BAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII TATA BUSANA. STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami Hakikat Tata Busana

BAB VI TATA SUARA. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa mampu memahami hakikat Tata Suara dalam sebuah pertunjukan.

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

BAB III TATA DEKORASI. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami Unsur-unsur Tata Dekorasi (Scenery)

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB IV KOMPOSISI PENTAS. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui hakikat Komposisi Pentas

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seni peran mengalami perkembangan yang sangat pesat,

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

September Revisi : Semester IV Judul praktek Jam pertemuan 32x100 menit

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum

BAB V TATA LAMPU. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami hakikat tata lampu (Lighting) pertunjukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

yang ada kearah yang lebih cantik dan sempurna.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH BESUT WANI KARYA DAN SUTRADARA YUSUF EKO NUGROHO. Ferika Ratna Ayu Syaputri ,

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

TATA ARTISTIK DALAM PERTUNJUKAN (Stage Manager, Tata Rias, Tata Kostum, Tata Lampu, dan Dekorasi)

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ini ketika penulis berproses untuk menciptakan tokoh Pria dengan Baju Kembang

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. zaman/waktu. Baik itu seni bahasa atau sastra, seni gerak (acting), seni rias

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesenian wayang golek merupakan salah satu kesenian khas masyarakat

MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan.

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Merias Wajah Panggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMK Negeri 1 Beringin merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Innez Miany Putri, 2013

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.

Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Film dan TV

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

MAPEL SENI BUDAYA TEATER K13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan budayanya,

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat :

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MASYARAKAT & KESENIAN INDONESIA 2 (SA) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. properti, tata rias, facepainting, body painting, penataan rambut Ratu Jahat. dapat disimpulkan sebagai berikut:

MAPEL SENI BUDAYA TEATER K13

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai apresiator. Proses perancangan tokoh Nunung dalam naskah Tiga Dara

MODUL SENI BUDAYA SEKOLAH MENENGAH KEJURUN SENI TEATER

STRUKTUR LAKON MENENTUKAN TEMA MENENTUKAN PENOKOHAN

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

misalnya : puisi, lukisan, tarian, kerajinan, dan sebagainya8. Sedangkan

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

Pagelaran Wayang Ringkas

Week 5 C ne n ma ma Hist s o t r o y

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Standar Kompetensi Guru SI/SK Kompetensi Guru Mapel KD Indikator Esensial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Fantasi Tokoh Odette dalam cerita Swan Lake pada pagelaran Fairy Tales Of

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto. Mahasiswa dapat :

Transkripsi:

BAB VII TATA RIAS STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias KOMPETENSI DASAR: Menyebutkan pengertian Tata Rias Menyebutkan Tujuan dan fungsi tata rias Menyebutkan bahan dan Perlengkapan tata Rias Menyebutkan Jenis Tata rias A. Pengertian Tata Rias : Tata Rias adalah seni menggunakan bahan-bahan rias untuk merubah bentuk wajah alamiah menjadi wajah yang artistic Harymawan (1988) Kita harus ingat bahwa tata rias pertunjukan bukan rias sehari-hari, hal ini dikarenakan jarak antara pelaku dengan penonton relatif jauh. Bentuk tata rias lebih menitikberatkan pada kepuasan penonton. B. Tujuan dan Fungsi Tata Rias : Tujuan tata rias adalah merubah wajah alamiah menjadi wajah peran. Fungsi tata rias adalah sebagai sarana untuk membentuk dunia teater atau dunia khayal sehingga mudah membangkitkan daya ilusi para penonton. Dengan kata lain tata rias adalah salah satu sarana untuk memperkuat akting dan menghidupkan lakon. C. Bahan dan Perlengkapan Tata Rias: Seni pertunjukan pada garis besarnya mempunyai dua jalur yaitu jalur tradisional dan jalur non tradisional. Seni tradisional menitikberatkan pada ciri- ciri simbolis kehidupan tradisi, sedangkan seni non tradisional menggunakan konsep penyajian teater modern. Bertolak dari kedua jalur ini, tata rias harus pula menyesuaikan diri. Dalam hal ini bukan berarti bahwa pola dasar seni tradisional tidak boleh diterapkan sama sekali. Dengan diterapkannya konsep tata rias modern di dalam dunia teater kita, bagi pola tradisi dapat dimungkinkan sepanjang tidak terlalu menyimpang dari konsep dasar tradisi yang berlaku. Demikian pula di dalam masalah bahan dan perlengkapan tata rias yang dipergunakannya, sehingga tidaklah menimbulkan masalah yang dapat menghambat pelaksanaan tata rias itu sendiri.

Berhasil dan tidaknya tergantung pada kemampuan teknisnya. Sebelum bahan dan perlengkapan kosmetik ikut berperan dalam tata rias kita, maka para aktor dari kelompok teater tradisional (Wayang wong, Ketoprak) berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan tata rias dengan membuat ramuan-ramuan bahan untuk mengkuningkan kulit (ramuan dari siwit kuning, siwit merah muda, siwit putih, daun pandan, dan bunga kenanga), dan bahan penghitam (garis anatomi wajah) ada kalanya digunakan langes/ asap lampu minyak tanah yang dilarutkan dalam alcohol dan air sabun. Bahan kosmetik yang sering digunakan antara lain: Fondation : pemberi warna dasar pada kulit Base : untuk meratakan permukaan kulit Rouque : pemerah bagian wajah tertentu Lines : pembuat garis anatomi wajah Eyebrow pencil : pembuat alis Eyelash : pembentuk bulu mata Lipstick : pemerah bibir Highlight/ shadow : pembentuk efek tiga dimensi Eyeshadow : pembentuk bayangan mata D. Jenis Tata Rias : Dalam hubungannya denganpembentukan karakter, maka harus ada keserasian antara rias dengan kondisi seluruh tubuhnya. Sebelum berhias dan berbusana, langkah-langkah yang perlu dikerjakan adalah: 1) Mempelajari naskah untuk mengetahui peran yang akan dibawakan 2) Tentukan jenis rias yang sesuai dengan karakter yang akan dibawakan 3) Bersihkan muka agar tidak menemui gangguan dalam proses rias 4) Ratakan dasar permukaan kulit 5) Berilah warna dasar pada kulit 6) Berilah warna merah, shadhow pada bagian wajah tertentu sesuai dengan konsep rias yang telah ditentukan 7) Buatlah garis-garis anatomi wajah Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata rias antara lain:

1) Tata rias yang menggunakan bahan kosmetik (shadow) perlu sekali memperhitungkan faktor penerangan. Shadow merupakan sarana untuk membentuk efek tiga dimensi (terbentuknya bayangan semu pada bagian wajah). Apabila mengguakan bahan-bahan tersebut, sedangkan tata lampu kurang menguntungkan, maka dapat menimbulkan bayangan ganda pada bagian wajah yang telah dibutkan bayangan semu tadi. 1) Perlu mendapatkan perhatian pula bahwa kosmetik (alat rias modern) bukan merupakan faktor mutlak yang menentukan keberhasilan tata rias. Keberhasilan tata rias ditentukan oleh proses rias berdasarkan kemampuan aktor atau perias di dalam merubah wajah alamiah menjadi wajah peran. 2) Oleh karena rias teater bukanlah rias sehari-hari, lebih-lebih tata rias diperuntukkan bagi penonton yang jaraknya relatif jauh, maka rias teater mempnyai kecenderungan untuk serba tebal dalam penampilannya. Macam- macam Rias: a. Rias Pertunjukan khusus : Yang dimaksud pertunjukan khusus adalah pementasan yang dilaksanakan untuk Televisi dan Film. Kedua teknik riasnya mempunyai beberapa perbedaan yang perlu mendapatkan perhatian. 1) Rias untuk televisi; - tidak menggunakan film - sekali jadi, tidak mempunyai kesempatan untuk mengulang adegan - memperhitungkan lighting dan kamera - dengan sempitnya layar, maka riasnya harus lebih cermat dan teliti daripada rias untuk film. 2) Rias untuk Film; - memperhitungkan kepekaan film - mempunyai kesempatan untuk mengulang (retake) pada saat shooting - memperhitungkan teknik lighting maupun kamera b. Rias Identias:

Di dalam dunia tari, terutama tari klasik tradisional, terdapat beberapa tokoh yang mempunyai bentuk rias spesifik. Tokoh tersebut misalnya Punakawan, Narada, Raksasa. Dan beberapa tokoh yang mempunyai kekhasan karakter. Yang termasuk rias identitas antara lain: 1) Rias Jenis : teknik rias bagi wanita yang akan membawakan peran pria 2) Rias bangsa : teknik rias bagi aktor yang akan membawakan peran lain bangsa 3) Rias Usia : teknik rias bagi aktor muda yang akan membawakan tokoh tua atau sebaliknya. 4) Rias watak : teknik ras untuk tokoh yang mempunyai karakter khusus. 5) Rias aksen : teknik rias bagi aktor dalam membawakan peran yang bersuku bangsa sama 6) Rias Temporal: teknik rias berdasarkan atas perbedaan waktu yang dialami oleh peran. 7) Rias Lokal : teknik rias yang berdasarkan atas perbedaan lokasi Contoh Tata Rias wajah : Gambar 24 a: Rias puteri gaya Surakarta (Tebok S)

Gambar 25 b: Rias putera gaya Surakarta(Tebok S) Gambar 24 b: Rias puteri gaya Yogyakarta

Gambar 25 b: Rias putera gaya Yogyakarta (Tebok S) Referensi: Harimawan, RMA. 1988. Diktat Dramaturgi. Bandung: Rosda (hal.134-145). Tjahjono. 1987. Tata Teknik Pentas untuk SMKI. Yogyakarta: SMKI (halalaman 23-28).