BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODE HARGA POKOK PESANAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB II LANDASAN TEORI

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki)

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi

Nama : Erning Findiani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION. : Indina Tarziah NPM :

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH

Saraswati Diana Pembimbing : Haryono, SE.,MM.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN BONEKA WISUDA PADA MA GIC ART COLLECTION PERIODE JANUARI 2013 SEMINAR PENULISAN ILMIAH

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN DENGAN METODE FULL COSTING UNTUK MENETAPKAN HARGA JUAL PADA UD. EKA JAYA

Bab 1. PENDAHULUAN

PERHITUNGAN HARGA MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN JERSEY NPM :

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

PENENTUAN ALOKASI BIAYA BERSAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PRODUK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DUTA GRAPHIA OLEH Puteri Ekasari

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Hartinah dan Kaslani (2011);

HARGA POKOK TAKSIRAN

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY MERAPI LAS LISTRIK DI DEPOK

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB 6 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

1. Sistem insentif yang berdasarkan satuan hasil adalah: a. Sistem Taylor d. Berdasarkan Jam Kerja b. Sistem Rowan e. b & c benar c.

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB II LANDASAN TEORITIS

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

MODUL II TEKNIK ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI MAKE TO STOCK (MTS)

EVALUASI KETEPATAN PENENTUAN KOS PRODUKSI BARANG DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PERUSAHAAN PRIMA CHARUDOT

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA USAHA MIE AYAM AUDI

IMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU. : Muhammad Rahman Prabowo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE.

METODE HARGA POKOK PESANAN

Clara Susilawati, MSi

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. DITA DAYA GUNA

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING STUDI KASUS PADA PT YEONG SHIN INDONESIA SKRIPSI. Program Studi Akuntansi

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PEMILIHAN ALTERNATIF KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI PELICIN PADA USAHA HOME TJUTJIAN LAUNDRY

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

Biaya Overhead Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Penganggaran Perusahaan

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

Sistem Akuntansi Biaya

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT BAHAN KATUN MENJADI KEMEJA PADA PT PATAL MALIGI

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA MANUFAKTUR

Transkripsi:

38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Perhitungan Menurut Perusahaan PT Yeong Shin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang sub assy electronic part dan automotive part. Dalam penentuan Harga Pokok Produksi atas barang yang dihasilkan, perusahaan menggunakan metode Harga Pokok Pesanan. Penghitungan biaya produksinya meliputi penghitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada setiap pesanan. Berdasarkan total biaya produksi maka dapat diketahui harga pokok produk untuk tiap unit produk yang dipesan. Untuk menunjukkan penghitungan biaya produksi untuk tiap pesanan pada PT Yeong Shin Indonesia, penulis mengambil contoh penghitungan harga pokok produksi untuk Plate R Tread dan Plate R Main pada bulan Januari 2010. a) Penghitungan Biaya Bahan Baku Penghitungan biaya bahan baku pada PT YSI ditentukan dengan cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan. Adapun penghitungan biaya bahan baku untuk setiap pesanan yang dikerjakan adalah sebagai berikut ini : 38

39 TABEL 4.1 Biaya bahan Baku Plate R Tread (2000 Ea) Harga Total Biaya per Ea Jenis Kuantitas Satuan (Rp) Biaya(Rp) (Rp) Material Coil 119,4 Kg 7.387 882.008 441 SPCC-SD (2.0x90 Tmm) Sumber: Data Sekunder PT YSI Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi Plate R Tread sebanyak 2000 Ea adalah Rp 882.008,00, yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Tread memerlukan biaya bahan baku sebesar Rp 441,00. Sementara itu, jumlah bahan baku yang dipergunakan untuk mengerjakan pesanan Plate R Main adalah sebagai berikut ini: Sumber : Data Sekunder PT YSI TABEL 4.2 Biaya Bahan Baku Pesanan Plate R Main (1000 EA) Harga Total Satuan Biaya(Rp) Biaya per Jenis Kuantitas (Rp) Ea (Rp) Material Sheet 30 Sheet 44.600 1.338.000 1.338 SPHC-PO (4.5x210 mm) Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Main sejumlah 1000 Ea adalah Rp 1.338.000,00, yang artinya setiap Ea pesanan Plate L Main memerlukan biaya bahan baku sebesar Rp1.338,00

