Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Hematologi; Anemia

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TALASEMIA By Rahma Edy Pakaya, S.Kep., Ns

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB I KONSEP DASAR. Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari

DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANEMIA. 3. Patofisiologi Kegalan sum2 a/ kehilangn sel darah merah berlebihan. Misalnya berkurangnya eritropoesis (produksi sel darah merah)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Negara maju maupun berkembang. Padahal besi merupakan suatu unsur

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu keadaan klinis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

MAKALAH GIZI ZAT BESI

PENDAHULUAN. dunia karena prevalensinya masih tinggi terutama di negara berkembang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat yang tidak berbahaya maupun yang

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : ANEMIA DEFISIENSI BESI DI RUANG MELATI I RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB II KONSEP DASAR. konsentrasi hemoglobin berkurang di bawah normal. (Wong, 2001) Anemia aplastik adalah suatu kegagalan anatomi dan fisiologi dari

SIROSIS HEPATIS R E J O

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (cairan darah) dan 45% sel-sel darah.jumlah darah yang ada dalam tubuh sekitar

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi fungsinya untuk membawa O 2 dalam jumlah yang cukup ke

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari angka normal sesuai dengan kelompok jenis kelamin dan umur.

Etiologi Alkohol Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. Obat-obatan Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah di Indonesia. Prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di daerah perkebunan

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata jumlah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

Review Sistem Hematology

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN, BESI DAN VITAMIN C DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI KELAS XI SMU NEGERI I NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB 1 PENDAHULUAN. kranial klavikula, kecuali kanker otak dan sumsum tulang belakang. KKL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Nutrition in Elderly

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan kriteria WHO, anemia merupakan suatu keadaan klinis

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

BAB I. antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan. pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada

Transkripsi:

Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826 200212 1 002 Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Hematologi; Anemia 1

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANEMIA IKHSANUDDIN AHMAD H 2

TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa akan dapat: Menjelaskan pengertian anemia secara umum Menguraikan patofisiologi anemia Menjelaskan manifestasi klinik anemia Menjelaskan penatalaksanaan anemia Menganalisa klassifikasi anemia Menguraikan pengkajian pada pasien dengan anemia Merumuskan diagnosa keperawatan utama pada pasien dengan anemia Merencanakan tindakan keperawatan prioritas it pada pasien dengan anemia 3

4

Anemia.? 5

6

ANEMIA DEFENISI : Suatu keadaan rendahnya hitungan sel darah a merah ea dan kadar hemoglobin/ ogob hematokrit dibawah normal 7

Nutrisi <<< Pajanan toksik Perdarahan Hemolisis Invasi tumor Unknown!!!? 8

PATOFISIOLOGI (UMUM) Nutrisi <<< Pajanan toksik Invasi tumor Unknown!!! Kegagalan sumsum tulang Perdarahan Hemolisis Destruksi sel Billirubin >>> N = 1mg/dl 1,5 mg/dl icterik pada sklera Eritropoesis Hitungan sel eritrosit <<< Hemoglobin plasma >>> ANEMIA Hemoglobinuria 9

MANIFESTASI KLINIK Tergantung pada : Kecepatan timbulnya anemia Durasi Kebutuhan metabolisme Kecacatan Komplikasi PENATALAKSANAAN Kausatif Terapi pengganti darah 10

11

12

13

KLASSIFIKASI BERDASARKAN : Morfologi sel darah merah (ukuran sel) : Anemia Normositik Normokrom Ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal tetapi individu menderita anemia Anemia Aplastik Anemia Makrositik Normokrom Makrositik = SDM >> Normal Normokrom = Konsentrasi Hb normal Anemia Mikrositik Hipokrom Mikrositik = bentuk << Normal Hipokrom = Hb << Normal 14

Menurut Etiologi : Meningkatkan kehilangan sel darah merah Perdarahan tukak, trauma, hemorhoid, menstruasi Hemolisis Eritropoesis menurun Kegananasan kanker k Penyakit ginjal dan hepar 15

16

Tipe anemia Anemia Aplastik Anemia Defisiensi Besi Anemia Megaloblastik 17

ANEMIA APLASTIK DEFENISI : Suatu gangguan pada sel-sel induk pada sumsum tulang dimana darah yang dihasilkan tidak memadai PENYEBAB : Agen antineoplastik Terapi radiasi Antibiotika (antihistamin, antimikrobial) Medikasi (terapi tiroid, OHO, sedatif) Infeksi (hepatitis) Menzene/ deripat benzene 18

