ANALISA BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN PADA STORAGE TANK BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PREMIUM DENGAN METODE DOW S FIRE AND EXPLOSION INDEX

dokumen-dokumen yang mirip
(STUDI KASUS PT. IPMOMI PLTU PAITON)

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Martiningdiah Jatisari. Masyarakat Universitas Diponegoro. Masyarakat Universitas Diponegoro

Dina Ramadhani dan Chandra Satrya Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Penilaian risiko..., Adis Arzida Lanin, FKMUI, 2009

PENILAIAN RISIKO BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN PADA TANGKI TIMBUN CRUDE OIL DI DUMAI TANK FARM PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA 2009 SKRIPSI

POTENSI BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN PADA TANGKI TIMBUN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PREMIUM DI DEPOT X TAHUN 2007

Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard and Operability Study)

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK

Kombinasi Software Pyrosim Fire Modelling dan Dow s Fire and Explosion Index

(Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama)

Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

Penjelasan Estimasi Jumlah dan Penyebaran APAR

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dunia industri berkembang dan tumbuh secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut membawa

(Studi Kasus PT. Samator Gas Gresik) Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Oleh : Niki Nakula Nuri

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah banyak, mudah dibawa dan bersih. Untuk bahan bakar motor gasoline. mungkin belum dapat memenuhi persyaratan pasaran.

HAZOP (Hazard and Operability study)

61511 : LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penilaian Risiko Menggunakan Metode SWEHI (Safety Weighted Hazard Index) Pada Unit Gas Station PT. Indonesia Power UP Perak Grati

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang aman, andal dan ekonomis, maka diperlukan beberapa komponen penyusun

Lampiran 1. Material Factor and Properties

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Analisis Potensi Ledakan dan Kebakaran Primary Reformer sebagai Unit Proses Produksi Amonia di PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Asean Free Trade Area (AFTA). Kegiatan industri migas mulai produksi, pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Perusahaan-perusahaan besar saat ini menggunakan sistem Teknologi

IX Strategi Kendali Proses

ANALISIS POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS PADA DESICCANT DEHYDRATION UNIT DI PT LAPINDO BRANTAS.

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Analisis Potensi Bahaya Dengan Metode Checklist dan What-If Analysis Pada Saat Commissioning Plant N83 Di PT. Gas Industri

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BLAST EFFECT CALCULATION MENGHITUNG DAMPAK SUATU LEDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI TERHADAP PROFIL RESIKO. Tujuan: Untuk memastikan bahwa resiko yang tidak dapat ditolerir dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat dalam bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing di pasar global. Perluasan produksi yang sangat pesat telah terjadi,

ANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS

ANALISIS RISIKO KEBAKARAN PADA UNIT TANGKI CRUDE OIL T-01 STASIUN PENGUMPUL TAMBUN PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD TAMBUN TAHUN 2013

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

MODEL PENGEMBANGAN MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN PENDEKATAN PERILAKU MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CAUSAL EFFECT DIAGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat bantu penerangan sangat dibutuhkan pada saat mati lampu. Macammacam

SKRIPSI. Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI NIM: J2E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,

PRARENCANA PABRIK (GVL) KAPASITAS KG/TAHUN. Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : Nova Handoyo NRP :

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB II PERANCANGAN PRODUK

Lisna Utami dan Fatma Lestari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Ika Hertin Atmaja. Departemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

PENILAIAN RISIKO KESEHATAN KERJA FAKTOR FISIK DAN FAKTOR KIMIA DI PUSAT PENGUMPUL PRODUKSI (PPP) PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PRABUMULIH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PROFIL RISIKO KAPAL TANKER PADA DAERAH PELAYARAN TERBATAS

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci Desain dasar, risiko, terminal penerima LNG, Fuzzy

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Petroleum menangani sejumlah besar material yang mudah terbakar

Sistem Pencegahan dan. Kebakaran. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Strategi Minimisasi Potensi Bahaya Berdasarkan Metode Hazard and Operability (HAZOP) di PT. Agronesia

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

Penilaian Risiko Kebakaran Pada FPSO (Floating Production, Storage, and Offloading)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis risiko potensi bahaya kebakaran dan ledakan beserta dampaknya pada pekerja dan masyarakat di PT.Pertamina Terminal BBM Rewulu

