BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan. 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROFIL PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Pemasaran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

MENGENAL DUNIA USAHA DAN PERSIAPAN BERWIRAUSAHA. Disiapkan oleh: FX. Suharto

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Strategi Marketing Mix dalam Pemasaran Produk Chamila Karuniawati. Abstract. Keywords: strategi, marketing mix, pemasaran produk.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. A. Upaya yang dilakukan pihak BPRS Suriyah Cabang Semarang. dalam meningkatan jumlah nasabah tabungan ib Tasya Wadiah.

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT JOGJATAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah yang kegiatannya adalah sebagai lembaga intermediari

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Product dalam Simpanan Arisan Terhadap Minat Keikutsertaan

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB IV STRATEGI PEMASARAN WARUNG MIKRO BSM SALES OUTLET KALIWUNGU. A. Analisis Strategi Pemasaran Warung Mikro BSM Cabang Kendal SO

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB IV PENENTUAN SEGMEN PASAR PADA PRODUK SIMPANAN TABUNGAN HARI RAYA (SITARA) DI KSPPS MINNA LANA PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN MARKETING MARKETING MIX. Makalah

BAB IV STRATEGI PEMASARAN DAN PENERAPAN PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli

BAB IV STRATEGI PROMOSI TASYQURO DALAM MENINGKATKAN NASABAH DAN IMPLIKASI DARI PELAKSANAAN STRATEGI PROMOSI TASYQURO

BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa di perusahaan dikenal oleh masyarakat serta dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan/ Strategi Produk Bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT NASABAH BANK JATIM SYARIAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Negara Indonesia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen.

Product, Price, Place, dan Promotion, dan dari empat kebijaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikenali oleh konsumen. Selain itu juga tentang seberapa besar daya tariknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin.

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi gencarnya persaingan dalam bidang ritel, maka tuntutan

PENGARUH BAURAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP HASIL PENJUALAN PAKAIAN PADA SUPERMARKET SRIKANDI KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

Setelah mempelajari Bab ini

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

Oleh : HP :

Manajemen Pemasaran Bank

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Studi Kasus di Taman Wisata Goa Maharani Paciran Lamongan) Oleh: M. Nadhor, SE ABSTRAK

Entrepreneurship and Inovation Management

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB V RENCANA AKSI. dan prasaran serta adanya dukungan dari pemerintah daerah.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh Warung Mikro BSM Pekalongan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. a. Konsep produksi Dalam konsep ini Warung Mikro BSM Pekalongan mengimplementasikan dengan membuat variasi produknya yaitu menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan bagi para nasabahnya, seperti Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) untuk jumlah pembiayaan Rp 2 juta Rp 10 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) untuk jumlah pembiayaan >Rp 10 juta - Rp 50 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) untuk jumlah pembiayaan >Rp 50 juta - Rp 100 juta. Produk tersebut ditetapkan marjin pembiayaan yang bersaing dari produk-produk pembiayaan mikro pada bank lain. b. Konsep produk Dalam konsep produk, Warung Mikro BSM Pekalongan menawarkan produk yang variatif dengan ciri yang mencolok dari 60

61 setiap produknnya, seperti Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM- Tunas) untuk jumlah pembiayaan minimum Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan maksimum Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) untuk jumlah pembiayaan di atas Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan maksimum Rp 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah). Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) untuk jumlah pembiayaan diatas Rp 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah) dan maksimum Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Selain itu juga Warung Mikro BSM Cabang Pekalongan menawarkan produk pembiayaan KUR Warung Mikro yaitu pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon maksimal Rp 20.000.000,- (Duapuluh juta rupiah), dan juga Pembiayaan Multiguna yaitu pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon maksimal Rp 50.000.000,- (Limapuluh juta rupiah). c. Konsep penjualan Dalam konsep ini, Warung Mikro BSM Pekalongan melakukan pemasaran yang agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar, seperti menyebar brosur atau pamflet mengenai produk-produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan dan juga melakukan pemasaran langsung ke masyarakat.

