JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

PENGGUNAAN CITRA RESOLUSI TINGGI SEBAGAI DATA DASAR UNTUK RENCANA TATA RUANG KOTA (Studi Kasus : Kecamatan Rungkut, Surabaya)

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

Updating Peta Tutupan Lahan Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi (Studi Kasus : Kecamatan Pakal, Kota Surabaya)

Anita Dwijayanti, Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

EVALUASI TUTUPAN LAHAN DARI CITRA RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE KLASIFIKASI DIGITAL BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Kota Banda Aceh, NAD)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

Metode Klasifikasi Digital untuk Citra Satelit Beresolusi Tinggi WorldView-2 pada Unit Pengembangan Kertajaya dan Dharmahusada Surabaya

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print)

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

BAB II TEORI DASAR. Beberapa definisi tentang tutupan lahan antara lain:

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1A untuk Pembuatan Peta Dasar Lahan Pertanian (Studi Kasus: Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

Visualisasi Perubahan Volume Dan Elevasi Permukaan Lumpur Dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi Temporal Untuk Monitoring Lumpur Sidoarjo

Analisa Kelayakan Penggunaan Citra Satelit WorldView-2 untuk Updating Peta Skala 1:1.000 (Studi Kasus :Surabaya Pusat)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572

Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

Abstrak PENDAHULUAN.

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

Indra Jaya Kusuma, Hepi Hapsari Handayani Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,

Dosen Pembimbing : Ir. Chatarina Nurdjati Supadiningsih,MT Hepi Hapsari Handayani ST, MSc. Oleh : Pandu Sandy Utomo

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Terhadap Citra Satelit yang digunakan 4.2 Analisis Terhadap Peta Rupabumi yang digunakan

Sistem Informasi Pertanahan untuk Evaluasi Bidang Tanah (Studi Kasus : Perumahan Bumi Marina Emas Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya)

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Analisa Ketelitian Planimetris Citra Quickbird Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus: Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona)

Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

BAB IV PENGOLAHAN DATA

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

BAB I PENDAHULUAN I-1

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

III. METODE PENELITIAN

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN:

PEMBUATAN PETA INTERAKTIF KAMPUS ITS SUKOLILO SURABAYA BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

Analisis Rona Awal Lingkungan dari Pengolahan Citra Landsat 7 ETM+ (Studi Kasus :Daerah Eksplorasi Geothermal Kecamatan Sempol, Bondowoso)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Mei, 2013) ISSN:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

SIDANG TUGAS AKHIR RG

ANALISA BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI DARI DATA ASTER GDEM TERHADAP DATA BPDAS (STUDI KASUS : SUB DAS BUNGBUNTU DAS TAROKAM)

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM (GNSS) UNTUK PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA TIMUR

Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O

Pemanfaatan Data Landsat-8 dan MODIS untuk Identifikasi Daerah Bekas Terbakar Menggunakan Metode NDVI (Studi Kasus: Kawasan Gunung Bromo)

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)

STUDI PEMBUATAN PETA BATAS DAERAH KABUPATEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DENGAN DATA CITRA LANDSAT 7 ETM DAN DEM SRTM

III. BAHAN DAN METODE

Aplikasi Penginderaan Jauh dan Metode Geolistrik untuk Analisa Potensi Batuan Fosfat (Studi Kasus : Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep)

Updating Peta Dasar Skala 1:1.000 Menggunakan Citra WorldView-2 (Studi Kasus : Surabaya Pusat) QURRATA A YUN

Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban

TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUIH NOPEMBER SURABAYA

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemetaan Pola Hidrologi Pantai Surabaya-Sidoarjo Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dan Peristiwa Lapindo Menggunakan Citra SPOT 4

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH REGISTRASI DAN REKTIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Aninda Nurry M.F ( ) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Data 3.3 Tahapan Pelaksanaan

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Bab IV Analisis dan Pembahasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan lahan (Burley, 1961 dalam Lo, 1995). Konstruksi tersebut seluruhnya

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh

ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5

III. METODE PENELITIAN. Tampak pada bulan Januari September Resort Pugung Tampak memiliki luas

PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G165

Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District Terhadap Nilai Tanah Di Daerah Sekitarnya (Studi Kasus : Daerah Industri di Surabaya)

