BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah kuantitatif, karena jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

BAB II METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variable

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu format deskriptif dan format eksplanatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, peneliti peneliti menggunakan tipe penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Bungin (2005::

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ncari hubungan, hanya lebih berdasarkan data yang dapat dihitung untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain. Karena itu penelitian eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis. Beberapa pakar mengatakan format eksplanasi digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori. Juga dikatakan penelitian ekplanasi memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab akibat dari dua atau beberapa variabel 23. 3.2. Metode Penelitian Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistk. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitan yang berlandaskan pada filsafat positivis, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan 24. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survei. Penelitian survei adalah pengumpulan informasi secara sistematis dari para 23 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuntitatif, (2005:46) 24 Sugiono, Metode Penelitlian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (2008; 7-8)

25 responden melalui kuesioner. Dalam kegiatan survei terhadap populasi, survei terbagi atas dua ruang lingkup. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus atau survei sensus, sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel. 25 3.3. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 26. Objek penelitian yang akan diteliti adalah penonton televisi yang menonton iklan Pop Mie Get Lucky sebagai sumber data dengan memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian. Penentuan populasi penelitian yang diambil adalah Universitas Mercu Buana Menteng, dimana pernah menonton iklan Pop Mie Get Lucky. Pemilihan populasi ini disesuaikan dengan target market dari Pop Mie yaitu Male/Female 15-34 ABC 27. Ditinjau dari sifatnya, populasi dapat dibagi ke dalam dua bagian: (1) Populasi yang bersifat homogen, yakni sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. 25 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (2002;310) 26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (2009;80) 27 Sumber PT. Indofood CBP Sukses Makmur

26 (2) Populasi yang bersifat heterogen, yakni sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada penelitian ini populasinya adalah mahasiswa Marcomm Mercu Buana Menteng, jumlah populasinya 265 mahasiswa, tetapi dengan keterbatasan waktu dalam penelitian, maka tidak keseluruhan populasi akan dilakukan penelitian. Setelah melakukan populasi, maka peneliti harus mengetahui sampel penelitian.secara umum sampel adalah meneliti sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu populasi. Sampel adalah sekelompok hal atau individu yang diseleksi dari sebuah populasi yang lebih besar. Meskipun semua sampel umumnya berguna, namun tidak semua sampel memungkinkan peneliti menggeneralisasikan temuan dan wawasan kepopulasi yang lebih umum, populasi diambilnya sampel tersebut. Oleh karena itu, bentuk sampel tertentu lebih sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu, dibandingkan dengan bentuk sampel lainnya. 28 Dalam penelitan ini penulis menggunakan teknik pemilihan probability sampling. Probability sampling adalah sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara matematis. Teknik sampling yang diambil adalah Sampling Random Sederhana, syarat dari teknik sampling random sederhana ini adalah tersedianya kerangka 28 Joel J.Davis, Penelitian Periklanan Teori dan Praktik (2013;111)

27 sampling atau daftar sampling. Melalui teknik ini pengetahuan yang detail terhadap populasi tidak terlalu penting, representasi kelompok dengan mudah dicapai dan kemungkinan kesalahan pengklasifikasian dapat dieliminasi 29. Penelitian sampel biasanya dilakukan jika populasi yang akan diteliti terlalu besar, sehingga tidak memungkinkan bagi seorang peneliti untuk mengadakan penelitian pada tiap subjek penelitian. Selain itu juga mempermudah seorang peneliti melakukan penelitian dengan hanya mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan wakil dari populasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Rumus Slovin 30 : n : N 1 + Ne 2 Keterangan: n N e : Ukuran sampel : Ukuran Populasi : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat di tolerir, kemudian e dikuadratkan. Pada penelitian ini batas kesalahan yang di tolerir adalah 10%. Maka besarnya sampel adalah: 265 1 + 265 x (0,1) 2 = 72,6 = 73 sampel 29 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006;154) 30 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006;164)

28 3.4. Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1. Definisi Konsep Konsep merupakan abstraksi tentang fenomena sosial yang dirumuskan melalui generalisasi dari sejumlah karakteristik peristiwa atau keadaan fenomena sosial tertentu. Konsep dibentuk melalui proses abstraksi, yakni proses menarik intisari dari ide-ide tentang fenomena sosial 31. Suatu konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi dan hal hal sejenis. Konsep diciptakan dengan mengelompokkan objekobjek atau peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama.ini berarti, konsep merupakan sejumlah karakteristik yang menjelaskan suatu objek, kejadian, gejala, kondisi, atau situasi yang dinyatakan dalam suatu kata atau symbol. Konsep secara umum dapat didefinisikan sebagai abstraksi atau representasi dari suatu objek atau gejala sosial.konsep semacam gambaran singkat dari realitas sosial, dipakai untuk mewakili suatu realitas yang komplek 32. Konsep ini ada yang sederhana tetapi ada juga yang kompleks. Konsep merupakan representasi yang dipakai oleh ahli atau ilmuwan untuk menggambarkan suatu gejala. Konsep menempati posisi yang penting dalam penelitian ilmu sosial.konsep adalah bahasa yang dipakai oleh ahli untuk menggambarkan atau mengabstraksikan suatu gejala. Dengan adanya konsep, para ahli dapat berbicara tentang gejala yang sama, melakukan replikasi penelitian, memperbarui penelitian 31 Eriyanto, Analisa Isi: Pengantar Metodologi untuk penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya (2011;181), dikutip dari Silalahi (2009;112). 32 Eriyanto, Analisa Isi: Pengantar Metodologi untuk penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya (2011;175-176), dikutip dari Frankfort-Nachmias, dan Nachmias (1996;26-28&30).

