BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB IV PENUTUP. di Provinsi Riau dalam mengikuti e-procurement pada tahun yaitu

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan suatu kebutuhan individu dalam memenuhi. perekonomiannya, bermacam-macam pekerjaan telah menjadi pilihan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai peranan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau badan usaha, yang termasuk kriteria pada skim-skim kredit/pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah)

BAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertanian. Perkembangan suatu usaha tani dipengaruhi ketersediaan modal. Modal

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang akan mengalami pertumbuhan lebih lambat dari pada yang. tumpuan harapan bagi pembangunan (Purnama, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan industri saat ini mendapat tantangan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah pendapatan di Lampung Tengah mengakibatkan. peningkatan permintaan terhadap jasa keuangan. Pertumbuhan lembaga

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran A : Daftar Pertanyaan. Lampiran B : Transkrip Wawancara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penjualan serta menganalisanya menggunakan analisa teori efektifitas, analisis

I. PENDAHULUAN. tahun keuangan mikro (international microfinance year 2005), dimana lembaga

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar Tahun

BAB I PENDAHULUAN. devisa, serta pertanian juga berfungsi dalam mengurangi kemiskinan.

A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan mengarahkan pembagian pendapatan secara merata. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan sosial dalam masyarakat. mencarikan solusinya, karena menurut Undang-undang Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan umat muslim dalam berbagai kegiatan bisnis bukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tumbuh dan berkembangnya suatu perekonomian disertai juga dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan ekonomi yaitu, peningkatan ketersediaan serta

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Industri Bordir di Kota Pariaman merupakan salah satu industri andalan dimana sektor ini banyak menyerap tenaga kerja serta membuka lapangan kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah sebanyak 545 unit dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 2.040 orang. (BPS Kota Pariaman, 2016). Berdasaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Koperindag dan UKM tahun 2010 diketahui bahwa produk Bordiran yang dihasilkan oleh UMKM di Kota Pariaman umumnya sudah lebih baik dari produk sejenis yang dihasilkan daerah lain di Sumatera Barat (Dinas Koperindag & UKM, 2015). Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga konstan tahun 2000 sebesar Rp. 11.084.500,70 juta, atau tumbuh sebesar 6,13% dari tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 10.444.417,70 juta. Meskipun sektor keuangan hanya memberikan sumbangan sebesar 1,43% terhadap PDRB, namun hingga saat ini telah hadir beberapa lembaga perbankan konvensional dan perbankan syariah antara lain seperti Bank Nagari, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, BPR dan masih banyak lembaga keuangan mikro lainnya di Kota Pariaman dengan total penyaluran kredit lebih dari Rp 2,11 trilliun (BPS Kota Pariaman, 2016). Di Kota Pariaman, Industri yang sangat berkembang terletak pada Industri Bordir dan Sulaman (Industri Kerajinan) yang memiliki unit usaha sebanyak 525 unit dan jumlah tenaga kerja yang paling banyak yaitu lebih dari 2.000 orang 1

tenaga kerja. Jika hal ini dikembangkan, industri ini dapat menghasilkan pendapatan daerah yang lebih besar.(rkpd Kota Pariaman 2015) Secara umum selama tahun 2011-2015 jumlah industri mengalami pasang surut. Jumlah unit usaha industri pangan tahun 2015 dari usaha formal sebanyak 96 unit dan dari non formal sebnyak 248 unit, jumlah unit usaha industri Sandang formal maupun non formal sebanyak 80 unit dan 225 unit, jumlah unit usaha bangunan formal dan non formal masing-masing 140 unit dan 88 unit, Jumlah unit usaha logam & elektronika formal dan non formal masing masing sebanyak 40 dan 120. Sedangkan jumlah industri kerajinan dari seluruh jenis usaha industri yang ada di kota pariaman berkontribusi baik usaha formal maupun non formal adalah sebanyak 33,61 %. Lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1. Jumlah Industri Formal dan Non Formal di Kota Pariaman No Jenis Industri Formal Non Formal Jumlah 1 Industri Pangan 96 248 344 2 Industri Sandang 80 225 305 3 Industri Bangunan 140 88 228 4 Industri Logam & Elektronika 40 120 160 5 Industri Kerajinan 225 300 525 Jumlah 581 981 1.562 Sumber : RKPD Kota Pariaman Tahun 2015. Potensi perekonomian Kota Pariaman di atas telah menjadi faktor pendorong bagi Bank Nagari Cabang Kota Pariaman dalam memasarkan produk kredit komersial bagi pengembangan usaha mikro di daerah. Bank Nagari Cabang Kota Pariaman menawarkan produk kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan 2