SIDANG TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KERUSAKAN HUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 7 DAN LANDSAT

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Kajian Updating Peta Menggunakan Data Dasar Citra Satelit Worldview-2 dan Kota Surabaya Skala 1:5000 (Studi Kasus: dan Anyar) Cherie Bhekti Pribadi, Teguh Hariyanto 1), Udiana Wahyu D 2) Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: tgh_hary@yahoo.com 1), diana_deviantari@yahoo.com 2) Abstrak Dinamika dan aktivitas kota Surabaya yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang yang menuntut adanya perbaharuan jenis tutupan lahan dalam suatu wilayah dan secara konkret disajikan dalam bentuk peta tutupan lahan. Proses updating peta tutupan lahan dapat digunakan menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual, kemudian dilakukan analisa kesesuaian penggunaan citra satelit Worldview-2 dalam proses updating peta tutupan lahan di kecamatan Sukolilo dan kecamatan Gunung Anyar, kota Surabaya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara citra terklasifikasi dengan peta garis terupdate tahun 2012 pada kecamatan Gunung Anyar dan kecamatan Sukolilo, hal ini dapat ditunjukkan dari hasil uji korelasi antara citra terklasifikasi dengan peta garis terupdate tahun 2012 pada kecamatan Gunung Anyar sebesar 0.99 (Koordinat X) dan 0.99 (Koordinat Y), sedangkan pada kecamatan Sukolilo sebesar 0.99 (Koordinat X) dan 0.99 (Koordinat Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra satelit Worldview-2 sesuai untuk digunakan sebagai data dasar dalam proses updating peta tutupan lahan menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual, serta besar penyimpangan jarak rata-rata yang terjadi hasil updating peta dengan menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual pada kecamatan Gunung Anyar, Surabaya Timur yaitu 1.65 meter dan serta besar penyimpangan jarak rata-rata yang terjadi pada kecamatan Sukolilo, Surabaya Timur yaitu 1.32 meter. pun sudah sedemikian berkembang, baik dalam hal teknik pengumpulan datanya maupun proses pengolahannya dan penyajiannya baik secara spasial maupun sistem informasi kebumian lainnya. Cakupan wilayah kajian pun menjadi tidak terbatas, demikian pula wilayah kerjanya. Perubahan tata ruang tersebut menuntut adanya perbaharuan jenis tutupan lahan yang terdapat dalam suatu wilayah yang disebut sebagai updating peta tutupan lahan. Dengan adanya perubahan tata ruang yang senantiasa terjadi dalam jangka waktu tertentu, perlu dilakukan sebuah analisa dan kajian secara berkala terhadap kelayakan dan kesesuaian antara peta garis dan citra satelit resolusi tinggi yang digunakan dalam proses updating peta. II. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kecamatan Gunung Anyar dan kecamatan Sukolilo, kota Surabaya. Kata Kunci : Updating Peta, Klasifikasi Terbimbing (Supervised Classification), Citra Satelit Worldview-2 K I. PENDAHULUAN ota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki kedudukan yang sangat strategis baik skala regional maupun nasional. Perkembangan yang semakin dinamis menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang. Secara konkret perubahan tata ruang tersebut dapat diketahui secara keseluruhan melalui sebuah peta. Seiring dengan adanya kemajuan di bidang ilmu dan teknologi yang semakin pesat, wahana atau teknik pemetaan Gambar 1. Lokasi Penelitian (http://www.mapcarta.com, 201) Dalam penelitian ini, proses updating peta tutupan lahan dilakukan dengan menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual menggunakan data berupa citra satelir Worldview-2 tahun 2012 dan peta garis tahun 2002. Setelah diperoleh hasil klasifikasi citra dan peta garis 2012, kemudian dilakukan analisa mengenai kelebihan dan kekurangan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 2 pelaksanaan updating peta menggunakan kedua metode tersebut, serta