Menggunakan HAZOP untuk Manajemen Risiko Proses

BAB IV Pengaruh Parameter Desain, Kondisi Operasi dan Pihak Ketiga

Analisis Risiko Pemuatan LNG Pada FSRU Dan Jalur Pipa Gas Menuju ORF

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan permasalahan yang dipandang sangat diperhatikan berbagai organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe act) dan keadaan-keadaan. cara yang dapat dilakukan untuk memperkecilnya adalah menerapkan

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat- syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ario Noviansyah NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis konsekuensi..., Imran Zulkarnain Gultom, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ARINA ALFI FAUZIA

BAB I PENDAHULUAN. serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Apabila

BAB III METODE PENELITIAN. maupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB III PROSES PEMBAKARAN

RISK BASED UNDERWATER INSPECTION

Transkripsi:

ANALISA BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN PADA STORAGE TANK BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PREMIUM DENGAN METODE DOW S FIRE AND EXPLOSION INDEX (Studi Kasus :PT. PERTAMINA (persero) UPMS V, SURABAYA) Oleh : Febrilian Debora A 6506040027

Kebakaran dan ledakan dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, menghasilkan kerugian materi serta kehidupan yang besar dan menimbulkan dampak yang luas baik sosial, ekonomi maupun politik, seperti kebakaran dan ledakan yang terjadi di Depo PT. Pertamina, pelumpang, Jakarta, kilang no.24 yang berisi lebih dari 5000 kl bahan bakar premium. Oleh karena itu, sebagai dasar upaya pengendalian resiko terhadap bahaya kebakaran dan peledakan diperlukan penilaian berdasarkan pedoman fire and explosion index (F&EI) LaTar belakang

Bagaimana menentukan tingkat bahaya kebakaran dan ledakan yang terdapat pada storage tank BBM jenis premium. Bagaimana menentukan MPDO & BI apabila tangki mengalami kebakaran atau ledakan. PeRuMuSaN MaSaLaH

Menentukan tingkat bahaya kebakaran dan ledakan yang terdapat pada storage tank BBM jenis premium. Menentukan MPDO & BI apabila tangki mengalami kebakaran atau ledakan. TuJuaN

Mengembangkan ide kreatif dan potensi diri dalam menganalisa mengadakan penilaian terhadap bahaya kebakaran dan ledakan. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui potensi bahaya kebakaran dan ledakan pada storage tank. MaNfaaT

Penelitian dilakukan di PT.Pertamina (persero) UPMS V, Surabaya. Selama penelitian pabrik beroperasi secara normal. Penelitian hanya dilakukan pada storage tank bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Penilaian fire risk dengan Dow s Fire and Explosion Index (F&EI). Kerugian yang diderita perusahaan hanya pada storage tank BaTaSan MaSaLah

METODOLOGI PENELITIAN BAB III

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

Data primer berupa data mengenai tangki timbun premium melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti dan wawancara terhadap petugas PT.Pertamina (persero). PeNguMpuLaN data

Data sekunder yang diperoleh berupa data identitas tangki timbun, Piping & Instrument diagram (P&ID), Process Flow Diagram (PFD), MSDS Premium serta dokumen dokumen lain yang menunjang penulisan. PeNguMpuLaN data

Mengetahui bahaya produk-produk minyak bumi Karakteristik produk-produk minyak bumi Spesifikasi storage tank BBM jenis premium PeNenTuaN UniT PrOsEs

Melakukan identifikasi bahaya dengan menggunakan HAZOP (Hazard and operability studyes) Pembagian Study note Penilain Consequence dan likelihood Penilaian Risk Rating IdEnTiFiKaSi ReSiKo

PenenTuan material Factor (MF) Kriteria yang digunakan untuk penentuan MF adalah liquid & Flammablelity/Combustible (NF), combustible dust/mist serta combustible solid Pada appendix A buku Dow F&EI guide nilai dari MF premium atau gasoline adalah 16, Hc = 18.8 x 10^3 BTU/lb, NH = 1, NF = 3, NR = 0, flash point = -45 0 F, boiling point = 100-400 0 F.

