LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengidentifikasi blok-blok dan tata letak diagram dari Colour Matrix & Video Amplifier (Penguat Gambar). 2. Mengidentifikasi komponen yang ada/komponen inti pada setiap blok Colour Matnx &Video Amplifier. 3. Mengetahui fungsi-fungsi dan prinsip kerja dari blok diagram Colour Matrix & Video Amplifier. 4. Menentukan frekuensi pada masing-masing TP Colour Matrix dan Video Amplifier. B. ALAT DAN BAHAN 1. Antena TV 2. Trainer televisi warna 2. Toolset 3. Multimeter dan Osciloscop 4. Kabel penghubung serta alat tulis untuk pengambilan data. C. TEORISINGKAT 1. Colour matrix Di dalam rangkaian tingkat akhir warna, ada tiga buah perbedaan sinyal warna yaitu : sinyal merah (R-Y), sinyal biru (B-Y), dan sinyal, hijau (G-Y) yang berasal dari matrik, serta sinyal kecerahan (sinyal-y) yang berasal dari penguat video (sebagai contoh); semua ada di dalam 1C 501 dan Q505 dicampurkan dan dikuatkan terlebih dahulu sebelum diumpankan pada katoda tabung gambar. Cara pengolahan ketiga wama tersebut sistemnya sama. Oleh karena itu tingkat akhir wama hanya satu sistem saja yang dibicarakan yaitu sistem merah. Tingkat Akhir Sinyal merah (R-Y) masuk pada basis Q 902 melalui terminal / soket P 51A pin R-Y. Transistor Q 902 tersebut bekerja pada rangkaian emitor bersama. Resistansi kerja pada kolektor Q 902 adalah R 908 dan dihubungkan dengan tegangan DC sebesar 180 V melalui soket P 903 pin 1. Tegangan DC sebesar 180V tersebut berasal dan penyearahan tegangan AC pada trafo fly back pin 2.
Katoda tabung gambar dihubungkan dengan kolektor Q 902 melalui R 902. Sedangkan sinyal kecerahan (sinyal Y) diberikan pada emitor Q 902 dengan melalui sebuah VR 902 yang sebelumnya telah diperkuat oleh transistor Q 505. Dengan demikian kedua sinyal bercampur dalam Q 902 dan diperkuat, dihasilkan wama primer merah, kemudian diteruskan ke katoda meah tabung gambar melalui R 902. Pengaturan penguatan sinyal merah dilakukan oleh VR 902.Transistor Q 902 bekerja pada tegangan tinggi (VCC >> 180 V) dan mempunyai respon frekuensi yang lebar. Gambar 1. Rangkaian tingkat akhir warna a. Lompatan Sinyal Positip Saat terjadi lompatan sinyal posinp, arus sinyal video mengalir pada emitor Q 902 yang mengakibatkan Q 902 tersumbat sehingga potensial kolektor naik (terjadi). Hal itu selalu terjadi selarna sinyal blanking (pemadaman) dmbul Dengan dngginya potensial kofcktor, sekarang mengalidah elektron bebas dari katoda ke kolektor Q 902 melalui R 902. Karena pengaruh tingginya tegangan katoda, maka tegangan anoda tabung gambar tidak lagi cukup untuk mempercepat elektron bebas ke arah layar gambar melalui Gl terus sinar rnengecil. Tabung gambar gelap. b. Lompatan Sinyal Negatif Saat terjadi lompatan sinyal negatif, sinyal video pada emitor Q 902 akan mengaktipkan transistor Q 902. Dengan detmkian akan turun potensial kolektor Q 902. Dengan turunnya potensial kolektor, elektron bebas tidak lagi ditank dari katoda ke arah kolektor Q 902, saat itu mengalir arus katoda yaitu dari kolektor Q 902 ke katoda tabung gambar melalui R 902.