62 d. Konsep pemasaran Dalam konsep pemasaran, Warung Mikro BSM Pekalongan melakukan pendekatan kepada nasabah ataupun masyarakat dengan berusaha menemukan keinginan pelanggan dan berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut, membuat produk yang variatif yang dibutuhkan masayarakat ataupun nasabah berkaitan dengan produkproduk apa saja yang diingikan dan dibutuhkan oleh nasabah, dan mencintai nasabah dengan cara melakukan pelayanan yang baik dan ramah. e. Konsep pemasaran kemasyarakatan Dalam pemasaran kemasyarakatan, Warung Mikro BSM Pekalongan mencoba memberikan kepuasan nasabah dan masyarakat dengan menawarkan produk-produk pembiayaannya, diharapkan dengan produk tersebut dapat menyejahterakan masyarakat dan nasabahnya serta memperbesar usaha di sektor UMKM. 2. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran dan Posisi Pasar Warung Mikro BSM Pekalongan a. Segmentasi pasar Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri 62. Warung 62 Kasmir, Pemasaran Bank, hlm 115

63 Mikro BSM Pekalongan dalam menjual produknya ke nasabah membagi pasar menjadi beberapa jenis sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Pembagian pasar ini akan memudahkan dalam menentukan nasabah atau konsumen sasarannya 63. 1) Segmentasi demografi dan sosioekonomi Dalam menentukan segmentasi demografi, Warung Mikro BSM Pekalongan melibatkan faktor seperti: a) Jenis kelamin, meliputi laiki-laki ataupun perempuan baik belum menikah ataupun sudah menikah yang mempunyai usaha. b) Usia produktif minimal 21 tahun, maksimal 55 tahun pada saat pembiayaan lunas dan memiliki usaha. Sedangkan dalam menentukan segmentasi sosioekonomi, Warung Mikro BSM melibatkan faktor seperti: a) Wiraswasta atau profesi yang memiliki usaha telah berjalan minimal 2 tahun dengan surat keterangan ijin usaha ataupun ijin perdagangan. b) Golongan berpenghasilan tetap (golbertap), status dengan pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1 tahun, memiliki usaha yang telah berjalan 2 tahun dan surat keterangan ijin usaha atau ijin perdagangan. 63 Wawancara dengan Marketing Warung Mikro BSM Pekalongan, Bapak Adhika Rahma Putra, S.E pada hari Rabu, 1 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB.

64 c) Badan usaha yang memiliki usaha berjalan selama 2 tahun, surat keterangan ijin usaha atau ijin perdagangan serta akta pendirian usaha. 2) Segmentasi psikografis Dalam segmentasi psikografis, Warung Mikro BSM Pekalongan menentukan produk-produk yang cocok untuk kelompok yang berbeda berdasar pada kebutuhan nasabah atau masyarakat sesuai kebutuhan akan tambahan pembiayaan yang dibutuhkan. 3) Segmentasi geografik Dalam segmentasi geografik, Warung Mikro BSM Pekalongan lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai pada nasabah atau masyarakat. Sebab kebutuhan masing-masing unit geografis berbeda. Fokus Warung Mikro BSM Pekalongan adalah masyarakat di perkotaan dan wilayah kabupaten dengan obyek adalah para pengusaha UMKM dan pengusaha lainnya. b. Pasar sasaran Warung Mikro BSM Pekalongan Menetapkan pasar sasaran artinya mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih dari salah satu segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.