Perkalian antara general proses unit hazard factor(f1) & special process hazard factor (F2) Dengan nilai F1 yaitu 2,35 Nilai F2 yaitu 3,16 ProSes unit hazard faktor

Loss control credit factor (LCCF) Perkalian antara C1,C2 & C3 Nilai dari process control credit factor (C1) yaitu 0,788 Nilai dari meterial isolation credit factor (C2) yaitu 0,839 Nilai dari fire protection credit factotr (C3) yaitu 0,582

F&EI digunakan untul mengestimasi besarnya bahaya kerusakan yang mungkin terjadi dari sebuah accident. F&EI diperoleh dari hasil perkalian antara Process unit hazard factor (F3) dengan material factor (MF) Nilai dari F&EI adalah 118,816 Fire And explosion Index

RaDius of exposure Perkalian antara F&EI dengan Konstanta 0,84 Dengan menggunakan rumus : Radius of exposure (ft) = 0,84 x (F & EI)

ARea of exposure Area of Exposure merupakan luasan yang terpapar apabila storage tank premium mengalami peledakan dan kebakaran. Nilai area of exposure diperoleh dengan menggunakan rumus Area of exposure = π x radius of exposure 2 Dengan π (3,14)

Value of area of exposure Penilaian ini merupakan besarnya nilai/harga dari peralatan sebagai bentuk kerugian karena berada didaerah paparan bahaya dan terpapar resiko terjadinya kebakaran dan peledakan pada suatu unit proses Nilai value of area of exposure diperoleh dengan rumus Replacement value = original cost x 0,82 x escalation factor

Item ini menunjukkan keseluruhan efek/dampak kerusakan yang terjadi akibat pelepasan energi pada suatu unit proses. Nilai demage factor didapat dengan menggunakan rumus : Damage Factor (Y) = 0,256741 + 0,019886 (X) + 0,011055 (X 2 ) 0,00088 (X 3 ) DeMage factor

Item ini menunjukkan besarnya kerugian akibat adanya paparan dari material factor pada suatu area paparan tertentu dalam proses unit ketika terjadi kecelakaan. Nilai base MPPD ditentukan denngan rumus : Base MPPD = demage factor x value of area of exposure Base Maximum probable property demage

Actual maximum probable property damage (actual MPPD) Item ini menunjukkan besarnya kerugian akibat adanya paparan dari material factor pada suatu paparan tetentu dalam suatu unit proses. Nilai actual MPPD ditentukan dengan rumus : Actual MPPD = loss control credit factor x base MPPD

Maximum probable days outage (MPDO) Nilai estimasi biaya MPDO dibutuhkan sebagai langkah awal untuk menentukan gangguan bisnis atau business interruption (BI) dari kerugian akibat suatu incident. Nilai MPDO diperoleh dengan rumus : Log Y = 1,550233 + 0,598416 (Log X)

Item ini menunjukkan adanya gangguan terhadap bisnis perusahaan. Gangguan ini akan menimbulkan kerugian pada proses produksi dimana nilai produksi dihitung selama sebulan dengan asumsi 30 hari. Business Interuption diperoleh dengan rumus : BI = MPDO/30 x VPM (Value of Production For The Month) x 0,7 Business Interuption (BI)

Kesimpulan Dari hasil analisa dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu : 1. Nilai risk rating tertinggi yaitu High pada saat identifikasi bahaya. 2. Nilai dari F&EI yaitu sebesar 118,816 dengan golongan tingkat bahaya Intermediate. 3. (radius of exposure) terhadap terjadinya kebakaran dan peledakan akibat adanya bahaya pada unit proses operasi storage tank BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis premium adalah 30,422 m dengan luas area paparan (area of exposure) sebesar 2906,064 m2.

Kesimpulan 4. Besarnya kerugian akibat adanya paparan dari material factor pada suatu area paparan (area of exposure) yaitu Rp. 2.067.384.000,00 5. Actual MPPD adalah sebesar Rp 520.228.240,2 6. Besarnya kerugian finansial yang diterima karena terganggunya proses produksi selama 6 hari terutama di unit proses storage tank BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah sebesar Rp 102,390 M rupiah.

Saran Adapun saran yang dapat diberikan kepada PT.Pertamina UPMS V, Surabaya adalah : 1. Diharapkan PT.Pertamina UPMS V mengadakan analisa bahaya untuk mengetahui bahaya potensial yang mungkin terjadi pada suatu unit proses. 2. Menambahkan fire protection seperti alarm apabila terjadi kondisi abnormal pada suatu unit proses. 3. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan parameter bagi perusahaan untuk melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko secara kuantitatif pada unit proses operasi yang lain dengan tingkat bahaya yang tinggi.