Menengah (UMKM) yang di daerah dalam berbagai skim kredit seperti Kredit Modal Kerja (KMK), dan Kredit Investasi (KI). Bank milik pemerintah daerah ini sangat konsen dan serius dengan pengembangan usaha mikro industri rumah tangga, dari awalnya berdiri Bank Nagari Cabang Kota Pariaman sudah banyak memberikan kredit mikro seperti Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Pada bulan Mei tahun 2010 telah diluncurkan kredit mikro dengan program yang bernama KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pentingnya kredit komersial yang diberikan oleh bank adalah ditujukan untuk meningkatkan jumlah modal usaha mikro dan bank memiliki keuntungan. Dimana jumlah Usaha Industri Rumah Tangga berskala Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi nasabah Bank Nagari Cabang Kota Pariaman adalah sebanyak 455 orang dengan total plafond sebesar Rp. 3.382 juta tahun 2015. Seharusnya hal ini menjadi peluang bagi bank nagari dalam penyaluran kredit Usaha Mikro untuk industri rumah tangga sehingga dapat memperkuat modal usaha industri tersebut dan menambah ekspansi kredit bank, namun dari data Bank Nagari Cabang Kota Pariaman skim kredit ini, dinilai belum memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap pengembangan dan peningkatan kinerja usaha mikro industri rumah tangga karena dari 257 total unit usaha industri bordir yang ada di Kota Pariaman baru 45 unit atau 32,3% yang sudah diberikan kredit oleh Bank Nagari.(Bank Nagari Cabang Kota Pariaman, 2015). Oleh karena itu, sangat penting untuk mengadakan kajian yang mendalam untuk mengidentifikasi potensi dan efektifitas pemberian kredit usaha mikro Bank Nagari Cabang Kota Pariaman dan dampaknya terhadap usaha mikro industri rumah tangga di Kota Pariaman. Karakteristik yang dimiliki oleh usaha mikro 3

mengisyaratkan adanya kelemahan-kelemahan yang potensial menimbulkan berbagai masalah internal dan eksternal terutama yang berkaitan dengan masalah permodalan. Untuk menjawab permasalahan keterbatasan dan bantuan modal pemerintah yang semakin berkurang, maka perlu lebih mengoptimalkan potensi perbankan yang dapat menjadi alternatif sumber dana bagi usaha mikro salah satunya adalah Bank Nagari Cabang Kota Pariaman. 1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan fenomena dan alasan-alasan yang telah dikemukakan dalam penjelasan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1) Bagaimanakah peranan Bank Nagari Cabang Kota Pariaman dalam penyaluran Kredit Usaha Mikro (KUM) terhadap peningkatan usaha nasabah industri bordir? 2) Bagaimanakah penggunaan bantuan Kredit Usaha Mikro (KUM) dapat dimanfaatkan secara efektif? 3) Apakah yang dapat direkomendasikan dalam rangka peningkatan usaha nasabah Kredit Usaha Mikro (KUM) untuk jenis usaha industri bordir? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengevaluasi peranan Kredit Usaha Mikro (KUM) yang disalurkan Melalui Bank Nagari Cabang Kota Pariaman untuk jenis industri bordir. 2) Menganalisis apakah penggunaan bantuan Kredit Usaha Mikro (KUM) yang disalurkan Bank Nagari Cabang Kota Pariaman ini dapat dimanfaatkan dengan efektif oleh nasabah Usaha Industri Bordir. 4