65 Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan menngunakan alternatif pemilihan segmen Market Specialitation, yaitu melakukan segmentasi dengan mengkhusukan diri untuk melayani berbagai kebutuhan dari sekelompok nasabah atau pelanggan yang melakukan pembiayaan mikro dengan jumlah pembiayaan minimal Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan maksimal Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dan bisa diperpanjang pembiayaannya sampai dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). c. Posisi pasar Warung Mikro BSM Pekalongan Adapun dalam menentukan posisi pasar, Warung Mikro BSM Pekalongan berdasarkan atributnya. Strategi penentuan posisi pasar yang dilakukan oleh Warung Mikro adalah sebagai berikut: 1) Atas dasar atribut Penentuan ini didasarkan pada produk-produk pembiayaan Bank Syariah Mandiri, misalnya marjin pembiayaan yang bersaing dengan produk pembiayaan pada bank lain. Melakukan programprogram seperti, marjin pembiayaan yang lebih kecil pada bulanbulan tertentu. 2) Kesempatan penggunaan Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memberikan pembiayaan kepada nasabah guna kepentingan pengembangan usaha bagi nasabah. Nasabah diharapkan dapat mengembangkan usahanya dengan pembiayaan tersebut.

66 3) Menurut pengguna Produk yang ditawarkan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dikhususkan bagi para pengusaha UMKM yang membutuhkan tambahan modal atau pembiayaan guna kelangsungan usaha, atau untuk pengembangan bidang usahanya. 4) Langsung menghadapi pesaing Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memposisikan produk yang ditawarkan sebagai produk yang lebih baik dengan berbagai macam produk pembiayaan dibandingkan pesaing. Dengan menggunakan nama Warung Mikro diharapkan agar dapat mudah diingat oleh masyarakat. 5) Kelas produk Produk yang ditawarkan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan ditujukan kepada kelompok pengusaha di sektor UKM untuk pengembangan usahanya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dalam melaksanakan posisi pasar, antara lain: 1) Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing. Mengenali keunggulan kompetitif dari produk yang dimiliki oleh warung Mikro BSM Pekalongan. 2) Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat dari produk yang dimiliki oleh produk pembiayaan pada bank lain.

67 3) Menyampaikan kepada nasabah atau calon nasabah tentang keunggulan tersebut secara efektif. 3. Strategi Bauran Pemasaran a. Strategi produk Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapat respon yang positif. Bahkan cenderung mengalami kegagalan jauh lebih besar dibanding keberhasilannya. Untuk mengantisipasi agar produk yang diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peluncuran produk diperlukan strategi-strategi tertentu. Khusus dengan yang berkaitan dengan produk, strategi ini dikenal strategi produk. Strategi produk yang digunakan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dalam pemasaran produk pembiayaannya adalah dengan melakukan: 1) Penentuan logo dan motto Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo yang digunakan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dalam strategi produk adalah brand Mandiri Syariah yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, sedangkan untuk motto, Warung Mikro BSM Pekalongan juga

68 menggunakan motto Mandiri Syariah, yaitu lebih adil dan menentramkan. Pertimbangan dalam penentuan logo dan motto pada warung Mikro BSM Pekalongan adalah: a) Memiliki arti dan maksud yang memiliki makna positif bagi Bank Syariah Mandiri. b) Menarik perhatian masyarakat dengan brand Mandiri Syariahnya. c) Mudah diingat, yaitu dengan mengusung nama Warung Mikro, mudah diingat dan akan terikat pada produk Bank Syariah Mandiri. d) Memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dengan mengusung warna hijau, yang merupakan warna brand Mandiri Syariah. 2) Menciptakan merk Karena jasa meiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Nama ini dikenal dengan merek. Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya. Penentuan merek yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dengan mengkombinasi antara nama, simbol serta