Tegangan anoda menarik kembali elektron bebas dan dipercepat ke arah layar gambar melalui gnd-gl. Arus sinar naik dan tabung gambar cerah. Perubahan arah arus melalui R902 ketika arus mengalir menuju atau meninggalkan katoda bergantung pula pada tegangan Grid-G2. c. Keseimbangan Wama Putih (white balance} atau Penyamaan Titik Sumbat Amplitudo sinyal kecerahan (sinyal-y) yang diberikan pada Q901 dan Q902 diatur oleh VR901 dan VR902. Pengaturan ini dilakukan untuk keseimbangan penguatan warna merah dan biru terhadap penguatan tetap warna hijau, sehingga didapatkan gambar dengan pengaturan keseimbangan wama putih (white balance) pada tabung gambar. Tegangan DC yang diberikan pada masing-masing emitor Q901, Q903 dan Q902 diatur oleh VR903, VR904 dan VR905. Tegangan DC ini berfungsi untuk pengaturan ritik sumbat tabung gambar. Tegangan DC pada masing-masing kolektor Q901,Q902 dan Q903 diatur pula dari VR tersebut sehingga dihasilkan pengaturan keseimbangan warna putih gambar pada tingkat hitam(black level). Pengerjaan sinyal kecerahan (Y) dan sinyal warna (chroma) pada trainer TV Panasonic dilakukan oleh/pada IC M52770ASP. Bagian-bagian yang berhubungan dengan proses sinyal Y antara lain : Penunda 0,8 us (DL.511). Low pass filter. Sharpness. Contrast Brightness. Blanking. Penguat Video (Y: Kecerahan). Sedangkan rangkaian utama wama (chroma) meliputi: 1) ACC Amp (Automatic Color Control). 2) Tint Control. 3) Color Killer. 4) VCXO 5) Modulator warna. 6) Color Control. 7) Matrix.
Gambar 2. Blok diagram bagian warna 2. Video Amplifier Penguat gambar mempunyai tugas memperkuat sinyal gambar dan demodulator dart tegangan w 3 Vpp menjadi = 80 Vpp pada katoda tabung gambar untuk mendapatkan kekontrasan gambar yang baik. Penguat gambar harus rnenguatkan sinyal gambar dengan frekuensi 0-5 MHz secara rata, untuk itu umumnya penguat gambar dlhubung langsung dari demodulator gambar ke tabung gambar agar tidak merubah sinyaj searah untuk mendapatkan kecerahan yang benar. Gambar 3. Contoh rangkaian penguat gambar Penguat gambar mempunyai prinsip rangkaian seperti gambar 4
Gambar 4. Diagram blok rangkaian penguat gambar Pengubah impedansi bertindak mengisolasi pembebanan oleh penguat gambar pada demodulator gambar. Untuk itu pengubah impedansi harus mempunyai impedansi masukan ttnggi dan impedansi keluaran rendah. Amplitude sinyal gambar menghasilkan kekontrasan. Perbedaan amplitude maksimum dan minimum akan menghasilkan perbedaan terang dan gelap pada layar. Pengontrol rang mengubah-ubah amplitude sinyal gambar disebut sebagai pengatur kontras. Pengatur kontras harus diselenggarakan dipenguat gambar karena pada setiap penerima ditingkat sebelumnya (IF, RF ) dilengkapi dengan pengatur penguatan otomatis (AGC). prinsip pengaturan kontras dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Penguat kontras
Gambar 6.Rangkaian lengkap tingkat akhir RGB dan titik pengukuran D. LANGKAH KERJA. 1. Identifikasi blok, tata letak diagram dan komponen inti dari colour matrix dan video amplifier ( penguat gambar ) serta ambil data komponennya. 2. Memperhatikan blok IC 201 pada TV Samsung Z50 i. Pin 83 = red ii. Pin 84 = green iii. Pin 85 = blue 3. Catat pengukuran frekuensi yang terukur dari pin di atas. 4. Atur warna pada layar sesuai dengan kemampuan mata anda pada keadaan warna yang normal dan catat tegangan yang terukur pada tingkat akhir R,G,B 5. Atur gambar pada layar sehingga warnanya lebih merah periksa kembali perubahannya pada point 4 6. Melalui hasil pengamatan dan pengukuran anda dapat menjelaskan prinsip kerjanya. 7. Teliti sinyal keluaran dari demodulator warna 8. Matikan peralatan praktikum anda dan kembalikan ketempat semula dalam keadaan baik dan lengkap