analisa mengenai uji korelasi untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara citra terklasifikasi dengan peta garis tahun 2012 pada masing-masing wilayah penelitian, sehingga dapat diketahui kesesuaian penggunaan citra satelit Worldview-2 dalam proses updating peta tutupan lahan. Peta Vektor Skala 1:5000 Ground Truth Citra Terklasifikasi Anyar Citra Satelit Worldview-2 tahun 2012 Mosaik Citra Koreksi Geometrik RMS 1 piksel Citra Terkoreksi Klasifikasi Dijital Uji Ketelitian Tidak Klasifikasi 85 % Ya Citra Terklasifikasi Pemotongan Citra Citra Terklasifikasi Tidak Ya Uji Korelasi Verifikasi 0.1 r 1 Peta Tutupan Lahan tahun 2002 Klasifikasi Manual tahun 2012 Kota Surabaya Skala 1:5000 tahun 2002 Pemotongan Uji Korelasi Verifikasi 0.1 r 1 Ya Peta Tutupan Lahan Anyar Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Data A. Koreksi Geometrik III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Desain Jaring Tidak Anyar tahun 2002 Klasifikasi Manual Anyar tahun 2012 Proses koreksi geometrik diberikan toleransi nilai RMSE 1 piksel [3], serta untuk jaring titik kontrol ditentukan dengan meletakkan titik-titik kontrol yang merata mencakup daerah penelitian dengan nilai toleransi SOF (Strengh of Figure) kurang dari 1 dimana semakin kecil bilangan faktor kekuatan jaring, maka akan semakin baik konfigurasi jaring tersebut dan sebaliknya [1]. Dalam koreksi geometrik ini menggunakan Ground Control Point (GCP) sebanyak 17 titik dengan besar ratarata RMSerror sebesar 0.497 dan menghasilkan SoF sebesar 0.43 B. Hasil Updating Peta menggunakan Metode Klasifikasi Dijital dan Klasifikasi Manual Klasifikasi dijital terdiri dari lima kelas tutupan lahan, yaitu bangunan, lahan kosong, vegetasi, rawa, dan tambak. Penentuan lima kelas tutupan lahan ini didasarkan pada jenis tutupan lahan di peta garis kota Surabaya skala 1:5000 tahun 2002. Kegiatan updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital ini mengandalkan kemampuan dari perangkat lunak (software) dalam pengenalan obyek tutupan lahan. Dari hasil perhitungan confusion matrix yang telah dilakukan menghasilkan hasil ketelitian seluruh hasil klasifikasi untuk citra satelit Worldview-2 tahun 2012 sebesar 96.34%. Dengan hasil perhitungan uji ketelitian klasifikasi tersebut, maka hasil klasifikasi dijital tutupan lahan dengan lima kelas dianggap benar karena nilainya lebih dari 85% untuk klasifikasi tutupan lahan dari data penginderaan jauh [2]. Hasil klasifikasi dijital ini digunakan sebagai hasil updating peta tutupan lahan dengan menggunakan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification) kategori maximum likelihood. Kegiatan updating peta dengan menggunakan metode klasifikasi manual ini dilakukan dengan teknik visual dari hasil tumpang tindih (overlay) antara peta garis tahun 2002 dengan citra terkoreksi. Kegiatan ini mengandalkan kemampuan dan pengalaman interpreter dalam pengenalan obyek tutupan lahan. Pengenalan kenampakan fisik tutupan lahan harus berdasarkan acuan kunci interpretasi. Pendefinisan letak tutupan lahan yang dianggap kurang sesuai dengan kunci interpretasi dapat diatasi dengan mengecek obyek yang dianggap kurang sesuai dengan kunci interpretasi tersebut ke lapangan. Dari dua metode yang digunakan dalam proses updating peta tersebut, maka dapat dilakukan analisa mengenai kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersbut, Kelebihan melakukan updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital adalah sebagai berikut : a. Hasil pada setiap kelas obyek lebih bersifat obyektif berdasarkan dari hasil klasifikasi yang telah diperoleh tanpa adanya pengaruh asumsi dari luar b. Batas-batas pada tiap kelas lebih akurat karena tidak adanya unsur bayangan c. Kesalahan penafsiran kelas tutupan lahan dapat diminimalisir dengan hasil klasifikasi yang lebih obyektif d. Waktu yang diperlukan untuk proses relatif lebih cepat