29 yang satu dengan yang lain. Konsep itu tidak hadir (eksis) dalam kehidupan yang empiris-ia merupakan suatu symbol atau abstraksi dari fenomena dan gejala. Tetapi, justru karena ia tidak eksis itulah, ia menjadi penting karena para ahli dapat berbicara dengan objek yang sama. Definisi konseptual harus memenuhi beberapa persyaratan berikut: Pertama : Definisi haruslah memasukkan atribusi unik dari apa yang didefinisikan. Ia harus memasukkan semua kasus dan mengeluarkan kasus yang tidak tercakup. Kedua : Definisi haruslah jelas, tidak menimbulkan multitafsiran antara satu orang dan orang lainnya. 3.4.2. Operasionalisasi Konsep Definisi operasional menerjemahkan konsep tersebut menjadi satu peristiwa yang teramati atau lebih, dengan secara eksprisit menggambarkan berbagai karakteristik teramati yang paling penting mendefinisikan konsep tersebut. Definisi operasional berfungsi sebagai sebuah jembatan antara konsep abstrak yang teoritis dengan pengumpulan data dunia nyata. 33 Konsep yang Diteliti : Sikap terhadap iklan Definisi Konseptual : Predisposisi merespons, dengan cara mendukung atau tidak mendukung, stimulus iklan tertentu saat berlangsungnya eksposur iklan tersebut. 33 Joel J.Davis, Penelitian Periklanan Teori & Praktik (2013;371)

30 Definisi Operasional : Skala penilaian terhadap iklan tersebut dengan menggunakan skala nominal. Tabel 3.1 OPERASIONAL KONSEP Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator Terpaan Iklan Perhatian Frekuensi Storyboard a. Pernah menonton iklan b. Pernah melihat adegan iklan c. Isi cerita iklan Pop Mie Slogan Endoser a. Slogan iklan Pop Mie Get Lucy a. Model iklan Skala Pengukuran Semua menggunakan skala Nominal, misalnya: (1) Jawaban Ya = 1 (2) Jawaban Tidak = 0 Warna Gambar a. Warna dominan iklan a. Dominasi gambar iklan Durasi a. Berapa lama menonton iklan b. Perhatian dalam menonton iklan Terpaan Ketertarikan Intensitas a. Memahami pesan iklan b. Memahami adegan dalam iklan Terpaan Keinginan Pencarian Informasi Pemilihan Produk a. Mencari harga produk b. Mencari varian produk c. Mencari varian rasa produk Perbandingan Produk a. Membandingkan dengan produk sejenis Minat Mengikuti Undian Pembelian a. Khalayak membeli produk b. Keinginan mengikuti undian

31 3.5. Validitas dan reliabilitas (Survei) (1) Validitas Dalam validitas ini setiap aspek yang akan diukur ditetapkan terlebih dahulu definisinya sebagai pengukur apakah materi setiap item benar-benar tercakup di dalamnya. Definisi ini dipandang sebagai konstruksi teoritis tentang suatu gejala. Oleh karena itu apabila item alat pengumpul data dipandang telah menampung semua gejala yang termasuk dalam definisi tertentu, berarti alat pengumpul data tersebut cukup dianggap valid. Sebaliknya jika item yang disusun tidak mencakup seluruh gejala dari definisi-definisi yang telah dibuat berarti alat tersebut tidak valid 34. Untuk penelitian ini penulis menggunakan tes validitas konstruksi. Validitas ini mencakup hubungan antara instrument penelitian dengan kerangka teori untuk meyakinkan bahwa pengukuran secara logis berkaitan dengan konsepkonsep dalam kerangka teori 35. Cara menguji validitas, Arikunto memberikan beberapa langkah pengujian, yaitu 36 : a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan di ukur. b. Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 34 Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (1998;137) 35 Rachmat Kriyantono,Teknis Praktis Riset Komunikasi (2006;150) 36 Rachmat Kriyantono,Teknis Praktis Riset Komunikasi (2006;151-152)

32 c. Menghitung korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus product moment, Ada beberapa kemungkinan yang akan diperoleh dari hasil penghitungan korelasi ini, yaitu: a. Mungkin ditemukan ada beberapa pertanyaan yang nilai korelasinya rendah (biasanya dibawah 0,50). Pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai nilai korelasi tinggi disebut mempunyai validitas konstruksi, artinya terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut memang mengukur aspek yang sama. b. Jika nilai korelasi negative, hal ini berarti bahwa pertanyaan pertanyaan itu bertentangan dengan pertanyaan lainnya, karena pertanyaan itu tidak valid atau tidak konsisten dengan pertanyaan lain. c. Pertanyaan yang tidak valid, ada kemungkinan karena penyajiannya kurang baik, susunan kata atau isi kalimatnya menimbulkan beda penafsiran, sehingga perlu diubah. (2) Reliabilitas Dalam buku Metode Penelitian Reliabilitas menyangkut masalah ketepatan (accurancy) alat ukur (daftar pertanyaan, wawancara, atau alat penelitian lainnya) 37. Reliabilitas berarti dapat dipercaya dana terencana secara konsisten. Jika kuisioner itu konsisten maka hasilnya benar, tetapi jika kuisioner itu tidak 37 Singarimbun dan Effendi, Metode Penelitian Survei (1982;87)

33 konsisten maka hasilnya tidak benar. Untuk mendapatkan nilai konsisten biasa dilakukan test statistik, antara lain: (a) Test-Retest, yaitu diuji dengan cara berulang (b) Spit Half, yaitu dengan cara dibelah menjadi dua Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Test-Retest atau berulang. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengulangan terhadap pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan rumus Person s Correlation (Product Moment), yaitu: rr = NN XXXX X YY [NN XX 2 ( XX) 2 ][NN YY 2 ( YY) 2 ] Keterangan: r n X Y = Koefisien Korelasi = Jumlah Subyek = Variabel X = Variabel Y Berbicara tentang tinggi rendahnya korelasi, berikut ini adalah nilai yang digunakan untuk koefisien korelasi, koefisien korelasi diartikan Guilford dalam buku Metode Penelitian Komunikasi secara kasar, sebagai berikut 38 : Kurang dari 0,20 hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20-0,40 hubungan rendah tetapi pasti 38 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (2002;29) dikutip dari Guilford Metode Penelitian Komunikasi (1956;145)

34 0,40-0.70 hubungan yang cukup berarti 0,70-0.90 hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari - 0,90 hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat Diandalkan 3.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti wawancara, kuesioner, observasi, focus group discussion. Dalam metode penelitian sensus, penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuiesioner. (1) Data Primer Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian. Data primer ini diperoleh dari hasil survey berupa kuisioner dengan melakukan survei di lokasi Universitas Mercu Buana Menteng. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum 39. Teknik penyebaran kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan sejumlah pertanyaan yang sudah dirancang oleh peneliti, sesuai dengan permasalahan penelitian terhadap responden. Dalam teknik pengumpulan data yang bersifat kuantitatif ini, maka setiap pertanyaan diberikan jawaban. Jenis pertanyaan adalah tertutup dengan dua pilihan (a) dan (b) yang nantinya setiap jawaban yang benar akan diberi angka (1) dan jawaban yang salah 39 Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (2006;111)

35 akan diberi angka (0). Dalam kuesioner ini penulis membuat 17 pertanyaan, dua soal untuk mengetahui apakah mereka memahami pesan iklan Pop Mie Get Lucky. (2) Data Sekunder Data sekunder adalah data penunjang yang didapat dari sumber tertulis yaitu berupa buku, dokumen, laporan, catatan dan sumber tertulis lainnya. 3.7. Teknik Analisa Data Setelah data terkumpul analisis data dilakukan. Teknik analisis yang digunakan adalah: (1) Apabila semua data telah terkumpul maka diadakan proses editing yaitu memeriksa apakah responden menjawab lengkap dan benar semua pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner. (2) Selanjutnya adalah tahap coding, yaitu memberi kode pada jawaban responden dalam menentukan akan masuk kelompok yang mana. (3) Berikutnya adalah tahap tabulasi, dengan menggunakan tabel induk, untuk melihat keseluruhan variable. (4) Setelah itu dilihat nilai distribusi frekuensi masing-masing variable dengan menggunakan table tunggal. (5) Untuk meriset apakah memang ada hubungan atau pengaruh yang signifikan atau tidak antara sebab-akibat, maka digunakan rumus Regresi Linear Sederhana 40. 40 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi

36 Rumus: Uji Regresi Sederhana Di mana: Y = a + bx Y = variabel tidak bebas (subjek dalam variable tak bebas/dependen yang diprediksi). X = variable bebas (subjek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu) a = nilai intercept (konstan) atau Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. Nilai a dihitung dengan rumus: Nilai b dihitung dengan rumus: aa = YY( XX22 ) XX XXXX nn XX 22 ( XX) 22 nn XXXX XX XXXX bb = nn XX 22 ( XX) 22