah Klimakterik dan Non Klimakterik Jeruk (blanko: 24,5 ml) Warna Hijau kekuningan (+) Hijau kekuningan (++)

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Surakarta dan UPT Laboratorium Pusat MIPA UNS. B. Alat dan Bahan

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PEMBAHASAN. Hasil penelitian analisis nilai produktivitas primer di taman nasional

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Peta Konsep. Kata Kunci. fotosintesis. klorofil autothrof. 126 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Proses fotosintesis. Reaksi terang. Reaksi gelap.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Praktikum Fisiologi Tumbuhan

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

2. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi yang sulit dengan struktur uniseluler atau multiseluler sederhana. Contoh

Transkripsi:

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS Disusun oleh Nama : Muhammad Darussalam Teguh NIM : 12696 Golongan : B4 Asisten Koreksi : Elisa Anggraini Laboratorium Ilmu Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 214

ACARA 1 PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS PENDAHULUAN Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan glukosa ialah sebagai berikut : 6CO 2 + 6H 2 O cahaya matahari C 6 H 12 O 6 + 6O 2. Glukosa digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia (Pertamawati, 21). Oleh karena itu, dalam praktikum pengaruh faktor lingkungan terhadap laju fotosintesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh factor lingkungan antara lain intensitas cahaya,warna cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis dengan cara menghitung hasil fotosintesis yaitu O 2 yang dihasilkan. Proses fotosintesis hanya dapat berlangsung bila pigmen fotosintesis menerima intensitas cahaya tertentu yang memenuhi syarat untuk terjadinya proses tersebut. Tidak semua radiasi elektromagnetik yang jatuh pada tumbuhan yang berfotosintesis dapat diserap, tetapi hanya cahaya tampak (visible light) yang memiliki panjang gelombang berkisar antara 4 sampai 72 nm yang diabsorpsi dan digunakan untuk fotosintesis. Umumnya fotosintesis bertambah sejalan dengan peningkatan intensitas cahaya sampai pada suatu nilai optimum tertentu (cahaya saturasi). Di atas nilai tersebut cahaya merupakan penghambat bagi fotosintesis (cahaya inhibisi), sedangkan di bawah nilai optimum merupakan cahaya pembatas sampai pada suatu kedalaman di mana cahaya tidak dapat menembus lagi (Sunarto, dkk., 24). Ada aspek lain yang harus dipertimbangkan sebelum seseorang bisa merekomendasikan tanaman yang tumbuh pada suhu optimal untuk fotosintesis. Suhu rendah diperlukan pada intensitas cahaya rendah dan konsentrasi CO2 di atmosfer ambient tidak mungkin optimal untuk pertumbuhan. Fakta bahwa respirasi meningkat secara eksponensial dengan suhu gelap menyiratkan bahwa energi yang tersedia untuk proses pertumbuhan juga akan meningkat dengan suhu. Dari pertimbangan tersebut tampak bahwa konsep asli mengendalikan kondisi untuk fotosintesis maksimum tanaman luas daun yang diberikan dan dengan demikian intersepsi cahaya, tidak cukup. Ini harus dilengkapi dengan informasi lebih lanjut tentang kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan organ tanaman yang berbeda sehingga dasar yang diperlukan untuk menentukan iklim rumah kaca yang optimal dapat disediakan (Enoch and Hurd, 1977).