dibandingkan proses interpretasi manual Kekurangan melakukan updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital adalah adanya beberapa piksel-piksel yang ikut ke dalam klasifikasi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 3 kelas tutupan lahan yang lain, sehingga sedikit mengganggu bebeapa penafsiran pada beberapa kelas obyek yang terkena pengaruh omisi (piksel masuk ke kelas piksel lainnya), serta hal ini dapat menggangu penentuan batas pada masing-masing kelas obyek. Kelebihan melakukan updating peta menggunakan metode klasifikasi manual adalah hasil pengambilan kelas tutupan lahan tidak terpengaruh oleh kelas tutupan lahan lainnya, hal ini dikarenakan dalam interpretasi manual tidak terdapat pengaruh omisi (adanya kelas satu masuk ke kelas lain) maupun komisi (adanya kelas tambahan dari kelas lain). Kekurangan melakukan updating peta menggunakan metode klasifikasi manual adalah sebagai berikut : a. Hasil pada setiap obyek lebih bersifat subyektif, sebab proses interpretasi manual dilakukan oleh seorang interpreter dan sifatnya relatif berbeda apabila dilakukan oleh interpreter yang lain b. Batas-batas pada tiap kelas bisa jadi kurang akurat karena masih adanya unsur bayangan pada beberapa obyek c. Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dari metode klasifikasi dijital d. Membutuhkan interpreter lebih dari satu apabila dilakukan pada cakupan wilayah yang cukup luas C. Analisa Korelasi Hasil Klasifikasi dan Tahun 2012 Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan antara dua variabel [4]. Dalam penelitian ini, analisa korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara hasil updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual. Dalam perhitungan uji korelasi ini digunakan 60 titik sampel yang diambil secara acak yang mewakili penyebaran kelas tutupan lahan pada masing-masing area penelitian dengan menggunakan rumus perhitungan koefisien korelasi sebagai berikut [6] : Perhitungan koefisien korelasi menghasilkan korelasi antara citra terklasifikasi dengan peta garis terupdate tahun 2012 pada kecamatan Gunung Anyar sebesar 0.99 (Koordinat X) dan 0.99 (Koordinat Y). Berdasarkan pedoman pada tabel 1, hasil perhitungan uji korelasi tersebut ternasuk korelasi sangat kuat (0,80 1,00). Koefisien korelasi bernilai positif (+) artinya hubungan antara updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual di kecamatan Gunung Anyar, Surabaya Timur tersebut satu arah, sehingga jika nilai koordinat pada peta ter-update menggunakan metode klasifikasi dijital semakin tinggi maka nilai koordinat pada peta ter-update menggunakan metode klasifikasi manual juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi, maka dilakukan uji signifikansi data atau uji T untuk mengetahui bahwa korelasi tersebut bersifat signifikan atau tidak [4]. Berikut merupakan hasil dari uji T dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 99%, α = 0.01 Tabel 2. Uji Signifikansi Data Sumber Hasil Nilai t Nilai t Korelasi hitung tabel Koordinat X 0.99 4.74 2.32 Koordinat Y 0.99 4.74 2.32 Dari hasil uji T tersebut, diketahui bahwa nilai t hitung > nilai t tabel, sehingga Ho ditolak artinya hubungan antara updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual di kecamatan Gunung Anyar, Surabaya Timur tersebut signifikan. r(x,y) = (1) (Suryadi, 1983) Dimana dari hasil perhitungan koefisien korelasi tersebut dapat diketahui kuat-lemahnya hubungan dua variabel dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti pada tabel 1 [5]. Perhitungan korelasi ini dilakukan dengan mengoverlaykan citra terklasifikasi dengan peta garis terupdate tahun 2012. Tabel 1. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2007) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,339 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80-1,00 Sangat Kuat Gambar 4. Grafik Korelasi Koordinat X di Anyar, Surabaya Timur