40 b) Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung PT Yeong Shin Indonesia menentukan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan dikalikan dengan kuantitas jam kerja maupun jumlah tenaga yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksinya yang dilakukan oleh karyawan bagian produksi sehingga terdapat biaya sesungguhnya yang terjadi. Besarnya biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis pesanan adalah sebagai berikut ini : TABEL 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan Plate R Tread (2000 Ea) Bagian Karyawan Upah (Rp) Jam Kerja Total BTKL per Ea BTKL (Rp) (Rp) Cutting 1 7,231 3,3 23.862 11,93 Bending 1 7,231 3,7 26.755 13,38 Packing 1 7,231 1,3 9.400 4,70 Total 60.017 30,01 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Tread sejumlah 2000 Ea adalah Rp60.017,00 yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Tread memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp30,01 Sementara itu, jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dipergunakan untuk mengerjakan pesanan Plate R Main adalah sebagai berikut ini:

41 TABEL 4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan Plate R Main (1000 Ea) Bagian Karyawan Upah Jam Kerja Total BTKL (Rp) BTKL (Rp) per Ea (Rp) Cutting 1 7.231 1,8 13.016 13,0 Bending 1 7.231 2,4 17.354 17,4 Packing 1 7.231 1,0 7.231 7,2 Total 37.602 37,6 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Main sejumlah 1000 Ea adalah Rp37.602,00 yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Main memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 37,6. c) Penghitungan Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang dikeluarkan selama proses produksi. Besarnya BOP yang sesungguhnya untuk Plate R Tread dapat dilihat tabel 4.5 berikut ini :

42 TABEL 4.5 Biaya Overhead Pabrik Pesanan Plate R Tread (2.000 Ea) Jenis Biaya Kuantitas Jumlah Biaya Biaya per Ea (Rp) (Rp) Biaya Bahan Penolong : Plastik 40 Pcs 12.000 6 Label 40 Pcs 6.000 3 Karton Box 8 Pcs 40.000 20 Total 58.000 29 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel di atas menunjukkan bahwa total BOP yang sesungguhnya untuk pesanan Plate R Tread adalah sebesar Rp 58.000,00 dengan jumlah pesanan 2.000 Ea, maka diketahui bahwa BOP per unitnya Rp 29,00. Sementara itu, besarnya BOP yang sesungguhnya untuk pesanan Plate L Main dapat dilihat tabel 4.6 sebagai berikut: TABEL 4.6 Biaya Overhead Pabrik Pesanan Plate R Main (1000 Ea) Jenis Biaya Kuantitas Jumlah Biaya Biaya per Ea (Rp) (Rp) Biaya Bahan Penolong : Plastik 40 Pcs 12.000 12 Label 40 Pcs 6.000 6 Karton Box 10 Pcs 50.000 50 Total 68.000 68 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel di atas menunjukkan bahwa total BOP yang sesungguhnya untuk pesanan Plate R Main adalah sebesar

43 Rp68.000,00 dengan jumlah pesanan 1000 Ea, maka diketahui bahwa BOP per unitnya Rp68,00. d) Penghitungan Harga Pokok Produksi oleh Perusahaan Setelah semua unsur biaya produksi baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan BOP dapat dikumpulkan, dihitung, dan dibebankan, maka harga pokok produksi untuk masing-masing pesanan dapat ditentukan. Berikut ini disajikan penghitungan biaya produksi masing-masing pesanan. TABEL4.7 Tabel Penghitungan Harga Pokok Produksi Untuk Plate R Tread dan Plate R Main Biaya Produksi Plate R Tread Plate R Main Total (Rp) Biaya Bahan Baku 882.008 1.338.000 2.220.008 BTKL 60.017 37.602 97.619 BOP 58.000 68.000 126.000 Total Biaya Produksi 1.000.025 1.443.602 2.443.627 Unit Pesanan 2.000 1.000 Harga Pokok Produksi Per Ea 500,01 1.443,60 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel 4.7 menunjukkan bahwa total biaya produksi dibebankan untuk pesanan Plate R Tread adalah sebesar Rp 1.000.025 sehingga harga pokok produksi dikeluarkan per Ea adalah sebesar Rp 500,01. Dan untuk pesanan Plate R Main besarnya biaya produksi sebesar