3) Memberikan rekomendasi kebijakan dan strategi bagi industri bordir dalam pemanfaatan kredit usaha mikro Bank Nagari. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kepentingan bagi pihak-pihak tertentu sebagai berikut : 1) Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan informasi tambahan bagi pihak-pihak akademisi dan peneliti yang berkaitan dengan perbankan dan perkembangan usaha mikro industri rumah tangga khususnya untuk jenis usaha industri bordir. 2) Perbankan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pihak perbankan dan investor di Sumatera Barat, khususnya Bank Nagari Cabang Kota Pariaman dalam mengambil keputusan di bidang jasa perbankan melalui model penyaluran kredit mikro bagi peningkatan pendapatan usaha mikro industri rumah tangga khususnya untuk jenis usaha industri bordir di Kota Pariaman. 3) Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan data serta informasi bagi pemerintah khususnya Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kota Pariaman dalam melakukan pembinaan dan pengembangan usaha mikro dan melakukan kerjasama dengan pihak perbankan daerah melalui penyaluran kredit usaha mikro yang lebih 5

mudah bagi peningkatan jumlah usaha mikro industri rumah tangga khususnya untuk jenis usaha industri bordir. 4) Usaha Mikro Industri Rumah Tangga Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi masyarakat khususnya usaha mikro industri rumah tangga khususnya untuk jenis usaha industri bordir di Kota Pariaman yang berkaitan dengan aspek-aspek peningkatan kinerja usaha melalui fasilitas kredit baik dari perbankan maupun pemerintah daerah. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Untuk mendapatkan hasil empiris yang lebih akurat, maka penelitian ini lebih fokus pada hal-hal sebagai berikut : 1) Kajian penelitian adalah pelaku usaha mikro industri rumah tangga untuk jenis usaha industri bordir yang berlokasi di Kota Pariaman sebagai objek penelitian yang merupakan nasabah dari Bank Nagari Cabang Kota Pariaman tahun 2015. 2) Kredit Usaha Mikro (KUM) yang disalurkan kepada usaha mikro industri rumah tangga untuk jenis usaha industri bordir dalam penelitian ini termasuk dalam skim kredit mikro Bank Nagari Cabang Kota Pariaman tahun 2015. 3) Periode pengamatan data penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 1.6. Sistematika Penelitian Secara keseluruhan penelitian ini dilakukan sesuai dengan tahapan yang ada untuk memperoleh hasil yang lebih sistematis, yaitu : 6

1) Bab I. Pendahuluan, merupakan penjelasan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian. 2) Bab II. Definisi, Konsep Dan Penelitian Terdahulu, merupakan penjelasan tentang definisi dan konsep kredit perbankan, definisi usaha, usaha mikro dan prospektifnya, teori efektifitas dan analisis SWOT dan tinjauan penelitian terdahulu. 3) Bab III. Metode Penelitian, merupakan pendekatan penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, metode pengolahan data dan teknik analisis data. 4) Bab IV. Gambaran Umum Bank Nagari, menjelaskan tentang visi dan misi bank nagari, ruang lingkup kegiatan / usaha dan struktur organisasi dan peran bank nagari dalam pembangunan daerah sumatera barat. 5) Bab V. Hasil Penelitian, Implikasi Strategi dan Kebijakan, merupakan penjelasan dari peran kredit usaha mikro yang di salurkan melalui bank nagari, efektifitas penggunaan kredit usaha mikro pada usaha industri bordir, strategi dan kebijakan untuk pengembangan usaha industri bordir di Kota Pariaman dalam pemanfaatan kredit usaha mikro Bank Nagari. 6) Bab VI. Kesimpulan Dan Saran, merupakan penjelasan tentang kesimpulan dan saran penelitian. 7