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 4 Gambar 5. Grafik Korelasi Koordinat Y di Anyar, Surabaya Timur Perhitungan koefisien korelasi juga menghasilkan korelasi antara citra terklasifikasi dengan peta garis terupdate tahun 2012 pada kecamatan Sukolilo sebesar 0.99 (Koordinat X) dan 0.99 (Koordinat Y). Berdasarkan pedoman pada tabel 1, hasil perhitungan uji korelasi tersebut ternasuk korelasi sangat kuat (0,80 1,00). Koefisien korelasi bernilai positif (+) artinya hubungan antara updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual di kecamatan Sukolilo, Surabaya Timur tersebut satu arah, sehingga jika nilai koordinat pada peta ter-update menggunakan metode klasifikasi dijital semakin tinggi maka nilai koordinat pada peta ter-update menggunakan metode klasifikasi manual juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi, maka dilakukan uji signifikansi data atau uji T untuk mengetahui bahwa korelasi tersebut bersifat signifikan atau tidak [4]. Berikut merupakan hasil dari uji T dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 99%, α = 0.01 Tabel 3. Uji Signifikansi Data Sumber Hasil Nilai t Nilai t Korelasi hitung tabel Koordinat X 0.99 4.74 2.32 Koordinat Y 0.99 4.74 2.32 Dari hasil uji T tersebut, diketahui bahwa nilai t hitung > nilai t tabel, sehingga Ho ditolak artinya hubungan antara updating peta menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual di kecamatan Sukolilo, Surabaya Timur tersebut signifikan. Gambar 6. Grafik Korelasi Koordinat X di, Surabaya Timur Gambar 7. Grafik Korelasi Koordinat Y di, Surabaya Timur Hasil updating peta dengan menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual mengalami pergeseran linier/penyimpangan jarak pada masingmasing batas kelas tutupan lahan. Penyimpangan jarak rata-rata pada kecamatan Gunung Anyar dan Sukolilo, Surabaya Timur sebesar 1.65 meter dan 1.32 meter.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 5 IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini, dapat disimpulkan bahwa : a. Proses updating peta dengan menggunakan klasifikasi dijital dan klasifikasi manual menghasilkan lima kelas tutupan yaitu bangunan, lahan kosong, rawa, tambak, dan vegetasi. b. Citra satelit Worldview-2 tahun 2012 layak untuk digunakan sebagai data dasar dalam proses updaing peta tutupan lahan dari peta garis kota Surabaya skala 1:5000 tahun 2002 dengan nilai korelasi pada kecamatan Gunung Anyar sebesar 0.99 (Koordinat X) dan 0.99 (Koordinat Y), sedangkan pada kecamatan Sukolilo sebesar 0.99 (Koordinat X) dan 0.99 (Koordinat Y). c. Penyimpangan jarak (Δd) rata-rata antara hasil updating peta dengan menggunakan metode klasifikasi dijital dan klasifikasi manual pada kecamatan Gunung Anyar dan Sukolilo, Surabaya Timur yaitu 1.65 meter dan 1.32 meter telah memenuhi toleransi ketelitian planimetrik peta berdasarkan standar kartografi pada peta garis skala 1:5000 Gambar 10. Peta Tutupan Lahan Anyar, Kota Surabaya Tahun 2012 LAMPIRAN Gambar 11. Peta Tutupan Lahan, Kota Surabaya Tahun 2012 Gambar 8. Peta Klasifikasi Tutupan Lahan Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya Tahun 2012 Gambar 12. Peta Tutupan Lahan Anyar, Kota Surabaya Tahun 2002 Gambar 9. Peta Klasifikasi Tutupan Lahan Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya Tahun 2012

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 6 Gambar 13. Peta Tutupan Lahan, Kota Surabaya Tahun 2002 DAFTAR PUSTAKA [1] Abidin, H.Z., 2000. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pradnya Paramita [2] Anderson, J. R., Hardy, E. E., Roach, J. T., Witmer, R. E. 1976. A Land Use And Land Cover Classification System For Use With Remote Sensor Data. United States. Geological Survey. Professional Paper : 964 [3] Purwandhi, F. S. H. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta. Grasindo [4] Sugiyono. 2007. Hipotesis Statistik. Universitas Pendidikan Indonesia [5] Supranto,M.A, J. 1986. Pengantar Probabilitas dan Statistika Induktif. Jakarta. Erlangga [6] Suryadi, P. A. 1983. Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika. Bandung. ITB Bandung