44 Rp 1.443.602 sehingga harga pokok produksi per Ea adalah sebesar Rp 1.443,60. e) Penentuan Harga Jual Perusahaan telah menetapkan besarnya tingkat keuntungan yang harus dicapai untuk masing-masing produk adalah 27% sampai dengan 36%. Harga jual per Ea untuk masing-masing pesanan adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Harga Jual Per Ea Perusahaan PT YSI Pesanan Harga Pokok Tingkat Harga Jual Produksi Per Ea Keuntungan (Pembulatan) (Rp) (Rp) Plate R Tread 500,01 27% 636,00 Plate R Main 1.443,63 36% 1.964,00 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel 4.8 menunjukkan harga jual masing-masing pesanan dengan tingkat laba yang telah ditentukan oleh Perusahaan PT YSI. Harga jual pesanan Plate R Tread adalah Rp 636,00 dengan tingkat keuntungan sebesar 27%. Untuk Plate R Main harga jualnya adalah Rp 1.964,00 dengan tingkat keuntungan 36%.

45 B. Pembahasan 2. Perhitungan berdasarkan teori Harga Pokok Pesanan a) Penghitungan Biaya Bahan Baku PT YSI dalam menentukan biaya pemakaian bahan baku untuk mengerjakan pesanan Plate R Tread dan Plate R Main, dilakukan dengan cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan. Cara yang dilakukan PT YSI sudah tepat, sehingga dalam penentuan biaya bahan baku untuk penulis atas pesanan-pesanan tersebut sama dengan yang dilakukan PT YSI. Biaya bahan baku untuk mengerjakan Plate R Tread yaitu Rp 882.008 dengan biaya bahan baku per Ea sebesar Rp 441 sedangkan untuk pesanan Plate R Main biaya bahan bakunya sebesar Rp 1.338.000 dengan biaya bahan baku per Ea sebesar Rp 1.338 b) Penghitungan Biaya Tenaga Kerja langsung Dalam penentuan biaya tenaga kerja langsung atas pengerjaan Plate R Tread dan Plate R Main ditentukan dengan mengalikan jam kerja yang digunakan untuk masing-masing pesanan dengan tarif upahnya. Untuk biaya tenaga kerja langsung PT YSI telah menentukan besarnya biaya secara tepat sehingga penghitungan biaya tenaga kerja untuk penulis sama dengan yang dilakukan Perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Tread sejumlah 2000 Ea adalah Rp 60.017 yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Tread memerlukan biaya tenaga kerja langsung

46 sebesar Rp30,01. Sementara itu, jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dipergunakan untuk mengerjakan pesanan Plate R Main sejumlah 300 Ea adalah Rp37.602,00 yang artinya setiap Ea pesanan Plate L Main memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp37,60. c) Perhitungan Biaya Overhead Pabrik PT YSI hanya membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan bahan penolong yang sesungguhnya digunakan untuk masing-masing pesanan. Cara yang dilakukan Perusahaan kurang tepat, karena hanya sebagian unsur BOP saja yang dibebankan dan BOP seharusnya dapat ditentukan pada saat Perusahaan menerima pesanan dari pelanggan. Oleh karena itu, unsur BOP lain seperti biaya depresiasi gedung pabrik,biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik, biaya air, biaya telepon, biaya BBM, biaya lain-lain seharusnya dibebankan ke dalam harga pokok produksi. Hal ini dikarenakan biaya-biaya tersebut merupakan unsur BOP. Untuk mendapatkan jumlah BOP yang dibebankan secara tepat dalam setiap pesanan, maka harus digunakan tarif BOP ditentukan dimuka dengan menggunakan dasar penentuan tarif dan pembebanan tertentu. Alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka : 1) Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan.

47 2) Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan. Penulis menghitung biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dengan menggunakan dasar pembebanan bahan baku. Dasar pembebanan tersebut diajukan penulis dengan alasan bahwa biaya yang paling dominan jumlahnya adalah biaya bahan baku. Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan dasar pembebanan tersebut, informasi yang dibutuhkan adalah pemakaian bahan baku dan taksiran pemakaian biaya overhead pabrik. Berikut ini adalah tabel dari taksiran BOP dan taksiran bahan baku selama tahun 2009 menggunakan jumlah BOP sesungguhnya dan pemakaian bahan baku sesungguhnya tahun sebelumnya 2009.