Pada kebanyakan tanaman, sebagai respon langsung terhadap suhu, tingkat cahaya jenuh fotosintesis rendah di ekstrim suhu rendah dan tinggi dan memiliki optimum pada pertengahan suhu. Dengan perubahan suhu pertumbuhan banyak tanaman menunjukkan plastisitas fenotipik yang cukup dalam karakteristik fotosintesis mereka. Secara umum, tanaman tumbuh pada suhu yang lebih tinggi telah suhu optimal yang lebih tinggi dari laju fotosintesis terikat hubungan linear antara suhu optimal dan pertumbuhan. Perubahan ketergantungan suhu fotosintesitesis dapat berasal perubahan aktivitas dan jumlah komponen fotosintesis dan atau CO 2 konsentrasitrasi di situs carboxylation. Namun, respon dari setiap faktor suhu tampaknya berbeda antara spesies (Hikosaka et al., 26). METODOLOGI Praktikum Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan acara 1 dengan Judul Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Laju Fotosintesis dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Mei 214 bertempat di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ganggang Hydrilla verticillata, alumunium foil, air dan es. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah timbangan, alat ukur waktu, erlenmeyer, pipet 5 ml, potongan selang plastik yang ujungnya telah dibakar, beberapa macam sungkup, termometer, tripot, plat asbes, lampu spiritus, dan gelas piala. Cara kerja dalam praktikum ini dibagi menjadi 3 sub acara yaitu (a) pengaruh intensitas cahaya, (b) pengaruh cahaya warna, dan (c) pengaruh suhu. Tiap sub acara dibutuhkan 5 pipet dan 5 erlenmeyer. Mula-mula pipet diisi dengan air sampai agak penuh. Bagian pangkalnya ditutup dengan tangan,kemudian bagian ujungnya ditutup dengan selang plastik sehingga air tidak bisa keluar. Diambil beberapa potong ganggang Hydrilla dan ditimbang dengan berat tertentu, lalu bagian pangkalnya dimasukkan ke dalam pangkal pipet. Untuk sub acara pengaruh intensitas cahaya, setelah ganggang dalam pipet dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah diisi air kemudian mulut erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil dan diberi sungkup sesuai perlakuan yakni intensitas cahaya 1%, 75%, 5%, 25%, %. Pada sub acara pengaruh cahaya warna, setelah ganggang dalam pipet dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah diisi air kemudian mulut erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil dan diberi sungkup sesuai perlakuan yakni sungkup warna bening, merah, kuning, hijau, dan ungu. Sedangkan untuk sub acara pengaruh suhu, setelah ganggang dalam pipet dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah diisi air kemudian mulut erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil, erlenmeyer tersebut dimasukkan ke dalam gelas piala. Perlakuan suhu meliputi 5 o C, 15 o C, 25 o C, 35 o C, dan 45 o C. pada perlakuan 5 o C dan 15 o C gelas piala diisi dengan es. Perlakuan 35 o C dan 45 o C gelas piala diisi dengan air dan dpanaskan dengan lampu spiritus. Sedangkan untuk perlakuan 25 o C

(laju fotosintesis (ml grˉ' jamˉ') tergantung dari suhu air. Praktikum sub bab a dan b dilakukan dibawah sinar matahari langsung, sedangkan sub bab c dilakukan didalam laboratorium. Selama 15 menit perubahan volume air dalam pipet dicatat. Pengamatan diulangi sebanyak 3 kali. Volume oksigen yang dihasilkan dihitung dengan rumus : perubahan volume (ml)/berat Hydrilla (gram)/jam. Rancangan yang digunakan adalah rancangan RAL/CRD. Variabel yang diamati adalah perubahan volume dalam pipet sebagai laju fotosintesis ganggang Hydrilla. Hubungan antara laju fotosintesis dengan intensitas cahaya dan suhu di analisis menggunakan analisis regresi linier, dan ditampilkan dalam kurva regresi. Sedangkan pengaruh warna cahaya dibuat anova dan di analisis dengan DMRT serta ditampilkan dalam bentuk histogram. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Pengaruh Suhu terhadap Laju Fotosintesis.3.25.2.15.1.5 -.5 1 2 y = -.43x +.1857 R² 3 =.5567 4 5 Suhu ( o C) Grafik 1. Laju Fotosintesis vs Suhu Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, dibutuhkan enzim-enzim yang bekerja pada suhu optimalnya. Apabila suhu meningkat, umumnya proses fotosintesis juga akan meningkat. Namun, hanya sampai tingkat tertentu saja karena semakin meningkatnya suhu hingga batas maksimum akan menyebabkan enzim mengalami denaturasi. Pada grafik di atas menunjukkan bahwa, laju fotosintesis maksimal pada suhu 5 o C,hal ini menunjukkan pula enzim yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis dapat bekerja maksimal pada perlakuan suhu 5 o C. Sedangkan pada suhu 15 o C terjadi penurunan dan pada suhu 25 o mengalami kenaikan namun pada suhu 35 o C dan 45 o C mengalami penurunan kembali, akibat suhu yang semakin meningkat dapat menyebabkan denaturasi pada enzim sehingga tidak dapat bekerja dalam proses fotosintesis.

laju fotosintesis (ml grˉ' jamˉ') b. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis.12.1.8.6.4.2 y = -.2x +.697 2 4 6 8 1 12 Intensitas (%) Grafik 2. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis Cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi proses fotosintesis yang penting karena dalam melakukan fotosintesis tanaman membutuhkan cahaya. Intensitas cahaya yang semakin meningkat akan meningkatkan laju fotosintesis namun hanya sampai intensitas tertentu saja. Pada grafik di atas menunjukkan bahwa laju fotosintesis mengalami fluktuatif dimana laju fotosintesis tertinggi pada intensitas cahaya 25% sedangkan pada terendah 75% hal ini dikarenakan batas intensitas cahaya yang dapat diserap tanaman secara maksimal pada intensitas 25%. Namun, pada intensitas cahaya 1% terjadi kenaikan, hal ini dapat dikarenakan oleh cuaca yang mendukung sewaktu percobaan ini dilakukan sehingga perlakuan intensitas 1% sedikit maksimal. c. Pengaruh Warna Cahaya terhadap Laju Fotosintesis.6.5.4.3.2.1.53333333.46666667 Bening Merah Kuning Hijau Ungu Bening Merah Kuning Hijau Ungu Histogram 1. Histogram Pengaruh Warna terhadap Laju Fotosintesis Cahaya yang diserap oleh tumbuhan terdiri dari beberapa macam warna cahaya. Warna cahaya itu sendiri mempengaruhi laju fotosintesis dari tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena energi yang dihasilkan setiap jenis spectrum dan panjang gelombang yang berbeda. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, di dalam daun juga terdapat faktor pembeda yang memungkinkan penyerapan terhadap berbagai spektrum tersebut berbeda. Faktor pembeda tersebut adalah jenis pigmen yang terkandung di dalam jaringan daun. Dari hasil

histogram di atas didapatkan urutan laju fotosintesis dari yang tertinggi hingga terendah yaitu warna cahaya kuning > ungu > Bening = Merah = Hijau. Warna cahaya yang ditangkap secara maksimal adalah warna kuning dan ungu karena meiliki panjang gelombang yang terpanjang dan terpendek, sedangkan warna bening, merah dan hijau merupakan warna yang kurang baik untuk di tangkap oleh daun karena panjang gelombang yang dimiliki akan dihamburkan di udara sedangkan warna hijau ini memantul dengan sempurna di udara sehingga tidak dapat ditangkap oleh daun tetapi akan terhambur di udara dan terendah warna bening karena tidak ada warna cahaya yang dapat ditanggkap oleh daun. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis secara maksimal terjadi pada suhu 5 o C dan minimal pada suhu 35 o C. 2. Pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis secara optimal terjadi pada intensitas 25% dan minimal pada intensitas 75%. 3. Pengaruh warna cahaya terhadap laju fotosintesis tertinggi terjadi pada warna kuning dan terendah pada warna bening, merah dan hijau. B. SARAN Untuk percobaan pengaruh intensitas cahaya dan pengaruh warna cahaya terhadap laju fotosintesis sebaiknya dilakukan pada saat kondisi cahaya matahari yang cukup atau optimal. DAFTAR PUSTAKA Enoch, H. Z. and R. G. Hurd. 1977. Effect of light intensity, carbon dioxide concentration, and leaf temperature on gas exchange of spray carnation plants. Journal of Experimental Botany 28 : 84-95 Hirosaka, K., K. Ishikawa, A. Borjigidai, O. Muller, and Y. Onode. 26. Temperature acclimation of photosynthesis : mechanisms involved in the changes in temperature dependence of photosynthetic rate. Journal of Experimental Botany 57 : 291-32 Pertamawati. 21. Pengaruh fotosintesis terhadap pertumbuhan tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dalam lingkungan fotoautotrof secara invitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 12 : 31-37 Sunarto, Sri Astuty dan Herman Hamdani. 24. Efisiensi pemanfaatan energi cahaya matahari oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis. Jurnal Akuatika 2 : 1 9

LAMPIRAN Tabel Pengamatan Perlakuan suhu Perubahan volume selama 15 menit (ml) Ul. 1 Ul. 2 Ul. 3 5 o C,5 1,24 15 o C,5,5,38 25 o C,5,2,3,45 35 o C,2,2,1,27 45 o C,25,25,2,28 Perlakuan suhu Perubahan volume selama 15 menit (ml) Ul. 1 Ul. 2 Ul. 3 Bening Merah Kuning,1,6 Hijau Ungu,1,5 Perlakuan suhu Perubahan volume selama 15 menit (ml) Ul. 1 Ul. 2 Ul. 3 %,5,49 25%,5,5,24 5%,5,47 75%,5,57 1%,5,53