E. HASIL PENGUKURAN IC KROMA B = 96 V G = 110 V R = 100 V MATRIX B = 2,3 V G = 2,3 V R = 2,4 V IC HORIZONTAL EY 867 = + 0,25 V EY 871 = 120 V EY 868 = - 0,25 V TRAVO HORIZONTAL EY 854 = 125 V DEFLEKSI HORIZONTAL EY 849 = 125 V EY 842 = 125 V EY 847 = 125 V F. EVALUASI 1. 2. Apakah yang terjadi bila sinyal yang diterima bukan sinyal wama? Didalam rangkaian warna terdapat sebuah penguat band pass yang diatur oleh rangkaian pemati warna maka bila sinyal yang diterima pada rangkaian RGB bukan sinyal warna sinyal tersebut tidak akan dapat dilewatkan pada bagian ini. Karena didalam rangkaian warna terdapat sebuah penguat band pass yang diatur oleh rangkaian pemati warna. Jadi rangkaian ini akan bekerja untuk mendeteksi sinyal warna yang akan lewat pada rangkaian colour matrik. 3. Apakah fungsi detector pencegah warna (killer detector) dalam hal ini? Detektor pencegah warna berfungsi penguat band pass yang bekerja bila menerima gelombang TV berwarna dan akan berhenti bila menerima gelombang TV hitam putih. 4. Sinyal selisih manakah yang di switch oleh flip-flop?
Sinyal selisih yang diswitchkan oleh rangkaian flip-flop yaitu sinyal pada blok rangkaian horizontal yaitu sinyal U dan sinyal V sebesar 180 0. 5. Apakah yang terjadi bila osilator 4,43 MHz mati? Yang terjadi bila Ossilator 4,43 MHz mati yaitu pesawat penerima tidak akan dapat membuat sinyal-sinyal perbedaan warna. 6. Tentukan sinyal G-Y yang masuk ke dalam demodulator warna, bagaimana didapatkan? Sinyal G-Y yang masuk ke dalam demodulator warna didapatkan dengan memodifikasi rumus dasar untuk sinyal warna. Dimana rumus tersebut yaitu : Sinyal g - y. Penggabungan sinyal - Y dan 100% G menghasilkan: G - Y = I,OOG - (0,30R + 0,59G + O,I1B) = -0,30R + 0,416G - O,I1B Corak sinyal G - Y adalah hijau kebiru biruan. Polaritas kebalikannya adalah merah keungu unguan. Bila sinyal G - Y ditambahkan ke sinyal Y dalam tabung gambar berwarna dihasilkan inforit lsi hijau. Efeknya adalah G - Y + Y = G. Dalam pesawat penerima, video G - Y diperoleh dengan menghubungkan R - Y dan B - Y dalam perbandingan berikut: G - Y = -0,51 (R-Y) -0,19 (B-Y) Gabungan ini dibentuk dalam tingkat penguat G- Y. G. Kesimpulan. Untuk mengetahui letak colour matrik dan video amplifier dapat dilakukan dengan mengikuti output dari sinyal video, karena output sinyal video dihasilkan dari bagian colour matrik dan video amplifier. Biasanya rangkaian colour matrik dan audio amplifier terdiri dari beberapa transistor sejenis yang letaknya berdekatan. Transistor ini berfungsi sebgaia penguat video yang akan keluar pada ragkaian video output. Pada sebagia televisi ada yang menggunakan IC sebagai rangkaian penguat dan pengatur output sinyal video. Jadi dapat disimpulakan bahwa transistor dan IC ini adalah komponen yang dapat berfungsi sebagai penguat pada bagian blok colour matrik dan video amplifier.