69 desain. Nama yang diusung adalah BSM Warung Mikro dengan simbol menggunakan warna hijau diminan, serta menggunakan desain rumah. Penciptaan merek tersebut dengan pertimbangan, antara lain: a) Mudah diingat, yaitu dengan merek BSM Warung Mikro. Masyarakat sudah familiar dengan nama BSM ataupun Mandiri Syariah, juga dengan kata Warung Mikro, masyarakat paham akan kata tersebut. b) Terkesan hebat modern, Bank Syariah Mandiri yang merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia memiliki nilai tersendiri oleh masyarakat. c) Memiliki arti positif, diharapkan dengan adanya produk dari Warung Mikro BSM Pekalongan dapat menyejahterakan masyarakat. d) Menarik perhatian bagi para masyarakat atau nasabah lain. Dengan menentukan nama Warung Mikro diharapkan masyarakat penasaran dan ingin mengetahui lebih lagi mengenai Warung Mikro. 3) Menciptakan kemasan Kemasan merupakan sebuah pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah. Implementasi dari kemasan ini pada Warung Mikro BSM Pekalongan adalah dengan

70 memberikan pelayanan kepada nasabah ataupun masyarakat dengan semaksimal mungkin. 4) Keputusan label Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memberikan penjelasan mengenai produk-produk pada Warung Mikro BSM Pekalongan dan juga memberikan brosur atau pamflet kepada nasabah ataupun masyarakat terkait produk-produk Warung Mikro BSM Pekalongan. b. Strategi harga bank Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Secara umum tujuan penentuan harga yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan adalah: 1) Untuk bertahan hidup produk Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan menentukan marjin yang bersaing dengan produk pembiayaan mikro lain yang dimiliki oleh bank-bank pesaing. Marjin yang lebih rendah dari produk pembiayaan di bank lain diharapkan dapat menarik minat masyarakat atau nasabah di bank lain untuk menggunakan produk Warung Mikro BSM Pekalongan. Penentuan

71 marjin juga dengan pertimbangan agar bank juga tidak mengalami kerugian atas produk yang ditawarkan. 2) Untuk memaksimalkan laba Tujuan penentuan harga (marjin) ini dengan harapan penjualan yang meningkat yaitu dapat menarik banyak nasabah, sehingga laba yang didapat dapat ditingkatkan. 3) Untuk memperbesar market share Penentuan marjin yang bersaing dengan produk pembiayaan mikro pada bank lain oleh Warung Mikro BSM Pekalongan diharapkan jumlah nasabah semakin meningkat, dan juga nasabah dari bank lain dapat beralih ke produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan, sehingga dapat membesar market share Warung Mikro BSM Pekalongan. 4) Mutu produk Tujuan dalam hal mutu produk dari Warung Mikro BSM Pekalongan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dengan menentukan marjin pembiayaan ditawarkan dengan lebih rendah dengan produk pembiayaan mikro pada bank lain. 5) Karena produk pembiayaan bank lain Dalam hal ini, penentuan marjin pembiayaan dengan melihat marjin pembiayaan pada produk pembiayaan di bank lain,

72 agar produk yang ditawarkan marjinnya tidak melebihi marjin yang ditawarkan oleh produk pembiayaan pada bank lain. c. Strategi tempat (lokasi) Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Penentuan lokasi yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan adalah dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain: 1) Dekat dengan pasar Lokasi Warung Mikro BSM Pekalongan terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim no:11 A Pekalongan satu Gedung dengan kantor cabang BSM Pekalongan, lokasinya dekat dengan pasar yaitu pasar Banjarsari yang berada disebelah utaranya sekitar 1 km, dekat dengan pusat kota dan pusat perbelanjaan modern karena berada pada Alun-alun kota Pekalongan. 2) Dekat dengan perumahan Lokasi Warung Mikro BSM Pekalongan yang berada di pusat kota Pekalongan membuat lokasinya strategis yang dekat dengan perumahan kota dan pemukiman penduduk, sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan akses ke Warung Mikro BSM Pekalongan. 3) Tersedianya tenaga kerja yang memadai dan mumpuni di bidang perbankan.