48 TABEL 4.9 Taksiran Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Tahun 2009 Jenis Material Quantity Harga satuan (Rp) Biaya yang dikeluarkan (Rp) SPCC - SD 4.179 Kg 7.387 30.870.273 2,0x90 mm Material 285 Sheet 44.600 12.711.000 SPHC-PD 4,5x210 mm Total 43.581.273 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel di atas menunjukkan bahwa taksiran biaya bahan baku yang terjadi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 43.581.273,00

49 TABEL 4.10 Taksiran Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Tahun 2009 No 1 Jenis Biaya bahan penolong : Hasil Revaluasi Umur Biaya yang Aktiva Tetap Ekono mis dikeluarkan (Rp) Plastik 532.800 Label 266.400 Karton box 1,870.000 2 BTK tidak langsung 900.000 3 Biaya Listrik dan air 1.050.00 4 Biaya Telepon 850.000 1.000.000 5 Biaya BBM 6 Biaya Depresiasi : depresiasi gedung pabrik 14.968.900 20 Th 748.445 depresiasi mesin 15.000.000 20 Th 750.000 depresiasi mesin potong 10.000.000 20 Th 500.000 Total 8.467.645 Sumber : Data Sekunder PT YSI Tabel diatas menunjukkan bahwa taksiran biaya overhead pabrik yang terjadi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp8.467.645,00. Atas dasar data tersebut maka tarif biaya overhead pabrik ditentukan di muka pesanan Plate R Tread dan Plate R Main adalah sebagai berikut : Tarif BOP ditentukan di muka :

50 = Taksiran BOP Taksiran Biaya Bahan Baku = Rp 8.467.645 x 100% Rp 43.581.273 x 100% = 19 % Setelah taksiran BOP dan taksiran biaya bahan baku untuk tahun 2009 dihitung, dan menentukan tarif BOP ditentukan di muka, maka BOP dibebankan untuk pesanan Plate R Tread dan Plate R Main dapat dapat diketahui seperti pada Tabel 4.11 berikut ini : TABEL 4.11 BOP dibebankan Pesanan Plate R Tread dan Plate R Main Jenis Dasar Pembebanan Taksiran Total BOP BOP Per Unit pesanan (BBB) (Rp) BOP di muka dibebankan (Rp) (Rp) Plate R Tread 882.080 19% 167.582 83,79 Plate R Main 1.338.000 19% 254.220 254,22 Sumber : Data diolah PT YSI Tabel di atas menunjukkan bahwa BOP yang dibebankan di muka untuk pesanan Plate R Tread adalah sebesar Rp167.582 maka diketahui BOP per Ea adalah Rp 83,79. dan untuk pesanan Plate R Main adalah sebesar Rp 254.220 maka diketahui BOP per Ea adalah Rp 254,22.

51 d) Penghitungan Harga Pokok Produksi Setelah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan jumlah BOP yang dibebankan di muka dapat dihitung dan dibebankan pada harga pokok produksi, maka jumlah harga pokok produksi per Ea untuk masing-masing pesanan menurut perhitungan penulis dapat disajikan dalam tabel berikut ini. TABEL 4.12 Penghitungan harga Pokok Produksi Menurut Penulis Pesanan Biaya Per Pesanan Biaya Per Jenis Pesanan Plate R Tread Ea Plate R Main Ea (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) BBB 882.008 441.00 1.338.000 1.010,00 BTK Langsung 60.017 30,01 37.60 1.150,00 BOP 167.582 83,79 254.220 272,70 Harga pokok Produksi 1.109.607 554,80 1.629.822 1.629,82 Sumber : Data diolah PT YSI Tabel di atas menunjukkan bahwa harga pokok produksi untuk pesanan Plate R Tread sebesar Rp 1.109.607 dengan biaya per Ea sebesar Rp 554,80 dan harga pokok produksi untuk pesanan Plate R Main sebesar Rp 1.629.822 dengan biaya per Ea sebesar Rp 1.629,82

52 e) Perbandingan Penghitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dan Penulis Setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi oleh penulis dan perusahaan, maka muncul perbedaan nominal harga pokok produksi untuk masing-masing pesanan yang dinyatakan dalam tabel berikut : TABEL 4.13 Perbandingan Penghitungan Harga Pokok Produksi Plate R Tread Biaya Produksi Menurut Menurut Selisih Perusahaan Penulis BBB 882.008 882.008 - BTKL 60.017 60.017 - BOP 58.000 167.582 109.582 Jumlah Biaya produksi 1.000.025 1.109.607 109.582 Harga Pokok Per Ea 500,01 554,80 54,79 Harga Jual 636.00 636.00 - Tingkat keuntungan 136 81 54,79 Presentase Keuntungan 27% 15% 12% Sumber : Data diolah PT YSI Tabel 4.13 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan penulis untuk pesanan Plate R Tread. Perbedaan tersebut disebabkan oleh