PATOFISIOLOGI Faktor penyebab Idiopatik Kongenital/ didapat Toksik Ganggan Hemapoetik Eritropoetik Anemia Trombositopenia Ekimosis Epistaksis Perdarahan sal. Cerna perdarahan. Sal. Kemih Perderahan cerebral Leukopenia Depresi sistem immune 19

PENATALAKSANAAN Transplantasi sumsum tulang untuk menyediakan sediaan jaringan hemapoetik yang adekuat Terapi imunosupresi Dengan pemberian ATG (Anti Timosit Globulin) untuk menghentikan fungsi imunologis yang memperpanjang aplasia Terapi suportif Upaya penghentian penyebab diikuti oleh tranfusi darah (SDM, Trombosit) Tubuh mengembangkan AB thd AG SDM Tidak efektif lagi untuk meningkatkan SDM 20

21

ANEMIA DEFISIENSI BESI DEFENISI : suatu keadaan dimana kandungan besi tubuh total turun dibawah normal Penyebab anemia utama untuk semua kelompok usia PENYEBAB : Perdarahan : Ulkus, gastritis Tumor saluran cerna Menstruasi >>> Malabsorbsi Reseksi gaster Diit Asupan zat besi <<< 22

GEJALA : Rambut rapuh dan halus Kuku tipis dan mudah patah Koilonika Atropi papila lidah lidah pucat, licin dan meradang Stomatitis Pica PENATALAKSANAAN : Pembedahan : Upaya mengatasi keganasan gastrointestinal Dietary Diit preparat besi ; Sulfat Ferosus, Glukonat Ferosus, Fumarat Ferosus Anjuran 2 tahun 23

24

ANEMIA MEGALOBLASTIK DEFENISI : Anemia akibat defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat PATOFISIOLOGI Vit. B12 Asam folat Sintesa DNA Hiperplasia sumsum tulang Sel mati dalam sumsum tulang Sel besar dan multinukleosia i Prekusor : Eritoia mieloia Jumlah sel matang yang meninggalkan sumsum tulang <<< 25

GEJALA Gastrointestinal : Kelainan lidah, diare Sistem saraf : Konfusi, parestesia Hematologis PENATALAKSANAAN Diit tinggi vitamin B12 26

27

PENGKAJIAN KEPERAWATAN Aktivitas Subyektif : Keletihan, kelemahan, malaise umum Kehilangan produktivitas; penurunan semangat kerja Toleransi terhadap latihan rendah Kebutuhan untuk tidur dan istirahat t lebih banyak Obyektif : Takikardia/ takipnea Letargi, menarik diri, lesu, kurang tertarik pada lingkungan Kelemahan otot dan penurunan kekuatan Postur lunglai, berjalan lambat, bahu menurun 28

SIRKULASI Subyektif : Riwayat kehilangan darah kronis palpitasi Obyektif : Peningkatan TD darah (sistolik) Disritmia Pucat Sklera ; biru/ putih CRT ; << Kuku ; mudah patah, kolinoika Rambut ; kering, mudah putus, tipis 29

MAKANAN Subyektif : Penurunan pemasukan diit Kesulitan menelan Anoreksia Penurunan BB Obyektif : Lidah tampak merah daging Turgor kulit ; jelek Membran mukosa kering, pucat stomatitis 30

NEUROSENSORI Subyektif : Sakit kepala Insomnia Penurunan penglihatan Obyektif : Peka rangsang Geliah Depresi Apatis Respon lambat Gangguan koordinasi 31

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen seluler Fokus intervensi : Awasi TTV, CRT, warna kulit dan mukosa Kaji respon verbal Pertahankan suhu lingkungan Berikan oksigen Berikan tranfusi darah Lakukan pemeriksaan Hb/Ht, AGDA, SDM 32

Intoleransi aktivitas it berhubungan b dengan ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan Fokus intervens : Kaji kemampuan toleransi pasien Kaji tingkat ketergantungan Awasi TTV selama dan sesudah aktivitas Berikan bantuan pada saat aktivitas Gunakan aktivitas dengan tehnik menghemat energi Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi 33

Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien Fokus intervensi : Kaji riwayat nutrisi Observasi intake makanan Monitor BB/ hari Pantau hasil Lab ; protein darah, besi serum, B12, asam folat 34

Terima Kasih 35