73 4) Tersedianya fasilitas pengangkutan umum, karena lokasinya di pusat kota Pekalongan, sehingga membuat mudah masyarakat untuk akses ke Warung Mikro BSM Pekalongan. 5) Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang operasional dari kerja Warung Mikro BSM Pekalongan, seperti listrik, telepon dan sarana ibadah (masjid). 6) Sikap masyarakat yang menerima keadaan kantor cabang BSM Pekalongan membuat rasa nyaman dalam beroperasional layanan Warung Mikro BSM Pekalongan. d. Strategi promosi Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan strategi produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung ataupun tidak langsung. Tujuan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan adalah untuk: 1) Memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk pembiayaan yang dihasilkan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan agar masyarakat tertarik melakukan dan menggunakan produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan.

74 2) Untuk mengahadapi persaingan dalam produk pembiayaan mikro yang semakin ketat antar bank-bank lain yang berada di wilayah Pekalongan yang semakin kompetitif dan kompleks. 3) Menjual brand image Mandiri Syariah dan ide produk yang variatif dalam pembiayaan mikro kepada masyarakat. Sedangkan sarana promosi yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dengan menggunakan media: 1) Periklanan (advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan (bank) guna menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan (bank). Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memberikan informasi tentang produk pembiayaannya kepada masyarakat atau nasabahnya mengenai nama produk pembiayaannya, manfaat dari produk, marjin dari produk, serta keuntungan-keuntungan produk pembiayaan dari Warung Mikro BSM Pekalongan dibandingkan dengan produk sejenis yang ditawarkan oleh bank lain. Tujuannya agar untuk menarik dan mempengaruhi nasabah serta calon nasabahnya (masyarakat). Pengguanaan promosi ini dilakukan Warung Mikro BSM Pekalongan dengan: a) Pemasangan spanduk-spanduk pada tempat usaha nasabah yang menjadi binaan Warung Mikro BSM Pekalongan.

75 b) Pencetakan Brosur mengenai produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan yang disebarkan pada kantor cabang ataupun kantor cabang pembantu BSM Pekalongan. c) Pemasangan papan nama di tempat-tempat yang strategis. Secara umum promosi iklan yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan sudah memuat keseluruhan tentang definisi dan keunggulan dari produk pembiayaannya, yaitu dengan penyajian iklan yang dilakukan dimuka umum, secara terus menerus mengulang pesan melalui promosi kepada masyarakat dan nasabah, berpeluang mendominasi produk dengan branding Mandiri Syariah dengan warna khasnya yaitu hijau. 2) Promosi penjualan (sales promotion) Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dengan cara pemberian marjin yang lebih rendah dari bulan-bulan biasanya, seperti 1 bulan menjelang bulan ramadhan dan menjelang akhir tahun, promosi yang dilakukan dengan memberikan diskon marjin yang lebih rendah. 3) Publisitas (publicity) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta

76 kegiatan lainnya. Tujuannya adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Kegiatan publisitas dapat dilakukan Warung Mikro BSM Pekalongan melalui: a) Mengikuti pameran-pameran produk pembiayaan mikro. Dengan mengikuti kegiatan tersebut diharapkan Warung Mikro dapat dikenal banyak masyarakat. b) Mengikuti kegiatan amal yang diselenggarakan oleh BSM Pekalongan. c) Mengikuti kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh BSM Pekalongan. d) Menjadi sponsorship kegiatan, diantaranya pelatihan-pelatihan wirausaha dan seminar tentang UMKM. 4) Penjualan pribadi (personal selling) Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Pada Warung Mikro BSM Pekalongan penjualan pribadi yang dilakukan adalah dengan melakukan pemasaran langsung door to door ke nasabah di lapangan, agar Warung Mikro dapat bertatap muka langsung kepada nasabah ataupun calon nasabahnya, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk pembiayaannya kepada nasabah secara rinci.