53 perbedaan pembebanan biaya overhead pabrik. Besarnya perbedaan sebesar Rp 109.582 Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pengakuan tingkat keuntungan oleh perusahaan dan oleh penulis. Dengan harga jual sebesar Rp 636,00 maka tingkat keuntungan yang berhasil diperoleh perusahaan adalah 15% lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan semula sebesar 27%. TABEL 4.14 Perbandingan Penghitungan Harga Pokok Produksi Plate R Main Biaya Produksi Menurut Menurut Selisih Perusahaan Penulis BBB 1.388.000 1.338.000 - BTKL 37.602 37.602 - BOP 68.000 254.220 186.220 Jumlah Biaya produksi 1.443.602 1.629.822 186.220 Harga Pokok Per Ea 1.443,60 1.629,82 186,22 Harga Jual 1.964 1.964 - Tingkat keuntungan 520,40 334,18 186,22 Presentase Keuntungan 36% 20% 16% Sumber : Data diolah PT YSI Tabel 4.14 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan penulis untuk pesanan Plate R Main. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pembebanan biaya overhead pabrik. Besarnya perbedaan sebesar Rp 186.220,00. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan

54 pengakuan tingkat keuntungan oleh perusahaan dan oleh penulis. Dengan harga jual sebesar Rp 1.964,00 maka tingkat keuntungan yang berhasil diperoleh perusahaan adalah 20% lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan semula sebesar 36%. f) Kartu Harga Pokok Pesanan Setelah semua unsur biaya produksi baik meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik selesai dihitung, maka total dari biaya produksi suatu pesanan langsung dapat diketahui.setelah itu total biaya produksi suatu pesanan tersebut dipakai untuk menentukan harga pokok produksi per unit. Dalam pengumpulan biaya produksi, maka tiap pesanan menggunkan kartu harga pokok pesanan. Kartu harga pokok pesanan dibuat berdasarkan bukti-bukti pendukung yang dipakai dalam melakukan kegiatan produksi. Penyelesaian pembuatan kartu harga pokok pesanan tersebut selesai bersamaan dengan saat pesanan selesai diproduksi. Adapun penghitungan harga pokok produksi setiap pesanan yang terdapat dalam kartu harga pokok pesanan tersebut telah penulis uraikan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 seperti berikut :

55 Gambar 4.1 Kartu Harga Pokok Pesanan Menurut Penulis PT YSI KARTU BIAYA PESANAN No Pesanan : 001 Pemesan : PT DPM Jenis Produk : Plate R Tread Sifat Pesanan : Segera Tgl pesan : 01 Maret 10 Jumlah : 2.000 Ea Tgl selesai : 09 Maret 10 Harga Jual : Rp 636 Tgl Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik No Ket Jml Tgl No Jml Tgl Dasar Tarif Jml BPBG Kartu Jam Kerja Material 882.008 60.017 BBB 19% 167.582 SPCC-SD 2,0x90 mm Jumlah 882.008 60.017 167.582 Total biaya produk Biaya bahan baku langsung = Rp 882.008 Biaya tenaga kerja langsung = Rp 60.017 Biaya overhead pabrik = Rp 167.582 Jumlah hasil produksi = Rp 1.109.607 Hasil Produksi = 2.000 Ea Harga pokok produk per unit : Rp 1.109.607 2.000 Ea = Rp 555

56 Gambar 4.2 Kartu Harga Pokok Pesanan Menurut Penulis PT YSI KARTU BIAYA PESANAN No Pesanan : 002 Pemesan : PT DPM Jenis Produk : Plate L Main Sifat Pesanan : Segera Tgl pesan : 01 Maret 10 Jumlah : 1000 Ea Tgl selesai : 09 Maret 10 Harga Jual : Rp 1.964 Tgl No BPBG Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Ket Jml Tgl No Jml Tgl Dasar Tarif Jml Kartu Jam Kerja Material 1.338.000 37.602 BBB 19% 254.220 SPHC-PO 4,5x210 mm Jumlah 1.338.000 37.602 254.220 Total biaya produk Biaya bahan baku langsung = Rp 1.338.000 Biaya tenaga kerja langsung = Rp 37.602 Biaya overhead pabrik = Rp 254.220 Jumlah hasil produksi = Rp 1.629.822 Hasil Produksi = 1000 Ea Harga pokok produk per unit : Rp 1.629.822 1000 Ea = Rp 1.629,82