77 Secara umum strategi pemasaran yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan sudah sesuai dengan teori pemasaran. Hal itu diperoleh berdasarkan analisa penulis mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh Marketing Warung Mikro BSM Pekalongan dari hasil wawancara dengan bapak Adhika Rahma Putra, S.E selaku Marketing Warung Mikro BSM Pekalongan. B. Tingkat Efektifitas Strategi Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan Dengan menggunakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Divisi Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pekalongan yang dijleaskan oleh penulis, implikasi yang baik dihasilkan dari strategi pemasaran tersebut terhadap jumlah nasabah ataupun jumlah pencairan pembiayaan pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian admin pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan, ibu Dian Hidayah Syarifah, S.E, sudah tercatat pada tahun 2012 jumlah nasabah pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan berjumlah 200 orang dan di tahun 2013 mengalami penambahan nasabah menjadi 230 orang di tahun 2013 64. Sedangkan untuk pembiayaan yang dicairkan pada tahun 2012 sebesar Rp 1.947.000.000,00 dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp 2.164.000.000,00. 64 Wawancara dengan Ibu Dian Hidayah Syarifah, S.E selaku Admin Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan pada hari Rabu, 1 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB.

78 Tabel Pencairan Pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan Periode 2012 dan 2013. Bulan Pencairan Pembiayaan Periode 2012 Periode 2013 Januari Rp 154.500.000,00 Rp 103.000.000,00 Februari Rp 125.000.000,00 Rp 513.000.000,00 Maret Rp 449.000.000,00 Rp 448.000.000,00 April Rp 230.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Mei Rp 230.000.000,00 - Juni Rp 263.500.000,00 Rp 217.000.000,00 Juli - Rp 203.000.000,00 Agustus - Rp 85.000.000,00 September Rp 215.000.000,00 Rp 125.000.000,00 Oktober Rp 191.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Nopember Rp 25.000.000,00 Rp 225.000.000,00 Desember Rp 64.000.000,00 Rp 140.000.000,00 Total Pencairan Pembiayaan Rp 1.947.000.000,00 Rp 2.164.000.000,00 Sumber: Admin Warung Mikro BSM Pekalongan Dari tabel pencairan pembiayaan diatas dapat dilihat bahwa pada periode 2013 pencairan pembiayaan mengalami peningkatan dibandingkan peroide 2012.

79 Untuk memperjelas, maka penulis paparkan pencapaiann Warung Mikro BSM Pekalongann periode 2012 melalui diagram dibawah ini. Rp500.000.000,00 Rp400.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp200.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp- Diagram Pencairan Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongann Periode 2012 Sumber: Warung Mikro BSM Pekalongan Dilihat dari diagram pencairan pembiayaan periode 2012 diatas pencairan pembiayaan tertinggi pada bulan Maret 2012, bulan-bulan selanjutnya mengalami penurunandan sedikit kenaikan.

80 Berikut ini juga penulis paparkan pencapaian Warung Mikro BSM Pekalongan periode 2013 sebagai perbandingan atas hasil pencapaian pada periode 2012. Rp600.000.000,00 Rp500.000.000,00 Rp400.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp200.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp- Diagram Pencairan Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan Periode 2013 Sumber: Warung Mikro BSM Pekalongan Dilihat dari pencapaian pencairan pembiayaan padaa periode 2013, pencairan pembiayaan yang tinggi terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013, selanjutnyaa mengalami penurunan dan kenaikan yang signifikan. Dari tabel dan diagram diatas, dapat penulis jelaskan bahwa peningkatan pencairan pembiayaan yang terjadi pada Warung Mikro BSM Pekalongan periode 2012 ke periode 2013 sebesar Rp 217.000.000,00. kurang maksimalnya pencapaian dalam peningkatan pemberian pembiayaan kepada nasabah ini disebabkan karena terjadinya keluar-masuk pegawai Warung

81 Mikro BSM Kantor Cabang Pekalongan sehingga menghambat kinerja dari marketing Warung Mikro BSM Kantor Cabang Pekalongan 65. 65 Wawancara dengan Ibu Dian Hidayah Syarifah, S.E selaku Admin Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan pada hari Rabu, 1 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB.